Damar POV
Ada rasa kesal yang menyelimuti hatiku,saat mendengar suara yang menegaskan bahwa ia tidak merindukanku.
Apa ini?..
Aku benar-benar benci rasa ini.Satu bulan sudah aku berusaha mencoba menepis seluruh bayang-bayang nya.Tapi kenapa Riko malah berusaha memprovokasi ku dengan mengirim rekaman itu.
Riko.......kau benar-benar membuatku kesal kali ini.
Tiba-tiba seorang dokter memhampiriku.Dokter itu menjelaskan bahwa pasien dikamar 12 kondisinya semangkin memburuk.Kekebalan tubuhnya semangkin menurun,dan pasien ingin bicara denganku.
Sejak awal aku pun sudah tau bahwa virus HIV/AIDS memang tidak bisa disembuhkan.Karna seperti kata dokter obat-obatan hanya bisa memperlambat perkembangan virus ini.
Tapi walau tau kenyataan ini aku tetep bersikukuh untuk memberikan pengobatan yang terbaik.Karna aku masih berharap nayra bisa di sisiku dan kita akan sama-sama memperbaiki hidup kita dari kenistaan.
Aku mendekati ranjang nayra dengan menggunakan masker dan pakaian rumah sakit.Terlihat wajah yang pucat pasih masih ingin berusaha tersenyum padaku.Walau air mata di sudut matanya kini mulai menetes,pertanda ada rasa sakit yang tak bisa ia sembunyikan.
Berbagai alat medis sudah terpasang di tubuhnya.
'' Damar.... '' ucap nya lirih
Aku hanya mampu menatapnya sedih.
'' Damar,terimakasih kau sudah benar-benar berusaha untukku.Seperti apa yang kau mau,aku sudah menuruti semua maumu.Maka kumohon jaga lah adikku tiara.Aku tidak memiliki keluarga yang bisa menjaga tiara.Aku tidak ingin Tiara jatuh ke tangan bibiku yang sangat jahat.Kisah pilu dalam hidupku dimulai saat suami bibiku memperkosa ku ''
Mendengar pengakuan nayra rasanya dadaku bergemuruh.
'' Tapi yang lebih menyakitkan bibiku malah mengusir kami berdua.Saat itu aku benar-benar tidak tau harus bagaimana.Tiba-tiba saat aku dan adikku menangis di pinggir jalan madam Rena menemui ku dan menawariku bekerja di klub' nya.Karna aku merasa hidupku telah hancur aku langsung menerima tawaran itu.Aku hanya berfikir bagaimana menyelamatkan hidup Tiara dari kekejaman dunia ini.Aku ingin Tiara hidup dengan baik.Makan dengan tenang dan tinggal di lingkungan baik. ''
'' Seja saat itu aku memasukkan nya di asrama pesantren.Aku senang dia bisa hidup dengan baik disana ''
?
'' Disana Tiara tumbuh menjadi gadis yang patuh dan sopan.Berbagai prestasi akademik berhasil ia raih.Setelah Tiara memasuki perguruan tinggi aku membeli rumah kecil untuk tempat tinggalnya.Sering kali ia bertanya padaku,kenapa aku jarang pulang ke rumah dan sebenarnya apa pekerjaan ku.Namun aku tidak pernah menjawabnya dengan alasan dia masih kecil yang perlu ia lakukan adalah belajar untuk mempersiapkan masa depan nya.Aku tau Tiara sebenarnya tidak suka dibilang anak kecil lagi karena memang ia sudah mulai dewasa.Namun ia tak pernah membantah ku.Sampai disaat aku memintanya menikahimu.Dia hanya diam dan mematuhi ku tanpa banyak tanya.Aku bahkan memintanya untuk patuh denganmu dan menjadi istri yang baik. ''
'' Damar... waktuku bersama Tiara selama ini memang sangat kecil.Aku tau ia merindukan kasih dan sayangku.Tapi sejak aku tau tentang penyakit ini.Aku memilih untuk benar-benar menjauhinya.Walaupun ingin rsekali rasanya aku memeluk gadis kecilku itu.Tapi apalah dayaku,aku tidak mungkin memberinya kematian menyakitkan ini. ''
'' Bahkan saat tiara ingin memelukku aku selalu menepis tangan nya.Mungkin dia berfikir aku membencinya.Tapi sungguh,aku hanya ingin melindunginya dan melihatnya bahagia.Aku tidak ingin membuatnya bernasip sepertiku. ''
'' Damar, ini mungkin terakhir kalinya aku memohon padamu untuk menjaga Tiara dengan baik.Jika bisa berilah ia kasih sayang yang tak bisa aku berikan ''
Nayra terlihat sudah tidak bersemangat lagi.
'' Nay,jangan pernah bicara seperti ini.Kau pasti sembuh dan bisa menjaga Tiara seperti yang kau mau ''
Ucapku pelan mencoba memberinya semangat.
Seperti masih banyak yang ingin nayra katakan.Namun seorang perawat sudah memanggilku dan berkata bahwa waktu jenguk sudah habis.
Air mata itu terus menetes pilu di pipi nya.Jika bisa aku juga ingin memeluknya dan menghapus air matanya.Berat rasanya meninggalkan nayra sendiri di tempat sepi itu.
Suara mencekam dari elektrokardiogram memenuhi setiap sudut ruangan bernuansa putih itu.
Aku masih menatap sosoknya lewat kaca pintu kamar itu.Tapi seorang lelaki berpakaian serba putih menarik lenganku untuk meninggalkan lorong kamar itu.Dengan langkah berat aku mengikuti laki-laki yang masih menarik lenganku hingga melewati lorong itu.Laki-laki itu menutup pintu lorong dan kembali ke ruangan jaga.
