Setelah selesai memasukkan semua pakaian kedalam lemari, Icha pun mandi. Lima belas menit dia sudah menyelesaikan ritual mandinya, lalu dia akan melaksanakan sholat asar, tapi dia bingung mana arah kiblatnya, dia pun memutuskan untuk bertanya pada mertuanya.
Icha keluar kamar, baru saja dia akan turun sudah mendapati papa mertuanya akan naik keatas, Icha pun mengurungkan niatnya dan menunggu Davit sampai keatas.
"Pa, mau tanya, arah kiblatnya mana ya? Aku bingung mau sholat," tanya Icha malu-malu.
Davit tersenyum dan menjawab, "Hadap sana Cha." Davit menunjuk kearah kiblat.
"Makasih Pa, Icha sholat dulu ya," pamitnya setelah mendapat jawaban.
Icha langsung melaksanakan sholat, setelah selesai sholat dia pun membangunkan Al karena Al masih tertidur pulas.
"Al bangun, sholat asar dulu, waktunya hampir habis lho." Ucap Icha sambil menggoyangkan tubuh Al.
Al hanya bergumam tidak jelas dan yang dilakukan selanjutnya, dia menarik tangan Icha yang berada di lengannya. Seketika Icha langsung jatuh di dada Al.
Deg
Hati Icha serasa ingin copot saat berada sedekat itu dengan Al, apalagi wajah Al hanya berjarak beberapa centi saja. Kemudian dia mencoba menetralkan hatinya kembali.
"Al, kamu apa-apaan sih, disuruh bangun malah kaya gini!" Seru Icha.
"Lo cari kesempatan ya, mau cium gue kan pas gue tidur, ngaku aja," Al menaik turunkan alisnya, bukannya merasa bersalah Al malah menuduh Icha.
Bugh
Icha memukul dada Al dan empunya mengaduh kesakitan. Lalu Icha bangkit dari atas dada Al.
"Kok malah mukul sih," gerutu Al.
"Kamu tuh malah nuduh aku, kamu yang narik tanganku, sampai aku terjatuh tadi," Icha menjelaskan.
"Mana ada maling mau ngaku," Al masih saja membela diri.
"Tau ah, sana sholat asar udah sore, aku mau turun dulu," Icha lebih baik mengalah dari pada panjang urusannya.
"Kalau mau nyium juga gak apa-apa Cha, gak usah malu," ucap Al dengan tersenyum nakal pada Icha, sedangkan Icha tak menggubris godaan Al, dia lebih baik keluar kamar.
Al tersenyum melihat Icha keluar kamar, karena dia sudah berhasil menggoda gadis itu. Padahal tadi dia sengaja menarik Icha dan menuduh kalau Icha yang mencari kesempatan. Senyumnya masih tak pudar saat dia masuk kedalam kamar mandi.
Sedangkan Icha berjalan menuju dapur, dia melihat Mbok Jum sedang mempersiapkan bahan-bahan yang akan dia masak.
"Mau masak apa Bik?" tanya Icha.
"Jangan panggil saya Bik Non, panggil Mbok Jum saja, keluarga Pak Davit manggilnya gitu," tutur Mbok Jum.
"Maaf ya Mbok, aku baru tau, oke aku panggil Mbok Jum sekarang," ucap Icha.
Mbok Jum tersenyum melihat keramahan Icha. Karena memang mereka baru beberapa kali bertatap muka, karena saat Icha kerumah Al, Mbok Jum juga ikut pergi bersama kedua orang tua Al.
"Mbok aku mau bantu masak ya," pinta Icha.
"Gak usah Non, biar Mbok aja yang masak," ucap Mbok Jum melarang Icha.
"Gak apa-apa mbok, aku suka banget masak, jadi jangan dilarang ya ntat aku malah sedih," ucap Icha dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin.
Mbok Jum tersenyum melihat wajah Icha. "Yaudah boleh deh, Non buat sup aja ya, Ibu kalo malam maunya makan sup Non," ucap Mbok Jum.
"Oke Mbok, selain sup mau buat apalagi?" tanya Icha.
"Tadi Ibu nyuruh Mbok masak ayam kecap pedas manis kesukaan Mas Al," jawab Mbok Jum.
"Oke deh, biar aku semua aja yang masak, Mbok Jum bantu potong-potong sayur dan nyuci ayamnya aja," pinta Icha.
"Itung-itung Icha mau masakin buat suami dan mertua Mbok," sebelum Mbok Jum protes Icha sudah lebih dulu menjelaskan.
"Baiklah kalo itu mau Non,"
Mereka berdua pun mulai mengolah bahan-bahan masakan tersebut menjadi sajian yang lezat.
Setelah berkutat dengan dapur dan isinya, Icha dan Mbok Jum menata semua masakan mereka di meja makan. Kemudian keduanya memasuki kamar masing-masing, karena adzan maghrib sudah berkumandang. Sesampainya dikamar, Icha terkejut melihat Al berbaring diranjang dengan mata terpejam, Al pasti tidur pikir Icha.
"Al sore-sore gini kok malah tidur sih, gak bail tau," ucap Icha entah didengar atau tidak oleh Al.
"Bangun Al, udah maghrib ini." Icha mengguncang tubuh Al, kini yang dia guncangkan kaki Al, takut kejadian tadi terulang lagi.
"Gue gak tidur, cuma merem doang," ucap Al.
