Ketika Benci Berubah Manis

Ketika Benci Berubah Manis

Dia Arana

Gadis cantik bertubuh mungil itu menenteng tas berbahan katunnya dan di selempangkan di pundak sebelah kanannya, dia sudah rapi dengan kemeja putih monalisnya dengan motif daun-daun hijau pupus dipadu setelan celana baggy pants berwarna hitam serta sepatu kets putih dia sudah siap untuk berangkat ke kampusnya.

"Ara!" suara wanita paruh baya dengan paras cantik mirip dengan Arana itu duduk satu meja makan dengan Arana.

"Iya, Ma ada apa?" sahutnya sambil menuangkan air putih di gelasnya dan meminumnya setengah gelas.

"Kamu jadi ikut dalam acara study tour ke Bandung, Nak?" wanita itu menatap pada Ara.

"Jadi, Ma. Aku juga sudah bilang sama Fabio kalau aku mau ikut study tour ke Bandung dalam beberapa hari."

"Lalu, bagaimana dengan tanggapan Fabio pacar kamu itu?" tanya wanita paruh baya yang dipanggil Arana mama itu, dia meletakkan sendok makannya.

"Dia mengizinkan aku kok, Ma, lagian dia kan masih bulan depan datang dari Belanda, jadi sebelum dia datang aku bisa ikut study tour dulu, aku juga ingin berkumpul bersama teman-teman aku sebelum nantinya kita lulus dan berpisah karena bakal sibuk dengan kerjaan masing-masing."

Wanita paruh baya itu menghela napasnya pelan. "Sebentar lagi kamu akan lulus kuliah, Sayang! dan setelah itu kamu serius mau menikah dengan Fabio?" wajah wanita paruh baya itu sedikit mendekat ke arah Ara. Dia ingin memastikan apa putrinya akan menerima lamaran Fabio yang hampir 2 tahun menjalin hubungan dengan Arana.

"Ma, aku sudah bilang kalau aku akan menikah dengan Fabio. Dia sangat mencintaiku begitupun aku juga sangat mencintainya," jelasnya.

"Tapi, sayang--."

"Ma!" Ara memutus seketika perkataan mamanya, dia tau kalau dari dulu mamanya itu tidak terlalu suka dengan Fabio kekasihnya yang seorang keturunan Sunda-Belanda itu.

"Aku sudah dewasa, Ma! aku bisa menentukan hidupku. Fabio lelaki yang baik, dia sangat sayang denganku jadi mama tidak perlu khawatir."

"Tapi kenapa mama tidak yakin dia lelaki yang baik, Ara!" cela mamanya seketika.

Ara beranjak dari tempat duduknya dan mengambil tas nya dia berjalan mengitari meja makan. "Ma, aku berangkat dulu ya!" dengan helaan napas pelan tangan mama Arana diangkat dan dikecup punggung tangannya oleh Arana

"Bye, Ma!" ucapnya sambil berlari kecil keluar dia mengambil motor bebek yang sudah berada di depan teras rumah.

***

Di sebuah gedung pencakar langit yang sangat tinggi, berdiri seorang pria dengan setelan jas hitam dan dasi berwarna navy di depan jendela kaca besar ruangannya, dia sedang melihat keadaan di luar gedung dari lantai atas.

Tok...Tok...

Ketukan beberapa kali terdengar dari luar pintu. Namun, si pria itu tidak menanggapinya, dia masih terdiam dengan gagahnya melihat ke arah luar jendela kaca.

Ceklek ...

"Juna!" suara dari luar yang tiba-tiba menyelonong masuk karena dari tadi dia mengetuk pintu, tapi tidak ditanggapi pria itu.

Harajuna Atmaja, pria berusia sekitar 30 tahun, single, bahkan tidak pernah tersentuh oleh wanita karena sifat dinginnya dan pelit bicara. Dia hanya akan berbicara seperlunya. Pria dengan paras bak dewa Yunani dan mata Elang yang sanggup membuat para wanita bertekuk lutut di depannya itu adalah putra pertama dari keluarga Bagaskara Atmaja.

Harajuna Atmaja seorang CEO di sebuah perusahaan ternama dibidang ekspor- impor ini terkenal pandai dan kejam di dunia bisnis. Tidak hanya itu dia juga lihai dalam membaca situasi. Tak ayal semua bisnisnya berjalan dengan baik bahkan sempurna.

