DMS 5

"Aw...." ucapan Al terhenti ketika seseorang menyela ucapannya.

"Ciee... Udah-udah tatap-tatapannya, apa semalam belum puas, hm?" ucap Farhan sambil mengedip-ngedipkan sebelah matanya. Entah kenapa dia bisa masuk kamar dan mereka berdua tidak menyadarinya.

Icha langsung lari menghampiri kakaknya. Selemat-selamat pikirnya.

"Makasih Kak," bisik Icha pada Farhan saat dia sudah sampai disamping Kakaknya. Setelah itu Icha langsung keluar tanpa permisi. Farhan hanya menaikkan sebelah alisnya. Makasih kenapa pikirnya. Saat mau ditanyakan ke Icha ternyata dia sudah tak terlihat.

"Ayo turun Al, udah ditunggu yang lain buat sarapan. Maaf ya tadi ganggu," ucap Farhan dengan tersenyum menggoda.

Al tersenyum miring saat mendengar godaan Kakak iparnya itu.

"Kak Farhan duluan aja, nanti aku nyusul," ucap Al.

"Baiklah, jangan lama-lama," ucap Farhan lalu dia pergi meninggalkan Al.

Setelah sampai diruang makan, Farhan duduk di sebelah Icha.

"Gimana malam pertamanya?" bisik Farhan pada Icha yang tentunya hanya didengar oleh Icha.

Bugh

Icha sontak langsung memukul lengan Kakaknya, dan kegiatan itu membuat yang lain memperhatikan keduanya.

"Kenapa Cha?" tanya Mamanya.

"Kak Farhan tuh Ma," ucap Icha lalu menunjuk Farhan dengan ekor matanya.

"Kalian itu kebiasaan, yang satu udah nikah, dan yang satu lagi sebentar lagi juga akan nikah, tapi kelakuannya masih sama seperti anak kecil," ucap Mamanya geleng-geleng kepala.

"Al kamu maklumin ya, Icha itu begitu suka jail seperti Farhan. Mungkin kamu tau Icha pendiam kalo disekolah, tapi sebenarnya kalo dirumah sikapnya bisa berubah drastis, sampai Nayla aja heran melihat Icha dirumah," ucap Sinta pada Al, karena Al memang sudah berada disana saat Sinta mengomeli kakak beradik itu.

"Iya Tan," timpal Al.

"Kok Tan sih Al, Mama dong, Tante dan Om kan orang tua Icha, dan sekarang juga jadi orang tua kamu," ucap Sinta membenarkan.

"Iya Ma," ucap Al sedikit kaku, karena belum terbiasa.

"Sekarang kita sarapan dulu ya," ajak Bayu.

Mereka pun sarapan dalam keheningan, hanya terdengar dentingan sendok yang beradu.

Setelah menyelesaikan ritual sarapannya, mereka berkumpul di ruang keluarga sedangkan Icha dan Mamanya terlihat membereskan piring-piring kotor bekas sarapan tadi.

"Cha, sekarang kan kamu udah nikah, jadilah istri yang sholihah buat suamimu ya, turuti apa perkataan suamimu selagi itu tidak bertentangan dengan agama dan jangan membantah ucapannya. Layani suamimu dengan baik ya Cha, kalau ada masalah bicarakan dengan baik, jangan mengambil keputusan saat sedang emosi. Mama tau kalian itu masih sangat muda, pikiran juga pasti masih berubah-ubah. Mama juga tau kalian belum bisa menerima pernikahan ini, tapi Mama yakin suatu saat kalian akan menerimanya dan saling mencintai satu sama lain," Sinta menasehati putrinya panjang lebar.

"Terus kamu harus ikutin kemanapun suamimu pergi, maksudnya kamu harus ikut di mana suamimu ingin tinggal. Kalau dia mau disini Mama si senang sekali, tapi sepertinya tidak mungkin," tambahnya lagi.

