Masa orientasi berakhir..
Itu artinya, sekolah sebenarnya akan dimulai besok pagi.
Aku masih termangu di depan televisi yang menyala, namun mata ini tak menatap nya melainkan menerawang entah kemana, tubuhku saat ini berada difase dimana mata, hati dan isi kepala yang tak sejalan.
Entahlah, Aku sendiri tak memahaminya.
Apakah ini babak baru di usia remaja??
Aku menyeringai sendiri..
Seketika tubuhku bergidik lalu bertanya sendiri apa indah nya semua ini.
Mama menghampiriku..
"Sudah malam Vin, besok kesiangan loh kalo jam segini kamu masih nonton tv.."
Sambil meraih remote dan mematikan tv, Mama memintaku untuk segera masuk kamar.
Aku beranjak masuk kamar dan bersiap untuk tidur.
Namun baru saja mataku terpejam, tiba-tiba otakku mengingat sesuatu, ya
tentang Anak laki-laki itu.
Dirgantara Abinata.
"Kenapa tiba-tiba Aku mengingatnya."
Aku tersenyum sendiri, lalu menutup mukaku dengan kedua belah telapak tangan.
Ahhh... ini sungguh perasaan yang lucu, yang sulit untuk aku fahami apalagi mengerti.
Kutarik selimut tebalku, lalu kututup hampir sebagian tubuhku, tapi bayangannya tak juga pergi.
Beberapa kali kucoba membolak-balik tubuh ku, mengganti posisi tidur namun tetap tak kudapati posisi ternyaman.
Kali ini aku mencoba memilih bertelungkup dengan bantal menutupi kepala ku.
dan sepertinya ini cukup manjur, Aku tertidur😴😴
Aku terjaga kala jam kecil di samping tempat tidurku berdering sangat nyaring.
Aku ingat, semalam Aku menyetelnya pukul 5 pagi.
Masih setengah sadar, Aku meraih jam dan mematikannya.
Aku bangkit dari tempat tidur, mencoba mencari ikat rambut, yang biasa kupakai lalu mengikatkannya di rambutku.
Aku melangkah menuju kamar mandi, memutar kran air lalu mendekatkan tangan ku pada air yang mengucur.
"Brrr...dingin sekali"
Ku urungkan niat ku untuk segera mandi.
aku hanya mencuci muka ku lalu mengambil air wudhu.
Selesai sholat, Aku melirik jam lagi masih pukul 05.15 wib.
"Masih terlalu pagi"
Pikirku. Aku segera merapikan mukena, menggulung nya di dalam sajadah lalu meletak kannya di atas laci kecil di samping meja belajar.
Aku memilih kembali berbaring di tempat tidur, lumayan masih ada sekitar kurang lebih setengah jam untuk leyeh-leyeh.
Tak sampai 5 menit berbaring, tiba-tiba Aku teringat sesuatu, segera Aku beranjak berjalan mendekati lemari. Aku membuka nya..dan meraih sesuatu di bagian paling atas,
Sebuah buku harian.
Aku membelinya sekitar 2 minggu yang lalu di sebuah toko alat tulis.
Sebenar nya Aku membelinya bukan karena Aku ingin menulis buku harian, tetapi justru karena tertarik dengan motif dari cover buku tersebut.
Buku dengan ketebalan sekitar 5cm, bermotif hati, berwarna biru dengan hiasan pita kecil di atas nya.
Lucu dan terlihat menggemaskan.
Aku memandang buku tersebut, membawanya ke tempat tidur, lalu duduk bersila dengan memangku bantal.
Segera kubuka plastik yang membungkus buku tersebut.
Aroma wangi bunga tercium dari lembar demi lembar buku tersebut.
Ternyata tak hanya cover nya saja yang menarik, embaran-lembaran buku ini pun tak kalah cantik,dengan warna-warni indah dan terdapat gambar hati yang bertaburan di tiap lembar nya.
Aku tersenyum...entah kenapa, Aku jadi sangat menyukai gambar hati, inikah yang dinamakan masa puber?? hihihi Aku mengikik dalam hati😍🤭
Rasa nya aku ingin menulis kan sesuatu pada buku tersebut, tapi sepertinya belum waktu yang tepat, saat kulirik jam yang menunjuk kan pukul 06.10 wib.
Aku memilih menyimpan buku tersebut, lalu menyelipkan nya di bawah bantal.
"Saat nya mandi"
Sambil berjalan menuju kamar mandi, Aku bersenandung riang, kuraih handuk yang tergantung di samping pintu kamar mandi kemudian,
JEGERRR !!
Pintu kamar mandi kututup kasar.
Setelah selesai mandi, Aku melanjutkan ritual memakai seragam.
Aku melirik sesuatu di pojok meja, barang yang di belikan Mama beberapa hari yang lalu,
seingatku Mama mengatakan kalau beliau membelikan bedak khusus remaja, karena kata Mama, bedak baby sudah tidak cocok lagi untukku yang memasuki usia remaja.
Tetapi belum sempat Aku buka.
Aku melangkah menuju bungkusan tersebut dan meraih nya.
Aku membukanya, satu persatu barang Aku keluarkan dan kubaca.
Ternyata didalamnya ada bedak, pelembab bibir, cologne,dan deodoran.
Apa remaja mesti seribet ini??
fikirku sembari mengernyitkan dahi.
Aku lalu mencoba semua barang tersebut.
