Mereka berdua sampai disebuah minimarket, Nayla memarkirkan mobilnya tepat disebelah motor yang dikenali oleh Icha. Saat Nayla keluar tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh seseorang.
"Gue mau ngomong sama dia," tunjuk orang tersebut pada Icha yang ada didalam mobil. Karena Icha memang belum sempat keluar dan dia mengurungkan niatnya saat seseorang yang dia kenal berbicara seperti itu pada Nayla.
"Silahkan, gue masuk dulu Cha," Nayla melenggang pergi meninggalkan keduanya.
Orang tersebut masuk kedalam mobil dan menutup pintu mobil Icha.
"Mau kemana?" tanya nya menyelidik.
"Kerumah Nayla," jawab Icha singkat.
"Pulang!" ucapnya dengan nada memerintah.
"Aku cuma mau kerumah Nayla sebentar, kenapa kamu larang sih? Kamu pergi sama Martha pacarmu itu aja aku diem, gak melarang," protes Icha.
"Oke, tapi kalo gue pulang lo udah harus dirumah, gak boleh protes, gue udah kasih dispensasi," ucap Al tak mau diprotes. Orang tersebut adalah Al. Dia menunggu Martha diparkiran karena pacarnya itu mau membeli beberapa cemilan dan buah untuk dibawa kerumah Alvian.
"Iya," jawab Icha singkat.
Al pun keluar dari mobil Icha, karena melihat Martha keluar dari minimarket. Dia tidak mau pacarnya curiga.
"Suka ngatur-ngatur banget sih, dia aja bebas pacaran, giliran aku cuma mau pergi ke rumah Nayla aja gak boleh, menyebalkan," gumam Icha saat Al sudah keluar dari mobil.
Icha melihat Al kembali memboncengkan Martha dengan mesra dan mereka meninggalkan mini market tersebut. Hati Icha rasanya ngilu, melihat Al memperlakukan pacarnya dengan lembut sedangkan dengannya, Al seperti berhadapan dengan musuh, selalu sinis dan tutur katanya tak ada lembut-lembutnya sedikit pun. Tanpa terasa air matanya menetes.
"Kenapa aku harus nikah sama dia? Bayanganku dulu suamiku orang yang penyayang, tapi ternyata sebaliknya," lirih Icha dalam hatinya.
Suara pintu terbuka menyadarkan Icha dari lamunannya, segera dia mengusap air mata diwajahnya. Takut jika Nayla melihatnya sedang menangis.
Nayla tak sebodoh itu, dia pasti mengetahui kalau Icha habis menangis meskipun air matanya sudah kering.
"Dia nyakitin kamu Cha?" tanya Nayla saat sudah duduk di kursi depan kemudi.
Icha hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Lantas kenapa kamu nangis?" Nayla melihat jelas jika Icha habis menangis.
"Gak apa-apa Nay, ayo jalan," jawab Icha.
"Baiklah kalau kamu belum mau cerita," Nayla pun melajukan mobilnya menuju kediaman keluarganya.
Sepanjang perjalanan mereka terdiam, tidak ada yang berniat membuka suara terlebih dahulu. Icha masih saja memikirkan nasibnya, sedangkan Nayla dia memang memberi waktu buat Icha.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Sore harinya Icha pulang kerumah, dan benar saja saat dia pulang motor Al belum ada dirumah. Biarkan saja pikir Icha, dia juga tidak peduli mau pulang apa gak toh Al juga sepertinya tidak peduli dengannya.
Dia masuk ke kamar meletakkan tas ranselnya lalu menyambar handuk segera masuk kamar mandi. Selesai mandi Icha merebahkan dirinya di ranjang, mengistirahatkan tubuhnya sebentar. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Lalu dia mengambil ponsel tersebut yang berada didalam tas dan menekan tombol hijau pada layar.
"Assalamu'alaikum, maaf siapa ya?" tanyanya dengan sopan.
"Icha ini Mama Dina, gimana kabarnya sayang?"
"Owalah Mama to, alhamdulillah baik Ma, Mama sendiri gimana?"
"Alhamdulillah Mama juga baik Nak, Mama disini kangen banget sama kalian, bosen disina Cha, cuman ditemenin sama Mbok Jum, Papamu juga gak 24 jam stay disini,"
"Mama yang sabar ya, semoga cepat sembuh dan kita bisa kumpul lagi. Nanti kalo aku sama Al libur sekolah mau jenguk Mama boleh kan?"
"Iya tentu boleh dong. Cha doakan Mama ya semoga penyakit ini cepat lenyap dari tubuh Mama,"
"Pasti dong Ma, Icha selalu berdoa buat Mama,"
"Makasih sayang, oh ya Al dimana? Mama mau bicara, dari tadi Mama telfon kok gak diangkat,"
"Itu Ma, Al belum pulang,"
"Jam segini belum pulang? Memangnya gak bareng kamu pulangnya?"
