Damien Ekchart Meshach

"Mama, suapi aku lagi!" Teriaknya.

"Cih dasar bayi besar, kau tidak malu pada orang-orang di rumah? Mereka semua yang malah terlihat sangat malu setiap saat mendengar rengekan minta disuapi oleh, Mama!" Ledek Finch pada kakaknya

Dan ia sedang bermain game, mereka sedang bersantai bersama di gazebo halaman belakang Mansion.

Damien sangat manja pada Mamanya dia selalu seperti anak kecil berusia 7 tahun padahal ia sudah 33 tahun.

"Apa pedulimu?! Enyah saja kau dari hadapanku!" Sentak Damien pada Finch,

"Kau saja yang pergi, lihat dia Ayah. Kelakuannya sudah seperti babi malas yang makan sambil berbaring tidak tahu aturan!" Balas Finch

Dengan melirik pada ayahnya yang sedang menyesap secangkir teh hijau favoritnya.

"Kau terlalu memanjakannya, Honey" Ucap Arlo pada istrinya Marlyn Noreen

Wanita paruh baya itu melirik pada suaminya sambil tersenyum dan berkata

"Hanya disuapi, Sayang. Lagipula setelah Damien menikah, aku sudah tidak bisa bermanja-manja lagi dengan anak tampanku ini" Ucap Marlyn yang sembari membelai rambut Damien.

"Kau yang terbaik, Mama" Ucap Damien dengan senyum mengembang merasa menang dari Ayah dan Adiknya itu.

"Apapun untukmu, Anakku" Balas Marlyn.

"Mamaaaaa......" Kesal, Finch.

"Kau, Mau ibu suapi buah juga Sayang?" Tanya Marlyn pada Finch.

"Tentu saja aku mau, Mama" Jawab Finch yang seketika menyimpan Hand phone nya dan menghampiri Mamanya.

Damien yang melihat itupun langsung melotot tidak percaya karena belum ada 5 menit ia meledek Damien.

Namun ketika Marlyn menawari suapan buah, Finch tidak menolak dan sama saja manjanya.

"Bedebah sialan! Enyah kau! Pergi kau pengganggu" Teriak Damien pada Finch.

"Masa Bodoh!" Lirik Finch pada Damien yang kekesalannya sudah mencapai ubun-ubun.

"Dasar anak-anak nakal, lihat mereka itu Marlyn. Mereka sudah seperti babi tidak tahu aturan" Ucap Arlo pada istrinya.

"Kau berkata seperti itu karena kau iri bukan, Suamiku? Jawab Marlyn dengan senyum yang masih sangat manis menurut Arlo,

"Terserah, kau saja" Lirik Arlo dengan malas.

Damien tumbuh dikeluarga yang sangat sempurna, ia memiliki Ayah dan Ibu yang sangat menyayanginya dan adiknya.

Hingga saat sang Ayah yang memintanya untuk meneruskan perusahaan, semenjak itu Damien jarang pulang ke rumah.

Ia lebih memilih menghabiskan waktu di luar daripada harus berdebat dengan sang ayah

sampai-sampai sang ibu harus mengalah ketika ingin bertemu sang Anak, ia bahkan menemuinya di luar dan sekedar berjalan-jalan.

Tidak lagi ada suapan dan belaian manja seperti sebelumnya.

"Pulanglah, Nak. Mama merindukanmu di rumah, kau tidak kasihan pada Mama mu ini karena tidak melihatmu setiap hari. Mama merasa sangat sedih kau meninggalkan rumah, lagipula apa salahnya jika kau meneruskan perusahaan ayahmu? Di masa depan kau juga akan berkeluarga dan kau harus membahagiakan mereka, Anakku" Ucap Marlyn dengan tatapan sendu

Dan Sentuhan hangat pada tangan Damien, Anaknya.

"Aku akan pulang mama, tapi tidak untuk berdebat dengan ayah masalah perusahaan. Aku, aku hanya belum siap dan belum puas bersenang-senang" Jawab Damien.

Mendengar apa yang di katakan anaknya Marlyn pun berkata

"Dasar, Memang kau anak nakal. Pulanglah sayang, mama menunggumu dan akan memasakkan Steak kesukaanmu" Pinta Marlyn lagi, lalu Marlyn pergi bersama Body Guardnya meninggalkan Damien.

"Membosankan" Gumam Damien yang menyandarkan punggungnya pada sofa di apartemennya.

"Baiklah, aku pulang saja karena tidak tega melihat mata sedih Mama." Ucap Damien sambil mengambil jaket dan kunci mobil lalu menyetir dengan cepat menuju Mansion mewah Ayahnya.

"Kau tahu jalan pulang juga rupanya" Ucap Arlo yang sedang menuruni tangga dan melihat Damien masuk ke dalam rumah.

"Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu, Ayah" jawab malas Damien lalu pergi ke arah dapur untuk mengambil segelas air minum dan berjalan menuju kamarnya untuk tidur.

"Lihatlah kelakuannya, anak siapa dia sebenarnya?" Ucap Arlo dengan pelan.

