Hamil

Sepulang mengantarkan Marissa ke rumahnya, Fredella menghentikan mobilnya disebuah kedai cepat saji.

Ia membeli 2 porsi burger dan kentang dengan dessert kesukaannya.

Fredella sengaja meminta Marissa untuk tidak memasak karena ia berencana membuat Damien memasakkan sesuatu untuknya,

Tentunya sebagai imbalan ia menginap dan sudah mengganggu malamnya.

Pesanannya pun telah siap dan Fredella kembali untuk pulang ke apartemennya.

Sesampainya disana, ia melihat Damien yang duduk di sofa sambil menyilangkan kaki menggunakan kaus yang Fredella beri sebelumnya.

"Sedang apa kau?" tanya Fredella

Damien melihat Fredella masuk dengan seorang pria yang menggunakan setelan keamanan.

"Terimakasih, sir. Ambillah ini" ucap Fredella

ia segera memberikan beberapa lembar uang karena pria itu telah membantunya membawa belanjaan dari basement parkir.

"Mengapa kau tak memintaku saja yang membantumu" ucap Damien yang membantu membawakan kantung belanja dari pintu.

"Aku sudah terbiasa di bantu oleh staff disini. Mereka sangat baik dan senang hati membantuku" jawab Fredella

"Mereka membantu karena kau selalu memberi mereka tip" timpal Damien yang lalu membantu Fredella merapikan belanjaan.

"Marissa tidak memasakkan sesuatu untukmu, lalu apa saja yang ia kerjakan?" tanya Damien.

"Aku sengaja memintanya tidak memasak, karena aku berencana memintamu membayar sewa inap semalam dengan memasakkan sesuatu untukku" jawab Fredella.

"Hei, kau pun tinggal di apartemenku" ucap Damien.

"Tapi, aku membeli unit ini dengan hanya dengan tiga kali cicilan. Jadi apartemen ini sudah menjadi milikku" timpal Fredella,

membanggakan dirinya yang mampu membeli apartemen mewah ini dengan hasil usahanya.

"Bangga sekali kau" ejek Damien.

"Tentu saja" kata Fredella lagi.

Fredella membuka sebuah kotak makanan yang berisi burger dan kentang goreng

Damien mengerutkan kening melihat makanan itu. "Apa yang kau makan? Kau akan menggemuk dengan itu" ucap Damien.

"Aku tidak bisa meninggalkan makanan lezat ini, lagipula aku memakan ini hanya satu minggu sekali. Jika kau tak mau, aku bisa menghabiskannya sendiri" ucap Fredella yang menarik kotak makanan itu dari hadapan Damien

"Kau akan menjadi Sumo besok pagi" ejeknya.

"Tidak masalah, kau juga tidak akan berminat menikahi sumo" jawab Fredella.

"Berbicara tentang menikah, kau belum menjawab lamaranku kemarin" tukas Damien sembari memakan kentang goreng.

"Apa kau berencana membuatku menjadi simpanan? Kau dengan jelas ingin mengejarku namun ada seorang wanita yang datang lalu mengaku menjadi calon istrimu" Jelas Fredella.

"Aku sudah menjelaskan padamu soal Selena padamu" ucap Damien.

"Lalu? Kau mengajak menikah padaku kemarin, bahkan sebelum aku menjawab kau sudah pergi menerima ajakan wanita bernama Selena itu pergi dari jam makan siang hingga tak kembali ke kantor" jelas Fredella lagi.

"Itu, itu pertemuan terkahirku dengannya. Aku sudah tidak akan menerimanya lagi" ucap Damien yang terhenti memakan kentang.

"Terdengar menyedihkan, Itukah alasan kau mabuk semalam??" tanya Fredella

Namun Damien tidak menjawab dan berlanjut memakan kentang hingga kentang gorengpun tandas dari tempatnya.

"Pergilah ke apartemenmu, gantilah bajumu dan mari menghibur diri" ucap Fredella yang berdiri lalu berjalan menuju kamar untuk mengganti baju.

"Yang benar saja, wanita macam dirimu bisa bersedih" ucap Damien,

Fredella tidak menjawab. Ia masuk ke dalam kamar lalu memikirkan kembali apa yang sudah ia lihat di supermaket, tentu saja dia masih bisa bersedih karena hatinya tidak sekeras batu.

