DMS 11

Tiga bulan berlalu, hubungan Al dan Icha masih sama belum ada perubahan, mereka tidur juga masih terpisah kamar, walaupun kadang juga tidur satu kamar saat mereka kelelahan membuat tugas. Hanya mereka selalu berangkat kesekolah bersama, tetapi Icha turun di perempatan dekat sekolahnya, karena disana dia sudah ditunggu oleh Nayla sahabatnya. Mereka sudah menyepakati semua itu.

Tentang hubungan Al dan Martha juga sama, masih saja mereka berpacaran meskipun berkali-kali orang tua Al selalu mengingatkan supaya meninggalkan pacarnya, tetapi Al belum juga menuruti permintaan orang tuanya. Walaupun kadang dia sedikit menghindar dari Martha.

Pagi ini mereka berangkat kesekolah hanya mengembalikan buku laporan nilai belajar. Karena mereka telah selesai melaksanakan ujian semester pertama, yang artinya dalam waktu dua minggu mereka akan libur sekolah.

"Al nongrong yuk, dah lama juga kita gak nongkrong," ajak Alvian setelah mereka keluar dari kelas.

"Saorry gue gak bisa, gue mau langsung jenguk nyokap di Singapur," tolak Al, karena memang jam satu siang nanti harus berangkat ke Singapur.

"Yah, harus hari ini juga emang?" Alvian sedikit kecewa atas penolakan sahabatnya.

"Iya, gue udah pesen tiketnya," jawab Al.

"Berangkat sendiri lo Al? Gue temenin giman?" Alvian mengedip-ngedipkan matanya, berharap Al mengijinkan dia untuk ikut.

"Gue gak sendiri, sama Kak Farhan, dia ada urusan disana, jadi sekalian gue ikut," jelas Al

"Kak Farhan, kakaknya si culun itu?" tanya Alvian heran.

"Kakaknya Icha," koreksi Al.

"Iya maksud gue dia,"

"Yaudah gue pulang dulu ya, kalo gue udah pulang dari Singapur ntar gue kabarin, kita nongkrong bareng," ucap Al, lalu meninggalkan Alvian. Dia berlari menuju mobilnya yang terparkir di parkiran.

Saat di parkiran dia bertemu dengan seseorang, yang mungkin sengaja menunggunya.

"Al anter gue jalan-jalan ke mall dong sayang," pinta gadis itu yang tak lain adalah Martha.

"Maaf Tha, gue gak bisa. Gue mau langsung ke Singapur setelah ini, kapan-kapan ya," tolak Al secara halus.

"Yahh, kalo gitu anterin pulang ya, ya?" Martha memohon sambil memeluk lengan Al.

"Gue buru-buru Tha, takut ketinggalan pesawat, maaf ya," lagi-lagi Al menolak. Sebenarnya bukan itu alasannya menolak mengantar Martha, tetapu dia merasa kasihan pada Icha yang sejak tadi sudah menunggu diperempatan.

"Lo pulang biar dianter sama Alvian aja gimana?" tawar Al.

"Udahlah gak usah, gue minta jemput aja," Martha cemberut, lalu dia sengaja meninggalkan Al, berharap pemuda itu mengejarnya.

Benar saja, baru saja dia melangkah Al sudah menarik tangannya.

"Maafin gue ya Tha, gue beneran buru-buru," jelas Al.

"Iya, sana pulang aja, ntar ketinggalan pesawat," ucap Martha, terlihat dia masih ngambek.

Setelah mendapatkan ijin Martha, Al pun masuk kedalam mobilnya melajukan mobilnya keluar gerbang sekolah. Saat sampai di perempatan, benar saja Icha sudah menunggunya dan mobil Nayla sudah tak terlihat disana.

Tanpa aba-aba Icha langsung masuk kedalam mobil dan mendudukan dirinya di kursi sebelah Al.

"Lama banget sih, ngapain aja? Aku sampai jadi kripik disini," gerutu Icha.

