Suasana malam pertama

Melihat air mata yang terus mengalir dari mata terpejam Tiara.Seakan menyentuh relung hati terdalamnya.Perlahan kedua tangan Damar menyentuh pipi Tiara yang basah.

Saat jemarinya ingin bergerak menghapus air mata itu,tiba-tiba terdengar suara handphone disaku jas nya berbunyi.

Damar menjauhkan badannya dari Tiara .Dan tanggan nya langsung meraih benda pipih itu.

Terlihat nama '' Dewa '' memanggil.

''Bisakah kita bertemu?,aku berada di atap gedung hotel x.'' Suara itu terdengar penuh penekanan.

''Baik,aku segera kesana.'' jawab Damar singkat.

''Segera persiapkan dirimu untuk malam ini...'' ucap Damar sebelum melangkah pergi.

Namun saat berada dibalik pintu langkah kaki nya tersehenti ,ia membalik badan

'' oh ya....di dalam lemari ad lingerie yang indah.Aku ingin kau mengenakan nya.'' sambungnya sambil menyeringai jahat.

Setelah kepergian Damar ,Tiara dapat bernapas sedikit lega karena untuk saat ini ia terbebas dari ancaman serigala yang akan menerkam nya.

Namun matanya kembali terbelalak saat ia memasuki kamar mandi yang begitu luas.

Ia mengisi bet-up dengan air hangat,memasukkan aromaterapi sitrus kedalam bet-up.

Tiba-tiba ia teringat untuk mengunci kamar mandi,ia takut Damar tiba-tiba kembali dan masuk kamar mandi.

Setelah selesai melaksanakan pemikiran nya Tiara langsung membuka pakaian nya dan segera menikmati salah satu fasilitas kamar hotel itu.

Dengan tenang ia berendam di bet-up sambil mengelus-elus tubuhnya dengan busa yang memenuhi seisi bet-up.

Selesai memanjakan dirinya dikamar mandi Tiara keluar memakai handuk kimono dengan rambut panjang hitam yang tersanggul asal

Ia menghampiri lemari putih yang berada di sudut ruangan dan membukanya.

"Inikah yang ia sebut indah?" Tiara menaikkan tinggi-tinggi sebelah alisnya.

''Ini mah bukan indah tapi mesum,''

Cibir Tiara sambil memandangi gaun tidur transparan berwana merah muda.

Tangan Tiara membuka-buka semua pintu lemari di hadapan nya.Namun tidak menemukan apa pun disana.

Hanya sepasang sepasang piyamah laki-laki berwana abu-abu dan lingerie seksi yang ia lihat tadi.

Dengan penuh pertimbangan dan beberapa konsekuensi yang terlintas di pikiran nya.Tiara akhirnya memilih piyama coklat itu untuk di kenakan.

Tentu Tiara harus mempersiapkan hatinya untuk menerima segala resiko saat Damar kembali nanti. Karena ia tidak menuruti perintahnya.

Setelah berpakaian rapi dan menyisir rambutnya Tiara menenggelamkan kan badan nya di kasur yang begitu nyaman,ia menarik selimut sampai ke menutupi dadanya.Tanpa menunggu waktu lama ia pun larut ke alam bawah sadarnya.

🌟🌟✨✨

Di atap gedung Damar mendekati sosok pria yang berdiri tegap dengan kedua tangan berada didalam saku celana.

Damar berdiri disisi pria itu dengan bercekak pinggang dan menatap pemandangan malam dari atas gedung.

Semilirnya angin mulai menyapa wajah keduanya.Dilangit terlihat bintang-bintang bertaburan,dilengkapi dengan sang rembulan yang seolah sedang mengintip mereka.Dan di bawah terhampar atap atap-atap bangunan serta gedung-gedung yang menjulang sama tingginya dengan mereka.

Semua pandangan terhias warna cahaya lampu yang seolah menunjukkan ada sebuah kehidupan yang nyata.

''Kenapa harus Tiara mas?'' suara parau milik dewa memecahkan keheningan.

Damar tersentak saat mendengar nama istrinya itu disebut.

"Maksudnya....?, apa kau mengenal wanita itu?''

Tanya damar kembali,menunjukkan bahwa ia tidak paham apa maksud pertanyaan dewa.

''Jangan berpura-pura lagi mas.Aku sudah mendengar tentang pernikahanmu dengan Tiara.'' Jelas dewa masih dengan sikap tenangnya tanpa menoleh kearah damar.

''oh..tentang wanita penghibur itu.aku mendapat kan nya dimeja judi.Tapi tidak seperti biasanya kau tertarik pada urusan...'' Belum sempat damar menyelesaikan perkataan nya tiba-tiba kepalan tangan dewa sudah mendarat ke wajahnya dengan sangat keras.Hingga membuat badan damar tesungkur ke lantai.

