All about Cintya

Ricky masuk ke mobilnya. Dia membolos jam terakhir hanya untuk menghindari Retha. Dia tidak ingin gadis itu memaksa pulang bersamanya lagi. Ricky meninggalkan kampus. Jalanan cukup padat siang itu. Namun suasana mendung tak membuat malas orang yang berlalu lalang. Ricky mengemudi dengan santai dan dia teringat pada sahabatnya, Cintya.

"Gimana keadaannya ya? Aku harus nemuin dia dulu." ujar Ricky

Ricky melihat jam tangannya. 14.25. Sebentar lagi Cintya pulang. Ricky memutar kemudinya, berbalik ke arah toko tempat Cintya bekerja.

Tepat saat Cintya menutup toko, Mobil merah itu menepi.

"Cintya."panggil Ricky

Gadis itu menoleh. Kemudian menunduk.

"Ngapain kamu kesini lagi Ric?" tanyanya seperti tak senang

"Cintya, gimana keadaan kamu. Lengan kamu masih sakit nggak?" tanya Ricky seolah mengalihkan pertanyaan Cintya

Cintya menoleh. Menatap sayu Ricky yang tampak mengkhawatirkannya.

"Aku sudah sembuh kok. Kamu jangan kesini lagi ya. Kalau ada yang tau pasti mereka bakal ngomongin kita. Aku nggak mau kamu dipermalukan." ujar Cintya

"Cintya. Dengerin aku baik-baik. Kamu nggak usah merasa seperti itu lagi ya. Aku mohon lupain apa yang pernah orang tuaku katakan. Mereka udah meninggal sekarang. Mereka nggak akan tenang kalau kamu masih mengingat kesalahan mereka." ujar Ricky memegang bahu Cintya

Cintya meneteskan air mata. Lalu mengusapnya kasar.

"Maaf Ric. Maafin aku." balas Cintya

Ricky tersenyum dan memeluknya. Mengusap pelan rambut ikal sebahu Cintya.

"Kamu lapar nggak?" tanya Ricky

Cintya mengangguk. Tentu saja dia lapar karna sejak pagi memang belum makan apapun.

"Ayo makan Lotek. Aku udah lama nggak makan itu." ajak Ricky

"Ayo. Aku juga sudah lapar banget Ricky. Yok." ujar Cintya semangat.

Ricky menghampiri penjual Lotek di pinggir jalan. Duduk di bangku panjang tempat biasa pembeli makan.

"Lotek 3 porsi Pak." pesan Ricky

"Kok 3 Ric?" Tanya Cintya

"Emang kamu udah kenyang makan seporsi aja? Biasanya kan kamu habis 2 piring sekali makan Cin. Lagipula ini kan makanan kesukaanmu." ujar Ricky

"Iya sih, tapi... aku belum gajian. Uangku nggak cukup kalau beli 2 porsi." balas Cintya sedih

Ricky tersenyum. "Kan aku yang bayar Cintya. Kemarin pas kamu gajian kamu yang traktir aku. Sekarang ganti aku yang traktir."

"Nggak apa-apa nih?" tanya Cintya sekali lagi

Ricky mengangguk. "Makan aja dah."

Cintya makan lotek pertamanya dengan lahap. Khas orang kelaparan, Cintya tampak menikmati makanannya. Ricky yang mengamatinya jadi ikut kenyang sendiri. Lucu melihat seorang gadis makan dengan belepotan seperti anak kecil.

"Kok dilihatin?" tanya Cintya heran

"Makannya hati-hati. Lihat nih kemana-mana kan bumbunya." ujar Ricky sambil mengelap sisa lotek yang menempel di sekitar bibir Cintya

Cintya tersipu, menunduk malu. Ricky pun kembali melanjutkan makannya.

Flashback

Ricky sedang bermain bola di tepi jalan dekat rumahnya. Karena tidak ada yang mengajaknya bermain,dia menendang bolanya dengan kencang mengenai seorang gadis kecil berkepang yang kebetulan lewat sambil memakan es krim nya.

Dug, Es Krim gadis itu terjatuh dan gadis itu menangis kencang karena bola yang ditendang Ricky mengenai kepalanya.

Ricky pun menghampirinya.

"Maaf ya,aku nggak sengaja. Yang sakit yang mana?Sini aku tiup. Kata mama kalau sakit ditiupin pasti nggak sakit lagi." ujar Ricky sambil mengusap kepala gadis itu

Tangisnya mereda.

"Aku Ricky. Namamu siapa?" tanya Ricky

"Cin..tya.. Ini bolamu." balasnya

"Terima kasih. Mulai sekarang kita berteman ya." ujar Ricky

"Iya." balas Cintya dengan senyum imutnya

Flashback End

Untuk pertama kalinya, Ricky mengantarkan Cintya ke rumahnya. Berbeda dengan Ricky, rumah Cintya hanya cukup ditinggali oleh 2 orang saja. Hanya ada ruang tamu sekaligus kamar, kamar mandi di depan rumah dan dapur di teras. Ya, Cintya tinggal dengan neneknya. Hanya berdua saja.

"Masuk Ric. Aku bikinin teh ya." tawar Cintya

"Eee.. enggak usah Cin. Ini udah sore, aku balik dulu ya. Lain kali aja aku mampirnya." tolak Ricky halus

"Ya udah deh. Aku masuk dulu. Daah." balas Cintya melambaikan tangan

"Dah. Met istirahat Cin." balas Ricky sambil kembali mengemudi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!