Farhan tersenyum menanggapi ucapan adiknya.
"Itu tandanya kamu mulai ada rasa pada Al. Kakak faham kalian berdua menikah karena terpaksa dan tidak ada rasa cinta dihati kalian berdua, mungkin Al juga masih bingung dengan perasaannya. Sekarang tugas kamu memastikan apakah Al sudah mulai mencintaimu atau belum? Jika belum maka buatlah dia jatuh cinta denganmu, jangan sampai kamu kalah sama pacarnya, Al itu sudah menjadi milikmu sepenuhnya sedangkan dia tidak memiliki hak apa-apa," tutur Farhan panjang lebar.
"Kalian berdua itu masih terlalu muda sebenarnya untuk membina rumah tangga, tapi bagaimana lagi semuanya sudah terjadi yang penting kalian harus bisa mengendalikan ego masing-masing, karena usia remaja bisanya banyak menggunakan ego saat terjadi suatu masalah. Maka bicaralah dengan Al, bicara baik-baik supaya dia mau meninggalkan pacarnya, dan suruh jujur pada pacarnya kalau kalian sudah menikah," tambah Farhan lagi.
"Tapi Kak...." ucapan Icha terhenti saat mendengar bel berbunyi.
Ting tong
Ting tong
Ting tong
"Itu pasti Al yang datang, dia cari kamu, sana temui dia, kalau dia ijinin kamu tidur disini ya gak apa-apa tapi kalo tidak pulanglah, kakak gak keberatan," ucap Farhan lalu dia turun dari ranjang disusul oleh Icha.
Benar saja saat pintu terbuka ada Al didepan pintu.
"Icha masih disini kan kak?" tanya Al ketika pintu telah dibuka.
"Iya, ayo masuk Al," ucap Farhan lalu dia masuk dan diikuti oleh Al.
"Kalian bicaralah, aku tinggal ya," Farhan memberi ruang buat mereka untuk berbicara.
"Aku mau tidur sini untuk malam ini," ucap Icha seakan dia tahu kalau Al menyuruhnya untuk kembali ke apartemen.
"Kalo gitu, gue juga mau tidur sini," ucap dengan santainya.
"Kenapa gitu?" tanya Icha heran.
"Ya gak apa-apa, gak lucu kan kalo Papa sama Mama tau lo tidur disini gue tidur di sana, ntar dikira kita lagi marahan," alasan itu yang terlintas di kepala Al.
Icha mengira Al akan memberikan alasan selain itu, misalnya dia gak bisa tidur tanpa Icha. Ngarep banget sepertinya, pikir Icha.
"Oh kalo gitu, kita kembali ke apartemen mu saja, lagian disini aku gak punya baju ganti," akhirnya Icha mengurungkan niatnya untuk menginap di apartemen kakaknya
Setelah berpamitan dengan Farhan, Al dan Icha pun kembali ke apartemen, mereka langsung menuju kamar. Sesampainya di kamar, Icha langsung kekamar mandi untuk cuci muka dan mengganti pakainnya dengan baju tidur. Lalu Icha langsung tidur tanpa memperdulikan Al yang masih memainkan ponselnya. Dia tidur dengan membelakangi Al.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Empat hari berlalu, kini saatnya mereka berdua harus kembali ke Indonesia lagi. Selama empat hari mereka menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan, kadang mereka berjalann-jalan bersama dengan Farhan, tetapi hanya sesekali, lebih sering mereka berdua. Hubungan keduanya masih tetap sama, belum ada perubahan. Hanya saja Al lebih sering menghindari Martha, entah karena ada kedua orang tuanya atau karena hal lain, tidak tahu. Icha juga belum berani untuk meminta Al memutuskan Martha, entah kapan dia akan melakukan itu.
Kini mereka berdua sudah ada didalam pesawat, mereka larut dalam pikiran masing-masing. Al teringat dengan ucapan Mamanya tadi malam saat dia dan mamanya berbicara empat mata.
"Al, Mama tau kamu belum memutuskan pacarmu itu jadi Mama mohon setelah pulang dari sini temui dia dan putuskan dia, kamu kasih alasan yang tepat buat mutusin dia, kasian Icha kalo seperti ini terus, Mama lihat Icha sudah mulai menyukaimu Al, apa kamu tidak merasakan hal itu?" ucap Mamanya kala itu.
"Iya Ma, aku akan segera memutuskan dia, aku tau memang sepertinya Icha sudah menyukaiku ma," ucap Al.
"Kalau kamu sendiri gimana? Kalau kamu belum mencintainya belajarlah untuk mencintai Icha, dia istrimu dan dia yang berhak atas cintamu Al," titah Mamanya.
"Al akan coba Ma," hanya itu yang bisa Al ucapkan.
Percakapan dengan Mamanya semalam masih terngiang-ngiang dikepala Al. Selama perjalanan dia terus melamun, sampai-sampai dia tak sadar jika pesawat sudah turun. Tepukan dibahunya menyadarkan Al dari lamunan panjangnya.
Puk
"Al ayo turun, kita sudah sampai, aku lihat kamu melamun aja dari tadi," ajak Icha pada Al.
