Mutiara Hati
Didalam ruangan yang telah di hias dengan tema minimalis.
Tiara berjalan di atas Karpet merah menuju tempat dimana ia akan dinikahi oleh seseorang yang tidak ia kenal.Penampilannya tampak begitu anggun Dengan balutan gaun pengantin muslimah bergaya moderen.Dengan make-up berwarna lembut membuatnya terlihat cantik yang natural.Dengan kedua tangan meremas payet yang ada di sisi gaunnya.
Ia perlahan mendekati sosok pria yang duduk di depan penghulu.Setelah begitu dekat ia duduk bersimpuh disisi Damar dengan wajah tertunduk.
Aromma maskulin Fruity cinnamon yang berasal dari tubuh Damar merasuk kedalam Indra penciuman Tiara ,aroma itu seakan mendesak hatinya untuk melihat wajah sosok pria yang berada disampingnya.
Namun nyalinya menciut saat teringat akan dasar dari pernikahan yang harus dijalaninya.Tiara menarik nafasnya begitu dalam dan menghembuskan nya perlahan.
Di dalam hatinya ia hanya bisa pasrah dan berdoa semoga pernikahan ini menjadi pernikahan sekali seumur hidupnya.Dan kelak ia dan suaminya akan menjadi keluarga yang samawa.
Setelah prosesi ijab Qabul telah selesai ,maka selanjutnya sesi tukar cincin dan di tutup dengan doa.
Semua berjalan dengan begitu singkat.Seakan seperti mimpi buruk yang baru saja dimulai bagi Tiara .
Tiara berjalan dengan tergopoh-gopoh mengikuti langkah pria didepan nya yang seakan tak peduli dengan keberadaan Tiara .
Sesampai diluar gedung terlihat seorang pria yang bertubuh tampan dan bertubuh atletis mengenakan pakaian yang hampir sama dengan laki-laki yang baru saja sah menjadi suaminya.
Laki-laki itu terlihat sedikit membungkukkan badannya sambil membuka pintu mobil yang sudah terparkir indah.Dengan sikap acuh damar masuk kedalam mobil masih tanpa memperdulikan Tiara.
Berbeda dengan Riko asisten Damar yang bersikap begitu ramah dan sangat menghormati Tiara selaku istri dari bosnya.
''silakan masuk nyonya'' ucap Riko dengan penuh senyuman.
Tiarapun membalasnya dengan seulas senyum dari bibirnya.
sepertinya tuan damar tidak salah memilih istri ,dia terlihat sangat cantik dan terlihat seperti perempuan baik-baik
Batin Riko . Riko tertegun menatap paras ayu yang dimiliki oleh istri bos nya.
''hmmm...Mau sampai kapan kau di situ?'',suara keras itu membuyarkan pandangan Riko.
''maaf tuan?''
Jawab Riko lalu segera menutup pintu mobil dan langsung mengemudi mobil ke hotel yang telah di persiapkan.Sepanjang perjalanan Damar hanya sibuk bergulat dengan laptopnya .Begitu banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
Sepanjang perjalanan terasa begitu hening.Hanya saja Riko yang sesekali mencuri pandang pada istri bos nya lewat spion.
Mobil melaju begitu cepat,menyibak jalanan yang dipenuhi oleh kendaraan.
Mereka Masi setia dalam keheningan.Tiba-tiba terdengar suara,
Kruuuuuuk...kruuuuuuk....kruuuuuk .
Damar mengernyitkan dahi dan mulai memasang telinga menyelidik dari mana sumber suara itu.
Tiara langsung memegangi perut dengan kedua tangannya dan memberikan setengah senyuman karena sudah tertangkap basah suara itu berasal dari dalam perutnya.
"Sepertinya aku lapar mas.'' ucapnya dengan nada memohon.
''apakah kita harus mencari tempat makan tuan,sepertinya nyonya sangat kelaparan,saya takut nyonya akan jatuh pingsan dan akan lama tidak sadarkan diri.'' sambung Riko sedikit melebih-lebihkan karena sebenarnya ia juga merasa lapar.
''Baiklah,ayo cari tempat makan.'' balas Damar singkat.
Akhirnya Tiara bisa bernafas lega,setidaknya tidak lama lagi ia akan berdamai dengan cacing diperutnya.
mungkinkah menahan lapar bisa membuat seorang gadis jatuh pingsan,?benar-benar merepotkan.
Pikir damar dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Riko tersenyum tipis melihat ekspresi tuannya,seolah mengerti apa yang sedang dipikirkan.
Di restoran x Reno memesan ruangan VVIP seperti biasanya.
Tiara nampak tidak nyaman dengan pakaian yang ia kenakan.Karna merasa tidak cocok dengan dengan tempat yang mereka datangi.Ia mengedarkan pandangan nya .Terlihat banyak pengunjung wanita yang berbisik-bisik dan seolah menertawakannya.
'' Jangan hiraukan mereka nyonya ,nyonya terlihat cantik malam ini.wajar saja kalau banyak pandangan iri diantara mereka.'' bisik Riko sambil menyodorkan daftar menu kehadapan istri bos nya.
Tiara membalas dengan menyunggingkan senyum di ujung bibir nya .
'' Jika lapar, cepat pesan makanan.Jangan membuang waktu.'' cibir Damar dengan nada tinggi.Seakan tidak suka dengan pemandangan di depannya.
Setelah beberapa menit menunggu...