"Apakah aku harus menyerah mencari mereka, jika aku tak menyerah melakukannya lalu apa yang akan aku dapat jika mereka sudah melihatku" gumam Fredella.

Sekitar satu jam Damien meninggalkan apartemen Fredella, ia sudah mandi dan bersiap.

Ia menggunakan setelan kaus polos berlengan panjang dengan celana pendek dibawah lutut tidak lupa sneakers mahal melekat di kakinya.

Ia kembali menghampiri Fredella, dan mengetuk pintu agar pemilik unit itu segera keluar karena Damien enggan menunggu terlalu lama.

Setelah Fredella keluar, ia segera menutup pintu lalu berjalan melewati Damien.

Ia merasa jika hari ini pria itu sangat tampan tanpa balutan pakaian formal.

"Kau akan mengajakku kemana?" tanya Damien

"Sky Diving" jawabnya dengan senyum merekah terlihat sudah tidak sabar ingin segera melakukannya.

"Sejak kapan kau melakukannya?" tanya Damien lagi

"Hanya saat ingin melepaskan penat" jelas Fredella

Hari sabtu mereka tampak tidak membosankan, mereka sudah seperti tidak memiliki kesedihan yang teraut diwajah mereka sebelumnya.

Mereka pun makan malam bersama, sebelum kembali pulang menuju apartemen.

Namun sepertinya kebahagiaan itu tidak bertahan lama, karena dari arah belakang ada wanita yang tidak sopan menyiram rambut Fredella dengan jus jeruk.

"Wanita jala*ng, kau berani mendekati Damien. Kau sudah tahu jika dia sudah meniliki calon istri" ucap Selena

Fredella pun hanya memejamkan mata menahan kesal akibat perbuatan wanita itu

"Apa yang kau lakukan?" teriak Damien

"Kau benar-benar akan meninggalkan ku demi wanita ini?" ucap Selena yang mulai menitikkan air mata palsunya.

Fredella yang masih terduduk melirik gelas Lemon tea yang berisi tegukan terakhir kesukaannya.

Namun, dengan rasa dendam yang mengalahkannya ia pun berdiri, ia meneguk lemon tea terakhirnya.

Ia menghadap pada Selena yang masih memelototinya.

Tidak lama kemudian, keluarlah semburan lemon tea dari mulut Fredella ke wajah Selena.

Wanita itu terkejut dan tidak percaya dengan balasan yang ia terima.

"Sayang, kau akan diam saja atas perlakuannya padaku? Aku tidak ingin anak di kandunganku terluka karenanya" ucap Fredella yang mengarah pada Damien.

"Calon istri? Maafkan saya, Nona. Namun, saat ini saya sedang mengandung anak dari pria ini"

"Lagipula, apakah anda tidak malu mengejar pria milik orang lain?" ucap Fredella,

Selena yang mendengar itupun membelalakkan mata tidak terima dengan yang Fredella ucapkan.

"Kau wanita murahan, siluman rubah. Bisa-bisanya kau memutar balikkan fakta" teriak Selena.

Fredella pun tak akan menyerah membuat wanita itu kalah.

"Sayang, aku ingin pergi USG. Aku takut wanita itu sudah mencelakai anak kita".

Mereka pun pergi meninggalkan Selena yang masih mematung di meja yang mereka tempati tadi.

Fredella mengeluarkan senyum kemenangan dan mendapati wanita itu melotot tak terima jika dirinya sudah kalah.

Saat memasuki mobil Damien pun membuka suara.

"Bagaimana kau menjalaskan tentang 'kehamilan' mu itu, Sayang" ucap Damien yang tersenyum melirik pada Fredella.

"Hei, seharusnya kau berhutang budi padaku karna sudah membantumu menyingkirkannya" jelas Fredella.

"Aku jadi benar-benar ingin membuatmu hamil, Ava" ucapnya yang sembari tertawa menjalankan mobil

"Silahkan mencoba, dalam mimpimu" sinis Fredella.

Sesampainya di apartemen Fredella, ia membuka pintu untuk masuk.

