Resah

Setelah kejadian semalam, Fredella yang masih terbawa perasaan pun sedikit enggan datang untuk bekerja Karena ia tidak ingin mengganggu pekerjaan dengan urusan pribadi.

Yang dimaksudkan adalah pribadinya sendiri karena mungkin hanya dia yang memikirkan itu.

Setelah berkutat dengan logikanya, ia pun beranjak pergi ke kantor dan sebelum itu ia menikmati dulu sarapan yang di buat oleh Aunty Marissa dan Mommy nya.

15 Menit ia membelah jalanan dengan mobil kesayangannya itu menuju kantor.

Dan saat memasukki lobby, ia bertemu dengan beberapa karyawannya dulu saat ia menjabat sebagai Manajer Pemasaran.

Mereka berpelukan saling mencurahkan rindu karena sekarang mereka sedikit sulit bertemu disebabkan oleh kesibukan masing-masing.

Sejenak mereka berbincang sedikit dan dari arah pintu lobby datanglah seorang Pria tampan yang didampingi oleh pria tampan pula.

Siapa lagi jika bukan Damien dan Greg yang membuat para wanita enggan berkedip melihat kedua pria itu.

Fredella sedikit penasaran siapa yang mereka lihat itu pun mengarahkan pandangannya dan menatap kedua orang itu berjalan memasuki lift.

Ia pun memutar matanya malas karena orang itu sudah datang dan waktunya ia bekerja tentunya.

Fredella berpamitan pada mereka dan kembali bersedih karena tidak bisa bercerita banyak dan belum dapat menjadwalkan waktu untuk berkumpul bersama.

***

"Selamat Pagi, Tuan Greg. Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena sudah merepotkan anda untuk menggantikan saya dan saya juga ingin berterima kasih sekali karena anda juga sudah berbaik hati menolong pekerjaan saya. Apakah anda menginginkan sesuatu untuk saya dapat berbalas budi?" Ucap Fredella yang berbincang dengan Greg di luar ruangan Damien.

"Nona Fredella tidak perlu sungkan karena saya tulus melakukan itu, setelah anda sehat juga saya akan kembali bekerja untuk tuan Arlo. Karena anda sudah dapat kembali bekerja, saya akan menyerahkan kembali tanggung jawab pekerjaan ini pada anda" Balas Greg yang memberikan sebuah Tab yang biasa digunakan Fredella bekerja dan mengatur jadwal untuk kegiatan Damien.

"Tuan Greg, bagaimana dengan makan malam? Aku akan mentraktirmu. Kau yang pilih restorannya, Deal?" tawar Fredella.

"Kau yakin, Nona? Baiklah, kita bertemu di restoran pilihanku saat usai bekerja. Aku akan mengirimkan alamatnya kepadamu nanti malam" Jawab Greg

"Oke" Ucap Fredella mengangkat tangan menunjukan ibu jari dan jari telunjuknya saling menempel

Fredella lalu masuk ke ruangan Damien untuk melanjutkan pekerjaannya dan meninggalkan Greg.

Fredella membuka pintu dan masuk perlahan ke dalam ruangan. Disitu ia melihat ada Damien yang sedang berdiri menghadap ke jendela kaca besar yang mengarah langsung pada bentangan bangunan pencakar langit.

Ia menyapa Tuannya itu dengan suara pelan "Selamat Pagi, Tuan. Hari ini banyak file yang harus anda periksa dan anda tanda tangani, lalu ada pertemuan makan siang bersama CEO Cowell Corp. untuk rencana pendanaan acara amal yang akan diselenggarakan minggu depan, dan juga anda akan kedatangan tamu pukul 2 siang dari kantor cabang yaitu Tuan Finch Meshach, ada yang ingin anda tanyakan? Kalau tidak, saya akan membawakan beberapa berkas yang akan anda periksa" ucap Fredella.

Fredella berlalu pergi tanpa ada respon sedikitpun dari CEO nya itu.

