Dissapointing day

Cintya keluar ruangan tanpa menghiraukan Ricky.

"Cintya." panggil Ricky mengejarnya.

"Aku nggak mau ketemu kamu lagi. Papa kamu bilang aku nggak pantas deket-deket sama kamu. Aku nggak mau dimarahi lagi." ujar Cintya sambil terus menjauhi Ricky.

"Cintya tunggu. Aku mohon biar aku jelasin semuanya. Kemarin.." belum selesai bicara, Cintya sudah berlari pergi.

"Cintya." panggil Ricky dan mengejarnya.

Cintya sampai di halaman belakang. Dan bingung hendak kemana karena Ricky terus mencarinya. Dia tidak ingin bertemu lagi dengan sahabatnya itu. Kemarin Cintya diusir dengan kasar oleh ayah temannya. Bahkan dia diperingati untuk tidak mendekati Ricky lagi. Cintya memang hanya gadis miskin yang bekerja di toko gerabah. Itulah alasan papa Ricky melarangnya untuk berteman lagi.

"Cintya." Ricky memegang tangannya.

Cintya berbalik. Sambil berusaha menarik tangannya. "Aww.." ringisnya ketika lengan ricky mengenai lukanya

"Maaf.. Cintya. Kemarin setelah kamu pulang dari rumahku, aku dan orang tuaku mengalami kecelakaan. Dan mereka.. mereka meninggal." kata Ricky

Cintya terdiam. Menatap mata abu-abu itu dengan tak percaya.

"Iya. Tak lama setelah kamu pulang. Aku dan papa berencana ke rumah temannya. Tapi sesampainya di jalan kami kecelakaan dan mereka meninggal. Jadi.. aku mohon sama kamu. Maafin mereka ya karna udah ngusir kamu." pinta Ricky sambil menggenggam tangan Cintya

"Kenapa.. kenapa kamu nggak bilang. Aku.. turut berduka ya Ric. Aku bener-bener nggak tau." balas Cintya sedih

Ricky tersenyum. "Nggak apa kok dan makasih ya atas perhatian kamu."

Cintya melepaskan tangan Ricky. "Aku pulang dulu. Kamu harus kuliah kan?" balas Cintya

"Aku anter kamu ya?" tawar Ricky

Cintya menggeleng dan berjalan menuju gerbang belakang. Ricky tak menahannya lagi karena sepertinya Cintya sedang ingin sendiri.

Dengan gontai Ricky memasuki kelasnya. Bajunya sedikit basah dengan rambut berantakan khas orang kehujanan. Beberapa mahasiswi menyambutnya dengan ungkapan bela sungkawa. Juga ada yang bersimpati atas tragedi yang menimpanya.

"Ric, kamu nggak apa kan?" tanya Firman, sahabatnya.

"Aku nggak apa-apa." balas Ricky lesu

"Yang kuat ya. Oh iya dari tadi kamu dicariin sama cewek loh." ujar Firman

"Cewek?" heran Ricky

"Iya. cantik kok. Kebule-bulean. Katanya dia tunanganmu. Kamu punya cewek nggak bilang-bilang." balas Firman

Ricky makin heran. Dia tidak pernah punya kekasih, apalagi tunangan.

Pembicaraan mereka terputus ketika Pak Johan ke dalam kelas dan materi kuliah pun dimulai.

Ricky melewati hari yang sangat membosankan. Memang seolah tak punya harapan lagi. Setelah jam berakhir, Ricky keluar kelas bersama Firman.

Lagi-lagi seorang gadis berambut coklat menghampirinya. Gadis itu tersenyum manis dan tanpa sungkan menggandeng lengan Ricky.

"Hai Ric. Tadi aku nyariin kamu loh." ujarnya

Ricky melepaskan tangannya. Menatap dengan penuh tanya siapa wanita itu dan kenapa dia bisa mengenal Ricky.

"Aku Retha. Anaknya Om Andrian." kenalnya sambil mengulurkan tangan

Melihat Ricky yang tak merespon, Firman menjabat tangan Retha.

"Aku Firman. Firman Saputra. Sahabatnya Ricky." ujarnya memperkenalkan diri

Retha hanya tersenyum. "Seneng kenal kamu. O iya Ric, papa dan aku turut berduka cita ya atas kematian Om sama tante Wijaya. Aku kaget banget denger kabar kayak gitu kemarin tapi apalah daya aku baru landing pagi ini."

"Thank. Dan lain kali nggak perlu nyamperin aku ke kampus. Kamu bisa telfon aja kalau ada perlu." balas Ricky

"Ricky.. kamu tuh gimana sih. Aku kan kuliah disini. Dan aku juga ambil Fakultas yang sama kayak kamu. Jadi kita bakal sering ketemu deh." terang Retha

"Wah kebetulan dong. Berarti kita bertiga sekelas." ujar Firman senang

"Kenapa kamu pindah? Bukannya kata Om Andrian kamu kuliah di Singapura?" tanya Ricky

"Iya sih, tapi karena jurusannya sama-sama management dan kamu sekarang sendirian. Jadi aku putusin buat nemenin kamu disini." balas Retha

"Wah berarti kamu cewek smart ya. Bisa kuliah di sana. Wah hebat." Puji Firman

"Iya dong. aku kan harus memantaskan diri buat Ricky" ujar Retha kembali mengamit lengan Ricky

"Aku mau pulang. Aku capek banget. Kamu bawa mobil sendiri atau naik taxi?" tanya Ricky

"Maunya sih dianterin kamu. Mau ya?" pinta Retha

"Sudah iyain aja. Rezeki kali bisa nganterin cewek cantik." Goda Firman

"Iya aku anterin. Mobil aku di parkiran belakang." balas Ricky

Terpopuler

Comments

Aînée

Aînée

bagus kak

2023-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!