"Kamu mikirin apa lagi sih, Bos?" celetuk tiba-tiba seorang pria dengan postur tubuh kurus. Namun, memiliki tinggi badan yang hampir sama dengan Harajuna yaitu 180 cm.

"Ada apa, Tom?" tanya Juna singkat masih dengan posisi berdirinya tanpa melihat pada pria yang sudah duduk seenaknya di kursi tepat depan meja utama milik Harajuna.

"Huft ...! kamu itu kenapa tidak mengangkat panggilan dari Lorena. Dia itu dari tadi menghubungi ponsel kamu, tapi kenapa kamu tidak angkat, Bos?" ucapnya sedikit kesal.

"Aku tidak peduli. Kamu urus saja urusan itu." Sekarang pria itu menolehkan kepalanya pada Tommy sahabat sekaligus sekertaris pribadinya yang suka menyeletuk seenaknya itu.

"Mana kunci mobilku, Tom?" tanyanya singkat sambil menjulurkan tangannya meminta kunci mobil miliknya.

"Lah kamu mau ke mana, Bos? nanti Lorena mau ke sini kenapa kamu malah mau pergi?" Tommy mukanya berkerut bingung.

"Kunciku, Tom!" ucapnya terdengar tegas.

Tommy berdiri dan tangannya merogoh kantong celananya dia mengeluarkan kunci mobil milik Harajuna dan memberikan kepada Harajuna. "Bos, jangan membuat aku mendapat masalah! kamu tau kan bagaimana gadismu itu si Lorena." Tommy memutar bola matanya jengah.

"Urus saja dia sebisa kamu, dan jangan lupa, lusa aku akan pergi ke Bandung untuk memantau perkembangan bisnisku di sana." ucapnya tegas dan dia berjalan menuju pintu keluar ruangannya.

"Beres, sudah aku siapkan semuanya." Teriak Tommy. "Ih ...! kenapa dia malah pergi?" umpatnya kesal. "Lalu bagaimana dengan si cantik nan sexy Lorena itu?" Tommy berpikir sebentar dan akhirnya di memilik ide.

"Aku ajak saja dia makan siang di restoran depan kantor, dan bilang jika Juna yang mengajaknya menyuruh Lorena menunggu di sana." tertarik senyuman devil di sudut bibir Tommy.

Harajuna turun ke basement dan menuju mobil Range Rouver berwarna hitam pekat miliknya. Dengan cepat dia masuk dan mengendarai mobil itu melaju keluar gedung perkantorannya memecah jalanan yang kebetulan siang hari itu tidak terlalu ramai. Beberapa menit kemudian dia berhenti di sebuah cafe yang tidak terlalu besar, tapi tempatnya sangat cozy.

"Siang, Pak!" suara pria dengan setelah dan jaket hitam yang kelihatannnya sudah menunggunya dari tadi.

"Bagaimana? apa kamu sudah dapat informasi yang aku butuhkan ?" ucapnya dengan duduk bersandar di kursi cafe tersebut.

"Maaf, Pak! aku belum dapat Informasi, terakhir yang aku dengar dia dan keluarganya pindah dari kota ini dan tinggal di luar negeri, aku masih belum mendapatkan informasi lainnya.

"Shit ...! umpatnya kesal. "Cari lagi dia, dan aku menginginkan informasi tentang dia." Mata elang Harajuna menatap tajam pada si pria yang diduga adalah orang suruhannya yang sedang ditugaskan untuk mencari seseorang.

"Tenang saja, Pak! saya akan segera menemukan informasi tentang dia. Ini juga masih beberapa hari, dan orang yang anda inginkan juga bukan orang biasa, Pak, jadi saya sedikit menemui kesulitan."

"Huft ...!" Juna menghela napasnya pelan. Dia meneguk segelas orange jus yang sudah dipesankan pria berjaket hitam itu.

"Baiklah! lakukan tugas kamu, dan aku ingin kabar tentang dia segera," ucapnya tegas.

"Baik, Pak!" pria itu berdiri dan meminta izin pergi dari sana, Juna hanya memberi anggukan dan si pria itu menghilang dari hadapan Harajuna. Harajuna masih duduk terdiam di sana.

"Permisi ...!" suara seseorang menyadarkan lamunan Harajuna, dia menoleh ke asal suara itu. Berdiri seorang gadis cantik dengan buku di tangannya.

