Di tepi jalan jalan Tiara terduduk manis menunggu jemputan Riko.Di telpon Riko memberi kabar kepada Tiara bahwa hari ini ia harus pindah kerumah besar damar.Pakaian Tiara sudah dikemas oleh kakak Tiara dan langsung di bawa oleh Riko.
Tiara yang bersuasana hati bahagia tiba-tiba muram melihat sebuah mobil hitam mendekatinya.
Teringat sosok Damar yang kasar kepadanya.Baru saja ia berperan menjadi bunga matahari yang disanjung-sanjung tapi sekarang peran nya pasti akan berganti menjadi rumput liar yang sangat tidak disukai keberadaannya.
Dengan malas Tiara masuk kedalam mobil.Namun ia tetep berusaha dengan wajah sebiasa mungkin.
Didalam mobil terlihat Damar yang masih sibuk memainkan ponsel tanpa memperdulikannya.Tiara duduk dan berdiam diri dengan mengarah kan pandangan keluar jendela.Walaupun mereka duduk berdekatan tapi tak ada suara yang menghubungkan mereka.Hanya suara bass Damar yang kerap terdengar berbicara pada seseorang di telpon.Sementara Riko hanya berkonsentrasi pada jalanan kota yang begitu padat pengendara nya.
Setelah hampir 30 menit mereka pun sampai ditempat tujuan.Tiara keluar dari mobil menatap rumah mewah yang ada di depannya.Walaupun hatinya dipenuhi kekaguman melihat rumah yang megah.Tapi sebisa mungkin Tiara menunjukkan ekpresi biasa saja.Karena ia tak ingin mendengar celetuk pedas seperti saat di hotel.
Dalam perjalanan menuju ruang tengah Tiara melihat beberapa pelayan yang menyapa dan memberi hormat pada Damar.Tiara berjalan dengan susah payah sambil membawa kopernya.Karna Damar melarang Riko saat hendak membawa koper Tiara.
'' Pak Ujang, kumpulkan semua pelayan.Ada yang ingin saya sampaikan.'' titah Damar dengan seorang pria paru baya yang sedari tadi menundukkan kepalanya seraya memberi hormat kepada tuannya.
'' siap tuan '' jawab pak Ujang singkat dan langsung pergi memanggil semua pelayan.Tanpa menunggu waktu lama semua pelayan berdiri dengan membentuk satu barisan yang begitu rapi.
'' Dengar,mulai saat ini bik Jum dan bik Imah tidak perlu lagi mengurus segala keperluan saya.Kalian bantu saja pekerjaan yang lain.Karna mulai saat ini , semua keperluan saya akan di urus oleh perempuan ini.'' ungkap Damar menunjuk wajah Tiara dengan seringai licik.Mata Tiara terbelalak kaget karena tiba-tiba dirinya ditunjuk oleh Damar.
'' Dari mulai pakaian ,air mandi,sampai pada makanan ku saat dirumah dia yang bertanggung jawab mengurus nya.Jangan ada yang berani membantunya kalau tidak ingin saya pecat'' sambung damar lagi.
Sementara Tiara masih tercengang.Ternyata hidup rumput liar dirumah ini akan benar-benar lebih buruk dari dugaannya. Pikir Tiara.
''Tapi,tapi mas.Aku kan harus pergi bekerja.'' protes Tiara .
''kau hanya boleh bekerja diluar saat pekerjaanmu selesai.Dan pulang kerumah sebelum aku sampai.Jika kau melanggar peraturan maka kau akan tanggung sendiri akibatnya.'' jelas damar tegas.
'' oh ya satu lagi.Kamu sudah bisa melakukan tugasmu mulai dari sekarang.Siapkan air mandi,pakaian dan siapkan makan malam.awas saja kalau sampai masak kan mu tidak enak.'' sambung damar lagi dengan ancaman.
Suara damar yang menyebar ke seisi ruangan itu seakan membuat udara didalamnya menjadi panas untuk Tiara.Dingin nya AC justru membuat nya berkeringat.Bagaimana caranya ia memulai tugas dari Damar sementara Tiara benar-benar buta akan semua hal tentang Damar.