"Ya maaf, tadi diajak ngobrol dulu sama Vian," ucap Al. Lalu dia melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota.

Tanpa mereka sadari, dibelakang mobil Al ada seseorang yang melihat Icha masuk kedalam mobil itu. Orang itu heran, kenapa Icha bisa pulang bareng Al dan kenapa juga harus nunggu di perempatan? Berbagai pertanyaan muncul dipikiran orang tersebut. Karena penasaran dia pun mengikuti mobil Al.

Sesampainya dirumah, Al langsung memasukkan mobilnya melewati gerbang yang dijaga oleh satpam.

Sedangkan orang yang tadi mengikuti mereka, dia berhenti didepan rumah Al, menunggu beberapa saat mungkin Al akan keluar rumah untuk mengantar Icha pulang pikirnya.

Setengah jam berlalu, dia mulai lelah ternyata Al tidak keluar rumah, lalu dia memutuskan untuk masuk kedalam rumah Al. Membunyikan klakson mobilnya, lalu satpam pun langsung membukakan pintu gerbang, karena dia hafal siapa pemilik mobil tersebut, tak lain adalah Alvian. Dia sering sekali main kerumah Al sebelum Al menikah, setelah Al menikah Al melarangnya untuk main kerumah dengan alasan sepi tidak ada orang tuanya, dan Al lah yang kerumah Alvian.

Alvian langsung masuk tanpa permisi, tujuan utamanya adalah kamar Al. Saat dia akan membuka pintu, ternyata pintu lebih dahulu dibuka oleh seseorang, betapa kagetnya Alvian melihat orang itu yang tak lain adalah Icha, keluar dari kamar Al.

Icha pun sama terkejutnya dengan Alvian, sampai-sampai gelas yang dia genggam terlepas dari tangannya dan terjatuh begitu saja.

Prankk

Al yang mendengar gelas terjatuh langsung mendekati Icha, dia belum sadar jika ada seseorang diantara mereka.

"Kenapa Cha, kok jatuh gelasnya?" tanyanya pada Icha.

"Oh jadi gini, diajak jalan sama gue nolak ternyata malah asik berduaan didalam kamar sama cewek. Cih!" Tentunya bukan Icha yang mengatakan itu tapi Alvian.

Al terkejut melihat Alvian dihadapannya.

"Lo kok bisa disini?" heran Al. Lalu dia maju mendekati Alvian.

Bukan jawaban yang didapatkan oleh Al, tapi justru tinjuan diwajahnya.

Bugh

"Kenapa lo pukul gue hah? Apa salah gue ke lo?" ucap Al dengan nada tinggi, dia tidak terima dipukul oleh Alvian.

"Gue kecewa sama lo, disekolah aja pacaran sama Martha, tapi dibelakang kita lo malah asyik berduaan sama dia didalam kamar!" Alvian menunjuk wajah Icha.

"Dan lo, sok suci banget, sekolah aja pake jilbab tapi nyatanya mau berduaan sama cowok didalam kamar, dasar menjijikkan. Cih," Ucap Alvian masih dengan emosi yang menggunung.

Icha hanya bisa menunduk, saat Alvian mengatakan seperti itu. Toh dia gak bersalah didalam kamar berdua dengan suaminya.

"Udah berhenti ngatain Icha. Lo salah faham Yan!" Ucap Al tak kalah emosi.

"Salah faham gimana? Jelas-jelas gue lihat dia keluar dari kamar lo," Alvian melirik Icha dengan ekor matanya.

"Itu wajar, karena dia Istri gue," akhirnya Al mengatakan rahasia yang selama ini dia sembunyikan dari sahabatnya.

"Apa?" Alvian terkejut mendengar penuturan Al.

"Dia Istri gue, puas lo!" seru Al.

"Jangan ngaco lo Al, gue gak percaya, mungkin ini cuma akal-akalan lo aja kan?" ternyata Alvian masih saja tidak percaya.

