Detak jantung Arana berdetak sangat kencang saat tubuhnya di tarik mendekat oleh Harajuna. "Kamu mau apa?" suara Arana lirih.
"Mau kamu, Arana!" ucapnya serak.
Seketika Arana meremang saat Harajuna mengecup perlahan leher miliknya entah perasaan aneh apa yang membuat Arana membiarkan dirinya di jamah oleh sang pria tampan itu.
Tangan Harajuna merabah perlahan tangan Arana dia menjelajahi dari telapak tangan naik sampai pada pundak Arana.
Cup ...
Harajuna mengecup lembut bibir Arana. "Jadilah milikku Arana, lupakan tentang kekasih kamu."
Saat menyebut nama kekasih, mata Arana yang tadinya terpejam merasakan sentuhan lembut Harajuna membelalak lebar, dia tersadar dari kebodohannya yang malah menikmati semua sentuhan Harajuna.
Arana mendororng Harajuna dengan kuat. "Tuan vampire hentikan." Arana mengambil napas naik turun.
"Kenapa? aku mengatakan hal yang sebenarnya." Sekali lagi Harajuna menarik tubuh Arana mendekat dan masuk dalam pelukannya.
"Harajuna, aku mencintai kekasihku dan dia akan datang untuk menikah denganku." Mata Arana melotot pada Harajuna.
"Menikah! kamu pikir aku akan membiarkan wanitaku disentuh oleh orang lain? tidak akan Arana," ucapnya tegas.
"Apa yang terjadi dengan kita adalah kesalahan, dan aku sudah melupakan hal itu jadi kita tidak perlu membahasnya lagi." Tangan Arana menapak pada dada Harajuna.
"Aku tidak akan pernah melupakan hal itu, Arana! karena bagiku kamu wanita pertama yang pernah aku sentuh."
"Apa?" mata Arana melihat bingung. "Aku wanita pertama yang kamu sentuh? lalu wanita cantik dan bajunya kurang bahan yang ada di kamar kamu tadi siapa?" tanya Arana ragu-ragu.
"Ck ...! dia hanya wanita yang sangat menyukaiku, tapi aku hanya mengangapnya teman." Harajuna malah mempererat pelukannya. Arana terdiam dalam dekapan Harajuna.
Dalam hati Arana dia tidak pernah merasakan kehangatan tulus seperti apa yang dia rasakan saat didekap oleh seseorang. "A-aku sendiri baru pertama melakukan hal itu, tapi aku tidak berharap kita menjalin hubungan. Aku akan menikah dengan kekasihku bahkan orang tuaku sudah menyetujui hal itu."
Kedua mata mereka saling menatap lekat, Arana benar-benar di buat tidak berdaya oleh si pemilik tatapan mata itu.
"Aku mau mengambil ponselku, Juna!" Posisi mereka itu masih dengan mode Harajuna mendekap tubuh Arana.
"Ikut aku bertemu seseorang, setelah itu aku akan memberikan ponsel kamu." Harajuna melepaskan pelukannya, dia berjalan menjauh dari Arana dan malah duduk dengan santai di sofa.
"Aku kan sudah bilang aku tidak mau, Tuan Vampire! kenapa kamu malah memaksaku." Arana berdiri tepat di depan Harajuna.
Wajah Arana tiba-tiba berubah kesal saat Harajuna tetap pada pendiriannya tidak mau memberikan ponsel Arana sebelum dia mau menuruti apa keinginan Harajuna.
"Aku mohon berikan ponselku, Setelah itu aku akan pergi dan tidak akan mengganggu kehidupan kamu lagi."
Harajuna seolah tidak memperdulikan ucapan Arana, dia malah duduk santai mengotak-atik ponsel yang di pegangnya.
"Juna," sekali lagi Arana mencoba memanggil nama Harajuna.
Krucuk ... krucuk
Tiba-tiba terdengar suara aneh dari dalam perut Arana. "Haduh ...! kenapa dia malah berbunyi di saat yang tidak tepat." Gerutunya pelan sambil memegangi perutnya yang keroncongan. Arana ini memang mempunyai kebiasaan yang aneh, dia selalu lapar saat tengah malam. Dia suka sekali menyimpan cadangan makanan di kamarnya, jadi saat tengah malam dia selalu menyamil makanan.
"Kamu lapar, Ya?" tanya pria dingin itu tiba-tiba.