"Maaf, apa aku boleh duduk di sini?" tanyanya.

Harajuna melihat tajam pada gadis itu. "Memangnya tidak ada tempat lain?" ucapnya ketus.

"Tidak ada, lihat saja! semua meja penuh dan hanya di meja kamu tersisa 1 kursi." Tiba-tiba gadis itu duduk di sana. Seketika membuat mata Harajuna membelalak lebar.

"Kamu --."

"Terima kasih ya! aku lapar dan cacing di dalam perutku sudah pada demo meminta di beri makan." Gadis itu melambaikan tangannya memanggil pelayan di cafe itu.

"Emm ... kak aku mau nasi goreng spesial dengan telur mata sapi yang matang ya, sama jus alpukat 1, jumbo ya, terima kasih." Gadis itu tersenyum senang seolah dia tidak sadar bahwa di depannya muka Harajuna berkerut kesal.

Harajuna tidak banyak bicara, dia hanya memperhatikan sesekali gadis yang ada di depannya itu. Gadis itu sibuk dengan buku di depannya, dia sepertinya sedang mengerjakan tugasnya di sana. "Ih ... kenapa malah mendapat pekerjaan rumah yang susah seperti ini?" gerutunya kesal dengan pensil yang digigit di mulutnya, gadis itu terlihat sedang berpikir.

"Stupid!"

Gadis itu seketika melongo melihat kearah Harajuna yang dengan santai meminum sedikit demi sedikit orange jusnya. "Apa kamu bilang? kamu bilang aku bodoh?" ucapnya cepat.

"Iya." ucap Harajuna santai.

"Apa maksud kamu? kita saja tidak kenal, kenapa menghina orang seenaknya!" tiba-tiba gadis itu marah pada Harajuna.

Dengan cepat Harajuna mengambil pensil yang digigit oleh gadis itu, mata gadis itu mengerjap beberap kali melihat Harajuna. Harajuna mengambil buku dan membaca apa yang dari tadi gadis itu sibuk pikirkan. Tangan Harajuna dengan cepat menulis pada buku gadis itu.

"Selesai."

Dia meletakkan pensil dan melihat ke arah gadis itu, sekali lagi gadis itu mengerjapkan matanya dan kemudian melihat ke dalam bukunya. Mata nya membulat ternyata pria di depannya itu menuliskan jawaban yang dirasa jawaban yang benar.

"Kamu dulu mahasiswa dengan IP tertinggi ya?" celetuknya dan tidak ditanggapi oleh Harajuna dia malah dengan cepat menghabiskan orange jus di gelasnya.

"Namaku, Arana!" Arana mengulurkan tangannya mengajak Harajuna berkenalan.

Harajuna tidak meyambut uluran tangan Arana, dia malah beranjak dari kursinya dan berjalan pergi ke arah meja kasir untuk membayar minuman miliknya.

"Dasar vampir!" umpat pelan Arana yang tidak mendapat respon baik dari Harajuna.

"Ternyata ada orang sedingin es seperti dia!" lagi-lagi Arana belum puas menggerutu kesal.

Arana melihat Harajuna keluar dari cafe itu dia berjalan menuju mobil Range Rouver miliknya dan menghilang dari pandangan Arana yang bisa melihat suasana luar melalui kaca jendela yang tepat di depannya.

"Ini kak pesanannya!" suara pelayan cafe itu memberikan sepiring nasi goreng dan ada telur mata sapi matang di atasnya, serta segelas jumbo jus alpukat.

"Terima kasih, Ya!" ucap Ara pada pelayan itu. setelah melihat pelayan itu pergi dengan cepat Ara mengambil sendok dan segera menyantap nasi goreng yang memang dari tadi dia tunggu karena perutnya sangat lapar, dan ditambah kesal dengan sikap Harajuna tadi.

Setelah beberapa jam Ara duduk di sana sembari menunggu menghabiskan jus jumbo alpukatnya itu, dia sedang berpikir kenapa dari kemarin Fabio kekasihnya tidak menghubunginya. "Ah sudahlah nanti malam saja aku hubungi dia, siapa tau dia memang sedang sibuk dengan pekerjaannya."

"Berapa Kak, bill yang harus aku bayar?" tanya Ara yang sekarang berdiri di depan meja kasir cafe itu.

"Sudah dibayar, Kak!"

