Mimpi Buruk

Di dalam sebuah restauran terlihat sepasang pria dan wanita sedang makan bersama,

mereka makan malam dengan hening dan terlihat tanpa berbincang.

Si pria sudah menghentikan kegiatan makannya lalu merapikan jas seperti akan meninggalkan meja,

Namun wanita di seberangnya seakan menahan dengan tatapan memohon.

"Kau mau kemana? Kau bahkan belum menghabiskan makananmu" ucap wanita itu

"Hanya makan malam dan sekarang aku sudah kenyang, selesai" balas Damien.

"Tidakkah kau ingin menungguku dan mengantarkan ku pulang?" tanyanya

"Kau memiliki uang dan kaki yang sehat, apa kau tidak malu untuk bersikap manja?" timpal Damien

"Mengapa kau berubah? Kau benar-benar tidak mencintaiku lagi dan memilih wanita jala*ng berkedok sekretaris itu?" jelas Selena yang marah pada pria di hadapannya itu.

"Jaga mulutmu, kau tidak tahu apapun tentang dia dan kau sama sekali tidak mengenalnya" tegas Damien

"Aku tahu siapa dia, aku menyelidikinya karena aku harus tahu apakah dia seberuntung itu untuk mendapatkanmu, Damien" wanita itu mulai terisak.

"Selena, kau tidak perlu mencampuri urusanku. Dengan siapapun aku bersama kau tidak berhak melarang apalagi sampai bertindak tidak sopan" Ucap Damien

"Sekretarismu itu wanita jal*ng, dia sama saja seperti yang lain. Dia mendekati dan menggodamu hanya untuk harta" ucap Selena yang semakin menitikan air mata.

"Jika dia jala*ng, lalu kau apa? Kau pikir aku tidak mengetahui apa yang kau lakukan di belakangku" Ucap Damien dengan tatapan tajam seakan murka

"D-Damien.." wanita itu tercekat karena terkejut Damien mengetahui perilakunya.

"Sudahlah, aku benar-benar sudah muak padamu"

"Jangan datang lagi padaku apalagi dengan mengatakan omong kosong jika kau calon istriku. Kita selesai" ucap Damien

Damien segera berdiri dan berjalan meninggalkan wanita bernama Selena itu.

Damien pergi meninggalkan Selena yang masih terduduk itu, tangan Selena yang di letakkan diatas meja terlihat mengepalkan tisu lalu meremas dan membanting tisu tersebut.

"Sialan! Aku tahu kau masih mencintaiku Damien. Jika saja kau mau menyentuhku, mungkin aku tidak akan menghianatimu" geram wanita itu

Dengan menghapus air mata palsunya lalu menatap punggung Damien yang berjalan semakin menjauhinya.

"Aku tidak bisa melepaskan ikan besar seperti Damien, aku harus menjadi Nyonya Muda Meshach. Aku harus menjadi sosialita besar dan terkenal di Negara ini, lihat saja kau wanita jal*ng. Kau harus menerima akibat perbuatanmu karena berani merebut Damien dariku." gumamnya.

Damien sudah memasuki mobil dan bersiap untuk pergi, namun tiba-tiba mengacak acak rambutnya karena merasa frustasi,

Sejujurnya cintanya belum hilang pada Selena.

Namun ia sudah muak karena ia mengetahui wanita itu sudah 15 kali selingkuh darinya dan itu tanpa Selena ketahui.

Rasa cintanya mengalahkan logikanya pada saat itu, ia memberikan segalanya untuk Selena agar dia tidak pernah berpaling, namun sepertinya semua sia-sia.

Selena menerima fasilitas mewah dari Damien, Karena pria itu sangat menyayangi dan begitu memanjakannya.

Mereka menjalin hubungan selama 2 tahun dan selama itulah Selena selalu menghianati Damien, bahkan wanita itu memberi makan simpanannya menggunakan uang Damien.

Damien berpikir jika semakin besar harta yang dia keluarkan untuk kekasihnya, maka kekasihnya akan meninggalkan prianya yang lain.

Namun sebaliknya, Selena merasa jika Damien adalah pria bodoh yang mudah tertipu oleh pesona dan kecantikannya.

Hingga saat Damien melihat Selena memasuki hotel miliknya dengan pria lain, disitulah Damien tidak akan lagi memaafkan nya lagi.

***

Saat tengah malam Fredella mendengar suara dari luar seperti ada yang menekan nekan kode pengaman rumahnya,

Fredella penasaran dan melihat pada cctv samping pintu terlihatlah wajah Damien disana,

Ia pun segera membukakan pintu terheran melihat Damien dengan pakaian berantakan dan bau alkohol yang sangat menyengat.

Damien masuk tanpa permisi dan menjatuhkan badannya ke sofa panjang lalu tertidur tanpa melepaskan sepatu.

Fredella yang masih mematung di depan pintu hanya menggelengkan kepala melihat pria yang berbaring itu.

Ia berjalan menghampirinya lalu membantu melepaskan sepatu dan kaus kakinya,

Fredella berusaha sekuat tenang mengangkat badan pria itu melepas jas yang masih menempel di badannya.