Apa kebiasaannya,apa makanan dan minuman kesukaannya.Apa saja yang Damar sukai.Semua itu benar-benar membuat Tiara hampir prustasi.
Sementara Damar tersenyum puas karena merasa telah berhasil membuat Tiara tersiksa.Damar berjalan menuju ruang kerjanya dan di ikuti oleh Riko di belakang dengan membawa tas kerja Damar.
'' Jadilah diri anda sendiri nyonya.Lakukan sesuai kemampuan anda.Semuanya biasa-biasa saja.'' bisik Riko kepada Tiara sebelum meninggalkan ruangan itu.
Riko berharap Tiara mengerti teka-teki yang ia ucapkan .Karena Riko sebenarnya tidak tega melihat Tiara diperlakukan seperti pembantu.
Tiara terdiam mematung,sambil berfikir apa sebenarnya maksud Riko. '
*K*ata pertamanya adalah jadilah diri sendiri,lakukan sesuai kemampuan.semuanya biasa-biasa saja.
Hmmmmm .....ok baiklah apapun hasil akhirnya mari kita lakukan sesuai kemampuan diri sendiri walaupun itu hanya sebuah hal yang biasa-biasa saja.Bismillahhirohmannirohim....
Ucap Tiara dalam hati dan langsung bergegas menuju kamar Damar dengan diantar oleh mang Ujang.
Didalam kamar damar yang begitu luas Tiara memasuki ruang yang berisi semua kebutuhan pakaian Damar.
Tiara membuka lemari besar yang dipenuhi berbagai macam setelan jas yang berjajar dengan rapi dan wangi.Piyamah tidur baju santai jaket,jam tangan,dasi,topi, dan sepatu serta pakaian dalam semua tersusun rapi pada tempatnya masing-masing.
Diruangan itu Tiara berdiri mengerutkan dahi memikirkan sesuatu. ''Maaf pak riko.bisakah anda memberi tau saya,apa jadwal mas Damar malam ini.Agar saya dapat mencocok kan pakaian yang sesuai.'' Tiara mengirim pesan pada Riko.
Tiara berjalan bolak-balik berharap Riko membalas pesannya.Ditengah kecemasan Tiara terdengar suara pesan masuk di ponsel Tiara.
'' Tuan damar malam ini akan menghadiri pertemuan bisnis dengan orang jepang di hotel xx.'' Tiara tersenyum melihat balasan pesan dari Riko.
Tiara mengambil blazer casual berwarna dongker,dipadukan dengan bawahan celana jins dongker,kemeja putih serta sepatu cats dongker lalu tak lupa Tiara memasukkan sapu tangan putih dari tas nya kedalam saku depan blazer sebagai pemanis.
Semua perlengkapan Tiara susun dengan rapi dan sesuai urutan pakainya di atas ranjang king size milik dewa.Dari mulai pakaian dalam hingga terakhir blazer.
setelah itu Tiara memasuki kamar mandi.Tiara mengisi bet-up dengan air hangat beserta aromaterapi yang tersedia .Dan tak lupa Tiara menyediakan handuk di samping bet-up.
Usai dari kamar mandi tiara segera menuju dapur.
Didapur Tiara mengerutkan dahinya sambil mondar-mandir dengan telunjuk tangannya kanannya menyentuh hidung dan tangan kirinya bercekak pinggang.
Mengingat kata terakhir Riko ''semua biasa-biasa saja.'' Maka Tiara memutuskan membuat menu yang biasa ia masak dengan cepat saat di rumah.Kebetulan didalam dapur sudah tersedia stok bahan makanan yang lengkap sehingga tidak menyulitkan tiara.
Setelah beberapa menit berkecimpung didapur.Akhirnya menu makan malam selesai juga.Tiara langsung menyusun nya di meja makan.Nasi putih,ayam asam manis,capcai goreng dan jus jeruk hangat serta tidak lupa ,menambahkan kerupuk udang goreng.Semua sudah tersedia di atas meja menunggu untuk disantap.