"Lah! serius, Kak?" tanyanya cepat raut wajah Ara tampak bingung.

"Iya, pacar kakak tadi yang duduk sama kakak yang sudah membayarnya," jelas pegawai cafe itu.

"Pacar?" Ara teringat dengan si pria yang sudah mengerjakan tugasnya itu.

"Si vampir itu!" ucapnya lirih. "Ya sudah kalau begitu, terima kasih, Ya." Ara berjalan keluar mengambil motornya dan pergi dari sana

Terpopuler

Comments

Dhie

Dhie

🤭🤭🤭😏😏😏

2021-08-24

0

Mien Mey

Mien Mey

mulai suka nih

2021-06-10

1

Juni Ana

Juni Ana

vampir tapi ganteng yaa😀aqu mampir thor....

2021-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Dia Arana
2 Pertemuan Kedua
3 Diam-Diam Memperhatikan
4 Rencana Jahat
5 Malam Itupun Terjadi
6 Malam Itupun Terjadi part 2
7 Kamu Menjadi Milikku
8 Terasa Ada yang Aneh
9 Peringatan
10 Tatapan Pembunuh
11 Ponsel
12 Pertemuan Setelah Itu
13 Ponsel Baru
14 Bukan Cemburu
15 Malam Itu
16 Makan Malam Romantis, Kah?
17 Malam Yang Indah
18 Malam Yang Panjang
19 Aku Dan Kamu Lagi
20 Arana dan Harajuna Berpisah
21 Ada apa dengan mereka?
22 Milik Harajuna
23 Bayangan Dirinya
24 Kenapa bisa bertemu lagi?
25 Rumah Harajuna
26 Foto Kita
27 Kencan Mendadak
28 Hujan Membawa Berkah
29 Kecupan Lagi
30 Memasak Romantis
31 Memasak Romantis Part 2
32 Gadis dalam Foto
33 Salah Lagi
34 Terbawa Suasana
35 Waktu yang Tidak Tepat
36 Kakek vs Cucu
37 Hampir Ketahuan
38 Penolakan
39 Pembicaraan yang tak diharapkan
40 Di rumah Arana
41 Panggilan Akrab
42 Menginap Di Rumah Arana
43 Menginap di Rumah Arana part 2
44 Bagai Anak Tiri
45 Foto Yang Dibenci
46 Tentang Tommy
47 Jadilah Milikku
48 Pagi yang Tidak Indah
49 Calon Menantu Idaman
50 Aku Mencintai Putri Mama
51 Mengantar ke Kampus
52 Perdebatan Kecil
53 Perasaan Arana
54 Harajuna memenuhi Janjinya
55 Pergi menjauh
56 Kerinduan Arana
57 Hati Seorang Kakek
58 Tentang Masa Lalu
59 Harajuna dan diamnya
60 Harajuna dan Diamnya part 2
61 Cemburu, Kah?
62 Berdua Lagi
63 Ciuman yang Dirindukan
64 Kebersamaan Yang Manis
65 Larangan
66 Kegelisahan Arana
67 Rencana
68 Seseorang
69 Rencana Busuk Dijalankan
70 Juna Selamatkan Aku
71 Kemarahan Harajuna
72 Perasaan Ini
73 Pelukan Hangat
74 Cerita Tentang Fabio
75 Keputusan
76 Perhatiaan Seorang Kakek
77 Pengkhianatan
78 Lamaran Lagi
79 Keusilan Membawa Keromantisan
80 Pembicaraan Serius
81 Aku mau jadi milikmu
82 Tanggal Pernikahan
83 Keinginan Arana
84 Pacaran
85 Kehangatan Antara cucu dan kakek
86 Cara Berpacaran
87 Paviliun Kenangan
88 Belajar Bersama
89 Hampir saja terjadi lagi
