Penuh Umpatan

Setiap pagi akan ada asisten rumah tangga yang disewa mahal perharinya oleh Fredella untuk membersihkan dan merapikan apartemen miliknya.

Ia wanita paruh baya berusia 45 tahun yang sangat loyal kepada Fredella dan tidak pernah melakukan hal tercela sedikitpun.

Karna itu selama 3 tahun ia tidak pernah mengganti orang untuk mengerjakan pekerjaan itu.

Beliau adalah Marissa, bahkan Fredella memanggilnya dengan panggilan Aunty, beliau datang pukul empat dan selesai pukul tujuh pagi. Fredella selalu mengantar Marissa pulang atau kemanapun tujuan Marissa setelah selesai mengerjakan pekerjaannya,

"Aunty, kali ini mau aku antar kemana dulu?" Tanya Fredella

Marissa yang mendengar pertanyaan itu lalu menjawab "Seperti biasa, aku akan ke pasar tradisional dulu untuk membeli sayuran, Nona"

Fredella memutar bola matanya malas mendengar jawaban Marissa

"Ayolah, jangan panggil aku dengan sebutan itu. aku bahkan memanggilmu dengan panggilan Aunty apa kau tidak bisa memanggil namaku saja. Bisakah kau anggap aku seperti anakmu sendiri?"

Ocehan Fredella membuat Marissa tersenyum. "Baiklah sayang, turunkan Aunty di depan sana".

Fredella tersenyum menang mendengar itu, dengan girangnya ia menancap gas dan berkata "Oke, Lets Go"

"Ini 200 Dollarmu Aunty, Terimakasih untuk pagi ini. Kau Mood Boosterku" Ucap Fredella dengan senyum yang mengembang

melihat itu membuat Marissa tersentuh "Kau yang terbaik, Sayang. Tetaplah baik hati pada siapapun, semoga tuhan melindungi di setiap langkahmu". Ucap Marissa

"Terimakasih Aunty, aku menyayangimu" Balas Fredella, "Berhati-hatilah dijalan, semoga harimu menyenangkan" senyum Marissa,

Selepas Marissa turun dari mobil Fredella langsung menginjak gas dan bergumam "Ya, Semoga"

Setelah mendengar ucapan dari Marissa ia langsung mengingat jika hari ini adalah hari pertama ia bekerja bersama Devil sialan itu.

Membayangkannya saja sudah membuat ia kesal apalagi mulai hari ini ia akan selalu berada disekitar Pria menyebalkan itu

"Tapi aku tidak bisa menolak 750 ribu dollar itu, Aku bisa memberikan rumah yang lebih layak dan hangat untuk kedua orang tuaku. Ah sial!"

Fredella sudah sampai di Perusahaannya tepat pukul delapan tepat seperti biasa semua mata tertuju pada kemolekan tubuh Fredella

Dengan style fashion dan makeup yang memukau namun tidak berlebihan

Fredella selalu menyapa setiap orang yang ia temui di lobby kantor dengan senyum ramah dan hangat.

Dengan membawa coffe panas yang ia beli sebelumnya di caffetaria perusahaan, Fredella berjalan menuju lift dan menunggu pintu lift terbuka.

Setelah penantiannya selesai ia langsung masuk ke dalam lift dan menekan tombol yang mengarah langsung ke lantai dimana ruangan CEO berada.

Sesampainya ia di ruangan itu ia tidak tahu apa yang harus dilakukan karena Damien belum menelpon dan memberikan instruksi apapun untuknya.

Ia memang sudah punya kontak atasannya tersebut dan pertama kali ia mengetahui nomor tersebut, Fredella sangat kesal karena itu adalah nomor iseng yang menelponnya kemarin malam.

Fredella tiba-tiba seperti orang bodoh yang canggung dan entah mau melakukan apa

"Apa aku hubungi saja orang itu? Ah, mungkin dia sedang melakukan pekerjaan lain" Gumamnya

"Tapi, aku bahkan tidak menerima e-mail apapun tentang schedule kegiatannya".

"Aku telpon saja dia"

"Tidak..Tidak..Tidak"

"Ah, Terserahlah"

"Aku harus apa sekarang?"

"Benar, Hubungi saja dia"

"Tapi, apakah aku akan mengganggunya?"

"Berpikirlah, Fredella!"

"Sial! Masa bodoh tentang itu!"

"Hei, bahkan kopi ku sudah habis"

1 Jam...

2 Jam...

3 Jam..

"Perseta*n dengan ini semua, apa dia berniat membalasku?" Kesal Fredella yang berdiri menyugar rambutnya karena frustasi menunggu

"Kemana Devil itu sebenarnya?"

"Jangan karena dia CEO dan dia benar-benar bisa semaunya!"

"Sialan!"

"Ini bahkan sudah hampir jam makan siang"

"Benar-benar!"

"Bajinga*n, Sialan!"

"Akan ku bunuh kau, Bajing*an"

"Dia benar-benar ingin ku cincang dan ku berikan semua potongan tubuhnya untuk makanan buaya di kebun binatang"

"Hahahaha sepertinya menyenangkan melakukan itu"

"Bajing*an, gila!"