"Iya Ma, tadi Al nyuruh aku ngemasin pakaianku dan kita akan kerumah Tan ... eh maksudku Mama Dina hari ini, mungkin aku akan tinggal di sana," ucap Icha.

"Iya enggak apa-apa, besok juga mertuamu akan dibawa ke Singapur, Mama sama Papa sepertinya ikut, dan Mama akan tinggal beberapa hari di sana buat nemenin mertuamu. Sekalian Papa ada kerjaan katanya di sana," terang Mama Sinta.

"Iya Ma, aku ngerti. Semoga Mama Dina cepat sembuh dari penyakitnya ya," ucap Icha.

Mereka berdua mengobrol sambil mencuci perlengkapan makan dan masak, karena memang sudah jadi kebiasaan Sinta ketika waktu senggang, ketika Sinta sibuk barulah pembantunya yang mengerjakan.

Setelah selesai, mereka pun menyusul yang lain ke ruang keluarga.

Saat keduanya sudah duduk Al pun bersuara.

"Pa, Ma, sekarang kita mau ke rumah orang tuaku ya, Mama sama Papaku sudah nunggu di rumah. Enggak apa-apa kan aku ajak Icha tinggal di rumahku Pa?" ucap Al dengan sopan.

"Iya kalian pulanglah. Besok Mamamu juga akan pergi, mungkin Icha bisa bantu-bantu mempersiapkan semuanya," Bayu menjeda kalimatnya.

"Memang seharusnya, seorang istri ikut kemanapun suaminya tinggal, dia sekarang tanggung jawab kamu, bukannya saya melepaskan begitu saja, tapi memang sekarang kamu lebih berhak atas putri saya Icha. Saya titip Icha ya Al, jaga dia dan bimbing dia, ingatkan jika dia salah. Jika kamu sudah tak sanggup jangan sakiti dia, tapi kembalikan ke saya secara baik-baik. Saya percaya kamu tidak akan menyakiti putri saya," ucap Bayu panjang lebar.

Deg

Ada rasa bersalah di dalam hati kecil Al, mengingat dia sudah menikah tapi masih memiliki kekasih. Tapi rasa itu segera ditepis olehnya.

"Iya Pa, aku akan jaga Icha semampuku," ucap Al akhirnya.

"Yaudah sana ambil barang-barang kalian. Bantuin adikmu bawa koper Han," ucap Bayu

Mereka bertiga mengambil barang-barang yang akan dibawa, hanya ada satu koper kecil milik Al, satu koper sedang milik Icha dan satu tas ransel, sepertinya isinya Laptop Icha.

"Mau gue anter apa gimana? Atau bawa mobil Icha aja, biar tu mobil keluar garasi gak jadi pajangan aja," ucap Farhan pada keduanya.

"Aku sih ngikutin dia aja," jawab Icha.

"Gimana Al?" tanya Farhan lagi.

"Bawa mobil dia aja Kak, kalo dianter nanti ngrepotin Kak Farhan," putus Al.

"Oke lah,"

Lalu Farhan mengambil mobil di garasi dan membawanya ke depan rumah, supaya mudah memasukkan barang-barang. Mobil itu terlihat masih baru, karena memang Icha hanya beberapa kali menggunakannya, itu saja saat dia kepepet.

Mereka memasukkan semua barang ke dalam bagasi mobil. Kemudian Al dan Icha berpamitan pada semuanya. Lalu mereka pergi meninggalkan kediaman keluarga Icha.

Di dalam mobil, mereka hanya diam tanpa ada yang mau memulai pembicaraan. Karena merasa masih canggung, samapi deringan ponsel diponsel Icha berbunyi.

Icha pun langsung menggeser tombol hijau saat tau siapa yang telfon.

"Assalamu'alaikum Nay, tumben pagi-pagi telfon," salam Icha pada orang disebrang sana.

"...."

"Maaf ya Nay, hari ini enggak bisa deh kayaknya, kapan-kapan aja enggak apa-apa kan?"

"...."

"Maaf ya Nay,"

"...."