90 Kemarahan Lorena
91 Bersama
92 Jika Kita Menikah
93 Sekarang ke Rumahku
94 Makan Malam yang Buruk
95 Kegelisahan Arana pada Juna
96 Mengambil Sikap
97 Merayunya
98 Merayunya part 2
99 Guru Renang
100 Guru Renang Terbaik
101 Menginap di rumah Kakek
102 Episode 102
103 Perkelahian
104 Aku takut kamu terluka
105 Cerita Semalam
106 Drama Lorena
107 Harajuna Untuk Arana
108 Berkenalan dengan Nenek
109 Berkenalan dengan nenek Part 2
110 Gaun untuk Arana
111 Gaun Untuk Arana part 2
112 Berkenalan dengan Diandra
113 Masalah Dengan Lorena
114 Masalah Dengan Lorena part 2
115 Ada Aku Di sini
116 Keromantisan Mereka
117 Arana kesal
118 Gara-Gara pole dance
119 Pertemuan Tommy dan CEO Cantik
120 Penculikan Arana lagi
121 Di mana Arana?
122 Aku Bisa Gila
123 Kakek Bertindak
124 Juna ...
125 Juna ... part 2
126 Jangan Pergi
127 Tidak mau jauh
128 Menunggu
129 Harajuna tersadar
130 Bertemu Lagi
131 Kecupan Rindu
132 Kehadiran Tuan Vampire
133 Di Kantor Juna
134 Kencan Berdua
135 Mereka bertiga
136 Jemput Aku (Tommy vs Diandra)
137 Malam yang Aneh
138 Hadiah Untuk Arana
139 Air Mata Diandra
140 Juna ...!
141 Seseorang
142 Kebenaran
143 Diandra dan Tommy
144 Rumah Tommy
145 Ciuman kejutan
146 Perdebatan mami dan anak
147 Perasaan Membuat Sakit
148 Undangan makan malam
149 Kekesalan
150 Wisuda
151 Keadaan Tia
152 Memilih Pergi
153 Fitting Baju Pengantin
154 Ulang Tahun
155 Cemburu itu
156 Perasaan Cinta
157 Perasaan Cinta part 2
158 Pembicaraan Manis
159 Miliki Aku, Tom.
160 Hari Bahagia
161 Hari Bahagia part 2
162 Akal Bulus yang Berakhir Manis
163 Akhirnyaaa yang Ditunggu Tuan Vampire
164 Masih Ingin
165 Pertengkaran
166 Bermalam di rumah
167 Bermalam di Rumah part 2
168 Hanya Kamu
169 Jujur Aku Suka
170 Pagi Yang Manis
171 Masalah Datang
172 Ancaman Fabio
173 Bertemu Papi
174 Kemarahan Mami Diandra
175 Save Me
176 Akal bulus kah ini?
177 Cupcake untuk Juna
178 Curhatan Tommy
179 Tawaran Menggiurkan
180 Tawaran Menggiurkan part 2
181 Diandra yang dulu
182 Ulang Tahun Kakek
183 Rencana Bulan Madu
184 Sekretaris Baru
185 Perasaan Yang Sakit
186 About Lingerie
187 About Lingerie part 2
188 Sikap Arana pada Shasa
189 Rencana bulan madu
190 Rencana Bulan Madu Part 2
191 Buat Diandra Cemburu
192 Akhirnya Bulan Madu
193 Hadiah Ulang Tahun Pertama Juna
194 Hari Pertama Honeymoon
195 Hari Kedua Honeymoon
196 Hari Kedua Honeymoon part 2
197 Hadiah Ulang Tahun ke dua dari Juna
198 Mencari Tau
199 Kebaikan
200 Kebaikan part 2
201 Cinta Kembali
202 Permainan Panas Dingin
