Pagi menjelang, seperti biasa Icha selalu bangun lebih dulu lalu membangunkan Al untuk sholat subuh. Setelah sholat Icha membantu Mbok Jum membuat sarapan.
Hari ini adalah jadwal kemoterapi untuk Dina, jadi Al dan Icha ikut serta menemani Dina untuk kemoterapi. Karena Dina harus melakukan kemoterapi seminggu sekali. Setelah lama menunggu mereka pun akhirnya pulang ke apartemen kembali.
"Kalian gak mau jalan-jalan kemana gitu? Mumpung liburan disini," ucap Davit setelah mengantar istrinya kekamar.
"Bisa besok lagi Pa," jawab Al.
"Yaudah kalo gitu Papa mau bicara sama kamu," ucap Davit lalu dia duduk di sofa sebelah putranya.
"Al, Papa kan belum tahu disini sampai kapan? Mau pulang ke Indonesia juga gak mungkin kan? Kasian kalo Mama kamu ditinggal sendiri disini. Papa memang ada perusahaan disini, tapi di Indonesia itu perusahaan pusat, gak mungkin perusahaan dipegang orang kepercayaan Papa terus, karena suatu saat perusahan itu akan jadi milik kamu," Davit menjeda kalimatnya.
"Papa minta kamu harus belajar mengurus perusahaan mulai sekarang, kamu bisa minta diajarin sama Papa Bayu yang di sana, atau Farhan dia sudah lebih pengalaman. Papa mau setelah kamu pulang dari sini langsung ke perusahaan lihat keadaan di sana seperti apa. Ohya, kamu disini paling lama lima hari saja, selanjutnya Papa mau kamu urus perusahaan selama liburan, bisa kan Nak?" ucap Davit panjang lebar.
"Iya Pa, Al akan berusaha untuk belajar memimpin perusahaan. Papa disini yang tenang ya, jagain Mama. Al akan minta bantuan Papa Bayu, Papa jangan khawatir," ucap Al meyakinkan Papanya.
"Alhamdulillah kalau kamu mau, Papa jadi lebih tenang sekarang. Dan untuk sekarang kalian bersenang-senang lah mumpung masih disini, jangan khawatirkan Mama, Mama akan baik-baik saja sama Papa," Davit merasa lega karena putranya mau menerima tawarannya.
"Iya Pa, kami keluarnya nanti malam aja, ini juga udah mau sore," ucap Al
"Terserah kalain, nanti bisa bawa mobil Papa kalau kalian mau pergi, Papa kembali ke kamar dulu ya," ucap Davit lalu dia berlalu pergi ke kamarnya.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Malam harinya mereka benar-benar akan pergi keluar, karena Davit terus mendesak supaya mereka menghabiskan waktu disana dengan mengelilingi negara itu sebelum kembali ke Indonesia.
Icha sudah siap lebih dahulu, dia keluar kamar berniat mengajak Kakaknya untuk makan malam diluar, karena dia merasa canggung jika keluar berdua sama Al, seakan-akan mereka berkencan saja. Dia sudah meminta ijin Al untuk menemui kakaknya dulu sebelum pergi, tapi tidak bilang kalu mau mengajak Farhan ikut serta.
Icha langsung masuk ke apartemen kakaknya, karena pintu sedikit terbuka. Begitu masuk dia langsung melihat kakaknya sedang sibuk mengotak-atik benda yang ada di pangkuannya.
"Kak, makan malam keluar yuk," ajak Icha lalu dia duduk disofa sebelah kakaknya.
"Kakak sibuk banget Dek, kamu berdua saja sama Al ya," ucap Farhan tanpa mengalihkan pandangan matanya dari laptop.
"Kan masih bisa dikerjakan besok Kak," ucap Icha, dia mencoba membujuk kakaknya supaya ikut serta.
"Kalo bisa dikerjakan besok pasti Kakak mau ikut sekarang. Ini harus selesai sekarang Cha, besok pagi kakak ada meatting sama klien pagi banget, jadi harus diselesaikan sekarang," kini Farhan menatap wajah adiknya.
"Baiklah aku ngerti, Kakak mau aku bawain makanan gak?" ucap Icha.
"Boleh deh, Kakak juga belum makan malam," jawab Farhan.
"Yaudah Icha berangkat dulu ya, takut Al nungguin, assalamu'alaikum Kak," pamit Icha.
"Semoga kencan kalian berhasil ya, wa'alaikumsalam," jawab Farhan dengan tersenyum penuh arti.
Icha hanya mendengus mendengar Kakaknya berkata seperti itu.
Benar saja saat Icha kelaur apartemen kakaknya, Al sudah menunggunya didepan apartemen dengan menunduk memainkan ponselnya, sampai-sampai tak mengetahui kedatangan Icha.
"Al, jadikan?" tanya Icha saat sudah dekat dengan Al.
"Iya, ayo," ucap Al tanpa menoleh kearah Icha.
Saat Al baru melangkah, tiba-tiba ada seseorang yang berseru.
"Kalo jalan bergandengan tangan dong, biar keliatan mesra, hahaha," ucap seseorang tersebut yang tak lain adalah Farhan.
Saat Icha keluar dia sengaja mengikuti adiknya sampai depan pintu, karena akan menutup pintu apartemen.
