Di pagi hari ini....,cuaca terlihat cerah.
Sinar indah matahari menembus dinding kaca ruangan dapur di rumah Damar.
Damar memasuki area dapur dengan memegang tas laptopnya.Tubuh kekar nya terlihat terlihat keren dengan balutan kemeja putih tanpa jas dipadukan dengan celana pajang hitam dan sepatu pantofel hitam mengkilat.
Rambut Damar yang sudah tersisir rapi dan aroma maskulin yang mulai menyeruak Indra penciuman.Damar duduk di kursi dengan sorotan tertuju pada Tiara yang sedang menuang jus di hadapannya.
Pagi ini Tiara mengenakan celana hitam slim dipadukan dengan kemeja panjang cream dan balutan hijab berwarna cream.Seperti biasa dengan penampilan yang sederhana dan sopan Tiara tampak begitu cantik walau sedang berada di dapur.
Sebagai seorang desainer tentulah ia sangat lihai dalam memadukan pakaian agar penampilannya terlihat modis walau harganya tidak begitu menguras kantongnya.Karna walaupun ia menyandang status istri konglomerat tapi ia tidak pernah sepeserpun menggunakan uang suaminya untuk keperluan pribadinya.
Tiara sangat menyadari atas dasar apa rumah tangga yang ia jalani.Walau menikah secara sah menurut agama dan negara dan tinggal bersama di satu atap tapi mereka tidur di kamar yang berbeda.
Walau menjalankan tugas mengurus suami tapi tidak pernah melakukan kewajiban melayani suami.Karna suaminya selalu menganggap rendah dirinya,setiap hari ia lalui dengan penuh luka.Namun sesakit apapun luka yang ia hadapi ia tak pernah bercerita dengan siapapun karena menurutnya menjaga kehormatan suami adalah kewajiban nya.
Masi dalam keheningan Tiara menunduk kan pandangan nya.Tak peduli walau Damar masih terus menatapnya dengan lekat.
Seperti ada rasa bersalah di hati Damar tapi enggan mengucap maaf.Walau ia tahu diam nya Tiara menunjukkan hati nya yang masih terasa begitu sakit karena ucapan nya tadi malam.
Kesunyian di meja makan seakan berubah saat dewa mulai menghampiri mereka.
'' Selamat pagi semua '' sapa dewa sambil menarik kursi untuk ia duduki.
Ya begitulah dewa walau dia juga merasakan luka yang sama karena wanita yang ia cintai harus menjadi kakak iparnya dan selalu mendapat perlakuan buruk dari kakaknya.Namun luka itu tak pernah ia tunjukkan di hadapan Tiara.
'' Pagi juga '' balas Tiara tanpa menatap dewa.
Dewa merasa heran dengan sikap Tiara yang hanya menunduk sambil menyuap sarapannya.Dewa melihat mata Tiara yang sedikit membengkak karena menangis semalaman.
Mata dewa kini beralih pada kakak nya yang makan dengan santai seperti biasa.
Dewa terus menatap tajam Damar seolah meminta penjelasan tentang Tiara yang sudah pasti menangis karena nya.
Mendapati tatapan tajam Dewa, Damar hanya mengangkat bahunya seolah tidak tau apa yang terjadi.
'' hmmm....mbak Tiara hari ini berangkat bareng aku aja.Karna hari ini aku bawa mobil tapi tidak seru kalau harus menyetir sendiri tidak ada yang di ajak ngobrol. '' Ujar dewa mencoba memecah kebisuan.
Namun tawaran Dewa hanya di angguki oleh tiara.
Ini sontak membuat Damar melotot karena tentu saja ia tak suka melihat Tiara begitu dekat dengan Dewa yang jelas-jelas menyukainya.
Sementara Dewa menyunggingkan senyum karena selama Tiara tinggal dirumahnya baru kali ini ia mau berangkat bersama.
Tanpa menunggu lama Tiara dan dewa meninggalkan meja makan tanpa memperdulikan Damar yang jelas-jelas sudah berwajah merah bak kepiting rebus . karena tidak ingin membuat keributan Damar hanya bisa membiarkan mereka pergi begitu saja.
Di dalam mobil Damar terpokus pada mobil sport yang berwarna hitam.Tatapan nya begitu serius seolah tidak ingin kehilangan jejak.
'' Kalau tidak salah itukan mobil dewa adikmu bos? '' tanya Riko yang sudah menerima titah untuk mengikuti mobil hitam di depan.
'' iya '' jawab damar singkat.
'' kenapa kita mengikutinya ? '' tanya Riko lagi.
'' Apa kau sudah bosan hidup? '' jawab Damar dengan nada penuh penekanan.
