Ricky dan Cintya

Ricky memanggil seorang pelayan untuk memesan makanan.

"Mas saya minta sate klathak plus tongseng satu, Hotplate daging satu, nasi putih dua, Wedang uwuh satu, Es teh manis satu sama bungkusin gule satu ya." Ujar Ricky tanpa bertanya pada Cintya dulu

Cintya bengong mendengar pesanan Ricky.

"Banyak banget? Habis berapa nanti Ric? Kemarin aku nraktir oseng mercon cuma 40ribuan. Ini pasti mahal." ujar Cintya

"Udah pokok kamu makan aja ya." balas Ricky

Handphonde Ricky berdering. Ricky sedikit menjauh untuk mengangkat teleponnya.

'Halo. Ada apa?' tanya Ricky

'Hmm beb, Ini aku Retha.' ujar Retha

'Tau, ada apa telepon?' tanya Ricky

'Kamu dimana? Aku mau mampir ke rumah kamu.' ujar Retha

'Ha? Mampir? Emang kamu tau rumahku?' tanya Ricky heran

'Aku dianterin sama temen kamu. Si Firman. Aku kangen nih sekalian mau ngajakin makan. Aku bawain pizza buat makan bertiga.' ujar Retha manja

'Aku nggak di rumah. Aku lagi makan sama temenku. Kamu ke rumahnya kapan-kapan aja ya, aku masih lama soalnya.' balas Ricky

'Loh kok gitu Ric? Kamu makan dimana? Sama temen yang mana? Aku beneran udah bawain pizza loh buat kamu masak iya belum bertamu udah kamu tolak aja.' protes Retha

'Aku kan udah bilang, ini aku lagi makan. Masak iya mau kamu paksa makan lagi.' balas Ricky mulai kesal

'Pokok aku tetep ke rumah kamu. Aku bakal nungguin.' ujar Retha kukuh

Tut.. tut.. 'Nekat nih anak. Ngapain sih Firman pake nganterin dia segala.' pikir Ricky

Ricky pun kembali ke mejanya dan hidangan yang dia pesan sudah tertata rapi di meja. Bahkan Cintya sudah mulai makan duluan.

"Aku laper Ric. Maaf nggak nungguin. Ini enak satenya. Tongsengnya juga kerasa bumbunya. Aku nambah ya." ujar Cintya sambil mengunyah makanannya

Ricky tersenyum. "Habisin aja. Apa aku bilang. Enak makanannya. Kamu pasti ketagihan makan disini. Nih tambah lagi satenya." balas Ricky sambil memberikan beberapa tusuk sate di piring Cintya.

Ricky mengambil hotplatenya dan mulai memakannya. Sambil sesekali melirik Cintya yang makan dengan lahapnya.

"Ric, emm boleh nggak aku nambah satenya juga untuk di rumah?" tanya Cintya pelan

Ricky tersenyum lalu memanggil pelayan itu lagi. "Tambah sate klathak plus tongseng 1 porsi ya untuk dibungkus." ujar Ricky

Cintya tersenyum senang. "Makasih Ric." ujar Cintya sambil melanjutkan makan

Ricky kemudian berdiri dan membayar makanan mereka. Selesai makan, Ricky mengantarkan Cintya ke rumahnya.

Cintya menatap Ricky sebentar dan berterima kasih sebelum keluar mobil.

"Jangan kapok ya makan sama aku?" canda Ricky

"Nggaklah. Malah seneng banget." balas Cintya senang

Ricky pun melajukan mobilnya. Tak lama kemudian handphonenya kembali berdering.

'Beb, aku udah di rumah kamu. Aku tunggu di dalam ya?' ujar Retha

Ricky menghela nafas kasar. 'Terserah.' Ricky mematikan telfon dan pulang ke rumahnya.

***

Pagar besi itu terbuka lebar. Tampaklah seorang maid menunduk hormat pada Ricky. Ricky keluar dari mobil merahnya. Menyerahkan kunci pada maidnya dan bergegas lari ke dalam rumah.

Jeep putih terparkir di depan pintu rumahnya. Ricky terdiam sejenak, mendengar gelak tawa seseorang di dalam sana.

'Gadis genit' pikirnya.

Ricky membuka pintu besar itu. Tampaklah Firman yang menghadap langsung ke arahnya dan seorang wanita berambut pirang dengan gaun hijau membelakanginya. Ricky berjalan perlahan menghampiri mereka.

"Ricky. Lu udah dateng? Gue nunggu lama banget tadi sama Retha, sampai dingin nih pizza." ujar Firman

Retha menoleh ke arah Ricky. Gaya rambut sebahu membuatnya tampak lebih segar. Retha pun berdiri dan bergelayut di lengan Ricky.

"Makan yuk. Aku dah laper banget nih." ajak Retha manja

Ricky tak bergeming. Hanya ikut duduk dengan tatapan datarnya.

Retha membuka kotak pizza itu, mengambil slice pizza itu dan menyuapkannya pada Ricky.

"Aaa Ric. Enak loh ini. Super supreme loh." ujar Retha sambil mendekatkan slicenya pada mulut Ricky

"Aku nggak lapar. Kalian makan aja. Habisin ya. Aku mau mandi bentar. Gerah." ujar Ricky yang kemudian langsung berdiri dan menuju kamarnya.

"Iih kok kamu gitu sih Ric. Aku kan lagi nyuapin kamu." ujar Retha seraya mengejar Ricky

"Aku sudah bilang kan. Aku sudah kenyang Retha. Aku sudah makan tadi di luar." balas Ricky tanpa menoleh

Retha menarik tangan Ricky. Tanpa sengaja tubuhnya terhempas ke arah Retha. Retha jatuh terduduk di lantai. Slice pizza berceceran di bajunya. Ricky terjatuh disampingnya. Dengan posisi yang hampir menimpa Retha.

Retha langsung senyum-senyum sendiri. Dengan sengaja Retha menarik baju Ricky agar lebih dekat dengannya.

"Aku seneng bisa sedekat ini sama kamu Ric." bisiknya

Ricky yang sadar langsung berdiri dan pergi begitu saja. Sementara Retha masih terduduk di lantai dengan senyum misterius.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!