Mengingat di lemari tidak ada baju ganti.Tiara membuka aplikasi online shop di hp nya.Dengan lincah jari Tiara menggeser-geser layar guna memilih pakaian yang cocok untuk ia kenakan.
Setelah beberapa menit ia mengamati gambar yang ada di layar ponselnya. Akhirnya pilihannya jatuh pada dress abaya polos berwana silver dipadukan dengan pasmina kream coklat dan sendal casual trendi dengan sentuhan sedikit blink-blink.
Selesai sesi pemilihan Tiara langsung mandi sambil menunggu paket datang.Sementara Damar masih melanjutkan dunia mimpinya.
Ting tong Ting tong.......suara bel berbunyi pertanda ada seseorang di depan pintu.
Tiara bolak balik dikamar mandi karena hanya memakai handuk kimono.Tidak mungkin ia keluar menemui seseorang dengan pakaian seperti itu.
Setelah begitu lama berkutat dikamar mandi akhirnya Tiara memutus kan untuk membangunkan Damar.Kalaupun damar melihat pakaian nya itu tidak masalah karena Damar kan sekarang sudah menjadi suaminya.Walaupun ia masih terasa begitu aneh saat dekat dengan nya.
''Mas,mas,maaaaass,, bangun.'' ucap Tiara sambil memencet-mencet hidung Damar.
Terlihat ada luka lebam di wajah damar membuat pikiran nya di penuhi oleh seribu tanya.Namun ia masih harus meloloskan misi penerimaan paketnya dulu dengan bantuan Damar yang pastinya bukanlah hal yang mudah.
''Maaaaaasssss.....mas bangun.'' ucap Tiara lagi sambil menggoyang-goyangkan pundak damar.
Ternyata membangun kan Damar bukanlah hal yang mudah.Sampai pada akhir kekesalan Tiara muncul hingga membuat Tiara berteriak di teringa damar. ''Maaaassss banguuuun.''
Damar langsung terduduk di tepi ranjang karena kaget.Selama ini tidak pernah ada yang berani mengganggu tidurnya apalagi dengan berteriak.
''Heiii...kauuuu....benar-benar ngelunjak ya.Jangan pikir kejadian tadi sudah aku maafkan ya.Sehingga kau merasa berhak membuat ulah lagi.'' Teriak Damar dengan mata melotot.
'' Bu-bukan gitu mas.Tapi----tapi aku hanya mau minta tolong.Bisakah mas menolongku?'' Ucap Rena terbata-bata dan mencoba memasang wajah memelas.
''Apa?'' tanya Damar ketus.Seolah ingin segera menyesuaikan drama ini dan segera tidur lagi.
"Ii-itu mas diluar ada kurir mengantar paket yang berisi pakaianku.Bisakah mas mengambilkan nya untukku?'' ucap Rena memohon manja.
''Hah..? hanya karena hal itu kau sampai membuatku marah sepagi ini.Apa kau sudah punya banyak nyawa cadangan sehingga nyalimu begitu besar.Ambil saja sendiri.Aku bukan pembantumu.Yang seharusnya memerintah itu aku bukan kau.Kau tidak pantas memerintahku.'' Hardik Damar.
''Maaf mas bukanya aku memerintah mas.Tapi aku hanya membutuhkan pertolongan mu mas.Lagian kalau aku keluar dengan pakaian seperti ini mas juga yang menanggung dosanya karena aurat ku dilihat oleh pria yang bukan muhrim.Yaaaa walau bagaimana pun sekarang aku kan istri mas yang sah secara agama dan negara.Tapiii kalau memang mas tidak bersedia aku akan mengambilnya sendiri .Terserah mas,toh nanti dosanya juga mas yang akan mempertanggung jawabkan diakhirat.'' kata Rena sambil berjalan menuju pintu.
''Tunggu...!'' Seru Damar.
Mendengar suara Damar memanggil,Tiara menghentikan langkahnya dan tersenyum puas karena umpannya telah berhasil ditenggak ikan besar yang sombong.
Rena berbalik dengan wajah se biasa mungkin. ''Apa lagi?bukan nya aku harus mengambil paketku.''
