Pagi datang lagi...
Semenjak jadi anak smp, Aku jadi semangat bangun pagi.
Ada perasaan yang lain yang membuatku ingin cepat-cepat berada di sekolah, entah apakah ini ada hubungannya dengan Dirga? sang cinta monyet, kurasa memang seperti itu, ada rasa menggelitik setiap kali timbul perasaan seperti ini.
Kata orang, perasaan suka ketika masa remaja itu disebut cinta monyet🤭🤭
Bagiku,,Dirga bukan hanya cinta monyet melainkan Dia juga cinta pertamaku.
Apakah Dirga memiliki perasaan yang sama?atau ini cuma perasaanku saja, Aku tidak tahu, yang Aku tau Aku suka, itu saja.
Aku beranjak dari tempat tidur, berniat untuk mandi dan ritual lain nya.
Setelah semua kelar,, Aku melangkah ke ruang makan menemui Mama dan Papa yang sudah lebih dulu duduk disana.
"Mama.."
Sapaku,mama menoleh ku lalu tersenyum dan menarikkan kursi untuk Aku duduk.
Aku memeluk mama,, kemudian mencium pipinya.
"Manis sekali pagi ini anak gadis Papa..."
Papa meledek ku yang duduk di sebelah Mama.
Mama senyum mendengar nya.
Aku pun beranjak mendekati Papa,,lalu kulakukan hal yang sama seperti yang kulakukan pada Mama.
"Apa nich yang buat si nona manis selalu happy semenjak jadi murid smp??,"
Aku tersentak, nyaris saja tersedak ketika pertanyaan Papa barusan melintas ditelingaku.
"Ehm... Eh... Anu Pa... Enggak ada apa-apa kok... beneran.. hehe... Cuma happy aja karena banyak teman,, pelajaran nya seru... Gurunya asyik☺️"
Aku mencoba menjelaskan,,meski jelas sekali Aku begitu gugup.
Masak iya, Aku harus cerita pasal Dirga,
"Loch..loch..kok pipi anak Papa jadi merona gitu??"
Lagi-lagi papa meledek ku..
Aku segera memegang pipiku dengan kedua telapak tangan..
"Aaahhhh Papa,,gitu dech..."
Aku memuncungkan mulut ku, memasang tampang jengkel.
"Hihihi"
Papa tertawa geli menyaksikan tingkah ku.
Sementara Mama,hanya tersenyum.
Sarapan dimulai..
Hap..hap..hap..
Sepiring mi goreng ludes kami santap.
Acara sarapan pun berakhir, Dan kami siap berangkat.
Sambil memutar lagu yang lagi hits, Aku menggoyang-goyangkan jariku mengikuti irama lagu, sesekali ikut bernyanyi.
Papa hanya tersenyum menyaksikan anaknya yang kini beranjak remaja.
Mobil terhenti dan Aku kaget, lalu menoleh ke Papa, tanpa kusadari,,kami sudah sampai di depan gerbang sekolah.
Aku mengurungkan niat ku untuk bertanya kenapa mobil berhenti.
Aku segera keluar dari mobil, dan melambaikan tangan ketika mobil bergerak meninggalkan sekolah.
Segera Aku memasuki gerbang sekolah.
Namun langkahku tertahan, nampak di depan ku Dirga tengah berjalan bersama Salsa.
Mereka terlihat seperti telah kenal lama, berjalan berdampingan, sesekali terlihat saling melempar candaan, tertawa lepas..Akrab sekali.
Ada nyeri yang tiba-tiba merayap di hatiku.
"Oh tuhan...rasa apa lagi ini???"
Ucapku dalam hati.
Sesaat Aku dalam kebingungan.
Apa yang harus kulakukan??
Tetap berjalan pelan mengekor mereka dengan hati yang nyeri, atau mempercepat langkah meninggalkan mereka dengan berpura- pura tak melihat.
Akhir nya aku memutuskan untuk memotong mereka dengan mempercepat langkah ku, dengan berpura-pura tak melihat mereka.
"Vina,,,,"
Dirga memanggil ku.
Aku menghentikan langkahku, menarik nafas
lalu berbalik menoleh dengan muka ramah.
"Eh..kalian..."
"Nyelonong aja...!"
"Sorry ya... Gak liat,, Aku buru- buru nich... Mau cari Nina."
Jawabku berbohong, kemudian segera berlalu dari mereka.
Sesampainya di kelas, Aku tak mendapati Nina.
Setelah ransel kuletakkan, Aku kembali ke luar kelas, berdiri di balkon kemudian memandang ke bawah tepat pada dua sejoli itu lagi.
Mereka masih berjalan pelan sambil tertawa, entah apa yang mereka ceritakan.
"Huhh... Kenapa kesal sekali melihat mereka!!"
Gerutuku jengkel.
"Salsa.. oh salsa... Kenapa dirimu begitu anggun,,"
Aku berucap dalam hati.