Saat akan kembali ke ruangan itu entah mengapa Fredella merasakan jika hari ini dia seperti menjaga jarak dari Fredella dan tidak banyak bicara seperti biasanya,

"Apa aku melakukan kesalahan? Ah aku tidak perduli" Batin Fredella yang berjalan sambil membawa berkas dan dibantu oleh beberapa Office Boy

Lalu ketika ia sudah menghadap pintu, tiba-tiba Fredella menghela nafas dan kembali bergumam "Hanya perasaanku saja. All is well"

Mereka bekerja di dalam ruangan dengan senyap dan hanya sedikit diskusi mengenai acara amal minggu depan.

Hening, tidak ada obrolan absurd seperti biasanya. Entah apa yang kedua orang itu pikirkan, namun keheningan itu membuat Fredella tidak tahan.

"Anda ingin kopi atau buah, Tuan?" Tawar Fredella,

"Buatkan aku kopi dengan sedikit gula" Jawabnya.

Fredella berjalan menuju pantry khusus di samping ruangan Damien dan mulai membuatkan kopi dengan mesin kopi yang tersedia.

"Ada apa dengannya? Apakah aku berbuat hal yang menyinggungnya? Tapi apa? Kenapa Devil itu? Apakah dia sedang badmood? Patah hati? Hei, kenapa jadi aku yang kesal?!" ucapnya

Dengan rasa penasaran yang tinggi namun tidak menemukan jawaban apapun sungguh membuat Fredella frustasi,

ia merasa seketika menjadi bodoh kalau urusan Pria dan pria itu hanya Damien.

Logikanya seakan tumpul dan tidak bisa menebak apapun yang ada di pikiran Damien, ia ingin bertanya namun gengsinya tidak mengizinkan nya.

"Tuan, sebentar lagi jam makan siang. Dan sekretaris dari CEO Cowell Corp. menghubungi saya jika mereka sudah menunggu di restoran" ucapnya dan hanya di balas, "Hmmm" oleh Damien.

Jawaban itu sudah cukup membuat Fredella mengerti jika Damien mencoba menjauhinya.

"Ini sungguh bukan hanya perasaan saja, tapi dia benar-benar mendiamkanku" batin Fredella.

"Seharusnya aku tidak mengharapkan sesuatu darinya apalagi memikirkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi"

"Apa karena dia tidak serius dengan ucapannya semalam jadi dia bersikap dingin padaku agar aku tidak berharap lebih?"

"Sial! Kenapa aku kesal sekali". Begitulah yang Fredella gumamkan dalam hatinya sedari tadi.

Lalu mereka keluar dari gedung kantor untuk menuju restoran yang sudah menjadi tempat pertemuan dengan salah satu partner kerja yang akan menjalin kerja sama dalam beberapa waktu lagi.

***

"Selamat siang, Maaf kami terlambat karena jalanan sedikit macet" Ucap Fredella yang berdiri di samping meja dimana CEO Cowell Corp. dan Sekretarisnya itu berada

"Tidak masalah, silahkan duduk. Perkenalkan ini CEO kami Tuan Ludwig Nicolaus dan saya Aline Femle, anda Nona Fredella bukan? Ternyata anda memang sangat cantik seperti yang orang lain ketahui" Ucap Aline.

"Terima kasih, Nona Femle. Saya kembali memohon maaf karena tidak bisa bertatap muka di pertemuan sebelumnya, Anda juga sangat cantik, Nona" Balas Fredella,

"Baik, mari kita bahas kembali perihal kerja sama kita" Lanjut Fredella.

Kedua sekretaris itu sangat handal dalam pekerjaan mereka dan memberikan pesona yang sangat memikat bagi para pria yang melihat mereka.

Kesepakatan pun terjadi dengan hasil yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, seusai makan siang mereka pun saling berpamitan untuk kembali ke kantor masing-masing.

Di perjalanan dering ponsel milik Fredella berbunyi ada sebuah panggilan dari nomor tidak dikenal dan ia pun mengangkat panggilan itu tanpa Fredella tahu ada sepasang mata yang melirik penasaran.