"Wa'alaikumsalam,"

"Kalau mau pergi-pergi aja, gue enggak akan larang," Al seakan-akan tahu apa yang dipikirkan oleh Icha setelah menerima telfon.

Icha menoleh ke samping dan mengerutkan dahinya.

"Iya bisa kapan-kapan, enggak harus sekarang kok," ucap Icha.

"Karena gue juga enggak mau kalo lo larang-larang, jadi impas kan?" ternyata itu alasan Al mengijinkannya.

Icha mengira karena Al memahaminya, ternyata tidak. Ada sedikit rasa kecewa di hati Icha ketika tahu alasan Al.

"Ya," jawab Icha singkat.

Setelah perbincangan itu, tak ada pembicaraan lain sampai mereka tiba dirumah orang tua Al.

Keduanya memasuki rumah Al dan disambut oleh kedua orang tua Al.

"Assalamu'alaikum Ma, Pa," ucap keduanya hampir bersamaan. Lalu mereka pun mencium punggung tangan kedua orang itu.

"Wa'alaikumsalam," jawab Davit dan Dina bersamaan.

"Kami sudah menunggu kalian berdua, barang-barang dimobil biar Mang Ujang yang bawa ke atas," ucap Davit.

Lalu mereka pun duduk diruang keluarga, dan mengobrol ringan saling menanyakan kabar dan lain-lain. Padahal mereka tidak berjumpa kurang dari dua puluh empat jam, tapi seprti tak berjumpa sampai berminggu-minggu.

Mereka larut dalam perbincangan, Dina merasa bahagia melihat anaknya sudah memenuhi permintaanya.

Bersambung.....

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Minta Like dan Komennya ya, suapaya aku semangat buat nulis. Makasih yang sudah mau baca.

Terpopuler

Comments

Alvika cahyawati

Alvika cahyawati

tp kasihan icha d duain seharusnya Al itu mutusin pacarnya dong setelah d mau menikah wlupun pernikahan ini atas perjodohan....

2023-03-11

1

⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ☠ᵏᵋᶜᶟ ࿐ᷧ

⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ☠ᵏᵋᶜᶟ ࿐ᷧ

Al udah ketitipan icha, yo jangan di buatt kecewaaa ke2 keluarga iniii

2022-10-06

0

Widiyati Widiyati

Widiyati Widiyati

lanjut

2022-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 DMS 1
2 DMS 2
3 DMS 3
4 DMS 4
5 DMS 5
6 DMS 6
7 DMS 7
8 DMS 8
9 DMS 9
10 DMS 10
11 DMS 11
12 DMS 12
13 DMS 13
14 DMS 14
15 DMS 15
16 DMS 16
17 DMS 17
18 DMS 18
19 DMS 19
20 DMS 20
21 DMS 21
22 DMS 22
23 DMS 23
24 DMS 24
25 DMS 25
26 DMS 26
27 DMS 27
28 DMS 28
29 DMS 29
30 DMS 30
31 DMS 31
32 DMS 32
33 DMS 33
34 DMS 34
35 DMS 35
36 DMS 36
37 DMS 37
38 DMS 38
39 DMS 39
40 DMS 40
41 DMS 41
42 DMS 42
43 DMS 43
44 DMS 44
45 DMS 45
46 DMS 46
47 DMS 47
48 DMS 48
49 DMS 49
50 DMS 50
51 DMS 51
52 DMS 52
53 DMS 53
54 DMS 54
55 DMS 55
56 DMS 56
57 DMS 57
58 DMS 58
59 DMS 59
60 DMS 60
61 DMS 61
62 DMS 62
63 DMS 63
64 DMS 64
65 DMS 65
66 DMS 66
67 DMS 67
68 DMS 68
69 DMS 69
70 DMS 70
71 DMS 71
72 DMS 72
73 DMS 73
74 DMS 74
75 DMS 75
76 DMS 76
77 DMS 77
78 DMS 78
79 DMS 79
80 DMS 80
81 DMS 81
82 DMS 82
83 DMS 83
84 DMS 84
85 DMS 85
86 DMS 86
87 DMS 87
88 DMS 88
89 DMS 89
90 DMS 90
91 DMS 91
92 DMS 92
93 DMS 93
94 DMS 94
95 DMS 95
96 DMS 96
97 DMS 97
98 DMS 98
99 DMS 99
100 DMS 100
101 DMS 101
102 DMS 102
103 DMS 103
104 DMS 104
105 DMS 105
106 DMS 106
107 DMS 107
108 DMS 108
109 DMS 109
110 DMS 110
111 DMS 111
112 Pengumuman
113 DMS 112
114 Extra Part 1
115 Extra Part 2
116 Extra Part 3
117 Extra Part 4
118 Extra Part 5
119 Extra Part 6
120 Extra Part 7
121 Extra Part 8
122 Surat Cinta
123 Extra Part 9
124 Curhat
125 Extra Part 10
126 Extra Part 11
127 Extra Part 12
128 Inpoh
129 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
130 NEW INFO
131 New Info
132 Bukan Noda Hitam
133 Langit Bumi
134 Segenggam Rasa
135 Novel Gratis Baru
Episodes