Mata Tiara melebar melihat 3 porsi makanan yang sama dihidangkan oleh pramusaji.
"Hah...? nasi goreng ? air putih hangat...? gak salah nih?" Batin Tiara dengan pandangan kecewa.
Kirain akan makanan steak gitu seperti di dalam TV .Penampilan sudah seperti oppa-oppa korea ,tempat sudah berkelas.Tidak disangka ia bos yang berselera rendah.kalo cuma kayak begini mah mending masak sendiri, tidak perlu buang-buang uang.'' gerutu nya dalam hati sambil mengerutkan bibirnya.
Seperti dugaan Riko, saat melihat bos berbisik dengan seorang pelayan dan langsung menyuruhnya pergi tanpa bertanya mau pesan apa padanya dan Tiara.
Hal ini sudah biasa terjadi saat damar dalam susana hati yang buruk.
Riko langsung menarik piringnya dan menyantap makanan favorit bos nya itu.
Awalnya Riko tidak terlalu suka dengan nasi goreng.Tapi hal seperti ini sering x terjadi diantara mereka membuat Riko juga lama kelamaan menyukainya.
''Jangan berpikir aku akan memberimu makanan yang lezat seperti yang kau impikan! Karna itu tidak cocok untuk wanita sepertimu.huuh!menjijikan.''
Ucapan pedas itu dengan mudahnya lepas dari mulut Damar tanpa mempertimbangkan hati pendengarnya.
Sungguh tercabik-cabik hati dua insan dihadapan Damar.
Walaupun ungkapan itu hanya tertuju untuk Tiara tapi Riko pun seakan tak kuat mendengarnya,karna ia sangat yakin bahwa Tiara adalah gadis baik.
Untung saja suara itu terdengar ,saat tiga porsi makanan kembar itu sudah terlanjur tewas.
"Ceileh bos, yang menjijikan itu sebenarnya selera kampungmu" batin Riko kesal.
"Bukan nya setiap hari kau selalu mencari makanan yang berbau rakyat jelatah.Gado-gado,buryam,sate Padang,soto,dan ini nih, nasi goreng yang pernah membuatku frustasi saat kita berada diluar negri.Kau bahkan pernah seperti wanita yang lagi ngidam ,sampai uring-uringan karena nasi goreng.Ku akui bos selera makanmu akan mendadak berkelas, tapi hanya saat bersama orang kantor dan relasi-relasi bisnismu.''
Sanggah Riko,tentu saja itu hanya terucap di dalam hati sambil menyeringai.
Tanpa ia sadari sudah ada sepasang mata yang menatapnya dengan tajam seolah mengerti apa yang sedang ia bicarakan di dalam hati.
Mendapati sorotan mematikan itu riko pun langsung berdiri dan berkata,
''Maaf tuan saya akan segera menyiapkan mobil.'' Damar mengibaskan satu tangannya sebagai isyarat untuk segera lakukan.
Di loby hotel langkah kaki damar tiba-tiba terhenti.
''Segera urus masalah proyek baru kita dengan Mr Robert .Jika ia sulit ditangani lewat udara.Maka segera buat jadwal pertemuan dengan nya,aku ingin menanganinya secara langsung.''
Kalimat perintah itu yang langsung di angguki oleh Riko.
'' oh ya ,mulai besok atur perempuan ini sesuai rencana.'' sambungnya lagi dengan penuh penekanan.Hal itupun langsung di angguki oleh Riko.
'' ya sudah kamu boleh pulang,'' tambah Damar lagi, sambil meminta kunci kamar yang ad di tangan Riko.
Damar membuka pintu kamar dan sontak membuat mata Tiara terperangah dengan kamar yang begitu luas bahkan bisa 3 kali lipat dari luas kamarnya.
"Cih,sepertinya pelangganmu belum pernah menyewa kamar president suite" Damar tersenyum sinis.
''Mari kita lihat,seberapa hebat permainan mu di atas ranjang.Apakah sesuai dengan harga yang sudah ku bayar dengan kakakmu.Kini saatnya tunjukkan performa terbaikmu.''
Bisik Reza dengan tangan yang sudah mulai merengkuh pinggang Tiara.Rasa takut terlukis di wajah Tiara.Butiran bening mengalir membasahi pipinya.
Wajah damar mulai mendekat.Dengan tegang dan mata terpajam Tiara mencoba pasrah dengan apa yang akan di lakukan Damar.
Jemari nya meremas sisi gaun yang ia kenakan.Dunianya seakan runtuh saat berpikir harus menyerahkan kehormatannya pada seorang pria yang tidak mencintainya bahkan tidak menghargainya.
Namun ia harus ikhlas menerimanya,ini lah harga mahal yang harus di bayar untuk membalas budi kakak yang telah merawat dan menafkahi nya sedari kecil hingga dewasa. Walaupun harus mengorbankan harga dirinya menjadi serendah mungkin.
Tentu saja melayani suami itu adalah sebuah ibadah walaupun isi benak nya sangat bertentangan dengan hati nurani.
Hati yang menjerit tanpa suara, ''Aku bukanlah wanita murahan seperti yang kau pikir kan.Aku bukan wanita yang selalu menjadi pemuas hidung belang.Jika bukan karen kakakku aku tidak akan Sudi menjadi istrimu.'' Air mata yang terus mengalir seakan menumpahkan rasa yang tak mampu terucap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-06-14
0
Dona
Penasaran
2022-10-07
0
Rasifa Mawarni09
bagus
2022-10-02
0