"Apa maksudmu?" Teriak Damar, "wanita itu telah menjual dirinya padaku.tapi jika kau suka kau boleh memakainya.tidak perlu seperti ini.'' bentak damar sambil meraba ujung bibirnya yang berdarah.

Dengan emosi tertahan Damar bangkit dan berdiri tegap lagi.

'' Jangan pernah kau hina Tiara seperti itu.Dia bukan barang yang bisa kau pakai dan kau buang sesukamu.'' Teriak dewa dengan mendarat kan tinju nya sekali lagi.

Hal itu membuat Damar terhuyung seakan akan jatuh hampir lagi.

Darah Damar mulai mendidih dengan perlakuan Dewa.

Damar menarik kerah baju Dewa dan juga mengangkat tangan nya seakan ingin membalas perlakuan Dewa.

Namun tangan nya terhenti saat berada tepat di wajah dewa.

''Cuih... bahkan sekarang seorang pelacur bisa membuatmu begitu marah.Tidak ku sangka seleramu begitu rendah.'' Ucap damar dengan nada penuh penghinaan.

Dengan membabi buta dewa menyerang Damar namun kali ini Damar tidak bisa diam saja.Rahang nya mulai mengeras,namun saat ia ingin mendarat pukulan kepada adiknya ada rasa tidak tega karena Damar memang sangat menyayangi adiknya.Mereka bahkan nyaris tidak pernah bertengkar.

Tapi malam ini Damar seakan tidak melihat sosok adik yang ia kenal di dalam diri Dewa.Berbagai pertanyaan memenuhi benak Damar.Namun ia tidak tau bagaiman cara nya agar Dewa mau bicara tanpa emosi.

''Kenapa?kenapa berhenti?ayo pukul aku.Lebih baik kau pukul aku dengan sekuat tenagamu.Daripada kau hancurkan hatiku dengan kelakuan busukmu.''

Teriak Dewa sambil mengguncang tubuh Damar. Damar mulai mengerti betapa adiknya kini mulai terlihat berantakan .Damar hanya diam mencoba membunuh amarahnya .

''Begitu banyak wanita jalang dalam hidupmu aku tidak pernah peduli.Kau menikah dengan siapa juga aku tidak akan menghalangi.Tapi kenapa harus Tiara mas?'' tanya dewa kembali dengan nada berat seakan ia benar-benar menahan sakit yang terlalu dalam.

Damar masih tak bergeming,ia masih ingin mendengar lagi apa yang akan di ucapkan adiknya.

Karena tidak mendapatkan jawaban Dewa beranjak pergi meninggalkan Damar.

Namun setelah beberapa langkah ia berbalik dan berkata, '' mas ,Tiara bukan wanita seperti yang kau pikir kan.Dia tidak mungkin menjual dirinya padamu.Bahkan seluruh uangmu pun tidak akan mampu membelinya.Dan satu hal yang harus kau tau mas,AKU MENCITAI NYA.Selama ini aku bahkan tidak pernah meminta apa pun padamu tapi kali ini kumohon mas.Jangan sentuh dia mas.Jangan menyakitinya dan jika boleh lepaskan dia mas.Tidak peduli apapun yang telah terjadi diantara kalian.Tapi sebagai adikmu aku memohon, tolong lepaskan dia mas.'' Dewa menyatukan kedua tangannya,lalu pergi meninggalkan tempat itu dengan penuh sejuta luka.

Damar terpaku mendengar pengakuan adiknya.Rasa sakit yang dirasakan Dewa seolah menorehkan luka di hatinya juga. Damar merutuki dirinya sendiri karena tidak memeriksa dengan jelas tentang gadis itu.

🌟✨🌟🌟🌟

Di kamar hotel,,,,, terlihat sosok wanita yang sedang tidur di ranjang kamarnya.

bagaimana bisa ia tertidur begitu pulas?

Sementara Dewa sangat terlihat sangat hancur karenanya.Bahkan sampai membuat wajahku babak belur seperti ini.Apa benar yang dikatakan dewa tadi?

Jika benar ,bagaimana bisa aku begitu tega pada adikku yang bahkan tidak pernah mengusikku.

Tapi ......mungkin saja dewa salah menilai mu.Akan aku tunjukkan siapa dirimu sebenarnya

Batin Damar sambil menatap wajah yang begitu cantik didepan nya.

Perlahan ia mendekati wajah polos itu,menatapnya lekat.

Hidung mancung ,bibir merah tanpa lipstik dan rambut hitam tergerai.Pemandangan itu seolah menghipnotis Damar.

