Saat hendak memasuki kamarnya,Damar menghentikan kakinya dan mencari-cari suara seorang wanita yang sedang melantunkan ayat suci Al-qur'an dengan begitu merdu.
Damar mendekatkan telinganya di depan pintu kamar Tiara.Dengan perlahan Damar membuka sedikit pintu itu tanpa suara,hingga terlihat sosok wanita mengenakan mukenah duduk bersimpuh di atas sajadah dengan memegang Al-qur'an mini di tangan kanannya.
Tiara memanglah gadis yang sangat taat ibadahnya.Dimanapun ia berada ia selalu memenuhi sholat lima waktunya.Dan ia juga terbiasa membaca Al-qur'an setelah selesai sholat.
Pemandangan indah itu seakan mencoreng wajah Damar yang selalu saja melalaikan ibadah.Bahkan Damar lebih sering berbuat maksiat.Hati kecil Damar mulai mempertanyakan keimanannya.Mau sampai kapan ia menjalani hidup seperti ini.Terlalu mengutamakan urusan duniawi.Sementara ia juga tau dengan jelas bahwa didunia hanya sebentar saja.Dan tidak ada yang bisa di bawa mati selain amal ibadah.
Didalam kamar Damar tersenyum melihat perlengkapan nya sudah tersusun rapi.Ia tak menyangka Tiara akan menyusun pakaian sesuai dengan urutan pakai.Perlahan langkah kaki Damar memasuki ruang kamar mandi.Semua perlengkapan juga tersusun rapi dari mulai sabun,handuk sampai alat cukur pun sudah tersedia dengan manis.
Damar menggeleng-gelengkan kepalanya dengan serangkai senyum lucu karena sekarang ia merasa seperti menjadi anak-anak lagi.
Padahal biasanya bik Imah dan dan bik Jum pling hanya merapikan pakaian,tempat tidur,dan mengisi perlengkapan kamar mandi.
Damar terbiasa mengambil sendiri.Namun kini Tiara benar-benar berusaha untuk melayani Damar dengan baik.
Usai merendamkan diri di dengan air hangat.Damar merasa badan tadinya lelah menjadi segar dan fress .Pelan-pelan Damar mencukur jenggot dan kumisnya yang mulai tumbuh menghitam.
Kini wajah Damar terlihat bersih dan mengkilat.Damar kembali keruang tidurnya,mengenakan pakaian sambil bersiul-siul.
'' Hmmmm bagus juga selera gadis itu.'' Ucap Damar lirih sambil memandangi bayangannya dikaca.
Tiba-tiba pandangan nya tertuju pada sapu tangan putih yang ada di saku blazer nya. '' haha ada saja idenya.Tapi ini lumayan bagus.ok...semua sudah siap kini tinggal berangkat.'' ucap Damar yang bicara pada dirinya sendiri sambil meraih dompet,kunci mobil dan ponselnya yang berada di atas meja.
Di Hotel xx semua berjalan lancar sesuai dengan rencana.
'' kon'ya wa kakkoi (kamu terlihat keren malam ini)'' ucap seorang wanita Jepang saat berjabat dengan Damar.
'' Hokan Shite itadaki arigatogozaimasu (terimakasih atas pujianmu).'' balas Damar dengan tersenyum.
Damar dan Riko pun segera meninggalkan tempat itu '' Sepertinya pujian terakhir itu bukan dari kemampuan anda tuan.''ucap Riko sambil memencet tombol lip.
'' Maksud mu? '' tanya Riko dengan pandangan tajam.
'' yaaa bukan kah penampilan keren anda hari ini karena sentuhan tangan nyonya Tiara. Biasanya juga and hanya memakai stelan jas yang monoton".
jelas Riko datar,namun anehnya Damar hanya diam seolah membenarkan ucapan Riko.
'' oh ya,,setelah ini lanjut kemana bos? '' Tanya Riko sambil melangkahkan kaki keluar lip mengiringi damar.
'' pulang '' jawab Damar singkat.
Riko terperangah saat mendengar jawaban damar tak biasanya ia berkata pulang.
Biasanya juga pasti langsung pergi ke klub malam dan bersenang senang bersama gadis jalang.
Malam itu berlalu begitu saja.Suasana hati Damar yang tenang membuatnya tidur dengan lelap.
Kini hari sudah berganti,tepat jam 5 subuh seperti biasa Tiara bangun untuk melaksanan sholat subuh dan mengaji dikamarnya.Setelah itu Tiara langsung pergi kedapur untuk membuat sarapan.Saat Tiara begitu asik di dapur.Terdengar suara tidak asing menyapanya.