"Masalah hidup apa yang dia miliki sampai seperti ini" ucap Fredella yang telah selesai meletakkan bantal untuk menopang kepala Damien agar tidak sakit ketika bangun dan menyelimutinya.

Saat ia berjalan meninggalkan Damien untuk masuk ke kamarnya,

Tiba-tiba Damien mulai meracau tidak jelas, yang pasti ia mendengar namanya disebut sebut dan dipanggil 'Singa Betina'.

"Akan ku buat perhitungan padamu nanti" ucap Fredella.

***

Pukul 3 pagi Marissa membuka pintu dan masuk ke apartemen Fredella lalu ia terkejut melihat tubuh tinggi besar terlengkup di bawah sofa.

Setelah berjalan dengan pelan dan memastikan siapa orang itu, dia mencium bau alkohol yang menyengat dan mengira-ngira mungkin Damien sudah menghabiskan 10 botol minuman beralkohol pikirnya.

"Astaga, Tuan Damien. Apa yang terjadi padanya hingga seperti ini. Tapi aku sungguh tidak akan kuat untuk mengangkat badannya naik ke sofa, bagaimana ini?" ucap Marissa dengan resah.

"Biarkan saja dia Aunty, kau tidak akan sanggup mengangkat badannya yang berat seperti hulk itu" ucap Fredella yang menghampirinya sambil membawa segelas air minum.

"Mengapa kau bangun jam segini?" tanya Marissa, "Aku haus, aku lupa mengisi gelas di dalam kamar" jawab Fredella.

Saat pagi kepala Damien terasa sangat berat saat bangun, ia merasa aneh karena mendengar mesin vacum cleaner di dekatnya.

Ia pun bangun dan duduk lalu melihat sekelilingnya dan tersadar itu bukan apartemennya.

"Maafkan saya Tuan, tidur anda terganggu karena aktifitas saya" ucap Marissa pada Damien yang masih memegang kepalanya dengan menopang sikutnya pada lutut.

"Marissa? Sejak kapan aku disini" tanya Damien. Sebelum orang yang ditanya menjawab, Fredella sudah lebih dulu menimpalinya.

"Sejak semalam, kau masuk kesini tanpa permisi dan meracau seperti orang gila" jawab Fredella yang keluar dari kamar mengenakan kaus santai dan hotpants karena ini weekend jadi mereka tidak pergi ke kantor.

"Arght sial!" gumam Damien

"Tuan, saya buatkan sup pereda mabuk. Resep turun temurun dari ibu saya yang kebetulan berasal dari negara Korea" ucap Marissa sambil menyodorkan mangkuk berisi sup hangat untuk Damien

"Terimakasih" ucap Damien, lalu meneguk sup itu perlahan hingga tandas.

"Fredella, aku sudah selesai. Aunty akan pulang sekarang" ucap Marissa yang mengarah pada Fredella.

"Baiklah, sebentar aku akan mengambil outer di dalam dan mengantar Aunty" timpal Fredella dan dibalas anggukan oleh Marissa.

"Tunggu aku disini, aku akan mengantar Aunty Marissa pulang. Aku menyiapkan kaus untukmu, pakailah kamar mandi jika perlu" ucap Fredella pada Damien.

"Pergilah" jawab Damien.

Sebelum mengantar Marissa pulang, mereka mampir ke sebuah pasar swalayan untuk belanja kebutuhan yang sudah hampir habis di apartemen Fredella.

Dengan diantar Marissa berbelanja, Fredella tidak kesulitan memilah barang yang di butuhkan

Karena selama Marissa bekerja di apartemennya ia menyerahkan segala kebutuhan dapur dan rumah pada Marissa.

Saat memilih daging, langkah Fredella terhenti karena melihat wanita yang ia kenal sedang berbincang dan tertawa bahagia dengan seorang perempuan yang usia nya mungkin di bawah Fredella.

Mereka sempat saling tatap, namun sepertinya wanita itu tidak mengenali Fredella.

Ia mencengkram gagang troli dan merasa marah karena harus melihat mimpi buruknya yang menjadi kenyataan.

"Kau baik saja, Fredella?" Tanya Marissa yang seketika menyentuh lengannya karena melihat ada tatapan tak biasa dari Fredella.

"Sebenarnya, tidak. Tapi, lupakan saja. Ayo kita berbelanja lagi" ucapnya yang kembali melangkah

Fredella sedikit menoleh kebelakang melihat punggung Wanita paruh baya yang menjauh bersama perempuan muda di sebelahnya. "Ternyata dia hidup dengan sangat baik" gumam Fredella dalam hati.

Setelah selesai berbelanja dan mengarah ke kasir, dan ia melihat lagi wanita itu sedang menunggu belanjaan nya selesai di hitung.

"Baik, Nyonya Adelle. Sudah selesai, semoga hari anda menyenangkan" ucap seorang kasir itu sambil memberikan sebuah kartu berwarna gold pada wanita itu.

Mendengar itupun Fredella menghela nafas karena ia akhirnya tahu alasan ia tidak dapat menemukannya, ternyata wanita itu sudah merubah identitasnya.

To Be Continue

Terpopuler

Comments

ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ

ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ

mampir aku Thor

cemungut 😘😍

2020-11-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!