Episode 11*

Hari ini Raisya tak masuk kantor begitu juga dengan Arya.

Arya membatalkan semua acaranya hari ini untuk menemani Raisya yang sedang sakit.Apalagi ibu Lina sang ibu mertua ikut menemani di apartemen mereka.

"Arya,apa hari ini kamu gak ada kerjaan di kantor..?"

"semua sudah di tangani Leo ma,Arya sudah meminta Leo membatalkan semua janji hari ini.." jawab Arya yang duduk di sofa sambil mengutak-atik smartphone nya.

"tapi,mas bukannya pagi ini ada meeting penting dengan PT.Xx..?" tanya Raisya,seingatnya memang ada beberapa meeting penting hari ini.

Arya meletakkan smartphonenya di meja,dia berjalan menuju ranjang bergabung dengan istri dan mamanya.

Arya duduk di tepi ranjang tepat di sebelah Raisya.

"sayang,bagaimana mungkin aku ninggalin kamu yang lagi sakit begini.." ucapnya seraya mengelus puncak kepala Raisya.Pandangan mereka pun kembali beradu. Rasa itu kembali hadir,tapi mereka berdua tak menyadarinya.

"tapi,mas,,,"

"sudahlah sayang pikirkan dulu kesehatan mu baru memikirkan yang lain..aku ga akan bangkrut hanya karena tidak menemui satu atau dua klien kita.." ucap Arya lembut,dan tidak terbantahkan,membuat Raisya diam.

"Arya bener sayang,itu sudah kewajiban dia sebagai seorang suami menjaga kamu..apalagi saat kamu sakit seperti ini..mama bangga padamu Arya..karena kamu sangat mencintai dan menghargai istri kamu,,"

"mama berdoa semoga kalian selalu bahagia sampai ajal memisahkan kalian,,"

"Aamiin.." Arya dan Raisya kompak mengaminkan doa ibu Lina.Sang ibu mertua pun kelihatan sangat bahagia,bisa melihat anak dan menantunya hidup bahagia.

drrt..drrt..drrt.

Hp Raisya yang ada di nakas dekat ranjang berdering.Arya yang berada lebih dekat dengan nakasnya segera mengambil hpnya dan menyerahkannya pada Raisya.

"ibu,," ucap Arya sambil memberikan hp ke Raisya..ia sempat membaca nama yang tertera di layar hp.

Kemudian ia kembali ke sofa mengambil kembali smartphonenya yang tadi ia letakkan di meja.

"apa buk,,mas Arya gak ngomong apa apa ke Raisya soal itu.,," Raisya melihat ke arah suaminya yang duduk di sofa dengan tatapan penuh tanya setelah mendengar suara ibunya dari seberang telepon.

Arya pun menoleh saat mendengar namanya di sebut dengan penuh tanya juga.

" iya buk,,nanti Raisya akan tanyakan pada mas Arya,,nanti Raisya telpon lagi.." Raisya mengakhiri obrolannya dengan sang ibu.

"mas,,apa benar mas Arya membelikan rumah baru buat ibu..?" tanya Raisya dengan nada serius,begitu juga dengan Ibu Lina yang sedari tadi duduk di ranjang menemaninya.

"iya,,kenapa,,?," jawabnya santai,berbeda dengan Raisya yang masih kaget mendengar ucapan ibunya kalau asisten Arya datang kerumahnya,menjemput ibu dan adiknya,dan membawa mereka ke rumah baru atas perintah Arya.

Dan rumah itu sudah atas namakan sang ibu.

"tapi,mas untuk apa mas membelikan rumah untuk ibu dan Nadia,,kami masih punya rumah meskipun kecil dan mas tau itu.."

"Astaga,sayang kenapa kamu selalu mendebat ku saat aku memberikan sesuatu buat keluarga kamu,bahkan untuk kamu sendiri,," Arya kembali menutup smartphonenya dan meletakkan di meja.

"aku tau apa yang harus aku lakukan,apa aku salah kalau aku memberikan hadiah kecil untuk mertua dan adik ipar ku??"

Arya kembali bergabung di ranjang mendekati istrinya.

"apa aku salah bila aku ingin membahagiakan mereka?,,sekarang mereka juga keluarga ku..aku gak mau mereka tinggal di tempat yang menurut ku tak layak,sementara kita,aku dan kamu tinggal serba nyaman disini..?" Arya sedikit menegaskan bila rumah yang mereka tempati itu sudah tak layak lagi..bagaimana tidak,bila hujan datang,rumah mereka sudah seperti kandang sapi.

Bukan berarti ia menghina mereka tapi memang itulah kenyataannya.

"apa yang Arya katakan benar sayang..mereka sekarang sudah menjadi tanggung jawab Arya..jadi anggap saja ini hadiah dari sang anak untuk ibu dan adiknya sebagai wujud bakti seorang anak pada orang tuanya.." ucap ibu Lina mendukung apa yang tengah di lakukan anaknya..bahkan ia merasa bangga pada anak laki lakinya itu.