'' Lagi masak apa? '' tanya seorang lelaki berpakaian olahraga yang sedang memandanginya dari belakang.Betapa terkejutnya Tiara melihat sosok Dewa tengah menatapnya begitu lekat dirinya.
'' Mas dewa ,mas kok ada disini? '' tanya Tiara dengan nada pelan.
'' Tentu saja,nikan rumahku.Seharusnya aku yang bertanya padamu.Kenapa kau ada disini? '' ucap dewa santai sambil meneguk minuman dari botol.
'' Maksud mas,mas masih ada hubungan keluarga dengan mas damar? '' tanya Tiara sambil berjalan mendekati dewa.
'' Iya,aku adiknya.Aku sempat mencarimu saat kau menghilang tanpa kabar.Tak di sangka aku menemukanmu disini.Tadinya ini sempat ragu sih tapi setelah mendekat keraguanku lenyap begitu saja melihat bahwa dirimu ini adalah nyata. '' ucap dewa sambil menyentil hidung Tiara.
'' Maaf mas,ini benar-benar tanpa rencana,semuanya terjadi begitu saja.Bahkan aku bingung harus cerita dari mana dulu. '' jawab Tiara sedih .
'' ok baiklah,jangan cerita dulu jika kau belum ingin.Mari kita lanjutkan acara memasak mu.Apa yang bis kubantu? '' Tanya dewa mencoba mengalihkan suasana sedih Tiara.Karna memang sebenarnya dewa juga sudah tau apa yang telah terjadi pada Tiara.
Kejadian yang membuatnya cukup terguncang,namun ia tidak ingin Tiara tau.Yang dewa inginkan saat ini adalah kebahagiaan Tiara.
Pagi ini dewa merasa bahagia saat bercengkrama didapur bersama Tiara.Dewa memang sangat pandai membuat tiara tertawa. Mereka tertawa cekikikan seakan tiada luka di hati .Sejenak menikmati kebersamaan yang sudah mereka rindukan karena beberapa hari tak bertatap muka.
Mendengar dapur yang penuh canda tawa,Damar menghampiri mereka dengan rasa penasaran.Setelah melihat Tiara tertawa lepas disisi dewa,membuat hati damar terluka.
''Cih kenapa mereka bisa sebahagia itu?,padahal baru kemarin dewa memukulku habis-habisan karena pernikahan ku dengan gadis itu .Kenapa sekarang dia bisa sebahagia itu ,padahal seharusnya dia kan marah karena gadis itu sudah menghianati nya.Sepertinya dewa sudah dibutakan oleh cinta sampai mengabaikan penghianatan gadis itu.Dasar bodoh kau dewa,mudah sekali kau tertipu oleh wajah polosnya. '' gerutu Damar dalam hati.
Tatapan tajam yang ditujukan pada Tiara membuat wajah Tiara langsung berubah saat tak sengaja menoleh kebelakang.Dewapun langsung menoleh saat melihat wajah Tiara tiba-tiba berubah.
'' Hmmmmm .....ayooo kita makan.Taraaaaaaaaaa makanan sudah siaap. '' ucap dewa berusaha mencairkan suasana tegang di antara mereka.
'' waaaahh kelihatan nya enak nih. '' ucap Tiara sambil menyendok nasi goreng sipud ke atas piring lalu memberinya sedikit garnis.
'' Mas tolong ambilkan sendok itu '' kata Tiara sambil menunjuk-nunjuk tempat sendok.
Dewa berjalan menuju tempat sendok sambil berkata '' ok,baik lah.upssss... punyakuuuu------ '' , '' jangan pakai seledri kan terus telurnya yang setengah matang kan? '' potong Tiara karena merasa sudah mengerti apa yang akan di katakan dewa.
Dewa tersenyum lebar karena merasa wanita yang ia sayangi masih memahaminya seperti dulu.Sementara Damar sangat kesal dengan ke dekatan mereka berdua.Namun ia hanya memilih diam sambil mengotak-atik ponsel nya mencoba menyembunyikan perasaanya yang sedang terbakar.
'' Mas ini nasi gorengnya ,dan ini jus nya ,aku akan membereskan kamar dan menyusun kebutuhan kerja mas. '' ucap Tiara sambil meletak kan sepiring nasi goreng dan segelas jus jeruk hangat.
'' hmmmm '',jawab Damar singkat.
Tiara langsung pergi meninggalkan Damar dan Dewa di meja makan menuju kamar Damar .
Dewa makan dengan begitu lahap seolah ingin menghabiskan sarapan nya dan segera pergi.Karena Dewa Masi enggan berbicara dengan kakaknya.Apalagi sekarang kakaknya terang-terangan membawa Tiara pulang ke rumah mereka.
