DMS 20

Martha yang sengaja ingin menenangkan diri di taman justru malah hatinya bertamba hancur ketika melihat keakraban Al dan Icha. Tadinya dia tidak begitu yakin itu mereka, karena keadaan Martha yang dibelakang keduanya, tetapi dia penasaran dan memastikan apakah itu mereka berdua apa bukan? Ternyata itu mereka berdua.

Seketika tangisnya bertambah, dia tak ingin menyaksikan keduanya pu memutuskan untuk meninggalkan taman, dia berlari duduk di pinggir taman yang bertepatan pinggi jalan. Masih dengan air mata yang membasahi pipinya.

Tiba-tiba saja aja seseorang yang mengendarai motor berhenti tepat didepan dia duduk. Martha tak memperdulikannya, dia masih saja menangis dengan menundukkan wajahnya.

"Kenapa lo nangis disini Tha?" tanya seseorang tersebut.

Martha yang hafal dengan suara itu, dia tidak menjawab justru malah langsung memeluk orang tersebut tanpa melihat wajahnya.

"Jangan nangis disini, ayo kita cari tempat lain supaya lo bisa nangis sepuasnya," saran Alvian dan disetujui oleh Martha.

Alvian tadinya mau menjemput adiknya yang menginap dirumah temannya, dia kebetulan lewat taman tersebut karena rumah teman adiknya dekat dengan taman itu. Tapi dia mengurungkan niatnya menjemput adiknya ketika melihat Martha sedang menangis dipinggir taman, lalu dia menghampirinya.

"Naik motor gue aja ya, lo suruh supir aja untuk ambil mobil lo Tha," titah Alvian.

"Iya," jawab Martha singkat.

Keduanya pun pergi meninggalkan taman, Alvian mengajak Martha ke apartemennya, bukan maksud apa-apa, tapi sepertinya jika diapartemen Martha lebih leluasa untuk menumpahkan kesedihannya.

Tak lama keduanya pun sampai di apartemen milik Alvian. Alvian membuka pintu apartemen dengan kode pin, dia masuk setelah pintu terbuka dan disusul oleh Martha.

"Kenapa lo nangis di taman sendirian tadi Tha?" tanya Alvian saat keduanya sudah duduk di sofa.

Martha pun menceritakan semuanya, mulai dari tujuan dia ke taman dan malah melihat Al dan Icha sedang tertawa bahagia.

"Lo yang sabar ya Tha, gue tau seperti apa perasaan lo karena gue juga mengalami hal yang sama," Alvian lagi-lagi mengatakan hal tersebut, dan itu membuat Martha penasaran.

"Emang lo patah hati kenapa?" tanyanya heran.

"Akan gue ceritain, tapi ini jadi rahasia kita berdua, lo gak boleh cerita sama siapapun termasuk Al, gimana?" ucap Alvian.

Martha mengangguk, "Iya gue akan jaga rahasia lo," ucap Martha yang masih terisak.

"Sebebarnya gue itu teman Icha sejak masih SMP, kita sekolah ditempat yang sama. Dia pertama masuk SMP belum berhijab seperti saat ini, dia anak yang supel, ramah dengan siapapu, dia pintar, anak orang berada tapi dia tidak sombong, sampai saat kelas dua SMP dia mulai menggunakan hijabnya, tapi sikapnya tidak berubah hanya dia lebih sopan, mulai saat itu gue jatuh cinta sama dia," Alvian menjeda kalimatnya.

"Awalnya gue cuma kagum aja sama dia, tapi lama kelamaan rasa kagum itu jadi sebuh cinta, gue mau ngungkapi perasaan gue gak berani. Sampai masuk SMA gue ikutin dia masuk SMA yang sama, berharap saat SMA gue bisa deketin dia dan ungkapin perasaan ini, tapi gue heran kenapa saat masuk SMA penampilannya justru malah seperti gadis culun, berbanding terbalik ketika di SMP, dia juga lebih tertutup. Gue mau ungkapin perasaan ini tambah semakin gengsi sama temen-temen gue, terutama Al yang pacarnya selalu gadis cantik," Alvian menghelanafas sebentar.

Martha masih saja mendengarkan certita Alvian.

"Dan kenapa gue gak pernah cari pacar ya itu alasannya gue mendem rasa sama Icha sejak dulu Tha, gue berharap kalo udah lulus SMA akan ungkapin perasaan ini, tapi kenyataan berkata lain. Pertama gue lihat Icha dirumah Al keluar dari kamar, pikiran gue udah macem-macem, gue juga nuduh mereka yang enggak-enggak. Itu membuat gue hancur, bener-bener hancur Tha, tapi itu semua gue sembunyiin didepan mereka. Apalagi setelah tahu kalau mereka sudah menikah, gue gak bisa berbuat apa-apa selain merelakan orang yang gue cintai bahagia bersama sahabat gue," Alvian mengahiri ceriyanya.

"Ternyata kisah lo lebih menyakitkan dari pada gue Yan, harusnya gue juga bisa merelakan Al bahagian sama Icha," Martha menunduk, tangisnya pun sudah mereda.