''Hmmmm ...jangan pikir aku mau menanggung dosa mu yaa.Aku tidak mau masuk neraka karena mu.'' balas Damar sambil melangkah kearah pintu.
Entah sejak kapan Damar mulai memikirkan dosa dan neraka.Tapi yang pasti Damar tau betul apa yang di katakan Tiara adalah hal yang benar.Walaupun dia sangat jauh dari kategori pria Soleh.Tapi setidaknya ia mengerti hukum-hukum agamanya.
Setelah memberikan paket itu ketangan tiara Damar meraih ponselnya dan menulis pesan kepada Riko agar ia segera datang ke hotel. Lalu Damar berjalan menuju kamar mandi.
''Loh mas bukan nya masih ngantuk.Lanjutin aja tidurnya lagi .Aku tidak akan mengganggu.Beneran deh.'' ucap Tiara sambil membuka isi paketnya.
''kau pikir setelah semua drama mu pagi ini.Aku bisa melanjutkan tidurku lagi.Pokoknya kau harus dihukum karena dua kali telah membuat ku kesal .'' jawab Damar sambil menutup pintu kamar mandi.
''oh ya udah .Terimakasih ya mas.'' ucap Tiara dengan kuat agar insan yang ada dikamar mandi bisa mendengarnya.Sungguh ia tidak memusingkan hukuman yang akan diberikan Damar.
Dengan cepat Tiara mengenakan pakaian nya.Karna tidak ingin Damar melihatnya berganti pakaian.
Selasai berpakaian Tiara menyisir sambutnya yang lebat dan panjang lalu menggulung rambutnya agar lebih mudah saat mengenakan hijab.Tiara memoles wajahnya dengan make up minimalis yang ada di tasnya.
Damar keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang melilit di bagian pusat sampai dengkul.
Melihat Tiara yang sibuk dengan make up nya di depan cermin,entah kenapa mengukir sedikit senyum di ujung bibir Damar.
Damar menggapai pintu lemari yang hanya terisi satu lingerie seksy.
sial.....bagaimana bisa Riko melupakan pakaianku
umpat Damar dalam hati.Dengan cepat damar meraih handphone nya dan memanggil seseorang.
''Kamu dimana?'' Tanya damar singkat .
'' sudah di parkiran tuan.'' jawab Riko yang sedang terburu-buru karena mendapat pesan dari damar setengah jam yang lalu.Tidak biasanya Damar bangun sepagi ini pikir Riko .
Entah apa yang telah terjadi tapi roman-roman nya pasti akan berimbas padanya,pikir Riko sejak tadi.
''Bagaimana bisa tidak ada pakaian ku di sini.Apa kau mau mati.Kau benar-benar tidak becus.'' Bentak Damar hingga menyakiti telinga pendengar nya.
''Iya tuan.Maafkan keteledoran saya.Saya akan segera mengambil pakaian tuan.'' ucap Riko sambil sedikit menjauhkan handphone dari telinganya karena tidak ingin sekali lagi suara yang berasal dari tuan nya itu menyakiti gendang telinganya.
''Jangan ambil pakaian dirumah.Ambil saja yang ada di bagasi mobilku.Dan satu lagi aku akan memotong gaji mu bulan ini.'' Ucap Damar sambil memutuskan panggilan.
Diparkiran Riko tidak terlalu memperdulikan perkataan Damar. Karena Riko sangat mengenal Damar.Walaupun ia selalu bicara kasar dan akan memotong gaji saat marah.Namun sebenarnya Damar adalah bos yang sangat baik kepadanya dan tidak pernah benar-benar memotong gajinya.Bahkan riko sering menerima gaji lebih karena memang pekerjaan nya tidak hanya mengurus kantor tapi juga hal-hal yang sangat pribadi bagi Damar juga ia tangani.
Usai Berdandan dan memakai hijab Tiara mengedarkan pandangannya.
''Aaaa...kenapa kau hanya memakai itu mas?" lagi-lagi wanita itu menjerit. "Apa kau tidak malu mas ,berkeliaran dengan sepotong handuk.'' ucap Tiara sambil menutup matanya .