Si satu sisi Raisya benar benar ga mengerti,mengapa Arya dan ibunya menganggap sepele dengan apa yang telah di lakukan Arya,,ia bingung bagaimana caranya ia mengembalikan semuanya setelah kontrak nya dengan pria itu berakhir..

"Daripada kamu terus saja mendebat ku seperti ini,lebih baik kamu banyak istirahat,biar cepat sehat,setelah itu kita kerumah baru ibu.." ucap Arya pada akhirnya.

...----------------...

Sudah 2 hari Raisya ijin gak masuk kerja.

Sebenarnya berapa pun lamanya ia tak masuk,tak akan berpengaruh pada karirnya,ia akan tetap di terima di kantornya,karena sang suami adalah bos disana,jadi secara tidak langsung ia juga pemilik perusahaan itu dalam tanda kutib Sementara selama ia masih menjadi istri kontrak sang presdir.

Hari ini Raisya sudah merasa lebih baik..ia bangun pagi menyiapkan sarapan untu suaminya,Raisya sudah rapi dan siap untuk bekerja lagi hari ini.

"Selamat pagi,," sapa Arya yang tiba tiba muncul di ruang makan,sudah siap untuk berangkat ke kantor.

"selamat pagi mas.." jawab Raisya sambil mengambilkan secangkir kopi untuk suaminya..

"terimakasih,," ucapnya saat menerima kopi dari Raisya.

"kamu beneran mau masuk kerja hari ini,,? apakah sudah bener bener sehat.." tanya Arya pada Raisya yang kini duduk di sampingnya.

"iya,mas aku sudah merasa baikan,," jawab Raisya seraya mengambilkan nasi goreng buatannya di piring lalu ia berikan pada Arya.

"baiklah,kalau itu mau kamu,," Arya pun akhirnya mengijinkan Raisya untuk kembali bekerja.

Karen sudah jam 8 pagi,Arya dan Raisya berangkat ke kantor.Mereka berangkat bersama,kali ini tak ada sopir yang mengantar mereka,jadi Arya yang mengemudikan mobilnya.

Pagi ini ada jadwal meeting dengan klien dari PT.xx jam 10 pagi di restoran.xxx.

tok tok tok

"masuk.."

setelah mendapat jawaban dari yang punya ruangan Raisya masuk ke ruangan direktur.

"eh,Sya ada apa? ," tanya Arya saat melihat Raisya masuk ke ruangannya.

"ehm,aku cuma mau mengingatkan,nanti jam 10 mas ada meeting dengan PT.xx.."

"iya,aku ingat,dan untuk meeting nanti sebaiknya kamu gak usah ikut,biar Leo yang temani aku..kamu di kantor aja,,"

"tapi,mas,," Raisya sedikit bingung mengapa Arya tidak mengijinkan nya ikut meeting,padahal itu salah satu tugasnya sebagai seorang sekretaris.

"Sya,kamu ini baru sembuh dari sakit,aku takut nanti kamu kecapean dan jatuh sakit lagi..jadi kamu selesaikan pekerjaan kamu yang lain di kantor,,aku gak akan lama meeting nya,dan habis meeting kita pulang.."

jelas Arya,ia gak mau sang istri kecapean dan sakit lagi gara gara dia yang terlalu sibuk bekerja.Akhirnya Raisya pun menuruti ucapan Arya.

...----------------...

Jam 12 siang Arya kembali ke kantor,ia langsung menemui Raisya di tempatnya.

"Sya,kita pulang sekarang.."Raisya kaget tiba tiba Arya sudah berada di ruangannya.

"tapi,pekerjaan ku belum selesai mas,sebentar lagi ya.." Arya menggeleng mendengar jawaban Raisya.Kemudian ia menutup laptop yang dipakai Raisya dan menarik tangan Raisya untuk pulang bersamanya.Raisya pun langsung meraih tas kecilnya dan mengikuti langkah suaminya.

Arya tak peduli banyak karyawan yang melihatnya,ia melingkarkan tangannya di pinggang Raisya,menurutnya Raisya adalah istrinya,Raisya adalah miliknya.Ia tak peduli semua orang melihatnya.

Begitu sampai mobil Arya membukakan pintu untuk Raisya dan menutupnya,kemudian ia juga masuk mobil lewat pintu samping.Dan mereka pergi meninggalkan gedung itu tanpa Leo.

Raisya merasa aneh,sejak ia sakit kemarin,Arya jadi posesif padanya,saat dirumah ia tak boleh mengerjakan pekerjaan rumah..kecuali memasak..karena Raisya ingin masak sendiri saat ia merasa mampu..dan hari ini,Arya melarangnya ikut meeting,takut Raisya kecapean,terakhir masih jam 12 pria itu mengajaknya pulang.