"Dasar, U're fuc*king Jerk!" Umpat Fredella dengan mengacungkan jari tengahnya ke foto ukuran besar berwajah Damien di dinding sebelah kiri.

Dengan nekat dia menghubungi nomor telepon Damien.

Namun tiba-tiba dia mendengar suara dering ponsel di balik pintu berdaun 1 dekat rak buku di dinding sebelah kanan.

Fredella berjalan mendekati pintu itu dengan perlahan dan ternyata semakin jelas terdengar ada bunyi dering ponsel.

Dengan rasa ragu namun penasaran ia memegang gagang pintu dan membuka perlahan pintu

Dilihatnya ada ruangan di balik pintu tersebut ia berjalan masuk kedalam ruangan yang seperti kamar apartemen mewah.

Lalu ia berjalan ke arah kanan menuju ranjang king size berseprei putih dengan selimut yang masih berantakan

Fredella melihat ruangan dengan perabotan lengkap namun tidak selengkap lemari tak berpintu yang ia lihat karena hanya ada dua gantungan setelan jas lengkap.

Ia mengedar pandangannya mencari sumber suara dering ponsel yang ternyata tergeletak di nakas dekat ranjang.

"Singa Betina?" Batinnya, dengan rasa penasaran Fredella mematikan telepon miliknya dan kembali menelpon nomor Damien, kembali muncul nama Singa Betina di layar ponsel itu.

"****!" Umpat Fredella,

"Jadi? Selama ini Devil itu ada disini?" Fredella kembali mengedarkan pandangannya dan mendengar suara gemercik air dari balik pintu di dinding sebelah kiri.

Tak lama kemudian terlihat Damien yang keluar dari balik pintu dengan rambut basah dan hanya terlilit handuk d pinggangnya.

Fredella yang terkejut mendengar suara pintu terbuka sedikit terkejut

Ia melihat Damien setengah telanjang itupun hanya bisa melotot terpesona memandangi tubuh atletis Damien dengan sedikit tatto di dada sebelah kanan.

"Perfect Devil" Gumam Fredella.

Damien yang melihat ada Fredella yang masuk ke ruangan tanpa izinnya itu berjalan perlahan menuju lemari

Mengambil lagi sebuah handuk untuk mengeringkan rambutnya.

"Sampai kapan kau akan memandangiku? Kau tidak malu jika sampai air liurmu itu jatuh?" Ucapan Damien yang sanggup membuyarkan lamunan Fredella.

Wanita yang sedari tadi sudah menahan marah pun berbicara "Anda disini sejak kapan, Tuan?" Tanyanya.

Damien yang menoleh kepada Fredella pun menjawab sambil menggosok rambutnya hingga kering.

"Aku disini sejak kemarin siang, kenapa?" Fredella pun menganga tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Kau tahu? Kau sangat berisik sekali, kau membangunkan tidurku dengan segala umpatanmu itu!" Ucap Damien lagi.

"Hei-" ucapan Fredella terhenti "Tahan Fredella sabar, kuatkan dirimu. Bahkan ini baru hari pertamamu" Batinnya dalam hati.

"Apa?" Tanya Damien yang mengangkat bahunya karena mendengar ucapan Fredella yang terhenti.

"Tidak ada, maafkan saya, Tuan. Saya akan keluar dan menunggu anda" Ucap Fredella dan berbalik menuju pintu,

Baru selangkah ia berjalan pun sudah dihentikan oleh suara Damien "Berhenti disitu"

"kau, bantu aku mengeringkan rambut menggunakan Hair Dryer itu" dengan kepala Damien yang bergerak dan mata mengarah ke arah samping

Menunjukan posisi alat pengering rambut pada Fredella.

Fredella yang menghentikan langkahnya dan berbalik karena mendengar panggilan Damien pun kembali melotot dengan mengepalkan kedua tangannya.

"What the f*ck?" Umpatnya lagi dalam hati.

Damien yang melihat wajah kesal Fredella pun mencoba menahan bibirnya untuk tidak tertawa

Padahal saat ini ia sangat merasa lucu melihat ekspresi marah sekretarisnya itu.

"Aku tidak menerima penolakan" Ucapnya

Dengan melangkah santai mendekat ke sofa lalu duduk menghadap jendela besar menunjukan banyaknya gedung-gedung tinggi terhampar di depan mata.

Mau tak mau Fredella pun menuruti permintaan atasannya tersebut dengan umpatan-umpatan lain dalam hati tentunya.

Setelah mengambil alat pengering rambut tanpa kabel itu Fredella pun berjalan mendekati Damien dan berdiri di belakangnya.

Hari-hari berat menurut Fredella pun dimulai!

Berapa lama Fredella kuat menghadapi Devil macam Damien?

To Be Continue

Terpopuler

Comments

Yohana Rasmina Hasibuan

Yohana Rasmina Hasibuan

semangat up nya kk

2020-11-22

1

jenny

jenny

lanjut thor...

2020-11-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!