"Hallo?" Ucapnya

"Ah Tuan Ludwig"

"Tentu, Tuan. Kita bisa menjadi teman di luar kantor"

"Tentu, Tuan"

"Sepertinya malam ini bukan waktu yang tepat"

"Seperti yang diharapkan dari Tuan Ludwig"

"Selamat Siang"

Itu jelasnya yang Damien dengar, walaupun dengan rasa penasaran dengan siapa Fredella membuat janji malam ini namun tidak membuat Damien bertanya.

Ketika kedua anak manusia itu kembali ke ruangan CEO ada sosok pria dengan tinggi badan yang hampir sama dengan Damien sedang duduk di sofa sambil membaca majalah yang tersedia di meja depan sofa tersebut.

"Kau datang? Sepertinya terlalu cepat" Ucap Damien pada pria itu sambil melihat jam tangan yang melekat di tangannya.

"Wooowww woooowww wow, siapa dia kak? Kenapa kau tidak bercerita jika kau memiliki kekasih?" Timpal Finch.

Damien tidak menjawab pertanyaan adiknya itu dan berjalan melewati Finch menuju kursinya

"Nona, siapa namamu?" Tanyanya pada Fredella dan tangannya bergerak untuk menjabat

"Saya Fredella, Tuan. Saya sekretaris dari Tuan Damien" Jawabnya.

"Ah sekretaris ternyata. Bagaimana kakak ku menemukanmu? Apakah kau masih lajang? Bolehkah aku mendapatkan kontakmu?" Rentetan pertanyaan itu jelas membuat Damien muak.

Dan bahkan sebelum Fredella menjawab, Finch sudah di usir pergi oleh Damien tanpa sempat menjelaskan maksud tujuannya datang.

Setelah jam kerja berakhir, Fredella menerima pesan singkat dari Greg yang mengirimkan sebuah alamat restoran bintang lima yang menjadi titik temu mereka.

Damien melihat wanita itu tersenyum melihat layar handphone nya dan itu cukup membuat Damien semakin penasaran.

Bahkan ia berencana untuk mengikuti Fredella dan melihat dengan siapa ia memiliki janji.

Dengan jarak mobil yang tidak terlalu dekat, Damien mengikuti Fredella dari belakang.

Ia melihat wanita itu memarkirkan mobilnya di depan sebuah toko dan Fredella pun keluar dari mobil, dengan berjalan sedikit ia masuk ke sebuah restoran mewah.

"Apakah dia masih melakukan pekerjaan sampingannya itu?" gumam Damien

Ia pun mengikuti Fredella masuk dan duduk di sembarang tempat.

Damien mengedarkan pandangannya mencari dimana Fredella duduk, dan tak sulit ia menemukannya karena situasi restoran yang belum ramai.

Damien melebarkan mata melihat tak percaya jika Fredella bertemu dengan Greg, mereka seperti memiliki bincangan menarik melihat bagaimana mereka saling melemparkan tawa ringan.

Entah apa yang ada di pikiran Damien, ia merasa marah lalu menghampiri kedua orang tersebut.

Greg yang melihat Damien berjalan mendekatinya pun berdiri karena terkejut akan kedatangan pria itu, "Selamat malam, Tuan".

Dan dengan tangan yang bergerak seakan menginstruksikan Greg untuk diam, matanya mengarah pada Fredella yang ikut berdiri karena sama terkejutnya.

"Ikut aku" Tegas Damien yang sambil mencengkram lengan Fredella mencoba membawanya keluar restoran.

Fredella yang langkahnya terseret pun terpaksa mengikuti Damien,

Ia sempat melirik ke belakang mengarah pada Greg yang hanya melihat mereka melenggang pergi tanpa melakukan apapun.

To Be Continue

Terpopuler

Comments

❀ᴅeᷟwͣiᷜʕ •́؈•̀ ₎

❀ᴅeᷟwͣiᷜʕ •́؈•̀ ₎

ada yang syeemburuhhhh niihhh

2020-11-28

0

jenny

jenny

duh... lagi serius2nya baca, ternyata sudah habis. .
damien cemburu niyeee.... 😉😉😉
next thor

2020-11-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!