"Makanya gak usah nangis lagi, suatau saat kita pasti dapat penggantinya yang lebih baik Tha," tutur Alvian.

"Iya Yan, gue sekarang lebih lega aja setelah denger cerita lo, makasih ya semoga gue bisa kaya lo mengikhlaskan Al bahagia dengan istrinya," ucap Martha dia sudah lega rasanya setelah mendengar cerita Alvian, ternyata bukan hanya dirinya yang harus patah hati.

"Makasih ya Yan, gue sekarang mau balik aja, gan enak di apartemen cuma berdua kek gini," ucap Martha, lalu dia beranjak dan diikuti oleh Alvian.

"Ayo gue anter,"

"Makasih udah ngrepotin lo Yan, anter gue ketaman tadi aja, mobil gue masih disana," ucap Martha.

"Oke, gue juga mau kedaerah sana, jemput adik gue," jelas Alvian.

Keduanya pun kembali ketaman, karena memang jarak taman dengan apartemen Alvian tidak lah begitu jauh. Sampai di taman untungnya mereka tidak bertemu dengan Al dan Icha, entah mereka sudah pulang atau masih betah didalam taman.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Al dan Icha baru tiba dirumah setelah dhuhur, keduanya menghabiskan waktu beberapa jam ditaman dengan saling bertukar cerita. Mereka jadi lebih memahami satu sama lain.

Sore harinya Icha sedang berada didapur untuk membuat makan malam mereka, tetapi saat melihat isi kulkas ternyata melompong, hanya ada tiga butir telur saja yang tersisa. Icha baru ingat setelah pulang dari Singapura dia lupa belom belanja bahan makanan, dia juga gak ngasih uang pada pembantunya untuk belanja.

Akhirnya Icha memutuskan untuk meminta Al menemaninya belanja. Dia menyusul Al kedalam kamar.

"Al anter aku belanja bahan makanan yuk, kita sudah gak punya persediaan," pinta Icha setelah memasuki kamar.

"Biasanya kan Bibik yang belanja Cha, kok tumben kamu mau belanja?" tanya Al, karena memang selama tinggal dirumah Al dia tidak pernah belanja.

"Kasian kalo Bibik yang belanja, ini udah sore lagian Bibik juga pasti capek. Ohya tadi siang Bibi sama Mang Ujang makan apa ya? Kok aku baru inget, di kulkas kan gak ada apa-apa?" ucap Icha.

"Paling mereka delivery Cha, gak usah dipikirin mereka gak bakal kelaparan Cha. Ayo aku antar belanja," ucap Al lalu dia berdiri, mengambil kunci mobil yang berada diatas meja.

Keduanya pun melaju menuju pusat perbelanjaan untuk membeli bahan makanan. Banyak sekali yang mereka beli, katanya untuk persediaan selama satu minggu. Setelah selesai berbelanja keduanya langsung pulang kerumah, karena waktu sudah menjelang maghrib. Setibanya dirumah, Icha menyerahkan kantong belanjaannya pada Bibik, supaya ditata dikulkas. Lalu dia melaksanakan seholat maghrib berjamaan dengan Al.

"Al mau aku masakin apa makan malam kali ini?" tanya Icha setelah menyelesaikan sholatnya.

"Apa aja, yang penting kamu yang masak, aku pasti makan," jawab Al dengan tersenyum.

Icha pun pergi kedapur untuk masak makan malam dan dibantu oleh Bibik. Tidak butuh waktu lama, masakan pun sudah selesai dan siap untuk disantap. Tetapi Icha lebih memilih untuk sholat isya' dulu sebelum makan malam. Baru setelah sholat mereka pun makan malam bersama. Keduanya terlihat lebih akrab daripada biasanya, dan itupun tak luput dari pandangan pembantunya yang ikut bahagia melihat keduanya.

Selesai makan malam keduanya memutuskan untuk kembali kekamar lagi, karena Al harus banyak mempelajari dokumen-dokumen yang dikirim oleh Papanya lewat email.

Sedangkan Icha, dia memilih mengganti bajunya dengan baju tidur. Karena dia tidak ada kegiatan mungkin Icha lebih memilih untuk baca novel online sebelum tidur sambil menemani Al.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

Devi Novitasari

Devi Novitasari

👍👍👍

2022-03-04

0

oLiVia

oLiVia

Alvian makanya gengsi itu jangan di pelihara ,, sekalian penampilan Icha culun harus terima apa adanya itu namanya klo memang benar 2 menyukai,,,
i