Updated 135 Episodes

1
DMS 1
2
DMS 2
3
DMS 3
4
DMS 4
5
DMS 5
6
DMS 6
7
DMS 7
8
DMS 8
9
DMS 9
10
DMS 10
11
DMS 11
12
DMS 12
13
DMS 13
14
DMS 14
15
DMS 15
16
DMS 16
17
DMS 17
18
DMS 18
19
DMS 19
20
DMS 20
21
DMS 21
22
DMS 22
23
DMS 23
24
DMS 24
25
DMS 25
26
DMS 26
27
DMS 27
28
DMS 28
29
DMS 29
30
DMS 30
31
DMS 31
32
DMS 32
33
DMS 33
34
DMS 34
35
DMS 35
36
DMS 36
37
DMS 37
38
DMS 38
39
DMS 39
40
DMS 40
41
DMS 41
42
DMS 42
43
DMS 43
44
DMS 44
45
DMS 45
46
DMS 46
47
DMS 47
48
DMS 48
49
DMS 49
50
DMS 50
51
DMS 51
52
DMS 52
53
DMS 53
54
DMS 54
55
DMS 55
56
DMS 56
57
DMS 57
58
DMS 58
59
DMS 59
60
DMS 60
61
DMS 61
62
DMS 62
63
DMS 63
64
DMS 64
65
DMS 65
66
DMS 66
67
DMS 67
68
DMS 68
69
DMS 69
70
DMS 70
71
DMS 71
72
DMS 72
73
DMS 73
74
DMS 74
75
DMS 75
76
DMS 76
77
DMS 77
78
DMS 78
79
DMS 79
80
DMS 80
81
DMS 81
82
DMS 82
83
DMS 83
84
DMS 84
85
DMS 85
86
DMS 86
87
DMS 87
88
DMS 88
89
DMS 89
90
DMS 90
91
DMS 91
92
DMS 92
93
DMS 93
94
DMS 94
95
DMS 95
96
DMS 96
97
DMS 97
98
DMS 98
99
DMS 99
100
DMS 100
101
DMS 101
102
DMS 102
103
DMS 103
104
DMS 104
105
DMS 105
106
DMS 106
107
DMS 107
108
DMS 108
109
DMS 109
110
DMS 110
111
DMS 111
112
Pengumuman
113
DMS 112
114
Extra Part 1
115
Extra Part 2
116
Extra Part 3
117
Extra Part 4
118
Extra Part 5
119
Extra Part 6
120
Extra Part 7
121
Extra Part 8
122
Surat Cinta
123
Extra Part 9
124
Curhat
125
Extra Part 10
126
Extra Part 11
127
Extra Part 12
128
Inpoh
129
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
130
NEW INFO
131
New Info
132
Bukan Noda Hitam
133
Langit Bumi
134
Segenggam Rasa
135
Novel Gratis Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!