Tetttt...tetttt..tettttt...
Bel istirahat berbunyi,, seluruh siswa berhamburan keluar.
Tempat yang paling ramai disekolah ini, saat istirahat cuma satu, dimana lagi kalau bukan kantin.
Sepertinya 3 jam mengikuti pelajaran cukup menguras otak,, kalau otak terkuras.. ya wajar kalau korbannya jadi perut.
"Hihihi...teori apa sich ini??.."
Aku jadi geli sendiri.
Ada yang lain ketika istirahat hari ini,
biasanya belum lagi bel di bunyikan, gadis cina di sampingku ini sudah gelisah bukan main.Tapi hari ini, Dia terlihat lebih tenang.
"Ada apa ya??"
kok Dia santai banget"
pikirku sembari memperhatikan sahabat baruku satu ini.
Belum sempat aku bertanya,,
Nina mengeluarkan bungkusan dari tas besar nya🤭
dan ternyata, isinya adalah....
Berikut ini list nya😁🤭
Nasi goreng dan mi goreng, tunggal dalam satu wadah.
Roti dengan isian telur dan sayur
Jus jeruk
Kacang atom
Keripik kentang
susu kotak kemasan besar.
"Ampuuuunnn ni anak, kesekolah udah kayak Anak Tk mau piknik. Makanan se abrek- abrek di bawa semua"
Aku menggeleng-gelengkan kepala menyaksikan Nina si cempreng ini.
Nina yang sadar Aku perhatikan, menoleh
ku, senyumnya lebar memperlihat kan deretan gigi yang sangat rapi dihadapanku. Sambil tangannya terus menata letak makanan-makanan yang Dia bawa.
"Yuk... kita makan bareng sayangku"
Ucap nya.
Aku masih dengan tatapan yang terkagum-kagum, bercampur geli hanya tersenyum melihatnya yang mulai menuntunkan sendok kemulutnya.
"Ayolah, makan pilih aja mau yang mana??"
Lagi-lagi Nina menawariku untuk makan.
Aku menggeleng.
"Aku mau ke perpustakaan ya,, mau cari buku cerita daerah, nanti kalo selesai susul aja.."
Pamitku pada Nina sebelum meninggalkannya.
Nina mengangguk, lalu melanjutkan makannya.
Aku menuruni anak tangga ke lantai 1, lalu berbelok ke arah kanan,
Gubraaakkk..!!
"Awwww..."
Seseorang menabrakku dibelokkan kearah perpustakaan.
Aku jatuh terduduk, lalu mencoba berdiri dan membersihkan rok sekolahku dengan tangan.
Ada sedikit nyeri di bokong ku, dengan sedikit merintih, Aku mencari tau, siapa yang baru saja menabrak ku.
"Sorry... Sorry... Gak sengaja!!"
Seseorang itu segera meminta maaf,,
"Oh..ternyata Dia siswa kelas 3 yang kemarin menjadi panitia osis di masa orientasi.
Ehmm,, tapi Aku lupa namanya.
Diam-diam Aku melirik nama di seragamnya.
AGUNG PRANATA
"Kamu gak papa kan??"
Tanyanya penuh rasa bersalah.
Belum sempat Aku menjawab tiba-tiba Seseorang berlari lagi kearah kami.
"Oh... Ternyata Dia berlari karena ada yang mengejarnya"
Pikirku yang membuat Aku tanpa sadar manggut-manggut memahami kejadian barusan.
"Hey... Kok bengong??"
"Eh... Iya... Anu, Ehmm... Aku gak papa kok,, lain kali jangan main kejar-kejaran di koridor donk.."
Jawabku dengan sangat gugup namun berpura- pura sewot.
"Iya... sekali lagi maaf ya, kamu kelas 1 kan? Eh... Nama kamu Ervina kan??"
Tanya agung mengulurkan tangannya.
Bermaksud mengajakku berkenalan.
Aku menjabatnya sembari menganggukkan kepala.
"Kenalin, Aku Agung, kelas 3.1"
Agung tersenyum,,
Ada rasa deg-degan dalam hati, namun segera ku tepis.
Dalam hatiku berdoa, semoga Agung tak menyadari sikap gugup dan salah tingkahku.
Aku berusaha memalingkan muka, mencoba membuang pandangan dari tatapan Agung.
Dan disaat itulah mataku menangkap Seseorang yang sedang berdiri menatapku dari kejauhan.
"Hahhh....Dirga...??"
Bisik ku pelan.