203 Permainan Panas Dingin part 2
204 Suasana Hangat
205 Rencana besar
206 Rencana Besar part 2
207 Pernikahan Sederhana
208 Hari Untuk Mereka
209 Hari Untuk Mereka part 2
210 Awal Kehidupan
211 Malam yang Manis untuk Tommy-Diandra
212 Malam Pertama
213 Mimpi Indah
214 Kehidupan Pengantin Baru
215 Kehidupan Pengantin Baru part 2
216 Bertemu Ibu Mertua
217 Penelepon Misterius
218 Bertemu Ibu Mertua Part 2
219 Rencana Jahat Shasa
220 Rencana Jahat Shasa part 2
221 Juna dan Arana come back
222 Si Licik itu, Shasa.
223 Kakek Tersadar
224 Pertama Kali Bertemu Mertua
225 Orang Tua Juna
226 Mencoba Mengenal
227 Usaha Arana
228 Usaha Arana part 2
229 Kenangan Itu
230 Penyesalan
231 Hubungan Baik
232 Hubungan Baik part 2
233 Keluarga Sempurna
234 Shasa Mulai Berulah Lagi
235 Menyingkirkan Wanda
236 Menyingkirkan Wanda part 2
237 Ayah dan Juna
238 Ingin Selalu Denganmu
239 Mansion Kembali Hangat
240 Mansion Kembali Hangat part 2
241 Kecemburuan Arana
242 Hukuman Spesial
243 Hukuman Spesial part 2
244 Makan Pagi Bersama
245 Aku Istri Juna
246 Aku Istri Juna part 2
247 Mencurigai siapa?
248 Cerita Wanda tentang Shasa
249 Bubuk Alergi
250 Aku akan jadikan kamu milikku
251 Jebakan
252 Flashback
253 Malu Mengakui
254 Cerita Mama Shasa
255 Tanda Milik Siapa?
256 Mencari Tahu
257 Merayu
258 Penjelasan Kakek
259 Gegara Tanda
260 Cucu Menantu Berkumpul
261 Sekretaris Baru
262 Sekretaris Baru
263 Atasan dan Sekretarisnya
264 Arana Bertindak
265 Cemburu Lagi
266 Rencana pesta
267 Kedekatan Mama Ana dan Arana
268 Acara Pesta Topeng
269 Acara Pesta Topeng
270 Penjelasan
271 Arana Hamil
272 Pendekatan
273 Istriku Kenapa?
274 Arana yang Manja
275 Sikap yang Aneh
276 Rencana Apa Lagi?
277 Rayuan Lagi
278 Siapa yang Pandai?
279 Dua Berita Bahagia
280 Halo, Ayah
281 Kemarahan Mama Anna
282 Tak Ada Penyesalan
283 Di mana Diandra?
284 Kebingungan Akan Suatu Hal
285 Hal yang Terjadi Pada Diandra
286 Kegalauan Tommy
287 Pilihan Sulit
288 Kebahagiaan dan Kesedihan
289 Memohon Maaf
290 Ada apa dengan Sofia?
291 Ada apa dengan Sofia? part 2
292 Panggilan Baru
293 Mencari Diandra
294 Keinginan Sofia
295 Keinginan Sofia part 2
296 Ternyata Rindu
297 Cerita Tentang Sofia
298 Anak
299 Keputusan Terbaik
300 Bertemu si Kecil
301 Ngidam
302 Siapa wanita itu?
303 Keberadaan Diandra
304 Melepas Rindu
305 Penerus
306 Penerus part 2
307 Kesedihan Mendalam
308 Kamu Selalu Dihati
309 Kesedihan Tommy
310 Kamu Siapa?
311 Masa Depan
312 Masa Depan
313 Ending Season 1
Episodes