''Hah...kau memang tidak waras.Kau selalu saja menjerit-jerit dan bertingkah seperti orang gila.Baru saja 5 menit yang lalu kau bilang kalau kau ini istriku dengan memakai kimono dan berkeliaran didepanku.Kini dengan begitu mudahnya kau mengatai ku tidak punya malu.Sepertinya status istri itu hanya ada saat kau membutuhkan nya.Dasar gadis gila.Mungkin menikahi mu adalah sebuah kesalahan terbesarku.'' ucap Damar sambil melempar handphone keranjang dan menghempaskan tubuhnya di sisi ranjang.
Rena membuka tangan dan mencoba menormalkan pikiran nya karena telah mengingat kembali statusnya.
'' oh ya mas kenapa wajahmu terdapat luka lebam.Apa kau berkelahi dengan seseorang?'' tanya tiara menyelidik dengan membelakangi damar,Karena Tiara masih merasa aneh saat melihat pemandangan yang sama sekali belum pernah ia lihat.
''Bukan urusanmu itu.Dan jangan pernah mencoba untuk mencampuri urusanku.Kau memang wanita yang ku nikahi tapi bukan sebagai istri yang memiliki hak untuk mengintrogasi ku.Kau ku nikahi karena kau adalah barang taruhan yang sudah ku menangkan.'' ucap Damar kembali mengingatkan luka yang masih mengangah di hati tiara.
Walaupun Damar sesungguhnya juga terluka saat harus mengingat kejadian malam itu dengan Dewa.
Mendengar ucapan Damar yang merendahkan nya .Membuatnya memilih diam dan membisu.Karena tidak ingin mendengar kalimat yang lebih menyayat lagi dari mulut Damar.
''Ting tung Ting tung'' suara bel memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
Dengan cepat Tiara membuka pintu sebelum serigala itu mengaung lagi.
Riko pun seolah terpanah melihat wajah cantik yang berada di balik pintu.Dengan penuh senyum Riko menikmati pemandangan indah yang hanya beberapa detik itu,karena sebuah suara tajam dan mata yang melotot sempurna sudah berada dibalik sunset.
''sampai kapan kau akan berdiri disitu.'' seru Damar membuyarkan pandangan Riko.
''Maaf tuan.ini pakaian anda.'' Ucap di Riko sambil melangkah kaki ke dalam.
Damar mengambil paper bag di tangan Riko dan berkata " apa kau mau melihatku berganti pakaian.
Riko berbalik dan melangkah keluar yang di ikuti Tiara di belakangnya.
''heiiiiii...kau mau kemana? '' seru damar sambil menarik tangan Tiara.
'' yaa mau keluar.Kan mas mau berganti baju.'' ucap Tiara bingung.
''Kau kan istriku kenapa harus keluar...? sama dia lagi.Bisa-bisa kau dilarikan nya ke kutub Utara.Kau tidak tau dia itu tidak waras.Pekerjaannya tidak becus.'' ucap Damar yang terlihat tidak suka Tiara berdekatan dengan Riko.Dengan cepat damar mendorong Riko keluar pintu dan langsung menutupnya.
Dibalik pintu yang sudah tertutup Riko menaikkan kedua tangan nya seraya ingin mencakar-cakar wajah Damar yang benar-benar menyebalkan pagi ini.
aku....?
tidak waras....?
bukanya dia itu yang berubah menjadi sinting dalam satu malam.
Tdak biasanya bangun pagi-pagi,tidak memiliki pakaian pula.Dan tiba-tiba menjadi posesif pada seorang wanita.Selalu berkata wanita itu hanya sebagai barang yang di menangkan di meja judi.Sejak kapan sebuah barang taruhan di meja judi harus dinikahi.Bahkan begitu banyak wanita yang ia tiduri tidak pernah ada yang dinikahi.Dasar sinting
Riko menggerutu dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Fatmawati Fatmawati
Ternyata seru juga cerita nya thor .
slm kenal thor
2021-11-16
1
Salbiyah Mbih
Thor ceritaya blm panjang ko udah salah nulis nama Tiara jd Rena jauh amat si .....pokus dong thor semangat terus
2021-11-14
2
Iba Shayra
rena tu siapa thor
2021-11-14
2