Di bawah pohon yang rindang aku duduk memandang gedung dimana nayra di rawat.Semilirnya angin kala itu sedikit mengurangi laraku.
Entah kenapa wajah Tiara masih saja terus membayangiku.
Permohonan nayra dan permohonan dewa serta kerinduan pada Tiara kini memenuhi pikiranku.
Bagaimana aku bisa menyayangi Tiara sebagai istri seperti permintaan nayra jika Tiara adalah wanita yang sangat dicintai dewa.Walaupun aku menyadari hatiku juga menginginkan tiara.
Tapi apa aku mampu bahagia di atas derita adikku sendiri?
Tiara memang pernah mengatakan bahwa ia berharap aku dan dia bisa membangun rumah tangga yang semestinya.Dia bilang dia hanya ingin menikah satu kali dalam hidupnya.Aku tidak tau siapa sebenarnya yang ada di hatinya.Jika memang dia mencintai dewa apa aku sanggup melepasnya?
Melihatnya begitu dekat dengan dewa saja sudah membuatku kehilangan akal sehat.
Ya Allah ..... bagaimana ini?
Apa aku terlalu egois ?
Kenapa harus Tiara?
Pertanyaan yang sama dengan Dewa,kini juga aku pertanyakan pada diriku sendiri,kenapa aku harus mencintai wanita yang di cintai adikku?
Kini untuk pertama kalinya setelah 5 tahun aku tidak pernah menyebut nama sang khalik.Karna di butakan oleh amarah aku sempat membenci takdir yang harus aku jalani.Kini direlung hati yang terdalam aku ingin mencari kedamaian dengan menghadap sang penguasa alam ini.
Perlahan kulangkahkan kaki ku ke sembarang arah.Pandanganku melebar mencari-cari tempat dimana aku bisa mengadukan kebimbangan ini.Tiba-tiba sebuah tangan menarik lenganku.Saat aku menoleh terlihat seorang lelaki renta berambut putih tersenyum padaku.
'' Are you from Indonesia ? '' tanya lelaki tua itu
''Yes,i come from Indonesia.what's the matter, sir? '' jawabku bingung dan kembali melontarkan pertanyaan.
Lelaki itu menarik lenganku mengarah bangku yang berada di sisi jalan.Aku Masih mengikutinya dengan pandangan aneh.Setelah kami duduk lelaki itu mengusap punggungku.Sungguh aneh,rasanya begitu nyaman.Ini terasa seperti tangan ayahku yang sudah lama tak aku rasa.
'' Kulihat sejak tadi sepertinya kau sedang sedih? '' tanya lelaki tua itu masih dengan tangan mengusap punggungku.Ternyata lelaki tua berwajah bule itu bisa berbahasa indonesia.
'' Saya ronal,saya pernah tinggal di indonesia dan istri saya orang indonesia.Jadi saya bisa berbahasa Indonesia.Jika tidak keberatan boleh saya tau apa masalahmu nak ''
Entah kenapa wajah teduh nya mampu sedikit melonggarkan dada ku yang terasa sesak.
'' I'm having athough choic,sir ''
Aku menarik nafas dalam.lelaki tua itu menatapku penuh arti.
'' Rasa dan keadaan yang rumit ini benar-benar menyiksaku ''
'' Wanita yang ingin aku hancurkan kini terbaring lemah di rumah sakit.Dia memintaku untuk menjaga dan menyayangi adiknya yang telah resmi menjadi istriku.Sementara adik ku selalu memohon untuk melepaskan wanita yang ia cintai. ''
'' Lalu bagaimana dengan hati istrimu ? '' tanya Mr.Ronal padaku.
'' Entahlah......" jawab ku lirih.??
'' Nak,tenangkan pikiran dan hatimu.Disaat hatimu sudah merasa tenang maka kau bisa memilih keputusan benar.Mari ikutlah bersamaku.Aku akan membawa mu ketempat dimana kau bisa berbagi segalanya dan menghapus segala kegusaran hati mu ''
Mr.ronal menarik tanganku menuju mobilnya.Aku mengikutinya dengan patuh.Didalam mobil ia banyak bercerita tentang istri dan kedua putrinya.Namun aku hanya menjadi pendengar yang baik dengan sesekali memberi setengah senyuman.
Tak terasa hampir 30 menit sudah kami menempuh perjalanan hingga mobil itu berhenti di depan gedung yang model bangunannya tampak tak asing bagiku.
Mr.ronal membawaku masuk ke bangunan itu dan menunjuk sajadah yang tepat di depanku.
'' Nak,apa pun yang kau rasakan.Jika ingin mengeluh maka mengeluh lah pada tuhanmu.Karna hanya dia yang mampu memberikan segala solusi dari masalahmu. ''
Aku masih menatap aneh senyum ramahnya.
'' Nak,kau seorang muslimkan? ''
Aku mengangguki pertanyaan Mr Ronal.
'' Aku juga seorang muslim.Dulu waktu seusia mu aku pernah merasakan kebimbangan hati seperti mu saat ini.Pada saat itu bersimpuh kepada Allah dan memohon petunjuknya. ''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
yanti auliamom
Kalau.menurutku, Tiara adalah obat dan bentuk karunia buat Damar.. Lagian Tiara juga nerima Damar sebagai suaminya.
Tentang Dewa.. mungkin akan sakit.. kelak akan sembuh. Ada jodoh baik juga yang menunggu untuk dipertemukan..
2021-11-19
1
Iba Shayra
jngan" mr ronald ayah tirix damar.. . suami dri ibux damar dn dewa
2021-11-14
2
Sudiyem Selsi
Lanjut thor aku suka ceritanya dan pembelajaran yg ada dalam cerita ini, walau kadang aku gagal memahami....
2021-11-14
1