Selesai mandi dan bersiap Damar segera turun dari kamarnya yang berada di lantai atas.
Tiara memilihkan setelan jas berwarna silver untuk hari ini,ia terlihat begitu rapih dan berwibawa.
Namun tatapan nya kembali menajam saat melihat Tiara tampak begitu dekat dengan riko.Entah apa yang sedang mereka bahas,sepertinya begitu menyenangkan sampai mereka tanpa menyadari Damar sudah berada didekat mereka.
'' Sepertinya kau memang sangat lihai dalam menggoda laki-laki '' tiba-tiba obrolan mereka terputus mendengar kata-kata pedas Damar.
'' Daya pikatmu memang luar biasa sampai-sampai adik dan asistenku begitu mudahnya terperangkap olehmu '' sambung Damar sambil menumpukan berat badannya pada kedua tangan nya yang berada di atas meja.
Rahang damar mulai mengatup,sedari tadi ia sudah menahan emosi saat Tiara dekat dengan Dewa kini sepertinya emosi nya sudah tak terbendung lagi.
'' waaaahhh lagiiii pada ngapain ini tegang amat '' ucap Dewa yang lagi-lagi mencoba mencairkan suasana tegang yang berasal dari kakaknya.
'' hari ini aku ada pemotretan di pantai,apa kau bisa menemaniku? '' sambung Dewa lagi dan bertanya pada Tiara.
Tiara yang awalnya berwajah girang saat mendengar kata pantai,kini harus berubah mengerutkan bibirnya karena tatapan tajam Damar yang seakan-akan ingin mengulitinya hidup-hidup.
'' maaf mas ,tapi hari ini aku ada pekerjaan '' jawab Tiara lesu.
'' Jika tidak keberatan aku juga bisa mengantarmu
'' ucap Dewa lagi sambil memasukkan kameranya kedalam ransel.
'' ma maaf mas,aku sudah pesan ojek online '' jawab Tiara gugup karena melihat sorotan mata Damar yang tidak berubah.
'' Apa sekarang kau sudah berganti profesi jadi tukang ojek? '' tanya Damar pada Dewa.
'' tidak masalah jadi tukang ojek asalkan penumpangnya seorang gadis cantik '' jawab Dewa begitu santai menggoda tiara di hadapan kakaknya yang sudah memanas.
Tiara pun tersenyum tersipu malu. '' Dia bukan gadis lagi,karena dia sudah menikah '' kata Damar lagi.
'' Tapi sepertinya suaminya tidak cocok dengan nya,dia terlalu galak '' jawab Dewa sambil tersenyum menggoda Tiara lagi.
Mendengar kata galak tanpa sengaja Tiara pun melepaskan sedikit senyum dari bibirnya.Hal itu sontak membuat Damar semakin haredang.
Lalu dengan cepat Tiara meraih tangan Damar lalu mencium punggung tangan itu dan berkata '' sepertinya aku sudah terlambat,aku harus pergi duluan ya...assalammualaikum mas? '' Tiara segera melarikan diri dengan langkah seribu.
Belum sempat Damar membalas ucapan Tiara
Dewa berkata '' oh sepertinya kunci motorku tertinggal di atas,aku harus mengambilnya ''.
Dewa memilih balik lagi ke kamar karena memang sebenarnya jadwal pemotretan nya sore,namun karena ia melihat Tiara ketakutan dewa langsung turun dan mencoba membuat Tiara jadi dirinya sendiri.
Karena dewa tidak suka kakaknya terus menindas Tiara, dengan memberikan tuduhan yang tidak mendasar padanya.
Tatapan Damar langsung mengarah pada Riko yang sedari tadi menjadi saksi bisu perseteruan mereka.
'' Mari kita berangkat tuan '' kata Riko yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan membungkukkan badan nya dengan tangan kiri menempel ke perut dan tangan kanan mempersilahkan.
Masih dengan wajah kesal Damar berjalan menuju mobil.
Di dalam mobil terlihat Tiara naik keatas motor bersama laki-laki.
Damar memajukan badan nya ke depan seolah memastikan bahwa itu benar-benar Tiara.
'' pria mana lagi yang sedang bersamanya,kenapa dia begitu murahan sekali '' ucap Damar sambil memukul jok mobil yang diduduki Riko.
'' Itu tukang ojek tuan, jadi wajar saja jika nyonya berboncengan dengan nya '' jawab Riko lembut. ''
Bagaimana bisa kau tau kalau pria itu tukang ojek? '' tanya Damar lagi.