"Enggak!" jawabnya ketus. "Aku hanya mau ponselku dan aku ingin cepat pergi dari kamar kamu. Ini sudah malam, Juna! aku bisa mendapat masalah jika tengah malam begini berada di kamar seorang laki-laki yang bukan suamiku.
"Kalau begitu menikah saja denganku, dan tidak ada yang akan mencibir kamu jika kamu berdua denganku," Jawab Harajuna santai.
"Apa?" Arana sekali lagi terkejut mendengar apa yang dikatakan Harajuna
"Kamu jangan berbicara yang tidak-tidak, aku sudah jelaskan berkali-kali sama kamu. Aku akan menikah dengan kekasihku." Arana menekankan kata-katanya.
"Dan Aku sekali lagi mengatakan pada kamu, Arana! aku tidak akan membiarkan wanitaku di miliki oleh orang lain." Harajuna mendongak melihat ke arah Arana.
"Kamu tidak berhak menentukan hidupku, Tuan Vampire!"
"Oh ya? apa kamu lupa apa yang sudah terjadi dengan kita waktu itu. Dan apa kamu yakin kekasih kamu akan tetap mau menerima kamu dengan keadaan kamu sekarang."
Deg ...
Ucapan Harajuna kali ini benar-benar membuat hati Arana terasa tersayat pisau perlahan. "A-aku--!"
Harajuna beranjak dari tempat duduknya dia mengambil sesuatu dari atas meja di samping ranjangnya. Tiba-tiba Harajuna menggandeng tangan Arana, Arana yang tersadar dari lamunannya hanya bisa diam mengikuti Harajuna.
Di dalam lift "Kita mau ke mana? aku tidak mau ikut bersama kamu, aku mau kembali ke kamar."
"Sudah diam! atau mau aku tutup mulut kamu dengan bibirku." Harajuna memandang tajam pada Arana. Arana yang mendengar ancaman Harajuna memilih diam saja karena dia tau pria di sampingnya ini tidak akan pernah main-main dengan ucapannya.
Mereka sampai di tempat parkir yang hanya ada beberapa mobil mewah sepertinya ini tempat parkir yang di khususkan untuk para petinggi hotel ini.
"Juna, kita mau ke mana?" Tanya Arana yang berdiri di depan mobil Range Rouver Hitam dan sepertinya itu milik Harajuna.
"Aku kan membawa kamu makan tengah malam. Aku kasihan melihat perut kamu yang dari tadi berbunyi."
"Tapi aku mau kembali ke kamar saja, lagian mana ada tempat makan yang buka tengah malam begini?"
"Masuk saja ke mobil, kamu tidak perlu memikirkannya." Harajuna membukakan pintu pintu untuk Arana. Arana menurut dengan Harajuna dia masuk ke dalam mobil dan Harajuna memasangkan sabuk pengaman.
Saat Harajuna memasangkan sabuk pengaman itu wajah mereka sangat dekat.
Cup ...
Harajuna mendaratkan kecupannya pada pipi Arana dengan lembut. "Percayalah padaku, aku tidak akan membuat kamu terluka, Arana!" ucapa Harajuna lembut kemudian dia menutup pintu mobil dan mengitari mobil masuk dan duduk di tempat kemudi.
'Ya Tuhan, kenapa aku ini? kenapa setiap perbuatan yang dia berikan padaku membuat aku seolah sangat menyukainya, bahkan Fabio saja tidak pernah membuat hatiku seperti ini.' Arana berdialog dengan hatinyanya sendiri.
Malam iti mobil Harajuna melaju dengan kencang memecah keheningan malam, udara malam itu sangat dingin. Arana merasa tubuhnya kedinginan. "Juna matikan Ac mobilnya, Ya! udaranya sangat dingin." Arana menyilangkan tangannya memeluk sendiri tubuhnya.
Harajuna mematikan Ac mobilnya, dia melihat Arana yang mendekap sendiri tubuhnya. Harajuna menghentikan mobilnya di tepi jalan dia mengambil suit hitamnya yang ada di bangku belakang dan memakaikan pada tubuh Arana.
"Pakai ini." Harajuna tersenyum. Dia kembali melanjutkan perjalanannya.
Para readers jangan lupa vote dan masukan rak kalian ya terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 313 Episodes
Comments
ibah
perlakuannya Manis bangatt😍
2021-06-03
1
Elly Az
duh senengnya,,ada yg bucin ne....😂😂😉😉
2021-06-01
1
Rosmen Haloho
duh....manisnya
2021-05-28
1