Dan saat Fredella akan masuk ke dalam, Damien mencekal lengannya lalu berkata

"Ayolah, pertimbangkan aku menjadi suamimu. Jika tidak, kekasihpun boleh" ucapnya.

Fredella pun memutar bola matanya malas karena sudah muak dengan Devil itu.

"Dasar pria gila" ejek Fredella lalu ia pun masuk ke dalam dengan membanting pintu.

Setelah menutup pintu, Fredella yang baru berjalan 3 langkah itupun terhenti karena mendengar bel berbunyi.

Ia membalikkan badan lalu kembali membuka pintu, dan melihat Damien masih berdiri disana dengan senyum yang aneh, menurutnya.

"Apalagi?" tanya Fredella

"Jika kau tidak mau mempertimbangkan ku menjadi priamu, maka aku saja yang mempertimbangkanmu"

"Maka dari itu jika kau ingin lulus menjadi kekasihku, jangan berani berdekatan dengan pria lain" ucap Damien dengan ultimatum tidak masuk akalnya.

Mendengar yang Damien ucapkan membuat Fredella menggelakkan tawa.

"Hahahahahaha, kau memang benar-benar sakit jiwa" ucap Fredella sembari melotot pada Damien dan berkata lagi

"Pergi kau, pria menyebalkan. Bahkan aku tidak pernah meminta untuk di pertimbangkan olehmu. Sialan!" teriaknya dan kembali membanting pintu.

"Apa wanita itu juga tidak mempertimbangkan kekayaanku? Dia bisa saja shopping setiap hari jika menjadi kekasihku" gumam Damien yang masih memandangi pintu apartemen Fredella yang sudah tertutup.

***

Setiap pagi Damien sudah berada di depan pintu apartemen Fredella untuk mengajaknya olahraga bersama.

Mereka jogging bersama setiap hari dan berangkat ke kantor bersama sudah seperti sepasang kekasih, namun nyatanya itu tidak seperti kelihatannya.

Setiap hari pula Fredella selalu dibuat kesal hingga berteriak pada Damien karena jalan pikirannya yang tidak masuk akal menurut Fredella.

"Ava.. Ava... Ava.. Ava.. Ava" usil Damien yang sedang menggangu Fredella, wanita itu sedang sibuk bekerja namun CEO nya itu seperti tidak mendukung kesibukan Fredella,

ia bergerak ke kiri ke kanan di belakang kursi Fredella, memanggil nama wanita itu tidak henti dan sembari sesekali menusuk pipi Fredella dengan jari telunjuknya.

"Habis sudah kesabaranku" geram Fredella di dalam hati, ketika Fredella berbalik seakan siap memarahi Damien, tiba-tiba pria itu berkata "I Love You So Much" ucapnya.

Fredella yang mendengar itupun tertawa terbahak tak percaya jika pria di hadapannya dengan sangat mudah mengatakannya

"Hahaha me too, I mean I'll Leaving You Soon MotherFu*ker" tegas Fredella yang melotot pada Damien l

Fredella lalu pergi meninggalkan pria itu menuju pantry untuk membuat minuman.

"Kata cinta tidak mempan padanya ternyata" gumam Damien yang melihat punggung Fredella menjauh pergi lalu membanting pintu ruangan.

"Dia sangat suka kemewahan, apa aku harus menyatakan cinta di atas sebuah Yacht. Mungkin dia bisa terharu hingga menangis lalu menerimaku" ucapnya dengan seringaian di bibirnya.

Fredella pun kembali masuk ke dalam ruangan dengan segelas jus di tangannya.

Namun ketika ia masuk tiba-tiba ia merasa hawa merinding di sekitarnya dan ia pun melihat sosok Damien yang sedang tersenyum padanya.

"Astaga, apa dia benar-benar memiliki gangguan jiwa" gumam Fredella.

To Be Continue

Terpopuler

Comments

✨✨Larra Grasella 💫💫

✨✨Larra Grasella 💫💫

kak donna aq mampir😘

2020-12-06

1

𝐊𝐄𝐍

𝐊𝐄𝐍

UwU semangat Thor😁☺

2020-12-01

2

cAY

cAY

Semangat thorr
boomlike+rate udah mendarat👍👍🤗

2020-12-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!