Updated 313 Episodes

1
Dia Arana
2
Pertemuan Kedua
3
Diam-Diam Memperhatikan
4
Rencana Jahat
5
Malam Itupun Terjadi
6
Malam Itupun Terjadi part 2
7
Kamu Menjadi Milikku
8
Terasa Ada yang Aneh
9
Peringatan
10
Tatapan Pembunuh
11
Ponsel
12
Pertemuan Setelah Itu
13
Ponsel Baru
14
Bukan Cemburu
15
Malam Itu
16
Makan Malam Romantis, Kah?
17
Malam Yang Indah
18
Malam Yang Panjang
19
Aku Dan Kamu Lagi
20
Arana dan Harajuna Berpisah
21
Ada apa dengan mereka?
22
Milik Harajuna
23
Bayangan Dirinya
24
Kenapa bisa bertemu lagi?
25
Rumah Harajuna
26
Foto Kita
27
Kencan Mendadak
28
Hujan Membawa Berkah
29
Kecupan Lagi
30
Memasak Romantis
31
Memasak Romantis Part 2
32
Gadis dalam Foto
33
Salah Lagi
34
Terbawa Suasana
35
Waktu yang Tidak Tepat
36
Kakek vs Cucu
37
Hampir Ketahuan
38
Penolakan
39
Pembicaraan yang tak diharapkan
40
Di rumah Arana
41
Panggilan Akrab
42
Menginap Di Rumah Arana
43
Menginap di Rumah Arana part 2
44
Bagai Anak Tiri
45
Foto Yang Dibenci
46
Tentang Tommy
47
Jadilah Milikku
48
Pagi yang Tidak Indah
49
Calon Menantu Idaman
50
Aku Mencintai Putri Mama
51
Mengantar ke Kampus
52
Perdebatan Kecil
53
Perasaan Arana
54
Harajuna memenuhi Janjinya
55
Pergi menjauh
56
Kerinduan Arana
57
Hati Seorang Kakek
58
Tentang Masa Lalu
59
Harajuna dan diamnya
60
Harajuna dan Diamnya part 2
61
Cemburu, Kah?
62
Berdua Lagi
63
Ciuman yang Dirindukan
64
Kebersamaan Yang Manis
65
Larangan
66
Kegelisahan Arana
67
Rencana
68
Seseorang
69
Rencana Busuk Dijalankan
70
Juna Selamatkan Aku
71
Kemarahan Harajuna
72
Perasaan Ini
73
Pelukan Hangat
74
Cerita Tentang Fabio
75
Keputusan
76
Perhatiaan Seorang Kakek
77
Pengkhianatan
78
Lamaran Lagi
79
Keusilan Membawa Keromantisan
80
Pembicaraan Serius
81
Aku mau jadi milikmu
82
Tanggal Pernikahan
83
Keinginan Arana
84
Pacaran
85
Kehangatan Antara cucu dan kakek
86
Cara Berpacaran
87
Paviliun Kenangan
88
Belajar Bersama
89
Hampir saja terjadi lagi
90
Kemarahan Lorena
91
Bersama
92
Jika Kita Menikah
93
Sekarang ke Rumahku
94
Makan Malam yang Buruk
95
Kegelisahan Arana pada Juna
96
Mengambil Sikap
97
Merayunya
98
Merayunya part 2
99
Guru Renang
100
Guru Renang Terbaik
101
Menginap di rumah Kakek
102
Episode 102
103
Perkelahian
104
Aku takut kamu terluka
105
Cerita Semalam
106
Drama Lorena
107
Harajuna Untuk Arana
108
Berkenalan dengan Nenek
109
Berkenalan dengan nenek Part 2
110
Gaun untuk Arana
111
Gaun Untuk Arana part 2
112
Berkenalan dengan Diandra
113
Masalah Dengan Lorena
114
Masalah Dengan Lorena part 2
115
Ada Aku Di sini
116
Keromantisan Mereka
117
Arana kesal
118
Gara-Gara pole dance
119
Pertemuan Tommy dan CEO Cantik
120
Penculikan Arana lagi
121
Di mana Arana?
122
Aku Bisa Gila
123
Kakek Bertindak
124
Juna ...
125
Juna ... part 2
126
Jangan Pergi
127
Tidak mau jauh
128
Menunggu
129
Harajuna tersadar
130
Bertemu Lagi
131
Kecupan Rindu
132
Kehadiran Tuan Vampire
133
Di Kantor Juna
134
Kencan Berdua
135
Mereka bertiga
136
Jemput Aku (Tommy vs Diandra)
137
Malam yang Aneh
138
Hadiah Untuk Arana
139
Air Mata Diandra
140
Juna ...!
141
Seseorang
142
Kebenaran
143
Diandra dan Tommy
144
Rumah Tommy
145
Ciuman kejutan
146
Perdebatan mami dan anak
147
Perasaan Membuat Sakit
148
Undangan makan malam
149
Kekesalan
150
Wisuda
151
Keadaan Tia
152
Memilih Pergi
153
Fitting Baju Pengantin
154
Ulang Tahun
155
Cemburu itu
156
Perasaan Cinta
157
Perasaan Cinta part 2
158
Pembicaraan Manis
159
Miliki Aku, Tom.
160
Hari Bahagia
161
Hari Bahagia part 2
162
Akal Bulus yang Berakhir Manis