Riko tidak berani bertanya lagi karena merasa ada energi negatif yang sedang mempengaruhi bos nya.Tentu saja pasti akan berdampak pada nya.
Tepat di depan gedung butik S mobil dewa berhenti di area parkir.Terlihat dewa dan Tiara yang keluar dari mobil dengan tawa cekikikan.Entah apa yang mereka bicarakan karena mobil Damar berada agak jauh dari mereka tentu hanya bisa melihat expresi wajah mereka tanpa bisa mendengar suara mereka.
Hal itu sontak membuat Damar geram dan memukul bagian depan mobil yang ada di hadapan nya hingga pecah.
Pemandangan yang tengah Riko lihat tentu saja sudah menjelaskan padanya.Bahwa tuannya sedang terbakar api cemburu.
Jika saja yang bersama Tiara bukan adik kandung yang sangat disayanginya mungkin Damar sudah menghajarnya sampai babak belur.
Karena sudah memahami perasaan Damar Riko segera memutar mobil itu menuju kearah kantor.
Sepanjang perjalanan Damar menyandarkan badannya dengan posisi jok mobil sedikit condong kebelakang.Dengan mata terpejam Damar meredam emosinya.
Dilema hati nya benar-benar menguras energi.
Saat di kantor Damar menjadi pendiam,tak banyak bicara jika tidak penting.Sikap dingin ini tentu sangat terasa bagi Riko.
Riko menyerahkan berkas terakhir yang harus ditanda tangani.Dengan hembusan nafas berat Damar melempar penanya ke sembarang tempat.Seakan kembali meluapkan emosi yang masi menggerogoti hati nya.
Dengan ragu Riko menyampaikan bahwa malam ini ada jadwal undangan pernikahan dari teman Damar.
'' Tuan malam ini pesta pernikahan tuan Hanif.Aku pikir tuan akan menghadirinya.Jadi aku ubah jadwal pertemuan dengan Mr Mark. '' ucap riko pelan.
'' Hmmm '' jawab Damar acuh.
'' Kita akan berangkat pukul 20.00, anda memiliki banyak waktu untuk bersiap.Apa kita akan pulang sekarang? supaya tuan bisa istirahat dirumh sejenak. '' ucap Riko lagi.
'' Jika kau lelah,pulanglah.Aku tidak ingin pulang.Nanti malam aku akan datang kepernikahan Hanif sendiri. '' jawab Damar sambil menjatuhkan badannya ke kursi kerjanya yang empuk.
'' Jika tuan berkenan,aku ingin menemani Anda malam ini. '' tambah Riko lagi.
'' Hmmm....menurutmu bagaima caranya menghapus bayang-bayang seseorang yang selalu menghantuimu? '' tanya Damar Masi dengan posisi yang sama.
'' membuat kesibukan yang bisa melupakan nya '' jawab Riko simple
'' Sepertinya itu tidak berhasil,aku sudah melakukan sedari tadi.Kesibukan tidak bisa membuat orang lupa. '' ungkap Damar sambil memukul-mukul pelan keningnya.
'' Jika ingin melupakan sesuatu yang sudah di hati memang sulit tuan,karena yang sudah di hati tidak mampu di usir oleh pikiran. '' jelas riko.
Sontak membuat Damar terduduk dan menatap riko seakan menuntut jawaban penjelasan lebih.
'' Yaaa...seperti kata orang.Urusan hati itu tidak bisa direncanakan seperti pekerjaan.Tidak tau siapa yang akan bertahta,dan bagaimana bisa,kapan waktunya tiba,dan bagaimana prosesnya.Semua itu tidak bisa di jabarkan seperti presentasi data.Namun juga tidak bisa di delete walau terasa tidak sesuai keinginan,tidak bisa di cansel walau sedang sibuk,tidak bisa di percepat walau banyak waktu luang.Tapii.....''
'' tapi apa? '' potong Damar penasaran.
'' Tapi....kata seorang penulis ni ya tuan. Bukankah hidup itu sebenarnya mudah.Jika rindu,datangi.Jika tidak suka, ungkapkan.Jika cemburu,tekankan.Jika lapar,makan.Jika mulas,buang air.Jika salah ,betulkan.Jika suka ungkapkan.Jika sayang,tunjukkan.Manusia yang sering kali mempersulit sesuatu.Ego yang mencegah seseorang untuk mengucap ''aku membutuhkanmu'' .'' Jelas Riko lagi.
'' Ya jelas saja teori memang lebih mudah dari praktek. '' ucap Damar dengan nada berat.
'' Praktek akan mudah jika kita sudah memahami dan menguasai teori. '' sanggah Riko dengan tersenyum tipis.
