Ponsel milik Fredella berdering, ia melihat sebuah panggilan dari seorang bernama Ludwig.
Tanpa berpikir panjang, ia menggeser tombol berwarna hijau yang berarti mengangkat panggilan.
"Selamat siang, Tuan Ludwig" ucap Fredella
"Mengapa cara bicara mu seformal itu?" tanya pria yang berada di seberang telpon itu.
"Maafkan saya, tapi ini masih jam kerja. Rasanya tidak baik jika berbicara non formal" balas Fredella
"Hahaha, baiklah baiklah. Kau sungguh membuatku menjadi sungkan" timpal Ludwig
"Anda memerlukan sesuatu dari saya, Tuan? Mengapa tidak sekretaris anda saja yang menghubungi saya?" tanya Fredella.
"Aku menghubungimu bukan untuk soal pekerjaan. Tapi, apakah malam ini kau senggang? Aku ingin mengajakmu untuk makan malam bersama. Bagaimana?" jawab Ludwig
"Kebetulan saya senggang malam ini." Ucapnya.
"Yes, sure. Sampai nanti" jawab Ludwig
"Sampai nanti, Tuan" balas Fredella.
Seusai panggilan telepon itu, Damien keluar dari balik pintu kamar sebelah kanan ruangan dan merapikan jasnya.
"Siapa yang kau telpon" tanya Damien
"Tuan Ludwig" Jawabnya
"Untuk apa dia menelpon mu" dengan alis yang mengerut Damien berjalan menghampiri Fredella dan berdiri di sampingnya.
"Hanya mengajakku makan malam" balas Fredella
"Kau tidak boleh pergi"
"Apa kau lupa jika aku sedang mendekatimu" Ucap Damien
"Masih pendekatan, dan aku belum tentu menerima mu bukan?" Timpal Fredella
"Hei lagipula aku masih belum bertanya, mengapa kau bersikeras sekali ingin mendekatiku?" Tanya nya
"Bukan urusanmu" jawab Damien
"Hei, itu bukan jawaban penolong agar aku mempertimbangkanmu" ucap Fredella
Usai bekerja, Fredella mampir ke sebuah store dan membeli sebuah setelan yang akan ia kenakan untuk pertemuan makan malam dengan Ludwig.
Dia berencana untuk tampil cantik dan menarik perhatian pria itu karena pria seperti Ludwig adalah sasaran empuk baginya.
10 menit sudah Fredella menjalankan mobilnya menuju tempat ia akan bertemu dengan seorang pria tampan juga kaya raya.
Dengan dress hitam diatas lutut dan belahan V neck juga sentuhan kalung ia kenakan saat ini, cukup membuat pria bernama Ludwig itu terkesima dengannya.
Pria itu berdiri lalu mengayunkan telapak lengannya pada Fredella
Ludwig lalu mencium punggung tangan Fredella dan ia tidak masalah dengan itu.
"Verdomme. Ze iserg mooi" Ucap pria itu
"Sorry?" Timpal Fredella yang tak mengerti bahasa yang Ludwig ucapkan
"Lupakan. Aku harap kau belum memakan sesuatu" tukasnya
"Aku bahkan sangat lapar saat ini" jawab Fredella
"Baiklah, apa yang ingin kau makan?"
"Steak Medium Rare, Please" senyum Fredella
30 menit mereka menyantap hidangan yang sebelumnya sudah mereka pesan dan setelah selesai mereka pun berbincang.
"Kau membawa mobil?" tanya Ludwig
"Ya, kebetulan aku membawa mobil. Apakah ada sesuatu?" jawabnya
"Tidak, aku akan dengan senang hati akan mengantarmu pulang jika tidak membawa mobil" timpal Ludwig yang lalu menyesap sedikit wine di gelasnya.
"Hadiah makan malam" ucapnya sembari menyodorkan sebuah kotak persegi kecil berwarna merah muda.
"Apa ini?" tanya Fredella
"Bukalah" jawabnya
***
"Terimakasih atas makan malamnya, Ludwig" ucap Fredella sambil berjalan keluar restoran dengan pria yang senantiasa membuka kan pintu mobil untuknya.
"Aku menantikan makan malam selanjutnya denganmu" timpal Ludwig yang kembali mencium punggung tangan Fredella dan mengantar Fredella masuk ke mobilnya.
"Selamat Malam"
"Selamat Malam"
Sesaat Fredella sudah masuk ke dalam mobilnya, dia memandangi sebuah cincin yang tersemat di jari manisnya.
"Ini Piaget, astaga. Ini model terbaru" ucapnya yang mengangkat tinggi tinggi tangan dan menggerakkan jari jarinya.
"Apa aku bisa mendapatkan Kondominium jika berkencan dengannya hahahaha" gelaknya yang sedang memikirkan hal konyol tentang Ludwig.
***
Jam 5 pagi, bel pintu apartemen Fredella sudah terdengar berbunyi.
Pastinya sudah ada seseorang di depan pintu, Marissa bergegas membukakan pintu dan terlihat Damien berdiri mengenakan pakaian olahraga dan celana pendek memegang sebuah botol minum berukuran 2 liter berwarna hitam di tangan nya.