"Kapan gue bohong sama lo ha?" Al emosi karena sahabatnya sendiri tak mempercayainya.

"Yang diucapkan Al bener Vian, kalo aku Istrinya Al, kita sudah menikah," akhirnya Icha buka mulut, karena tidak mau melihat dua orang sahabat itu saling bermusuhan.

"Apa buktinya? Gue akan percaya kalo ada buktinya,"

"Oke sebentar, tunggu sini jangan ribut lagi," pinta Icha, lalu dia masuk kedalam kamar mengambil sesuatu yang bisa jadi bukti.

Sedangkan Al dan Alvian masih membeku, tak ada yang mau berbicara lebih dulu.

Tak berapa lama Icha pun keluar, membawa ponselnya dan menyerahkan pada Alvian. Alvian pun menerimanya. Didalam ponsel tersebut, ada sebuah foto saat Al berjabat tangan dengan Papa Icha saat ijab qobul.

"Geser kalo belum percaya," ucap Icha menyuruh Alvian menggeser layar ponselnya.

Di sana terdapat foto Al dan Icha yang mengenakan baju pengantin berada di tengah, disisi kanan dan kiri ada kedua orang tua mereka. Lalu foto selanjutnya, saat mereka bertukar cincin.

Alvian menyerahkan ponsel Icha kembali, lalu dia menghela nafas dan menatap Al yang masih berdiri dihadapannya.

"Kenapa lo gak jujur sama gue, apa lo udah gak anggap gue sahabat lo?" pertanyaan itulah yang keluar dari mulut Alvian.

"Sorry Yan, gue gak bermaksud gitu. Kita emang sengaja nyembunyiin pernikahan ini, supaya pihak sekolah gak tau," jelas Al.

"Tapi gue sahabat lo Al, tega lo ya sama gue," Alvian kecewa.

"Bukan gitu Yan, belum ada waktu yang tepat buat jelasin ke elo," ucap Al.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

untung zg ngikutin si Alvian bukan si Marta apalagi orang lain..

2023-10-06

0

Eroh Maesaroh

Eroh Maesaroh

lanjut

2023-05-13

0

Nita Herawati

Nita Herawati

saya senang bget jg cerita tambaj seruh

2022-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 DMS 1
2 DMS 2
3 DMS 3
4 DMS 4
5 DMS 5
6 DMS 6
7 DMS 7
8 DMS 8
9 DMS 9
10 DMS 10
11 DMS 11
12 DMS 12
13 DMS 13
14 DMS 14
15 DMS 15
16 DMS 16
17 DMS 17
18 DMS 18
19 DMS 19
20 DMS 20
21 DMS 21
22 DMS 22
23 DMS 23
24 DMS 24
25 DMS 25
26 DMS 26
27 DMS 27
28 DMS 28
29 DMS 29
30 DMS 30
31 DMS 31
32 DMS 32
33 DMS 33
34 DMS 34
35 DMS 35
36 DMS 36
37 DMS 37
38 DMS 38
39 DMS 39
40 DMS 40
41 DMS 41
42 DMS 42
43 DMS 43
44 DMS 44
45 DMS 45
46 DMS 46
47 DMS 47
48 DMS 48
49 DMS 49
50 DMS 50
51 DMS 51
52 DMS 52
53 DMS 53
54 DMS 54
55 DMS 55
56 DMS 56
57 DMS 57
58 DMS 58
59 DMS 59
60 DMS 60
61 DMS 61
62 DMS 62
63 DMS 63
64 DMS 64
65 DMS 65
66 DMS 66
67 DMS 67
68 DMS 68
69 DMS 69
70 DMS 70
71 DMS 71
72 DMS 72
73 DMS 73
74 DMS 74
75 DMS 75
76 DMS 76
77 DMS 77
78 DMS 78
79 DMS 79
80 DMS 80
81 DMS 81
82 DMS 82
83 DMS 83
84 DMS 84
85 DMS 85
86 DMS 86
87 DMS 87
88 DMS 88
89 DMS 89
90 DMS 90
91 DMS 91
92 DMS 92
93 DMS 93
94 DMS 94
95 DMS 95
96 DMS 96
97 DMS 97
98 DMS 98
99 DMS 99
100 DMS 100
101 DMS 101
102 DMS 102
103 DMS 103
104 DMS 104
105 DMS 105
106 DMS 106
107 DMS 107
108 DMS 108
109 DMS 109
110 DMS 110
111 DMS 111
112 Pengumuman
113 DMS 112
114 Extra Part 1
115 Extra Part 2
116 Extra Part 3
117 Extra Part 4
118 Extra Part 5
119 Extra Part 6
120 Extra Part 7
121 Extra Part 8
122 Surat Cinta
123 Extra Part 9
124 Curhat
125 Extra Part 10
126 Extra Part 11
127 Extra Part 12
128 Inpoh
129 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
130 NEW INFO
131 New Info
132 Bukan Noda Hitam
133 Langit Bumi
134 Segenggam Rasa
135 Novel Gratis Baru
Episodes

