Maria menghirup aroma parfum Alfy yang menempel di bed kingnya. Sudah tiga hari Alfy tidak pulang ke rumah. Entah di mana pria itu berada, sekarang.
Maria mengobati rasa rindunya pada Alfy, dengan tidur di kamar Yang harusnya kasur besar itu milik Maria juga, karena Maria istrinya.
Setelah pertengkaran pertama dalan 3 bulan pernikahannya, Alfy pergi dari rumah sudah tiga hari. Rian bilang Alfy juga tidak pergi bekerja dan pada kahirnya semua pekerjaan Alfy, Rian yang mengerjakan.
Maria inin sekali menghubunginya tapi ia takut Alfy akan maraj jika Matia menelfonya. Alfy termasuk kedalam kelompok pria yang tidak suka di bantah. Dia akan sangat marah sekali, kalau perkataannya tidak di turuti.
'Mungkin dia bersama wanita bingkai yang cantik itu. Benarkah seperti itu? Mungkin. She is so perfact jadi memang patut untuk di perjuangkan.' Itu yang di katakan Maria dalam hatinya.
Maria berani memasuki kamar Alfy hanya saat pria itu tidak ada rumah. Kamar Alfy di dominasi dengan warna hitam, semua orang mungkin akan merasakan terintimidasi saat memasuki kamar Alfy, walau begitu semua yang ada di kamar Alfy tertata dengan sangat rapih.
Bahkan spery yang di gunakan untuk menutupi kasurnya saja berwarna hitam. 'Apa hitam adalah warna kesukaan Alfy?'
Bagaimanapun juga Alfy seorang pria suka dengan yang simple-simple, jadi hal lumrah jika Alfy menyukai warna hitam.
Jam menunjukan pukul 06:30.
"Seharusnya sekarang kau sudah ada di meja makan, Alfy." Maria mengoceh untuk dirinya sendiri. Bangun dari tidur, Maria bawa tubuhnya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Selesai Maria membersihkan tubuhnya. Ia turun ke bawah untuk sarapan pagi dengan pakaian dress santai yang biasanya digunakan dirumah.

Seseorang sudah berdiri di sanah. Postur tubuh yang sudah tidak asing untuk mata Maria. Seorang itu berbalik melihat ke arah Maria dan tak lupa tersenyum dengan manisnya. Senyum manis itu yang membuat Maria bertahan di rumah besar dan semembosankan.
Itu adalah senyum dari bu Mia. Bu Mia selalu menyambut istri Tuannya dengan senyuman hangat di bibirnya. Dan karena senyum itu juga yang mambuat Maria teringat dengan almarhum Mitha _ibu_ yang melahirkan Maria ke dunia.
Mitha meminggal karena penyakit jantung. Dulu Rayon selalu membentak dan berkata kasar pada Mitha, tapi sejak Rayon tahu Mitha meninggal karena penyakit jantung. Ia sangat menyesal sudah berteriak dan berkata kasar pada istrinya. Tapi Marua yakin sudah memaafkan karena ibunya sangat mencintai ayahnya. Begitupun sabaliknya.
'Apa aku harus seperti mamih dulu baru Alfy akan menyesal, karena sudah banyak mengecewakanku?
Tapi jika di lihat dari sudut lain. Mungkin Alfy tidak akan menyesal sedikitpun. karena tidak adanya aku, dia bisa kembali ke wanita bingkai itu.'
Wanita bingkai? Maria manggilnya wanita bingkai. Bukan kah itu sedikit kasar? Tapi mau bagaimana lagi Maria tidak tahu siapa nama wanita itu. Apa Maria harus mencari tahu? Bagaimana Alfy marah, kalau Maria mencari tahu urusan pribadinya.
"Bu mia masak apa?" Bu mia kembali fokus pada masakan yang di masaknya.
"Onigiri."
"Onigiri? Wahh... boleh juga selera makan bu Mia." Maria tidak menyangka kalau selera makannya bu mia tinggi. Bahkan ia belum pernah makan origini untuk breakfast.
Bu Mia sedang membentuk nasi menjadi segitiga setelah masukan irisan ikan tuna ke dalam nasinya.
"Bukan buat ibu, Maria. Tapi buat Tuan Alfy" mendagar nama Alfy yang keluar dari mukut bu mia. Maria mengalihkan pandangannya dari tangan bu mia, mencari keberadaan suaminya.
'Alfy? Dia sudah pulang? Kalau belum pulang kenapa bu mia membuat makanan untuk Alfy? Berarti dia sudah pulang.'
"Alfy sudah pulang bu?" Tidak ada basa basi Maria langsung bertanya, dari Maria berdebat dengan otaknya.
Bu mia manganggukan kepalanya.
"Sudah. Mas Alfy nunggu di sofa ruang TV__" tanpa mendengarkan jawaban bu mia sampai selesai. Maria berjalan perlahan mendekati ruang TV yang memang tidak jauh dari dapur.
Maria tahu pasti bu Mia langsung menggeleng kepalanya, melihat tingkah Maria yang seperti anak kecil baru di belikan mainan baru.
Di sana, Maria melihat Alfy yang sedang memejamkan matanya. Wajah tampan yang dingin sudah berubah menjadi wajah yang tenang walau sedikit ada kerutan di dahinya.