Mulai dari memakai deodoran, memoleskan bedak tipis dimukaku, ketika tanganku memandang pelembab bibir, Aku mengurungkan niatku dan kembali meletakkannya didalam bungkusan, tanganku beralih meraih cologne dan menyemprot kan nya sedikit di seragam ku.
"Ehmmmm..harum nya.."
ucapku pelan sambil menarik nafas dalam-dalam, mencoba menikmati harum cologne perpaduan wangi bunga dan buah khas remaja yang di belikan Mama.
Mama pintar sekali memilihkan colongne.
Lalu aku meraih sisir dan mulai menyisir rambutku, seperti biasa Aku suka sekali mengikat rambut ku model tanduk kambing alias kuncir 2, lalu mengikatkan pita biru muda di tepiannya.
Lama Aku memperhatikan bayanganku di cermin, kenapa hari ini sepertinya Aku tidak percaya diri lagi dengan model rambut seperti ini, kembali Aku membuka ikat rambutku yang telah tertata rapi.
Aku menggerai rambut hitamku, kemudian kembali menyisirnya.
Aku mencari-cari benda yang akan Aku gunakan sebagai accesoris di kepala, mataku tertuju pada jepit rambut mungil berbentuk bunga berwarna silver, Aku meraihnya dan menyematkannya disisi rambutku.
"Ehmm..sempurna"
gumam ku.
Aku melangkah keluar kamar.
Mama dan Papa telah menanti di meja makan.
"Manis nya remaja Mama..."
pujian Mama barusan, langsung kusambut dengan senyum termanis ku.
"Kok kuncirnya hilang?? jadi gak imut lagi dong.."
Ledek papa.
"Tapi sekarang jadi lebih manis.."
Sambung Papa buru-buru..
Mulut ku yang awal nya Aku muncungkan, seketika berubah merekah mendengar kalimat terakhir Papa
Begitulah keluargaku...
selalu hangat, ceria dan penuh suka cita ketika pagi tiba.
Maklum,Aku anak satu-satunya, jadi kalo tidak seperti itu, rumah pasti akan terasa sangat sepi.
Kadang kala, ketika sendiri, Aku sangat ingin sekali punya saudara, seperti teman-temanku yang lain.
Pasti akan sangat seru, bermain bersama, cerita tentang apa saja yang ditemui, tidur bersama dan masih banyak lagi kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama.
"Ehmm..andai saja.."
Aku pernah bertanya pada mereka, kenapa Aku hanya seorang diri, tidak punya saudara?
Mama pernah menjelaskan, seharusnya Aku punya kakak perempuan akan tetapi, meninggal sesaat setelah dilahirkan.
Lalu 2 tahun kemudian Aku hadir dalam rahim mama dan itu penuh perjuangan.
Dalam kondisi rahim yang kurang sehat, Mama mempertahankan Aku.
Kata mama, Aku dilahirkan saat usia kandungan mama baru 7 bulan, karena pendarahan yang hebat.
Sejak itu kata dokter Mama tidak bisa punya anak lagi.
Sarapan selesai..
Sepiring nasi goreng lengkap dengan telur dadar telah habis kulahap, Papa memberiku kode agar segera berangkat. Aku mengangguk.
Aku dan papa beranjak dari kursi, bergantian mendatangi Mama kemudian menghadiahinya dengan kecupan, sebelum akhirnya kami berangkat.
Sesampainya disekolah,
Sepanjang memasuki gerbang sekolah, senyumku tak henti merekah, saling menyapa antar teman-teman baru di hari ke 4 ini.
Sudah banyak yang kukenal, akan tetapi, Aku paling dekat dengan Nina teman satu bangku.
Sepertinya dia akan menjadi sahabatku selama di sekolah ini.
"Tapi...kemana dia ya??"
Gumam ku pelan.
Baru saja memikirkan nya, tiba-tiba saja,
"Vin....vinaaaa"
Terdengar teriakan nyaring melengking dari arah belakang.
Aku sangat mengenal suara itu.
ya, Dialah Nina.
Remaja keturunan cina yang menurutku unik, Asyik dan sangat baik.
Kenapa unik?? Nina itu lucu, sukanya makan segala jenis makanan, kalo ngomong nyerocos udah kayak petasan cina, suaranya nyaring dan agak melengking meski yang diajak ngobrol hanya berjarak sejengkal.
Selama 3 hari duduk bersamanya, sudah cukup membuatku mengenali karakternya.
Nina terlihat ngos- ngosan ketika sampai disebelahku dan berusaha menjajari langkahku.
"Ngapain lari Nin..??"
Sapa ku..
Nina nampaknya masih sangat capek, terlihat dari nafasnya yang belum beraturan.
"Gak pa-pa.. Aku sekalian olah raga kok biar langsing."
Sontak aku tertawa mendengar nya
kemudian Aku menjawab.
"Kurus enggak, ngap- ngapan iya"
Nina mendelik kearah ku, lalu menyenggolkan bahunya padaku..
"Sorry deh"
Balasku.
Kami bergandengan tangan melanjut kan perjalanan menuju kelas.
bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Aruna Maharani
mampir juga ketempat ku ya kak "AKAN ADA PELANGI SETELAH HUJAN"
2022-09-06
1
Aruna Maharani
haloo kak, aku mampir nih
2022-09-06
2
makdasteran
cinta monyet😍😍😆
2022-08-08
0