2022-01-10

0

Lisdayanti Londak

Lisdayanti Londak

lanjut

2021-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 DMS 1
2 DMS 2
3 DMS 3
4 DMS 4
5 DMS 5
6 DMS 6
7 DMS 7
8 DMS 8
9 DMS 9
10 DMS 10
11 DMS 11
12 DMS 12
13 DMS 13
14 DMS 14
15 DMS 15
16 DMS 16
17 DMS 17
18 DMS 18
19 DMS 19
20 DMS 20
21 DMS 21
22 DMS 22
23 DMS 23
24 DMS 24
25 DMS 25
26 DMS 26
27 DMS 27
28 DMS 28
29 DMS 29
30 DMS 30
31 DMS 31
32 DMS 32
33 DMS 33
34 DMS 34
35 DMS 35
36 DMS 36
37 DMS 37
38 DMS 38
39 DMS 39
40 DMS 40
41 DMS 41
42 DMS 42
43 DMS 43
44 DMS 44
45 DMS 45
46 DMS 46
47 DMS 47
48 DMS 48
49 DMS 49
50 DMS 50
51 DMS 51
52 DMS 52
53 DMS 53
54 DMS 54
55 DMS 55
56 DMS 56
57 DMS 57
58 DMS 58
59 DMS 59
60 DMS 60
61 DMS 61
62 DMS 62
63 DMS 63
64 DMS 64
65 DMS 65
66 DMS 66
67 DMS 67
68 DMS 68
69 DMS 69
70 DMS 70
71 DMS 71
72 DMS 72
73 DMS 73
74 DMS 74
75 DMS 75
76 DMS 76
77 DMS 77
78 DMS 78
79 DMS 79
80 DMS 80
81 DMS 81
82 DMS 82
83 DMS 83
84 DMS 84
85 DMS 85
86 DMS 86
87 DMS 87
88 DMS 88
89 DMS 89
90 DMS 90
91 DMS 91
92 DMS 92
93 DMS 93
94 DMS 94
95 DMS 95
96 DMS 96
97 DMS 97
98 DMS 98
99 DMS 99
100 DMS 100
101 DMS 101
102 DMS 102
103 DMS 103
104 DMS 104
105 DMS 105
106 DMS 106
107 DMS 107
108 DMS 108
109 DMS 109
110 DMS 110
111 DMS 111
112 Pengumuman
113 DMS 112
114 Extra Part 1
115 Extra Part 2
116 Extra Part 3
117 Extra Part 4
118 Extra Part 5
119 Extra Part 6
120 Extra Part 7
121 Extra Part 8
122 Surat Cinta
123 Extra Part 9
124 Curhat
125 Extra Part 10
126 Extra Part 11
127 Extra Part 12
128 Inpoh
129 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
130 NEW INFO
131 New Info
132 Bukan Noda Hitam
133 Langit Bumi
134 Segenggam Rasa
135 Novel Gratis Baru
Episodes

Updated 135 Episodes

1
DMS 1
2
DMS 2
3
DMS 3
4
DMS 4
5
DMS 5
6
DMS 6
7
DMS 7
8
DMS 8
9
DMS 9
10
DMS 10
11
DMS 11
12
DMS 12
13
DMS 13
14
DMS 14
15
DMS 15
16
DMS 16
17
DMS 17
18
DMS 18
19
DMS 19
20
DMS 20
21
DMS 21
22
DMS 22
23
DMS 23
24
DMS 24
25
DMS 25
26
DMS 26
27
DMS 27
28
DMS 28
29
DMS 29
30
DMS 30
31
DMS 31
32
DMS 32
33
DMS 33
34
DMS 34
35
DMS 35
36
DMS 36
37
DMS 37
38
DMS 38
39
DMS 39
40
DMS 40
41
DMS 41
42
DMS 42
43
DMS 43
44
DMS 44
45
DMS 45
46
DMS 46
47
DMS 47
48
DMS 48
49
DMS 49
50
DMS 50
51
DMS 51
52
DMS 52
53
DMS 53
54
DMS 54
55
DMS 55
56
DMS 56
57
DMS 57
58
DMS 58
59
DMS 59
60
DMS 60
61
DMS 61
62
DMS 62
63
DMS 63
64
DMS 64
65
DMS 65
66
DMS 66
67
DMS 67
68
DMS 68
69
DMS 69
70
DMS 70
71
DMS 71
72
DMS 72
73
DMS 73
74
DMS 74
75
DMS 75
76
DMS 76
77
DMS 77
78
DMS 78
79
DMS 79
80
DMS 80
81
DMS 81
82
DMS 82
83
DMS 83
84
DMS 84
85
DMS 85
86
DMS 86
87
DMS 87
88
DMS 88
89
DMS 89
90
DMS 90
91
DMS 91
92
DMS 92
93
DMS 93
94
DMS 94
95
DMS 95
96
DMS 96
97
DMS 97
98
DMS 98
99
DMS 99
100
DMS 100
101
DMS 101
102
DMS 102
103
DMS 103
104
DMS 104
105
DMS 105
106
DMS 106
107
DMS 107
108
DMS 108
109
DMS 109
110
DMS 110
111
DMS 111
112
Pengumuman
113
DMS 112
114
Extra Part 1
115
Extra Part 2
116
Extra Part 3
117
Extra Part 4
118
Extra Part 5
119
Extra Part 6
120
Extra Part 7
121
Extra Part 8
122
Surat Cinta
123
Extra Part 9
124
Curhat
125
Extra Part 10
126
Extra Part 11
127
Extra Part 12
128
Inpoh
129
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
130
NEW INFO
131
New Info
132
Bukan Noda Hitam
133
Langit Bumi
134
Segenggam Rasa
135
Novel Gratis Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!