"Selamat pagi, Tuan Damien. Nona Fredella masih berada di dalam kamarnya, apa anda akan menunggu nya tuan? Tanya Marissa pada Damien
"Aku akan menunggu di dalam, Marissa. Sedang apa wanita itu? Apa dia melupakan olahraganya?" tanya Damien.
"Sepertinya tidak, Tuan. Saya akan panggilan Nona Fredella" ucap Marissa
Marissa segera berlalu meninggalkan Damien yang berdiri menyender di dinding dekat pintu.
Sesaat Marissa pergi, muncullah Fredella yang sudah mengenakan setelan pakaian olahraga dan berjalan sembari menguncir kuda rambutnya.
"Untuk apa kau kemari?" Tanya Fredella yang membuka pintu lalu berjalan keluar untuk menjalankan olahraga pagi rutinnya
"Aku sedikit penasaran, ceritakan bagaimana makan malam mu dengan pria dari Cowell itu?" tanya Damien pada Fredella.
Mereka memasuki lift, sebelum Fredella menekan tombol untuk ke Area Gym, Damien terlebih dahulu menekan bel yang menuju ke apartemen miliknya,
"Apa maksudmu? Mengapa harus ke apartemenmu dulu?" tanya Fredella memandang pada Damien yang berdiri menghalangi Fredella untuk menekan kembali tombol menuju gym.
"Aku berencana menghukum mu, jadi bersiaplah" ucap Damien lalu membalikkan badannya.
Sesampai di unitnya, tiba-tiba Damien membopong Fredella ala karung beras dan sontak ia pun menjerit terkejut dengan apa yang Damien lakukan.
"Hei, turunkan aku. Apa yang kau lakukan? Hukuman apa maksudmu? Teriak Fredella sambil memukul mukul punggung Damien.
Setelah memasuki apartemennya, Damien membawa Fredella ke kamar dan menjatuhkannya di ranjang.
"Kau benar-benar membuatku marah, Ava. Kau tahu apa yang akan aku lakukan padamu?" Tanya Damien yang tiba tiba menindihi Fredella dan berbicara sangat dekat hingga nafas mereka menyatu.
"Apa? Beraninya kau!" ucap Fredella yang berusaha mendorong tubuh Damien namun sepertinya sia-sia karena tubuh pria itu sangat kuat.
Fredella berpikir keras memikirkan bagaimana caranya lepas dari pria ini
sepersekian detik berpikir ia pun merencanakan balas dendam dengan memancingnya.
"Seharusnya tidak perlu memaksaku begini, aku bahkan akan memberikannya padamu jika kau mau" ucap Fredella yang memberanikan diri membelai wajah Damien.
Dan ternyata itu berhasil, Damien seketika membelalakkan mata terkejut karena ia tak berhasil membuat Fredella takut padanya.
Fredella pun seperti menemukan celah untuk kabur, dengan gerakan yang cepat ia menggunakan lututnya untuk menendang biji milik Damien
Seketika pria itu merasa kesakitan, Fredella pun berguling lalu turun dari ranjang dan berdiri melihat Damien meringkuk memegangi mentimunnya.
"Ini balasan hukuman darimu" ucap Fredella yang berlalu pergi meninggalkan Damien.
"Hei, dasar singa betina. Tunggu perhitungan dariku" erang Damien
"Aku menunggu saat itu" balas Fredella
Seperti tidak ada yang terjadi, Fredella tetap masuk kerja dan masuk ke ruangan milik Damien lalu duduk ke meja miliknya di samping kiri meja CEO.
"Sedang apa pria itu? Apa dia masih menangis karena aku melukai kebanggaan nya?" gumam Fredella yang meletakkan tangan ke dagunya dan melirik ke meja Damien.
Setelah sekian lama, Damien pun masuk ke dalam ruangan dan jam sudah menunjukan pukul 11 siang.
"Selamat siang, Tuan. Saya pikir anda tidak akan datang bekerja" ucap Fredella yang berdiri menyambut Damien
"Anda ingin kopi?" tawarnya
Tanpa jawaban, ia malah melirik pada Fredella dengan tatapan tajam seperti singa yang akan memangsa.
Fredella pun kembali duduk dan berkutat dengan berkas yang berada di mejanya karena tidak mendengar apapun dari mulut Damien.
Damien pun duduk dan hanya menatap Fredella yang sibuk bekerja, sampai tak terasa jam menunjukan waktu makan siang.
"Anda ingin makan siang dimana, Tuan?" tanya Fredella.
Ia menyadari tatapan Damien sejak tadi, namun Fredella tidak peduli dan berusaha fokus pada pekerjaannya.
Damien berdiri lalu berjalan menghampiri Fredella, ia memutar kursi Fredella dan meletakkan tangannya di sandaran kursi mengunci posisi Fredella.
"Menikahlah denganku".........
"Cih buaya gila" ejek Fredella
To Be Continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Wiwit🌹GWT🌹❤️
lanjoottttt Thor 😘😘😘
2020-11-29
1
jenny
lanjuuuttttt thor. .
2020-11-29
1
❀ᴅeᷟwͣiᷜʕ •́؈•̀ ₎
diajakin nikah kok cihhhh
2020-11-29
1