Dewa merasa kakaknya benar-benar mengajaknya perang.Padahal malam itu jelas-jelas ia sudah memohon untuk melepaskan Tiara.
'' Dia bahkan sudah menghianatimu,tapi kau masih saja bersikap manis pada nya.Sepertinya kau terlalu di butakan oleh cinta '' ucap Damar sambil menyendokkan makanan ke mulut.
'' Dia tidak pernah mengkhianati ku,tapi justru mas lah yang menusukku dari belakang '' ucap Dewa singkat sambil mengelap bibirnya dengan tisu lalu beranjak pergi meninggalkan Damar di meja makan.
'' hei... akan kutunjukkan padamu siapa dia sebenarnya.Dan seharusnya kau berterimakasih pada kakakmu ini '' teriak Damar karena adiknya itu sudah berada agak jauh dengan nya.Namun Dewa tak peduli dan ia berlalu begitu saja.
Saat Damar tengah asik-asiknya menikmati nasi goreng buatan Tiara terdengar suara Riko
'' waaahh enak nihhhhh,ternyata feeling ku bener pasti mulai hari ini akan ada sarapan pagii '' kata Riko sambil menarik piring nasi goreng yang ada di meja.
Damar langsung mendelik dan memukul tangan Riko '' hei enak aja,ini bukan untukmu,ini milik gadis itu dia belum makan '' kata Damar sambil menarik piring nasi goreng yang sudah di beri garnis oleh Tiara.
Riko terdiam meneguk salivanya ''cih sejak kapan dia begitu memikirkan wanita,sekarang dia benar-benar tega padaku.Kau benar-benar berubah bosquuue ''. gerutu Riko dalam hati dengan berwajah masam.
'' Apa yang kau pikir kan,kau datang sepagi ini,perasaan aku tidak pernah menyuruhmu '' sambung damar lagi.
'' Yaa mungkin karena terlalu bersemangat untuk bekerja,trus kenapa tuan bisa bangun sepagi ini ,biasanya kan aku yang harus membangunkan tuan dengan susah payah '' tanya Riko dengan tatapan menyelidik .
'' Itu bukan urusanmu ,kerjakan saja pekerjaanmu dengan baik dan jangan berani menyentuh ini,mengerti? '' jawab Damar sambil berdiri dan langsung pergi ke kamar untuk bersiap ke kantor.
Riko yang tinggal sendirian di meja makan masi memandang sepiring nasi goreng yang seakan memanggil -manggil untuk di santap.
'' Kenapa cuma diliat doang,apa dengan melihat bisa membuat perut terasa kenyang? '' kata Tiara sambil mendekati Riko.
Melihat kedatangan Tiara Riko langsung berdiri dan sedikit membungkukkan badan nya seraya memberi hormat pada nyonya nya.
'' selamat pagi nyonya '' ucap Riko.
Tiara tertawa kecil dan berkata jangan terlalu formal biasa saja,ayo cepat dimakan keburu tuan singa datang dan mengaung '' ucap Tiara lirih.
Mendengar julukan tuan singa Riko langsung memecahkan tawanya,karena merasa sebutan itu memang sangat cocok untuk tuan nya.
'' syuuttt jangan keras-keras nanti dia dengar '' sambung tiara lagi sambil menempelkan jari kebibirnya membuat Riko mengecilkan volume tawa nya.
'' Tapi tuan damar melarang ku makan ini katanya ini milik nyonya '' keluh Riko kepada Tiara.
'' Hmmm kalau gitu biar aku ambilkan lagi untukmu agar kau tidak melanggar perintah nya dan kita bisa makan bersama '' ucap Tiara sambil berjalan menuju dapur dan mengambil nasi goreng untuk Riko karena kebetulan ia masak untuk porsi 4 orang ,niat hati satu untuk pak Ujang tiga untuk dia Damar dan Riko tapi karena tiba-tiba Dewa muncul jadi jatah pak Ujang gak ada deh.
Masih dengan senyum Tiara membawa sepiring nasi goreng dan segelas jus untuk Riko.Dan mereka makan bersama dengan diiringi canda dan tawa.Karna memang Tiara orang yang ramah maka tidak sulit baginya untuk beradaptasi dengan orang baru kecuali Damar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
SRI HANDAYANI
sampe di mana damar kau bertahan 😀😀😀😀😀
2024-04-20
0
Rubiah
ssru banget thor
2023-09-12
0
Iba Shayra
buktian damar klo tiara tu gadis ga benar yg kmu tuduhkan
2021-11-14
0