Updated 135 Episodes

1
DMS 1
2
DMS 2
3
DMS 3
4
DMS 4
5
DMS 5
6
DMS 6
7
DMS 7
8
DMS 8
9
DMS 9
10
DMS 10
11
DMS 11
12
DMS 12
13
DMS 13
14
DMS 14
15
DMS 15
16
DMS 16
17
DMS 17
18
DMS 18
19
DMS 19
20
DMS 20
21
DMS 21
22
DMS 22
23
DMS 23
24
DMS 24
25
DMS 25
26
DMS 26
27
DMS 27
28
DMS 28
29
DMS 29
30
DMS 30
31
DMS 31
32
DMS 32
33
DMS 33
34
DMS 34
35
DMS 35
36
DMS 36
37
DMS 37
38
DMS 38
39
DMS 39
40
DMS 40
41
DMS 41
42
DMS 42
43
DMS 43
44
DMS 44
45
DMS 45
46
DMS 46
47
DMS 47
48
DMS 48
49
DMS 49
50
DMS 50
51
DMS 51
52
DMS 52
53
DMS 53
54
DMS 54
55
DMS 55
56
DMS 56
57
DMS 57
58
DMS 58
59
DMS 59
60
DMS 60
61
DMS 61
62
DMS 62
63
DMS 63
64
DMS 64
65
DMS 65
66
DMS 66
67
DMS 67
68
DMS 68
69
DMS 69
70
DMS 70
71
DMS 71
72
DMS 72
73
DMS 73
74
DMS 74
75
DMS 75
76
DMS 76
77
DMS 77
78
DMS 78
79
DMS 79
80
DMS 80
81
DMS 81
82
DMS 82
83
DMS 83
84
DMS 84
85
DMS 85
86
DMS 86
87
DMS 87
88
DMS 88
89
DMS 89
90
DMS 90
91
DMS 91
92
DMS 92
93
DMS 93
94
DMS 94
95
DMS 95
96
DMS 96
97
DMS 97
98
DMS 98
99
DMS 99
100
DMS 100
101
DMS 101
102
DMS 102
103
DMS 103
104
DMS 104
105
DMS 105
106
DMS 106
107
DMS 107
108
DMS 108
109
DMS 109
110
DMS 110
111
DMS 111
112
Pengumuman
113
DMS 112
114
Extra Part 1
115
Extra Part 2
116
Extra Part 3
117
Extra Part 4
118
Extra Part 5
119
Extra Part 6
120
Extra Part 7
121
Extra Part 8
122
Surat Cinta
123
Extra Part 9
124
Curhat
125
Extra Part 10
126
Extra Part 11
127
Extra Part 12
128
Inpoh
129
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
130
NEW INFO
131
New Info
132
Bukan Noda Hitam
133
Langit Bumi
134
Segenggam Rasa
135
Novel Gratis Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!