"Enggak Ma, kita naik kendaraan sendiri-sendiri,"
"Al Al, kok gitu sih. Maafkan anak tante ya Cha,"
"Iya Ma, Al juga gak salah kok, ini juga kemauan Icha, aku gak mau semua orang tau kalo kita udah nikah Ma,"
"Baiklah kalo itu mau mu Cha, yaudah Mama tutup dulu ya telfonnya. Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumsalam Ma,"
"Untung aku punya alsan, kalo nggak Al mesti kena marah sama Mama," gumam Icha setelah menutup telfon.
Lalu Icha keluar kamar menuju dapur, dia berniat untuk membuat makan malam. Saat didapur dia melihat Art nya sedang menyiapkan bahan makanan yang akan dimasak.
"Bik aku pengen masak nich, biar aku aja yang masak ya Bibik ngerjain yang lain saja atau kalu sudah selesai semua Bibik istirahat saja gak apa-apa," ucap Icha panjang lebar pada Art itu.
"Yaudah Bibik tunggi disini aja, nanti kalo Non butuh sesuatu kan gampang," ucap Art itu lalu dia duduk di kursi yang ada didapur tersebut.
"Baiklah," ucap Icha.
"Bik makanan kesukaan Al apa ya?" tanya Icha karena dia memang tidak tahu makanan kesukaan suaminya.
"Ayam kecap pedas manis Non, Mas Al sih semua makanan mau tapi Ibuk sering buat masakan itu, katanya kesukaan Mas Al," jawab Art menjelaskan.
"Oke makasih Bik, berarti Al suka masakan pedas juga ya, sama kaya aku, semua makanan pedas kusuka, dan spertinya gak ada makanan favorit, hehehe," ucap Icha mengingat dirinya menyukai semua jenis makanan.
Icha pun memasak makanan kesukaan Al. Dia memasak dengan khidmat, menikmati perannya sekali. Karena memang Icha pandai memasak, dia pernah bercita-cita mau jadi koki dan membuat restoran sendiri.
"Non kalo minumam kesukaan Mas Al itu jus alpukat," ucap Art itu memberi tahu.
"Pantes aja, banyak banget buah alpukat di kulkas, ternyata Al suka jus itu,"
"Mas Al sepertinya semua yang berhubungan dengan alpukat dia suka Non,"
"Oke kalo gitu kapan-kapan aku mau buat desert dari alpukat deh," Icha punya ide brilian.
Setelah satu jam berkutat didapur, Icha pun menyelesaikan pekerjaannya. Setelah menyusun makanan di meja makan, Icha bergegas naik kekamar untuk melaksanakan sholat Maghrib, karena waktu memang sudah menunjukkan pukul enam lebih.
Saat memasuki kamar Icha mendapati Al sedang melaksanakan sholat, dia tidak tahu kapan suaminya itu pulang, karena saking asyiknya memasak sambil ngobrol dengan pembantunya.
Lalu Icha masuk kekamar mandi untuk wudhu, setelah wudhu dia langsung melaksanakan sholat maghrib dan membaca beberapa lembar Al-Qur'an.
Setelah selesai membaca Al-Qur'an Icha melipat mukenanya dan berjalan kearah ranjang menghampiri Icha.
"Mau makan malam nggak? Kalo nggak aku mau makan sendiri," ucap Icha tak bersahabat.
"Udah baik hati nungguin, malah kamu sewot gitu sih, kalo tau gitu tadi mending makan duluan aja, aku dah kelaparan," ucap Al tak kalah sinis. Ternyata dia menunggu Icha selesai membaca Al-Qur'an.
Icha tersenyum mendengar ucapan Al, tapi Al tidak tahu saat Icha tersenyum karena dia sudah berjalan duluan meninggalkan Al yang masih diatas ranjang.
Sesampainya didapur Icha langsung duduk, lalu menhabil nasi serta lauk yang tadi sudah dia masak. Dia juga mengisi piring Al dengan nasi.
Al datang dan duduk dikursi depan Icha, dia mengambil piring yang sudah diisi nasi oleh Icha. Lalu melihat lauk ternyata ada makanan kesukaannya, dia langsung mengambil makanan itu dan melahapnya dengan semangat.
Setelah selesai makan Al kembali kekamar, saat akan naik tangga dia berpapasan dengan pembantunya.
"Bik tadi beli lauk dimana? Gak mungkin kan Bibik yang masak, aku hafal masakan Bibik seperti apa," ucap Al menilai masakan yang dia makan.
"Nggak beli Mas, tapi Non Icha yang masak," jawab pembantu itu.
"Apa? Bibik gak ngarang kan?" Al terkejut mendengar ucapan pembantunya.
"Beneran Mas, buat apa Bibik bohong," jawab Art itu.
"Yaudah makasih, jangan bilang Icha kalo aku tanya seperti ini," ucap Al lalu dia berlalu menaiki anak tangga.
Pembantu tersebut hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala.
Tanpa Al sadari ternyata Icha mendengar semua pembicaraan Al dan pembantunya. Icha tersenyum mendengar semuanya.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Fulltra
STMJ
sholat terus maksiat jalan
2024-09-04
0
Denni Siahaan
solat tapi selingkuh alias sombong
2024-03-15
0
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ
wkwk al al, istrii kek gimana lagi yang mau kau cariiii🤣🤣
2022-10-06
0