Dengan sedikit berlari Tiara menuju ruang kerja damar. '' tok tok tok'' Tiara mengetuk pintu.
''masuk'' terdengar suara Damar dari dalam ruangan.
Perlahan Tiara membuka pintu dan melangkahkan kaki mendekati Damar.
'Mas semua sudah siap'' ucap Tiara pelan.
'' hmmmmm'' jawab Damar singkat tanpa menoleh kepada Tiara.
''Maaf mas,kamar aku yang mana?'' tanya Tiara karena ia ingin segera mandi dan melaksanakan sholat Maghrib.
''Disebelah kamar ku'' jawab damar datar dan Tiara segera meninggalkan ruangan itu.
Di ruang kerja Damar,Riko masih setia mendampingi disisi Damar sambil menjelaskan berbagai dokumen yang harus di periksa dan di tanda tangani.
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.Akhirnya Damar dan Riko mengakhiri kegiatan di ruang kerja dan menuju kemeja makan.
Melihat hidangan di meja yang tak biasa ia lihat Damar mengeluh. ''Makanan apa ini?'' tanya Damar seraya mengerutkan alisnya.
Riko tersenyum dan berkata. ''Makan saja dulu tuan,sepertinya enak.''
''Awas saja kalau tidak enak.'' dengus Damar sambil mengambil nasi dan lauk lalu menyuapkan nya ke mulut.
'' gimana tuan?'' Tanya Riko penasaran.
'' hmmmmm biasa saja.'' jawab Damar sambil menjutkan makan dengan lahap.
'' apa kau tidak lapar.Ayo makan bersama,biar kalo sakit perut bersama juga.'' ucap Damar lagi sambil mengunyah makanannya.
Tanpa basa basi lagi Riko langsung duduk mengambil makanan keatas piringnya dan langsung menyuap kan kemulut. '' Ah ini mah lezat tuan,bukan biasa saja.'' kata Riko jujur.
Sebenarnya Damar pun merasa kan hal yang sama dengan Riko.Tapi karena gengsi nya terlalu tinggi Damar tidak mau membenarkan perkataan Riko.
''Menurutku biasa saja.Mungkin karena lidahmu yang masih tergolong udik jadi kau sangat menyukai makanan udik juga.'' cemooh Damar yang tidak sesuai dengan tindakan nya.
''Tuan,katanya makanan udiiiiiiikkk yang rasanya biasa saja.Tapi kok nambah lagi?'' Tanya Riko dengan senyum mengejek.
'' yaaa cuma ingin menemanimu makan saja,daripada kau makan sendiri nanti dikira aku atasan yang tidak akrab dengan asisten nya.'' kilah Damar sambil tersenyum.
Ya namanya juga bos ,mana bisa salah.
Selesai menyantap makanan berminyak, jus jeruk hangat memanglah sangat cocok untuk mengikat lemak yang terkandung dalam makanan.
Damar dan Riko menyandarkan badannya disofa.Adegan makan tadi benar-benar membuat perut keduanya sakit karena kekenyangan.
'' Tuan sepertinya,mulai hari ini kita akan lebih sering makan dirumah. Kelihatan nya selera udik ku mulai menular padamu bos.'' sindir Riko dengan mata melirik Damar yang tengah duduk disampingnya.
Damar langsung berdiri dan melempar Riko dengan bantal. ''etss tarik kata-katamu itu.Jangan samakan aku sepertimu.Daripada kau bicara ngelantur lebih baik kau cepat pulang dan bersiap untuk acara nanti malam.Jangan sampai kau terlambat.'' Seru Damar lalu pergi meninggalkan Riko yang terkekeh melihat wajah Damar yang bersemu merah seperti wanita yang sedang malu-malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
yani suko
kok Dewa ???
2023-09-12
0
Salbiyah Mbih
iya Riko bos mu malu"kucing/gengsian .....doyan apa lapar 🤣🤣🤣
2021-11-15
0
Iba Shayra
prnikahan yg ga d dasarkan cinta.. pd akhirx akan bucin damar
2021-11-14
2