Jerk!

5 menit...

10 menit...

15 menit...

"Sial! Dia berani membuatku menunggu! Greg, seret Fredella jal*ng itu kemari sekarang juga!"

Teriak Damien yang marah karena dibuat menunggu oleh Manajer Pemasarannya itu.

Sebelum Greg berbalik melangkah ke arah pintu, pintu terdengar di ketuk dari luar.

Fredella mengetuk, lalu pintu berdaun dua yang bercat hitam itupun terbuka.

Terlihat dari luar kalau CEO nya berdiri dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celana, di depan meja sedang menghadap keluar menatap tajam Fredella yang elok berjalan bak model profesional masuk ke ruangannya.

"Selamat pagi Tuan, anda memerlukan saya?" Tanya Fredella pada Damien

"Kau fikir kenapa aku memintamu kemari? Kau merasa dirimu cantik hingga kau besar kepala?" jawabnya

Fredella yang terkejut mendengar ucapan CEO nya pun mengerutkan kening tak mengerti, Fredella pun bertanya lagi.

"Apa saya melakukan kesalahan, Tuan?" Tanyanya lagi

"Kau berani bertanya, apa kesalahanmu?" Teriak Damien yang membuat Fredella semakin tidak mengerti.

"Aku kira kau benar-benar pintar tapi aku salah, kau sama saja bodohnya dengan yang lain!". Fredella yang tak terima dengan ucapan CEO nya pun marah lalu berkata.

"Hei, apa maksudmu? Kau menghinaku tanpa aku tahu apa yang telah aku perbuat? Kalau aku memang bodoh, lalu kau apa?"

Sentakan Fredella membuat Damien melotot tak percaya jika bawahannya berani melawan perkataannya.

"Hei, kau berani berbicara tidak formal pada atasanmu?" Teriakan Damien membuat Fredella hilang kesabaran dan meneriaki Damien kembali.

"Aku tidak takut padamu, kau yang bodoh bajinga*n! Seenaknya marah-marah tidak jelas seperti anak kecil!"

Damien yang melotot tidak percaya mendengar jawaban Fredella pun mulai tertawa kesal

"Baj- apa kau bilang? Kau berani mengataiku Bajinga*n?" Fredella tersenyum sinis pun menimpali perkataan Damien

"Ya, kau bajinga*n tidak tahu aturan dan kau CEO bodoh yang tiba-tiba marah tidak jelas! Apa kau tidak bisa bicara saja apa kesalahanku daripada kau harus memaki?"

ucap Fredella pada Damien sudah berjarak satu meter di hadapannya.

"Kau terlambat 15 menit semenjak Asistenku menyuruhmu kesini dan kau tidak sadar kesalahanmu?"

Teriak Damien membuat Fredella yang sangat sadar atas kesengajaannya tersebut membuatnya menghela nafas, dan tanpa meminta maaf Fredella kembali bertanya pada Damien

"Apa maumu?".

Damien membalikkan badan lalu berjalan, ia duduk dikursi putarnya dan meminum air mineral di gelas yang berdiri diatas mejanya karena tiba-tiba ia merasa gerah padahal suhu ruangan sudah 16 derajat.

"Aku menginginkanmu menjadi Sekretarisku, dengan gaji 3x lipat dari gajimu saat ini. Namun, melihatmu yang seperti ini membuatku ingin memecatmu saja!"

Fredella yang mendengar gaji 3x lipat itupun merutuki kecerobohannya karena sudah melawan atasannya tersebut

namun bukan Fredella namanya jika tidak memiliki gengsi yang tinggi.

Fredella pun menjawab "Sebelum kau memecatku, aku bahkan sudah menyiapkan surat pengunduran diriku".

Damien tertegun tidak percaya karena wanita itu tak seperti yang ia kira.

Ternyata memiliki harga diri yang tinggi dan tidak serta merta langsung membuatnya ingin menjilat Damien karena tergiur akan uang.

"Kau sudah selesai denganku? Aku pamit undur diri dan jangan lupakan pesangonku!" ucap Fredella menantang

Damien pun cukup mampu membuatnya pening karena ia akan membuang orang yang kompeten dalam bidangnya.

Fredella yang berbalik menuju pintu pun ditahan oleh Damien "Hei kau, Stop disitu!" pinta Damien

Fredella tidak mengindahkan ucapan Damien dan terus berjalan ke arah pintu.

Damien kembali berteriak memanggil namanya "Berhenti disitu, Ava!".

Fredella yang semakin marah lalu membanting pintu ruangan, Damien yang memuncak kekesalannya pun mengejar sendiri Fredella ke ruangannya.

Dengan membawa map coklat berisi kontrak baru yang dibawa oleh Damien ke ruangan Fredella, dan ia langsung masuk ke ruangan itu karena pintu nya tidak tertutup.

Damien melihat Fredella berdiri menghadap ke jendela luar sedang meneguk rakus air minum dan mendengar ia memaki dengan suara pelan

"Dia pikir siapa dia hah? Dia menghinaku bodoh! Sialan! Aku pintar dan aku cantik memangnya kenapa? Apa dia tidak tahu kinerjaku untuk perusahaan ini?! Arght sialan rasanya ingin aku tusuk kedua matanya, aku robek perutnya mengeluarkan seluruh isinya lalu aku potong badannya dan aku buang untuk makanan buaya!"