163
Akhirnyaaa yang Ditunggu Tuan Vampire
164
Masih Ingin
165
Pertengkaran
166
Bermalam di rumah
167
Bermalam di Rumah part 2
168
Hanya Kamu
169
Jujur Aku Suka
170
Pagi Yang Manis
171
Masalah Datang
172
Ancaman Fabio
173
Bertemu Papi
174
Kemarahan Mami Diandra
175
Save Me
176
Akal bulus kah ini?
177
Cupcake untuk Juna
178
Curhatan Tommy
179
Tawaran Menggiurkan
180
Tawaran Menggiurkan part 2
181
Diandra yang dulu
182
Ulang Tahun Kakek
183
Rencana Bulan Madu
184
Sekretaris Baru
185
Perasaan Yang Sakit
186
About Lingerie
187
About Lingerie part 2
188
Sikap Arana pada Shasa
189
Rencana bulan madu
190
Rencana Bulan Madu Part 2
191
Buat Diandra Cemburu
192
Akhirnya Bulan Madu
193
Hadiah Ulang Tahun Pertama Juna
194
Hari Pertama Honeymoon
195
Hari Kedua Honeymoon
196
Hari Kedua Honeymoon part 2
197
Hadiah Ulang Tahun ke dua dari Juna
198
Mencari Tau
199
Kebaikan
200
Kebaikan part 2
201
Cinta Kembali
202
Permainan Panas Dingin
203
Permainan Panas Dingin part 2
204
Suasana Hangat
205
Rencana besar
206
Rencana Besar part 2
207
Pernikahan Sederhana
208
Hari Untuk Mereka
209
Hari Untuk Mereka part 2
210
Awal Kehidupan
211
Malam yang Manis untuk Tommy-Diandra
212
Malam Pertama
213
Mimpi Indah
214
Kehidupan Pengantin Baru
215
Kehidupan Pengantin Baru part 2
216
Bertemu Ibu Mertua
217
Penelepon Misterius
218
Bertemu Ibu Mertua Part 2
219
Rencana Jahat Shasa
220
Rencana Jahat Shasa part 2
221
Juna dan Arana come back
222
Si Licik itu, Shasa.
223
Kakek Tersadar
224
Pertama Kali Bertemu Mertua
225
Orang Tua Juna
226
Mencoba Mengenal
227
Usaha Arana
228
Usaha Arana part 2
229
Kenangan Itu
230
Penyesalan
231
Hubungan Baik
232
Hubungan Baik part 2
233
Keluarga Sempurna
234
Shasa Mulai Berulah Lagi
235
Menyingkirkan Wanda
236
Menyingkirkan Wanda part 2
237
Ayah dan Juna
238
Ingin Selalu Denganmu
239
Mansion Kembali Hangat
240
Mansion Kembali Hangat part 2
241
Kecemburuan Arana
242
Hukuman Spesial
243
Hukuman Spesial part 2
244
Makan Pagi Bersama
245
Aku Istri Juna
246
Aku Istri Juna part 2
247
Mencurigai siapa?
248
Cerita Wanda tentang Shasa
249
Bubuk Alergi
250
Aku akan jadikan kamu milikku
251
Jebakan
252
Flashback
253
Malu Mengakui
254
Cerita Mama Shasa
255
Tanda Milik Siapa?
256
Mencari Tahu
257
Merayu
258
Penjelasan Kakek
259
Gegara Tanda
260
Cucu Menantu Berkumpul
261
Sekretaris Baru
262
Sekretaris Baru
263
Atasan dan Sekretarisnya
264
Arana Bertindak
265
Cemburu Lagi
266
Rencana pesta
267
Kedekatan Mama Ana dan Arana
268
Acara Pesta Topeng
269
Acara Pesta Topeng
270
Penjelasan
271
Arana Hamil
272
Pendekatan
273
Istriku Kenapa?
274
Arana yang Manja
275
Sikap yang Aneh
276
Rencana Apa Lagi?
277
Rayuan Lagi
278
Siapa yang Pandai?
279
Dua Berita Bahagia
280
Halo, Ayah
281
Kemarahan Mama Anna
282
Tak Ada Penyesalan
283
Di mana Diandra?
284
Kebingungan Akan Suatu Hal
285
Hal yang Terjadi Pada Diandra
286
Kegalauan Tommy
287
Pilihan Sulit
288
Kebahagiaan dan Kesedihan
289
Memohon Maaf
290
Ada apa dengan Sofia?
291
Ada apa dengan Sofia? part 2
292
Panggilan Baru
293
Mencari Diandra
294
Keinginan Sofia
295
Keinginan Sofia part 2
296
Ternyata Rindu
297
Cerita Tentang Sofia
298
Anak
299
Keputusan Terbaik
300
Bertemu si Kecil
301
Ngidam
302
Siapa wanita itu?
303
Keberadaan Diandra
304
Melepas Rindu
305
Penerus
306
Penerus part 2
307
Kesedihan Mendalam
308
Kamu Selalu Dihati
309
Kesedihan Tommy
310
Kamu Siapa?
311
Masa Depan
312
Masa Depan
313
Ending Season 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!