"Apa bedanya?" ucap Icha, lalu dia masuk kedalan kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Setelah selesai wudhu, Icha langsung melaksanakan sholat maghrib, sebelum dia takbir Al sudah mencegahnya dulu.
"Tungguin gue, kita sholat bareng," ucap Al lalu dia masuk kekamar mandi.
Icha tak menjawabi, dia hanya tersenyum bahagia, karena Al mau menjadi imam sholatnya. Lalu dia menyiapkan sajadah serta pakaian sholat untuk Al.
Tak berapa lama pun, Al keluar dari dalam kamar mandi, dia langsung berganti pakaian sholat dan melaksanakan sholat bersama Icha.
Setelah selesai sholat, Icha sebenarnya ingin mencium tangan Al, tetapi dia urungkan karena malu, dia lebih memilih langsung mengambil mushaf kecil dan membacanya. Al juga melakukan hal yang sama.
Secara bersamaan, entah disengaja atau tidak mereka pun menyelesaikan bacaan Al-Qur'annya. Dan tanpa diduga Al berbalik badan dan menyodorkan tangan kanannya kearah Icha, supaya Icha mencium tangannya.
Sedangkan Icha yang melihat tangan Al didepannya, menata Al seolah bertanya kenapa?. Al juga membalas pertanyaan Icha dengan kode matanya. Icha mengerti dan langsung mencium punggung tangan Al.
"Dari tadi itu kan yang lo harapkan?" ucap Al dengan tersenyum menggoda setelah Icha mencium tangannya.
"Siapa bilang?" kilah Icha.
"Ngaku aja, gak usah malu-malu gitu Cha, keliatan banget dari muka lo itu yang memerah," Al masih saja menggoda Icha.
Benar saja muka Icha memerah seperti tomat busuk. Lalu Icha menundukkan wajahnya dan melipat mukenanya dengan menunduk menyembunyikan raut wajahnya.
"Udah ah, sini sajadahnya biar aku simpan," ucap Icha masih dengan menunduk.
"Kok lo nunduk sih Cha, mau ya? Iya kan?" bukannya memberikan sajadah dia malah masih menggoda Icha.
Dasar Al playboy, sukanya menggoda cewek. Mungkin cewek-cewek yang mau jadi pacarnya baper dulu sama tingah Al yang selalu menggoda.
"Yaudah lah, simpen sendiri sajadahnya," Icha tidak menggubris godaan Al.
Icha bangkit dari duduknya, sama juga dengan Al dia bangkit dan langsung menarik tangan Icha. Icha yang terterik reflek langsung menubruk dada Al, dia tidak berani menatap wajah Al yang yang lebih tinggi, dia memilih menunduk.
"Cha tatap mata gue," pinta Al.
"Apaan sih Al, kita sudah ditunggu Mama sama Papa untuk makan malam," ucap Icha masih dengan menunduk.
Benar saja setelah ucapan Icha, diluar kamar ada seseorang yang mengetuk pintu.
Tok
Tok
Tok
"Al, Icha ayo turun makan malam," ajak orang diluar sana yang tak lain adalah Papa Davit.
"Iya Pa," jawab Al.
"Tuh kan apa aku bilang, udah lepasin tanganku," ucap Icha masih dengan menunduk.
Bukannya melepas Al malah sengaja mengunci tubuh Icha dengan kedua tangannya.
"Liat gue dulu baru gue lepasin," paksa Al.
Icha dengan hati yang dag dig dug pun terpaksa menatap wajah Al, yang dia lihat Al tersenyum manis dan kadar ketampanannya bertambah. Icha ikut tersenyum melihat senyuman Al. Tapi jantungnya seakan mau melompat keluar. Hal yang tak terduga pun terjadi.
Cup
Al mengecup singkat bibir Icha, lalu dia melepaskan tangannya dan langsung meninggalkan Icha yang terpaku karena perbuatan Al. Sampai Al selesai berganti pakaian Icha masih saja terpaku, dia tidak percaya dengan apa yang Al lakukan.
"Katanya mau makan malam, kok malah bengong Cha," ucap Al, dan itu menyadarkan Icha.
Icha langsung meletakkan mukenanya, dan pergi keluar kamar tanpa mengajak Al.
"Main kabur-kabur aja sih Cha, malu ya? atau mau lagi?" ucap Al saat dia sudah berada disamping Icha.
Saat Icha akan membuka pintu, Al menghentikannya dengan menyentuh tangan Icha yang berada di handel pintu.
"Nanti lagi ya, gue jadi ketagihan," bisik Al ditelinga Icha.
Seketika Icha langsung menatap Al dengan tatapan membunuh, sedangkan Al hanya cengengesan. Lalu keduanya pun turun menuju ruang makan, karena sudah ditunggu oleh kedua orang tuanya.
Bersambung.......
\=\=\=\=\=\=\=\=\=
**Buat kalian yang suka karyaku, aku minta like dan komennya ya. Biar aku tambah semangat untuk update.😍
Kalau kalian punya poin lebih minta votenya juga😁🤭
Makasih yang udah berkenan baca**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Ninik Susiloyati
mmmm mau LG tuch Al....blm tau aza yg halal lbh enak...
2024-04-22
1
Elizabeth Zulfa
itu kecupan prtama mreka gak sih thor... secara kan Al playboy
2023-10-06
0
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ
Akhhhhh tanggunggg jawabbbbb sayaa baperrrrr. huaaaa mauuu alll😭😭😭
2022-10-06
0