'' karena di jaket dan helem yang mereka kenakan ada tulisan GOJEK tuan '' jelas Riko lagi.
'' ya bisa saja sekarang dia sedang menggoda tukang ojek,atau mungkin mereka sudah pacaran,buktinya mereka duduk dengan sangat dekat '' ucap Damar lagi sambil kembali duduk seperti semula.
'' Yaaaa ampun bosquue, kenapa sekarang kau juga mendadak jadi bodoh.kau bahkan tidak bisa mengenali tukang ojek.Bagaimana bisa naik ojek duduknya berjauhan dengan supir ? bisa-bisa jatuh terjengkang.Kenapa kau begitu cemburu buta bahkan dengan tukang ojek.Tidak disangka nyonya Tiara benar-benar sudah mengubahmu Bosque.Andai saja kau bisa membuang sedikit egomu pasti hatimu tidak akan tersiksa seperti ini '' ucap Riko dalam hati.
Terlihat Damar yang begitu gelisah '' Apa kita harus mengikuti nyonya Tiara tuan,atau menyelidiki dimana nyonya bekerja? '' tanya Riko karena merasa Damar sangat penasaran dan mereka Masi terus berada di belakang Tiara.
'' untuk apa kita mengikutinya,benar-benar tidak penting.Aku tidak sekurang kerjaan itu.Lagian tidak peduli ia kerja sebagai apa,di mataku ia tetap gadis murahan,jadi jangan buang-buang waktu '' ucap Damar yang masi bersembunyi di balik egonya.
Kata-kata dan sikap yang ia tunjukkan sangatlah bertolak belakang. Setelah terjebak lampu merah merekapun kehilangan jejak Tiara.Tersadar Tiara sudah tidak terlihat lagi tiba-tiba mata damar terus mencari-cari.
'' sial,kemana mereka pergi,kamu gimana sih kok bisa kehilangan jejak,dasar gak becus '' dengus Damar sambil memukul pintu mobil di sebelahnya.
'' bukan nya tadi tuan bilang gak peduli dan gak penting? '' ucap Riko sambil tersenyum kecil melihat Damar yang sudah tidak tidak bisa mengontrol emosinya.
'' Bagaimana bisa kau membiarkan istri bos mu berselingkuh? kau benar-benar tidak berguna '' cetus damar kesal.
haha bagaimana bisa naik ojek disebut berselingkuh.Ternyata otakmu benar-benar sudah tidak waras
tawa Riko yang tentunya hanya berani ia simpan di dalam hati saja.
Riko segera melajukan mobilnya setelah lampu menjadi hijau.Tanpa bertanya lagi Riko mengarahkan setir menuju kantor walau masi terlihat kekesalan yang memenuhi wajah Damar.
Di kantor Damar sudah bisa mengendalikan dirinya menjadi lebih tenang walau sebenarnya hatinya masih gusar.Namun itulah Damar ia selalu bisa bersikap setenang mungkin saat berada di kantor walau berbagai masalah telah menyerangnya.
Di butik .....
Tiara mendapat kabar dari ibu Mita bahwa klien yang ia temui semalam suka dengan rancangan desain yang ia buat.
Akhirnya mereka menetapkan pertemuan hari ini di sebuah kafe siang ini.
Tiara dan shiren menyebarkan pandangan tak di duga ternyata klien yang mereka temui terlihat sedang duduk dan mengobrol dengan Dewa.
'' Selamat siang,permisi,apa benar ini ibu Lidia dan pak Hanif ya? '' tanya Tiara sambil menyalami sepasang calon pengantin itu.
'' iya benar,ini mbak Tiara perancang busana dari butik buk mita ya? '' jawab Lidia sembari bertanya kembali.
'' iya buk,saya turut senang bisa dilibatkan di hari spesial ibu Lidia '' jawab Tiara sambil tersenyum.
'' ah,justru saya juga senang bisa bekerjasama dengan desainer berbakat seperti mbak Tiara '' jawab Lidia memuji,walaupun mereka baru bertemu tapi Lidia sudah mendengar banyak tentang Tiara .
'' Wah,tidak disangka ya Tuhan mempertemukan kita dalam satu projeck '' sambung dewa yang sedari tadi sudah tak sabar ingin menegur sapa tiara,namun harus tertunda karena Tiara lebih dulu menyapa Lidia dan Hanif selaku klien sekaligus teman bagi dewa.