Tanpa di sadari jemarinya mulai menyibak rambut Tiara yang menutupi sebelah mata.Namun ia tersentak saat tubuh Tiara menggeliat.Secepatnya ia mengalihkan pandangan dan berjalan menuju lemari.

Dibukanya semua pintu lemari namun yang ia cari tak ditemukan.

Damar berbalik dan menatap Tiara penuh makna. Dengan hati-hati ia menarik selimut yang menutupi tubuh Tiara sampai.

Damar tampak menyunggingkan senyuman di ujung bibirnya.

''Beeani-beraninya ia memakai piyama ku,apa maksudnya? terus aku pakai lengerie seksy itu? iiiiiiiiiii.....sungguh menggelikan.'' Decaknya pelan.

''Kenapa aku membiarkan ia tidur begitu lelap,memakai piyama ku pula,setelah apa yang terjadi padaku karena nya.Seharusnya aku merenyeret dia dari tempat tidur dan menyiramnya dengan air panas agar kulit nya melepuh.Tapi..... dia terlihat begitu manis saat tidur.......Aaaaahhh tidak!..mataku pasti salah.Terkadang yang terlihat tidak sesuai dengan kenyataan....''

Damar mulai berdebat dengan dirinya sendiri di ruang kerja dan menggeleng-gelengkan kepala saat mengingat wajah manis tiara,berusaha menyangkal rasa yang mulai tumbuh dihatinya.

Perlahan matanya terasa berat.Damar menggeser mundur kursi yang ia duduki dan mengangkat kedua kakinya keatas meja.Mencoba mencari posisi yang nyaman untuk tidur.Setelah terasa nyaman Damar memejamkan matanya.Namun bayang-bayang Tiara masih saja menggoda ingatan hingga membuatnya berpindah ke sofa.

Tapi...ternyata walau berpindah-pindah tempat tidak bisa menghilangkan bayangan itu.Niat hati ingin menyiksa Tiara malah justru ia yang tersiksa bahkan ia sampai frustasi.

Damar berguling-guling di lantai dan mengacak-acak rambutnya.Untung saja tidak ada yang melihat tingkahnya.Kalau ada pasti sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat seorang Damar yang terbiasa berkuasa,tegas,berwibawa dan seorang cassanova.Kini tampak begitu berantakan dengan kemeja putih terbuka setengah dada,wajah lembam dan rambut acak-acakkan.Berbeda 180 derajat dari Biasanya.

Keesokan paginya......

Perlahan Tiara membuka matanya.Ia menggeliatkan badan ,tapi entah kenapa seperti ada sesuatu yang menimpa perut dan kakinya . Dengan kondisi setengah sadar Tiara membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

''Aaaaaaaaaaa...aaaaaaaaaaagggggggghhh....aaaaaaa......''

Tiara menjerit saat melihat sebuah tangan dan kaki yang merengkuh perut dan kakinya.Ia langsung melompat dari tempat tidur dan melihat seorang laki-laki yang tengah tertidur di sampingnya.

Mendengar suara yang begitu melengking ditelinga membuat Damar membuka mata dan juga langsung meloncat ke lantai.

Spontan rasa kantuk itu menghilang menjadi panik.

'' ada apa,kenapa kau menjerit?'' pekik Damar karena telah menyadari tidak ada suatu hal membahayakan.

'' ke,ke,kenapa kau ada di ranjangku?'' Tanya Tiara dengan suara yang tidak kalah kuatnya.Seolah belum menyadari apa yang telah terjadi semalam.

'' kau bahkan memakai piyama ku.Dan kamar ini aku yang membayarnya.Bagaimana bisa ini menjadi ranjangmu?'' jawab Damar menyadarkan Tiara yang memakai piyamanya dan justru terlihat seksi dimata adamar walaupun sangat kebesaran untuk badan sekecil Tiara.

''ya, ya kau kan suamiku.Jadi wajar saja kalau ranjang ini menjadi milik ku.kar,karena aku kan istrimu.'' ucap Tiara sedikit terbata-bata.Sepertinya ingatan nya sudah mulai pulih.

''jika memang kau istriku kenapa kau menjerit saat aku memelukmu?''.Tanya Damar lagi dengan nada kesal.Damar kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang karena rasa kantuknya kembali menyerang.

''yaaaa ini pertama x nya bagiku , jadi aku belum terbiasa.Hal ini memang mengejutkanku.'' ucap Tiara jujur, namun sang pendengar sudah tidak mampu bersuara lagi.