Namun dari arah belakang ada Marlyn yang tidak sengaja mendengar itupun menjawab "Memangnya aku melahirkan anak dari siapa lagi? Itu anakmu dan darah dagingmu, jangan merasa kesal karna Damien sangat menggambarkan dirimu saat muda" Ucap Marlyn sambil berjalan menuju ruang keluarga di ekori oleh Arlo suaminya.

Arlo hanya menghembuskan nafas pelan mendengar yang istrinya katakan itu, bagaimana tidak?

Anak-anaknya menjadi tidak dewasa karna terlalu Marlyn manjakan.

"Bagaimana jika Damien dan Finch memiliki adik? Mungkin yang ini bisa sedikit patuh pada orang tuanya" Ucap Arlo dengan pelan pada Marlyn

"Ingat usiamu, Pak Tua" jawab sinis Marlyn

"Ternyata aku sudah setua itu" Kekeh Arlo

Saat makan malam, Keluarga itu makan dalam keheningan dan fokus pada makanan masing-masing.

Arlo yang lebih dulu menghabiskan makanannya pun membuka percakapan.

"Damien, Finch. Ayah tunggu kalian di ruang baca" sambil berdiri dan pergi menyisakan 3 orang yang saling tatap.

"Turuti kemauannya kali ini, habiskan makanan kalian lalu hampiri ayah. Kalian pasti bisa anak-anakku" Pinta Marlyn yang pasti sudah tidak bisa di tolak Damien dan Finch

Karena kali ini Marlyn sudah tidak akan membela mereka lagi.

"Bagaimana? Kalian sudah tidak mendapat pembelaan apapun dari Mama kalian, Lalu? Apakaha kalian akan tetap hidup seakan aku dan mama kalian tidak akan mati?" Tanya Arlo pada kedua anaknya.

"Sampai kapan kalian hanya bisa menghambur-hamburkan uang? Apa kalian pikir aku tidak tau kemana saja uang yang kalian buang? Aku sudah tidak muda lagi, kalian yang harus meneruskan ini semua sehingga tidak ada yang melarat di masa depan" Sambungnya

Mereka bertiga berdebat yang masing-masing tetap kukuh tidak mau mengalah

Apalagi kedua anak itu berbicara seakan mereka akan kaya raya dengan jalan mereka sendiri dan memiliki masa depan cerah tanpa perusahaan ayahnya.

Damien dan Finch bersikeras mereka akan meneruskan ayahnya jika sudah siap

Namun kesabaran Arlo sudah habis dan ia pun mengeluarkan jurus yang seketika tidak bisa di tolak anak-anaknya.

"Baiklah jika itu mau kalian, karena kalian tidak mau meneruskan perusahaan itu maka terima lah jika tidak ada warisan sepeserpun untuk kalian" Ucapan Arlo sontak membuat kedua anak itu menegang dan takut kehilangan uang,

Dengan memandang ekspresi mereka saja sudah membuat Arlo tahu bahwa itu berhasil.

"See? Kalian memang tidak akan menjadi apapun tanpa uangku! Jadi kalian harus mau meneruskan perusahaan ayah jika kalian masih menginginkan segala kemewahan yang selama ini kalian dapat"

Suara Arlo yang tegas dan terlihat kemenangan telak karena tidak ada bantahan sama sekali dari Damien dan Finch

"Aku tidak memberikan batas waktu untuk kalian mempelajari tentang bisnis karena kalian sedikit banyak mengerti kan? Bertanggung jawablah dengan sertifikat study kalian. Gunakan waktu itu sebaik mungkin, karena aku tidak memberikan kesempatan kedua" Tegas Arlo

Ruangan yang hening kembali bersuara karena terdengar pintu yang terbuka, dari balik pintu masuklah 2 pria kepercayaan Arlo yaitu Greg dan Petter yang diminta Arlo untuk mendidik kedua anaknya.

"Jangan bantah apa yang mereka dua katakan karena mereka sudah ahli dalam pekerjaannya, mengerti?!" Ucap Arlo yang melihat pada Damien dan Finch

"Terserah, Ayah" Jawab Damien yang langsung berjalan menuju pintu bersama Finch.

Melihat itu membuat Arlo menghembuskan nafas pelan karena kelakuan kedua anaknya itu, semua Arlo lakukan karena jika mereka tidak dipaksa akan membuat mereka tidak menjadi mandiri dan mengerti tentang kehidupan yang tidak mudah.

Tiba-tiba Arlo tertawa terbahak-bahak dan membuat kedua orang kepercayaannya itu terheran-heran.

"Hei, aku akan pensiun. Menurut kalian apakah istriku bisa hamil dan memiliki anak lagi?"

Tanya Arlo pada Greg dan Petter yang menggeleng kepala

Tak percaya bahwa Arlo masih memiliki hasrat untuk punya anak lagi.

To Be Continue

Terpopuler

Comments

𝐊𝐄𝐍

𝐊𝐄𝐍

lanjut thor

2020-11-25

2

jenny

jenny

next thor

2020-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!