'' wah udah saling kenal toh,baguslah biar jadi tambah akrab ya,siapa tau jodoh '' ucap Lidia diiringi dengan tawa.
Tiara dan dewa saling berpandangan mendengar ucapan Lidia . '' Amiiiiiinnn '' jawab Dewa seolah memang benar-benar mengharapkannya.
Mendengar jawaban Dewa semua orang di meja itupun di penuhi gelak tawa karena dewa dan Tiara terlihat sangat lucu.
Sementara Tiara hanya bisa tersenyum kecut karena tidak mungkin menjelaskan statusnya yang belum tentu diakui oleh suaminya.
'' Baiklah buk Lidia bisa kita mulai diskusi nya? '' tanya Tiara sambil mengeluarkan detail rancangan yang ia buat dan menunjukan nya.
Suasana sontak berubah menjadi sangat serius saat mereka sudah mulai membicarakan pokok masalah.Dengan sedikit penambahan yang di minta oleh Lidia membuat Tiara semangkin bersemangat saat mendengar permintaan klienya khusus pertamanya.
Sementara dewa Masi begitu setia menatap wajah sang pujaan hatinya yang begitu serius.Karna mereka begitu larut dengan konsep yang sedang mereka bahas sampai tidak ada yang menyadari dewa beberapa kali telah mengambil foto diam-diam.
Tak lama kemudian mereka berbincang akhirnya menemukan hasil rancangan yang sesuai dengan keinginan mereka.
Tidak ada yang berubah dari konsep awal hanya saja sedikit menambah Payet di bagian dada.Kalau untuk pakaian pria Hanif dan Lidia meminta model yang sederhana dengan warna senada dengan gaun mempelai wanita.
sementara untuk foto priweed mereka memilih rancangan dress casual yang sederhana namun berkelas sementara untuk pria mereka memilih pakaian blazeer casual yang di padukan dengan dalaman berbahan kaos dan celana jins,persis seperti penampilan Damar saat berangkat ke hotel xx.
Permintaan itu mengingatkan Tiara pada damar yang terlihat begitu keren malam itu,walaupun ia hanya melihatnya lewat balkon kamarnya tanpa sepengetahuan damar.Ingatan itu spontan membuat Tiara tersenyum.
Sementara dewa yang tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mengabadikan senyum Tiara yang begitu natural.
Setelah berhasil membuat kesepakatan,pertemuan itu masih berlanjut untuk makan siang karena sudah tiba waktunya untuk istirahat makan siang.
usai makan siang Lidia dan hanip berpamitan untuk pergi.Kini tinggal Tiara shiren dan dewa.
Tiara pun segera berpamitan pada dewa.Dewa hanya mengiyakan nya walau sebenarnya dewa ingin mengantar Tiara ketempat kerjanya guna menambah waktu lama untuk berduaan saja.
Tapi keinginan dewa sekali lagi harus pupus karena Tiara bersama shiren sementara dewa mengendarai motor,tidak mungkin tarik tiga bisa-bisa kenak tilang sama pak polisi.
Sesampainya Tiara di butik ia pun disibukkan dengan serangkaian pekerjaan yang tiada habisnya hingga tak terasa waktu ashar sudah tiba.Tiara segera merapikan mejanya dan menuju musholah untuk menunaikan panggilan Tuhannya.
Selesai sholat Tiara menemui buk Mita untuk izin pulang dan melanjutkan kerjanya di rumah karena ia harus mengurus rumah.
Saat di rumah Tiara terus terjun sebagai koki hari ini ia memilih menu nasi uduk dan ikan bakar serta sambal kecap pedas.
Karena pekerjaan nya agak rumit tentu ini memakan waktu yang cukup lama.Dengan niat ikhlas sebagai ibadah membuat Tiara mengabaikan rasa lelah saat di butik .
Dengan penuh semangat dan kasih Tiara memasak berharap sang si tuan singa menyukainya.Menurut Tiara walaupun sikap dan perkataan Damar kasar tapi Damar tetap lah suami yang harus dilayani dan di hormati,karena mengurus segala kebutuhan suami adalah salah satu bentuk ibadah baginya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Lilis Sumiati Yucaa
tiaraaa baiik bangeet
2021-11-14
0
Sudiyem Selsi
Lanjut
2021-11-13
2
Sesi Destiyani
yang cewe berjilbab.kok yang cowo namanya dewa?
2021-11-13
1