Aku kembali melihat salsa, rambutnya panjang terurai, hitam lebat, matanya bulat bening, pipi nya yang bersemu merah muda berhias lesung, dagu nya membelah, serta hidung bangirnya begitu terlihat serasi dan manis sekali.
"Ehmmm... Aku yang perempuan saja terkagum-kagum, apa lagi anak cowok"
Aku merasa benar- benar kalah jauh bila di banding Salsa.
"Haduuuuhhh,, kenapa sich Aku jadi ngebandingi diri"
Tiba- tiba saja.. Aku teringat teman-teman Sd ku dulu, Aku jadi rindu mereka, terutama Daniel, Elza, Tari dan Diki. Sahabat yang paling baik dan kocak.
"Ehmm..apa kabar mereka??"
Ingin sekali Aku bertemu mereka dan bercerita tentang sekolah baruku ini.
Mereka pasti masih bisa bersama-sama..
yang aku tau, mereka masih memilih satu sekolah yang sama.
Aku ingat, dulu kami bikin genk yang namanya genk Icikiwir... hahaha😁😁
Entah dari mana, kami dapatkan nama aneh itu...
Saat Aku tengah asyik mengenang teman-teman lamaku.
Tiba-tiba...
"Woooyy"
Teriakan nyaring ditelingaku yang dibarengi tepukan dipundak mengagetkanku..
"Ninaaaaaaaaa..!!!!!"
Teriak ku kesal,
Melihat ku mengerang, Nina malah cengar-cengir cekikikan.🤭🤭
"Lagiaaann... Kamu!!! pagi-pagi dah bengong, ingattt!! ayam tetangga mati karena bengong"
Nina kembali tertawa terkekeh.
Aku pun menariknya masuk ke kelas.
Tak lama kami masuk, kulihat Dirga pun masuk kelas.
Aku yang bersikap cuek membuat Nina keheranan, dan mencoba mencari tahu.
"Wait... Wait... Ini ada apa yaaaa??? biasanya kalo liat si ono, Matanya udah kayak di lem, Baper, salting, kok hari ini cuek kayak bebek, Ada apakah gerangan???"
Sambung Nina.
"Ahh, bisa aja kamu!! emangnya Dia siapa??artis bukan...Siapa-siapa juga bukan, jadi ngapain sampe segitunya."
Aku menjawab se cuek mungkin.
"Iya sich.... Tapi... kok jawabnya pake hati gitu, dalem banget lagi! Seperti ada dendam kesumat deh!"
"Iiihhh... Apaan sich bahasa kamu, udah kayak dukun tau gak"
Aku menjawab sembari tertawa.
"Loch..emang iya"
"Tuch... Pipi kamu sampe merah"
Ledek Nina.
Belum selesai obrolan kami tiba- tiba,
"Dir..."
Salsa masuk ke kelasku lalu melangkah ke meja Dirga, terlihat ada sesuatu yang diberikan Salsa pada Dirga.
Kemudian dirga beranjak dari tempat duduknya lalu mereka keluar bersama seperti sedang tergesa-gesa.
Aku yang menyaksikan itu, hanya menghela nafas lalu bersikap tenang dan cuek.
Tapi tidak dengan Nina.
Dengan suara nyaring nya...
"Oooohhhhh....Jadiiiiiiiiii, ini yang buat si Nona manis cemberut aje??"
Sontak seisi kelas menatap kearah kami.
Aku yang menyadari keadaan lalu menepuk pundak Nina.
"Tuch kan pada ngeliatin!! Kamu sich, cempreng banget"
Namun Nina seperti tak peduli.
Tak berselang lama,
Dirga kembali ke kelas, dengan muka yang berseri-seri.
Aku mencoba menerka apa yang baru saja terjadi.
"mungkinnnn,, salsa tadi ngasih surat cinta"
Hati ku semakin tidak karuan.
"Apa ini yang namanya cemburu.."
Hati ku mencoba bertanya,
Ingin sekali Aku bercerita pada Nina, tapi...
Aku takut Dia membocorkan ceritaku, secara Nina orangnya suka ceplas-ceplos.
Berbeda dengan Tari sahabatku disekolah lama..
Dia begitu hebat dalam menjaga rahasia.
Ehmm, nantilah kapan-kapan mau main kerumah Tari, fikirku.
"Selamat pagiiii...."
"Pagiii buuukkk...."
Aku kaget tiba- tiba ibu guru telah berada di depan..
"Ehhmm... Tuh kan, Aku jadi gak fokus"
Aku jadi menyalahkan diriku sendiri.
Akhir nya pelajaran dimulai..
bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
makdasteran
cembokurrrrr
2022-08-08
0
Rasnantara
awww.....ada bumbu2 cinta dikit
2022-03-27
0
rayura
ea...ea....
2022-03-25
0