Terpopuler

Comments

Rubiah

Rubiah

jgan kasi kendor damar😃

2023-09-11

0

Lilis Sumiati Yucaa

Lilis Sumiati Yucaa

lanjuut thorr

2021-11-14

1

Nur hikmah

Nur hikmah

kasihan dewa

2021-11-14

8

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Suasana malam pertama
3 Drama pagi hari
4 Pekerjaan tiara
5 seperti rumput liar
6 Bertemu dewa
7 Cemburu buta
8 Melayani bagaikan istri yang semestinya
9 Sebongkah gengsi
10 SEKALI INI SAJA
11 Tenggelam dalam perasaan yang sulit dijabarkan
12 Pengorbanan kakak ku
13 Dihujani perhatian
14 Masa lalu
15 impian tiara
16 Kenapa harus Tiara?
17 Seperti senja tanpa jingga
18 Hobi dan Idola
19 Susu itu lebih sehat dari pada Kopi
20 Bonus dadakan
21 Racun Dunia
22 Cerai
23 Tiara
24 Rasa memang tak pernah bohong
25 Cinta tidak pernah mengenal tipe
26 Aku merindukanmu
27 Merenggut kesucian Tiara
28 Rancun Cinta
29 Peluk Rindu
30 Si ucil
31 ,
32 Maaf, Maafkan aku
33 Kamu adalah milikku
34 Tiara menghilang
35 Cinta yang Rumit
36 kembali nya Tiara
37 Aku butuh waktu
38 Junior dan Senior
39 Mahluk Terindah ciptaan Tuhan
40 Pedesan mana sama mulut lu
41 Candaan receh penuh makna.
42 Tuhan melindungi wanita soleha
43 Aku titipkan Dia
44 Pelukan seorang kakak
45 Mendadak jadi koki
46 Thak you God
47 Mengejar bonus
48 Dengan kekuatan do'a, insya Allah semuanya akan baik-baik saja.
49 Jodohku, dimana kamu...
50 Banyak anak banyak rezeki
51 Dasar licik
52 Party kecil
53 Cantik
54 Kamu adalah Cinta terakhir dan sebuah masa depan ku
55 Menjaga jodohnya orang
56 Gombalan receh
57 Ratu gombal
58 Sakitnya cinta maka obatnya cinta
59 Mencari Dinda part 1
60 Mencari Dinda part 2
61 Bumil selalu Benar
62 Draft marah berujung celaka
63 Suami takut istri
64 Pengakuan Dinda
65 Edward Bayangkara
66 Calon Dedek bayi yang Pinter
67 Rencana liburan ke pantai
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Pernikahan
2
Suasana malam pertama
3
Drama pagi hari
4
Pekerjaan tiara
5
seperti rumput liar
6
Bertemu dewa
7
Cemburu buta
8
Melayani bagaikan istri yang semestinya
9
Sebongkah gengsi
10
SEKALI INI SAJA
11
Tenggelam dalam perasaan yang sulit dijabarkan
12
Pengorbanan kakak ku
13
Dihujani perhatian
14
Masa lalu
15
impian tiara
16
Kenapa harus Tiara?
17
Seperti senja tanpa jingga
18
Hobi dan Idola
19
Susu itu lebih sehat dari pada Kopi
20
Bonus dadakan
21
Racun Dunia
22
Cerai
23
Tiara
24
Rasa memang tak pernah bohong
25
Cinta tidak pernah mengenal tipe
26
Aku merindukanmu
27
Merenggut kesucian Tiara
28
Rancun Cinta
29
Peluk Rindu
30
Si ucil
31
,
32
Maaf, Maafkan aku
33
Kamu adalah milikku
34
Tiara menghilang
35
Cinta yang Rumit
36
kembali nya Tiara
37
Aku butuh waktu
38
Junior dan Senior
39
Mahluk Terindah ciptaan Tuhan
40
Pedesan mana sama mulut lu
41
Candaan receh penuh makna.
42
Tuhan melindungi wanita soleha
43
Aku titipkan Dia
44
Pelukan seorang kakak
45
Mendadak jadi koki
46
Thak you God
47
Mengejar bonus
48
Dengan kekuatan do'a, insya Allah semuanya akan baik-baik saja.
49
Jodohku, dimana kamu...
50
Banyak anak banyak rezeki
51
Dasar licik
52
Party kecil
53
Cantik
54
Kamu adalah Cinta terakhir dan sebuah masa depan ku
55
Menjaga jodohnya orang
56
Gombalan receh
57
Ratu gombal
58
Sakitnya cinta maka obatnya cinta
59
Mencari Dinda part 1
60
Mencari Dinda part 2
61
Bumil selalu Benar
62
Draft marah berujung celaka
63
Suami takut istri
64
Pengakuan Dinda
65
Edward Bayangkara
66
Calon Dedek bayi yang Pinter
67
Rencana liburan ke pantai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!