"Baiklah, ayo,"
Mereka berdua pun turun dari pesawat. Didepan sudah ada sopir yang menunggu mereka. Perjalanan dari bandara menuju rumah Al hanya memakan waktu sekitar satu jam. Mereka sampai dirumah seblum dhuhur berkumandang.
Setelah sampai rumah, merka masuk kedalam kamar, saat Icha akan memasuki kamar tamu yang biasanya dia tempati, tangan Al lebih dulu menariknya kekamar Al.
"Sini, aku mau bicara sama kamu," ucap Al.
Sontak ucapan itu membuat Icha bertanya-tanya, sejak kapan Al menggunakan 'aku' 'kamu' saat bicara dengan Icha.
Al duduk disisi ranjang, tetapi Icha masih saja berdiri didepan Al.
"Ayo duduk sini." Al menepuk sisi yang kosong disebalahnya.
Setelah Icha duduk, Al menatap Icha dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
"Cha kamu bantuin aku buat putusin Martha ya," pinta Al.
Ucapan Al tersebut membuat kening Icha berkerut, lalu dia berujar, "Kok harus aku?"
"Jujur aku bingung mau mutusin dia dengan alasan apa, kalau ada kamu mungkin aku akan lebih bisa mutusin dia, karena alasannya kamu," ucap Al menjelaskan.
"Apa yang bisa aku lakukan?" tanya Icha akhirnya.
Al tersenyum, pertanyaan itu menandakan kalau Icha mau membantunya.
"Nanti malam kita ketemu sama dia, aku akan mutusin dia nanti malam," ucap Al.
"Baiklah, aku akan ikutin apa katamu, eh apa gak lebih baik kita jujur aja sama dia," ucap Icha.
"Aku takut dia akan mengadu ke pihak sekolah Cha," Al merasa khawatir.
"Terserah kamu aja lah," ucap Icha.
Saat Icha akan beranjak dari duduknya, lagi-lagi Al mencegah.
"Tunggu Cha, duduk dulu," titah Al.
"Maafkan aku selama ini yah Cha, mungkin kamu banyak kecewa sama aku, jujur sebenarnya aku belom bisa menerima pernikahan kita ini, tapi mau gimana lagi ini sudah terjadi," Al menjeda kalimatnya.
"Aku memang belum menyukaimu, tapi aku akan belajar untuk menyukaimu Cha, sebenarnya aku sama Martha juga tidak suka, aku hanya terobsesi dengan Martha yang seorang idola disekolah kita, itu aja gak lebih, tapi saat aku mau putusin dia rasanya gak tega aja, entah kenapa padahal aku dulu sering gonta-ganti pacar, saat putus pun aku gak memikirkan mereka," Al menerawang jauh saat dia suka mempermainkan gadis.
"Iya Al, kita sama-sama untuk belajar menerima pernikahan ini, juga sama-sama belajar untuk menyayangi satu sama lain," ucap Icha.
"Kamu mau memaafkanku kan Cha?" tanya Al, lalu dia meraih kedua tangan Icha untuk digenggam.
Icha tersenyum dan mengangguk. Lalu Al membawa tubuh Icha kedalam pelukannya.
"Makasih ya,"
Icha mengangguk dalam pelukan Al.
"Satu lagi, mulai malam ini kita tidur satu kamar aja ya, barang-barangmu bawa kesini aja yang ada dikamar sebelah," ucap Al setelah melepaskan pelukannya.
Lagi-lagi Icha hanya mengangguk dan tersenyum.
"Gak ada jawaban lain apa selain mengangguk?" tanya Al dengan tersenyum.
"Habisnya aku bingung mesti jawab apa," Icha pun tersenyum.
Al masih saja tersenyum, lalu kedua tangannya beralih memegangi jilbab Icha.
"Mau apa?" tanya Icha, takut Al akan melakukan hal-hal aneh.
"Kalau dikamar lepas ini ya, siapa tahu aku besok langsung jatuh cinta sama kamu karena melihat kecantikan kamu," ucap Al dengan tersenyum menggoda.
"Nah gini kan lebih cantik Cha," ucapnya lagi setelah melepas jilbab Icha.
Icha terlihat malu setelah jilbabnya terlepas. Karena memang selama ini dia tidak pernah melepas hijabnya kecuali dikamar saat dia tidur sendiri.
"Aku suami mu, jadi gak usah malu, nanti juga terbiasa apalagi kalau...." Al menghentikan ucapannya karena mendapatkan cubitan diperutnya.
"Aw sakit Cha," ucapnya setelah Icha berhasil mencubitnya.
"Gombal aja dari tadi, udah kan, aku mau mandi sekarang," ucap Icha lalu berdiri.
"Mandi bareng ya Cha," Al tersenyum menggoda.
Icha yang mendengar itu, menatap Al dengan garang. Tetapi Al malah tertawa, lagi-lagi dia berhasil menggoda istrinya.
Bersambung...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
_musrifah
farhann
2022-11-22
0
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ
terlalu banyak kupuuu-kupuuuu🤧🤧
2022-10-07
0
Asih Silvia
asli thorrr kembali saat muda dulu🤣🤣melayanggg tingkat dewa🤣🤣
2022-09-04
1