Aku mencoba meyakinkan penglihatanku,
dan benar, Aku tidak salah lihat, itu Dirga.
Dia sedang berdiri tegak tepat menghadap ke arahku.
Seketika itu juga Aku menarik tanganku dari jabat tangan Agung.
"Ehmm... Maaf ya, Aku buru- buru.."
Pamitku pada Agung.
Aku melanjutkan niatku menuju perpustakaan.
Setelah di dalam, Aku mencari-cari buku yang ingin kubaca, akan tetapi pikiranku justru melayang, mengingat kejadian barusan.
Aku berdiri bersandar pada dinding rak buku.
"Apa iya... Dirga tadi menatap ku?
atau hanya kebetulan menghadap?? Apa jangan-jangan dari awal Dia memperhatikan ku?? Atau...ahhhh..aku jadi mengira- ngira.."
Ku urungkan niat membaca buku yang terlanjur menghilang, lalu kupilih untuk kembali ke kelas, lagian, sebentar lagi bell masuk.
"Sial... ini gara- gara Agung.
Benar-benar membuang waktu ku..!!"
Gerutuku geram sembari berjalan menyusuri koridor menuju tangga ke kelasku.
Baru saja Aku menaiki satu anak tangga, kulihat Nina turun tergesa-gesa.
" Lochhh...kok udahan ke perpusnya?? baru mau nyusul"
Nina menghentikan langkah nya... menungguku.
"Gak jadi!!!"
Jawab ku ketus sambil terus naik, dan melewati Nina begitu saja.
Nina mengejar ku.
"Heyy... Heyyy.... Ada apa ini??.
Ada sesuatu kah??"
Tanyanya menyelidik.
Saat kakiku melangkah masuk kekelas, hampir saja Aku menabrak Dirga.
Kali ini, mukanya terlihat dingin, tak ada senyum sedikit pun.
Dia menatapku sesaat kemudian melangkah meninggalkanku.
Nina terlihat keheranan melihat kami,
Aku melangkahkan kaki ke mejaku, lalu duduk dengan berbagai macam pikiran yang berputar.
"Vin... Kalian kenapa?? lagi berantem ya??"
Tanya Nina..
Aku menatap nya sekilas,, lalu menggeleng.
"Terussss... Kenapa Dia kayaknya sebel banget sama kamu?? "
Lagi- lagi aku cuma menggeleng.
"Nah looooo terussss??"
Nampak Nina menggaruk-garuk kepalanya.
Akhir nya... Aku menceritakan kejadian barusan pada Nina.
"Ya ampuuuunnn nooonnn.. jelas aja Dirga sebel sama kamu...
dia itu cemburuuuuuu sayang kuuu"
Ucapan Nina di iringi cubitan tangan nya di kedua pipi ku.
"Awwww... sakittt tauuu"
Aku mengusap kedua pipiku
kemudian mencerna ucapan Nina.
"Apa iya Dirga cemburu??
lalu Salsa?? Ahhhh, entah lah..kepala ku jadi pusing"
Tiba-tiba aku mengingat sesuatu..
Tugas pertamaku dari sang ketua kelas belum kuserahkan.
Aku membuka tas, mencari kertas nya di antara selipan buku.
Ku ambil kertas tersebut dan berniat mengantarkannya pada Dirga.
Baru saja mau keluar kelas mencarinya, tiba-tiba Dia masuk membuat kami berpapasan di depan pintu kelas.
Dirga melewatiku begitu saja seolah tidak melihatku.
Aku mengejar ke mejanya..
"Dirga..."
Sapa ku.
Dia hanya menolehku tanpa menjawab sepatah kata.
"Ini Aku mau ngasih struktur yang kemarin kamu suruh buat"
Aku menyerah kan kertas itu pada Dirga yang begitu dingin terhadapku.
Dirga menerimanya, lalu membuang mukanya kembali.
Aku begitu kikuk didepannya, kemudian memilih untuk meninggalkannya kembali ke tempat dudukku.
Sesekali aku menolehnya, berharap Dia juga menolehku dan beradu pandang seperti hari-hari kemarin.
Tetapi itu tidak terjadi,, sepanjang jam pelajaran hingga bell pulang.
Dirga berubah cuek dan dingin kepada ku.
bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
R.F
5like hadir. like bslik iys Cinta Suci
2022-09-05
0
siEmon
krenyes..krenyes...
2022-09-04
0
makdasteran
eaaaaaa
2022-08-08
0