Maria berjalan mendekati Alfy secara perlahan agar tidak membagunkan Alfy.
Alfy belum menyadari keberadaan Maria di depannya. Buktinya pria itu belum membuka matanya. 'Apa dia tidur? Kenapa dia tidak tidur di kamar?'
'Ya tuhan, apa aku dosa mencium suamiku sendiri?
Tidak kan?' Maria bertanya dan menjawab sendiri dalam hatinya.
Perlahan wajah Matia mendekati wajahnya pria yang tertidur tenang, dengan sedikit membungkukan tubunya, Maria menutup matanya saat jaraknya tinggal satu centi meter lagi bibir Maria dan bibir Alfy akan menyatu.
Cup
'Apa yang kau lakukan Maria? Sadarkan dirimu Maria! Kau mau Alfy membuhuhmu? Jauhkan dirimu dari Alfy. SEKARANG!' suara itu mengingatkan Maria atas apa yang sedang dilakukan
Apa yang aku lakukan? Apa Maria sedang menggali kubuarnya sendiri? Alfy pasti akan mengamuk jika dia tahu, Maria mencium tepat di bibirnya.
Setelah pikirannya sudah kembali Maria lansung menarik wajahnya menjauh wajah Alfy dengan perlahan, Maria takut Alfy terbangun kerena gerakannya. Di tampah lagi bisa di pastikan, Maria akan kena amukan plus kata-kata kasar yang keluar dari mulut manis Alfy.
Baru tiga centi meter Maria mengambil jarak. Maria membuka matanya saat tangan besar Alfy menarik tengkuknya, sehingga bibir Maria menempel dengan bibir merah alaminya Alfy.
'Alfy tidak membuka matanya. Apa yang Alfy lakukan? Apa ini benar-banar Alfy suamiku? Ada apa dengannya?'
Marau menutup matanya kembali, dan menikmati kehangatan bibir Alfy yang menjelajahi seluruh isi mulutnya. Maria tidak membiarkan kesempatan indah itu, lepas begitu saja. Pasti akan jarang sekali atau bahkan tidak akan pernah Maria bisa merasakannya ciuman Alfy.
Alfy terus memperdalam ciumannya. Ini pertama kalinya untuk Maria berciuman, jadi ia hanya mengikuti jalan main bibirnya Alfy. Ciuman Alfy sangat lembut dan lama kelamaan ciuman Alfy menjadi lebih menuntut dan lidahnya mulai masuk ke dalam mulutku. Lidahnya, seperti menghitung semua gigi Maria.
Dari mana Alfy belajar berciuman? Apa Alfy berlatih berciuman dengan wanita bingkai? Pantas saja Alfy tahu bagaimana caranya berciuman yang baik dan benar.
Tangan lain yang tidak digunakan memegang tenguk Maria, Sudah berjalan mengelus tangan kanan Maria. Sentuhan Alfy membuatnya merinding. Tangan Maria yang awalnya hanya diam, kini sudah mengelus lembut dada keras Alfy. Baru kali ini Matia memegang tubuh Alfy, bisa sedakat ini dan seintim ini.
Hanya dengan sentuhannya saja bisa membuat Maria seakan benar-benar sedang terbang.
Biasanya Alfy akan memegang tubuhnya saat pria tampan itu sedang marah. Tapi sekarang tidak ada lagi sentuhan kasar, hanya sentuhan-sentuhan lembut yang menyelimuti kulit halusnya Maria.
Nafas Maria sudah mulai habis karena Alfy sama sekali tidak memberikannya jeda waktu untuknya mengambil nafas.
Seakan sadar bahwa Maria sudah kehabisan nafas, Alfy melepas pautan bibirnya.
Maria membuka matanya dan melihat Afy yang baru membuka matanya. Mata coklat milik Alfy bertemu dengan mata hitam milik Maria.
Bruk
Saat Alfy menyadari bahwa wajah Maria yang berada di depannya, dia langsung mendorong tubuh Maria jatuh ke sofa yang ada di belakannya. Alfy berdiri dengan wajah memerah padam.
Haish...
Alfy membuang nafas kasar, sambil mengacak-acak rambut belakangnya. Lalu berjalan pergi sambil menghentakan kakinya.
'Ada apa ini? Apa dia menyesal sudah menciumku? Apa dia kecewa karena aku bukan wanita bingkai?
Apa saat berciuman dia berfikir aku ini adalah wanita di bingkai itu?
Kalau bukan, kenapa dia bisa semarah itu?'
'Pasti wanita bingkai itu sangat spesial. Sehingga dia mencium istrinya sendiri, seperti perbuatan dosa yang sangat besar. Seperti dia mencampakan permpuan yang di cintainnya.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Jihan Silvia Husein
kelamaan ni
2020-09-25
0
Dea Deau
bodohnya thor seorang model terkenal kayak perempuan murahan , jg pake atas nama istri krn itu cuma kata 2 kiasan buat sosokistri yg sedikit mahal thor jgn murahan
2020-07-15
2
Suci Az'zahrah
gue kira gue aja yg gk bisa buka gambarnya
smpai di pencet kuat2 pun sma.
hufft untungnya gk jebol di hp
2020-07-10
0