Tapi justru mendapat tatapan tajam dari sang pemilik kata-kata itu saat ia memarahi pekerja di lapangan yang yang mempraktekkan teori yang ia rincikan.Riko mengangkat kedua tangan nya pertanda ia sudah menyerah dari perdebatan sengit diantara mereka.
'' Cepat pergi siapkan pakaianku untuk malam ini.Aku malas pulang karena kesal jadi jangan membuatku tambah kesal. '' ucap Damar sambil beranjak dari tempat duduknya dan merebahkan tubuhnya di atas sofa yang ada di ruangan itu.
Riko mengangguk-angguk kan kepalanya lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
Dan seperti biasa memberi kabar pada Tiara bahwa tuannya tidak pulang.Setelah mendapat balasan Tiara Riko kembali masuk kedalam ruangan Damar dan membuat Damar kembali menatapnya dengan tajam.
'' Maaf tuan, nyonya Tiara bilang.Dia ingin pergi memenuhi undangan pernikahan teman bos nya. Tadinya ia ingin meminta ijin langsung pada tuan.Tapi karena aku bilang tuan sore ini tidak bisa pulang nyonya Tiara ingin aku menyampaikan nya pada tuan. '' kata Riko cepat.
Mendengar itu sontak membuat mata Damar terbelalak. ''Kenapa tidak mengirim pesan langsung padaku?'' tanya Damar sewot.
'' Nyonya Tiara kan tidak punya no anda tuan. '' ujar Riko membela.
'' Tidak punya nomor kan bisa minta padamu. '' ucap Damar lagi.
'' Mungkin dia takut '' balas Riko sambil mengangkat bahunya.
'' Kenapa harus takut jika tidak berbuat salah? '' tanya Damar lagi.Membuat riko merasa tengah di introgasi.
'' Apa aku harus mengirim no ponsel tuan,dan mengatakan pada nyonya kalau tuan ingin nyonya meminta izin langsung pada tuan? '' Jawab Riko dengan pertanyaan yang membuat Damar seakan enggan menjawabnya.
'' Aku tidak pernah menginginkan dia menghubungiku.Seharusnya dia yang ber- inisiatif untuk menghubungiku langsung karena ia membutuhkan izin ku. '' Jelas Damar mencoba menutupi angan nya dengan sebongkah gengsi.
'' Baiklah,akan aku sampaikan lain kali ia harus menghubungi tuan jika membutuhkan izin dari tuan '' Jawab riko menghela nafas panjang karena sudah mulai malas menghadapi EGO tuan nya yang terlalu tinggi.
'' Dengan siap ia pergi? '' Damar mulai melontarkan pertanyaan lagi.Membuat Riko segera mengetik pertanyaan itu di ponselnya dan mengirim pada tiara.
'' Bersama atasan nya tuan. '' jawab riko setelah mendapat balasan dari tiara.
'' Atasan nya perempuan atau laki-laki ? '' Lagi-lgi Damar bertanya pada riko.
'' Perempuan tuan,namanya Mita.Dia pemilik butik yang nyonya datangi tadi pagi. '' jelas riko saat mendapat balasan pesan dari Tiara lagi dan sedikit menambahinya untuk mempersingkat pertanyaan yang akan di lontarkan tuannya.
'' Kenapa dia begitu dekat dengan atasan nya sampai di ajak ke pesta segala? '' Tanya Damar lagi.Membuat riko benar-benar seperti kurir penghantar pesan.
'' Jelas itu karena nyonya tiara baik dan cantik.Atasan nya pasti menyukainya. '' jawab Riko cepat sambil menguntai senyum kepalsuan.Karna sesungguhnya ia sudah kesal dengan sikap tuannya sedari tadi.
'' Yaa sudahlah,berhubung aku juga suami yang baik.Akan ku ijin kan dia pergi bersama atasan nya.
'' Ungkap Damar dengan senyum licik.Setidaknya kepergian Tiara bersama atasan nya mengurangi waktu berduaan dengan Dewa.Tidak mungkin Dewa ngintilin tiara dengan atasan nya.Pikir Damar sambil mengintai senyum di wajahnya yang sedari tadi ditekuk.
Riko menyampaikan pesan pada Tiara bahwa Damar telah memberinya izin.Setelah itu Riko langsung keluar dari ruangan itu dan membebaskan dirinya dari serangan pertanyaan Damar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Rubiah
hhhhh gengsi pak bos
2023-09-12
0
Sri Wahyuni
pasti ktemu ..bca y bnyk senyum
2022-09-19
1
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
wahhh..... bucin tp gengsi haahaa
2021-11-19
1