Setelah selesai meracau, Fredella pun membalikkan badan lalu terkejut melihat Damien sang atasannya itu sudah berdiri di belakangnya.

"Sejak kapan Devil itu datang? Apa dia mendengar makianku?" batin Fredella.

Damien tentu mendengar semuanya dan malah ingin tertawa melihat wajah merah Fredella karena emosi.

"Ini kontrak untukmu, jadilah sekretarisku 3 hari lagi. Aku tidak menerima penolakan!" usai mengatakan ultimatumnya Damien berbalik menuju pintu untuk keluar.

Namun langkahnya terhenti lalu memutar lagi tubuhnya dan berbicara

"Nah, 3 hari itu gunakan untuk mencari orang yang akan menggantikan posisimu!"

"What the Hell?!" Fredella yang sedang kesal semakin dibuat marah dan mengacak-acak rambutnya sendiri.

Setelah melihat kepergian Damien, Fredella pun kembali memaki Pria itu dan mengangkat jari tengahnya "Fuc*k you Jerk!"

***

Fredella yang masih belum bisa meredam emosi pun melepas penatnya pergi ke sebuah bar dimana temannya Luana bekerja.

Fredella memasuki Basement parkir dan memakirkan Mobil kesayangannya yaitu MINI John Cooper keluaran terbaru yang seharga 70 Ribu Dollar.

Fredella keluar dari mobil menenteng tas mewahnya memasuki Bar yang sudah ramai pengunjung.

Berjalan berdesakan dengan pengunjung yang menari mengikuti alunan musik yang Disc Jokey mainkan.

Fredella duduk di meja Bar dan dihampiri Luana, ia yang memang sedang kesal terlihat oleh Luana dan langsung menyuguhkan segelas cocktail untuknya.

Luana membuka percakapan "Whats wrong, Baby?" Tanya Luana.

Wanita yang sedang kesal itu melirik temannya dengan tatapan tajam lalu berkata "Aku sedang sangat ingin membunuh seseorang sekarang!" ucap Fredella.

Luana tercengang mendengar ucapan temannya dan kembali bertanya "Siapa yang membuatmu kesal sampai seperti ini?"

Mendengar pertanyaan Luana lagi dan lagi membuat ia mengingat kejadian dikantor dengan atasan menyebalkan nya itu.

Fredella membenamkan kepalanya ke atas meja dan mengangkatnya kembali, memberikan selembar uang 100 dollar untuk minumannya dan berpamitan kepada Luana

"Aku butuh air hangat sekarang, maafkan aku belum bisa menceritakan kekesalanku padamu. Aku pulang dulu Baby" ucap Fredella.

Luana hanya bisa mengangguk dan menghela nafas melihat temannya itu pulang dengan langkah gontai tak bergairah.

Saat bersamaan, Damien yang sedang duduk di salah satu sofa menangkap sosok Fredella meninggalkan meja bar.

Melihat itu ternyata benar Fredella ia pun bangkit dari sofa meninggalkan uang 1000 dollar dan ketiga wanita penghiburnya tadi.

Ia mengikuti wanita itu dari parkiran hingga menuju kawasan Apartemen mewah milik ayahnya.

Damien terus mengikuti Fredella hingga ia tersadar bahwa wanita itu tinggal satu gedung dengannya.

Tak mau mencari tau lagi, ia segera masuk lift dan menekan tombol lantai apartemen miliknya.

Fredella yang tidak sadar diikuti seseorang pun tidak perduli, ia merasa lelah dan ingin segera berendam di bath up menggunakan air hangat dan busa sabun berlimpah.

Setelah ritual mandinya selesai ia masuk ke Mini Walk in Closet mengambil salah satu Piyama seksi kesukaannya untuk dipakai tidur.

Sekejap Fredella berbaring, ia dibuat kesal oleh suara dering ponsel yang ia letakkan di atas nakas sebelah ranjang tidurnya.

Ia Terduduk dan mengambil benda pipih tersebut lalu melihat layar tertera nomor tidak dikenal.

"Nomor Siapa ini?" Batinnya. Fredella menggeser icon warna hijau dan meloud speaker telepon tersebut.

"Hallo?" ucap Fredella, Hening tak terbalas

"Hei, Kau tahu kalau kau menganggu waktu istirahatku? Sialan!" teriak Fredella yang semakin kesal karna mendapat telepon iseng malam hari.

Sementara itu ada Pria diseberang sana yang terkejut karena lagi-lagi

mendapatkan makian dari wanita yang sama.

"Mengapa ia begitu meledak-ledak?" Damien meletakkan Handphone nya dan menjatuhkan diri ke ranjang untuk tidur.

To Be Continue

Like, Komen, dan Votenya ya teman-teman.

Terpopuler

Comments

alfy

alfy

lanjut

2023-12-12

2

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Tetap semangat Thor 💪💪

2023-12-11

3

Azalea Putri

Azalea Putri

hadirr

2020-12-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!