Icha langsung menatap orang itu dengan tatapan membunuh. Sedangkan Al dia berbalik dan meraih tangan Icha tanpa berkomentar apapun. Icha pun tidak menolak saat Al menarik tangannya.
Icha berbalik menghadap Al, saat tatapan mereka bertemu Al mengernyitkan dahinya, ada yang aneh dengan penampilan Icha.
"Kenapa sih, ada yang salah?" tanya Icha saat tahu Al menatapnya dengan tatapan aneh.
"Ada, ini kenapa lo pakai lagi? Bukannya sudah gue buang waktu itu." Ucap Al sambil mengambil benda yang membuat dia risih, apalagi kalau bukan kacamata tebal Icha.
"Aku punya banyak," ucap Icha, dia tidak menolak saat Al mengambil kacamatanya.
"Kacamata kuda gini punya banyak? Buat apa?" ucapnya lalu membuang kacamata itu kedalam tong sampah.
"Cha sebenarnya lo cantik kalo gak pake kacamata itu, tapi gue heran kenapa lo suka banget sih pake kacamata kaya gitu," ucapan Al membuat hati terdalam Icha berbunga-bunga. Entah ucapan itu benar-benar dari hati atau tidak.
"Gak akan aku pake lagi," ucap Icha.
"Nah gitu kan lebih baik," ucap Al lalu menggandeng tangan Icha.
Al terus saja menggandeng tangan Icha sampai mereka akan memasuki mobil. Keduanya masuk mobil secara bersamaan, tidak ada adegan romantis Al membukakan pintu mobil untuk Icha.
Setengah jam berlalu, mereka sampai disebuah restoran. Restoran tersebut menyuguhkan pemandangan yang indah di area outdoor, dan mereka berdua memilih makan malam di outdoor restoran tersebut.
Di sana terlihat banyak pengunjung, ada yang hanya dengan pasangannya, ada juga yang beramai-ramai bersama teman-teman mereka.
Kenapa Al bisa tahu tempat itu, karena sebelumnya dia juga pernah ke Singapura saat berlibur bersama keluarga dan dia masih hafal tempat itu.
Al memanggil pelayan dan mereka memesan makanan. Setelah makanan datang keduanya makan dalam keadaan hening, tanpa ada yang bicara sepatah kata pun.
Icha jadi heran dengan sikap Al yang selalu beruh-ubah, kadang dia cuek, kadang suka ngusilin, kadang suka bikin baper. Icha jadi berfikir kalau Al memang belum mencintainya.
Setelah acara makan malam, mereka langsung pulang, tidak mampir kemana-mana. Tak lupa Icha membawakan makanan pesanan Kakaknya.
Setibanya di apartemen, Icha langsung ke apartemen kakaknya, dia menekan sandi di pintu apartemen lalu masuk tanpa permisi. Dia mencari keberadaan kakaknya, ternyata sudah berpindah ke kamar.
"Kak ini pesananmu," Icha meletakkan makanan di meja kamar.
"Makasih Dek, kok sebentar aja?" tanya Farhan lalu menoleh kearah adiknya, karena tadi dia masih sibuk dengan laptopnya.
"Hey kenapa cemberut gitu? Habis jalan-jalan kan harusnya seneng," tanya Farhan lagi.
"Gak apa-apa Kak. Kak malam ini aku tidur disini ya, kamar sebelah kan kosong," ucap Icha lalu dudu disamping kakaknya.
"Lho kenapa emangnya? Berantem sama Al?" tanya Farhan memastikan.
"Gak Kak, mau tidur disini aja," jawab Icha.
"Kalo Kakak sih oke-oke aja, kalo Al gimana? Coba kamu minta ijin dulu sama dia," titah Farhan.
Icha hanya geleng-geleng kepala, Farhan jadi semakin yakin kalau ada sesuatu yang disembunyikan oleh adiknya itu.
"Kamu kenapa Dek? Ayo cerita sama Kakak. Jangan jawab gak ada apa-apa, karena Kakak tau seperti apa kamu," desak Farhan.
Icha menceritakan gimana sikap Al selama ini padanya. Dia menceritakan semua yang Al lakukan padanya, tidak bermaksud mengadu, tapi dia juga butuh seseorang untuk mendengarkan keluh kesahnya.
"Kakak jangan ceritakan ini sama Mama dan Papa ya, aku takut mereka kecewa," Icha memperingati, setelah dia selesai menceritakan masalahnya.
"Iya, Kakak akan rahasiakan ini dari Papa dan Mama. Sekarang Kakak tanya sama kamu, kamu mencintai Al?" selidik Farhan.
Icha menggeleng dan berujar, "Aku gak tau Kak, perasaanku ini rasa cinta atau apa, yang aku tau aku bahagia saat Al memperlakukanku dengan baik dan aku kecewa ketika dia masih saja berhubungan dengan pacarnya itu," jelas Icha dengan menunduk.
Bersambung.....
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
**Jangan lupa like dan komen ya teman-teman.
Terimakasih yang sudah mampir baca**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ
al nih bener² lahhh bikinn anak oranggg kelimpungann karna bingunggg hufft
2022-10-06
0
Rusminisuyitno
kadih pelajaran kak itu. Al biar ninggalin pacarnya
2022-01-04
0
Dwisri Indahwati
KNPA slalu wanita yang terdzolimi???
2022-01-04
0