Entah apa yang ada di pikiran Arya,Raisya tak mengerti,,saat sebelum menikah kontrak dengan Arya,,pria itu sosok orang yang dingin,kaku,jarang tersenyum..tapi setelah mengenalnya,,pria itu menjadi sosok yang hangat dan penuh perhatian,terutama pada keluarga,dan orang terdekatnya.Jadi apa mungkin sekarang ia menjadi bagian dari salah 1 golongan itu..???Raisya menggelengkan kepalanya,ia harus sadar diri dengan statusnya..ia hanyalah sekretaris pria yang kebetulan mendapat mandat untuk menjadi istri kontraknya dalam waktu setahun.

Seandainya ia punya hak untuk bertanya pada pria yang kini duduk mengemudi di sampingnya,ia pasti sudah memborbardir pria itu dengan berbagai macam pertanyaan yang akhir akhir ini membuatnya bingung.

Mereka berkendara dalam diam,entah apa yang ada dalam pikiran mereka.Hanya mereka dan Tuhanlah yang tahu.

Arya menghentikan mobilnya di salah 1 mall ter besar di kota itu.

"mas,ngapain kita kesini,,? " tanta Raisya saat mengetahui mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan supermarket.

"belanja,,mau ngapain lagi..ayo turun.."

Arya mengajak Raisya turun dari mobil..dan lagi lagi ia tak segan menggandeng tangan Raisya masuk ke dalam mall.

Mereka memasuki toko bahan makanan disana.

Sambil mendorong troli belanjaan Arya enggan melepas tangan Raisya.

Ia pun juga memasukan beberapa bahan makanan ke dalam troli.Dan saat dirasa sudah cukup,,Arya pergi ke resto yang ada disana,,memesan beberapa makanan,,untuk beberapa orang,mungkin untuk 4 sampai 6 orang.

Raisya kembali di buat bingung dengan apa yang dilakukan Arya,tapi ia tak berani bertanya..takut salah.

Setelah belanja dan membeli makanan selesai mereka kembali ke mobil.

"mas,,apa mas mengundang seseorang untuk makan siang di rumah..kalau benar kenapa mesti beli makanan ,,?kan aku bisa masak??.." tanya Raisya pada akhirnya.

"iya kita memang akan makan siang tapi gak di apartemen .." jawab Arya sambil tersenyum memandang Raisya yang duduk di sampingnya.

"kalau gak di apartemen teruss,,,,?.."

"nanti kamu juga akan tahu sendiri kalau sudah sampai.." jawab Arya sambil tersenyum,ia tahu benar kalau Raisya sedang bingung mau kemana mereka.Tapi ia sengaja tak memberi tahu Raisya.

Akhirnya mereka sampai ketempat tujuan,mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah cukup besar di kawasan perkotaan..mungkin tak jauh dari apartemen tempat tinggal mereka.Hanya butuh waktu 30 menitan dari apartemen kesini.

Arya dan Raisya turun dari mobil..ia penasaran dengan rumah yang mereka datangi.

"ini rumah siapa mas,,??," tanya Raisya pada Arya yang tengah membuka bagasi mobil.

Sebelum mendapat jawaban terdengar suara nyaring seorang gadis kecil yang sangat tak asing di telinganya.

Dan gadis itu berlari menyambutnya..disusul seorang ibu yang berjalan di belakangnya.

"mbak,Raisya,,," gadis itu memeluknya dengan gembira.

Raisya bingung mengapa adik dan ibunya ada di sana.Ia menoleh ke arah Arya yang sedang mengeluarkan belanjaan mereka dari bagasi mobil..Arya hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ke arah Raisya yang masih terlihat bingung.

Kemudian Raisya bertemu dengan ibunya,bersalaman dengan mencium tangan sang ibu.

Sadar bahwa Arya butuh bantuan,Raisya pun menghampirinya..

"maaf,," ucapnya...Arya menggeleng dan tersenyum,ia tau maksud Raisya.

"sudah biar aku aja yang bawa masuk,,kamu bawa masuk ini aja." Arya menyerahkan bungkusan berisi makanan kepada Raisya untuk di bawa ke dalam.

Mereka masuk ke dalam rumah..di ikuti Arya yang membawa barang belanjaanya.Ia meletakan belanjaan di dapur,kemudian menemui ibu mertua,bersalaman sambil mencium tangan seperti apa yang di lakukan Raisya.

"nak Arya kok repot repot bawa belanjaan sebanyak itu..ibu dan Nadia sudah banyak merepotkan nak Arya.." ucap ibu Widya pada Arya.

"gak repot kok buk,,malah Arya Senang melakukannya,,kita sekarang 1 keluarga..Arya anak ibu juga.." jawab Arya pelan sambil tersenyum pada ibu mertuanya.

Sementara itu Raisya sibuk menata makan siang di dapur bersama Nadia.

"mbak,Nadia seneng banget deh pindah kesini,,rumahnya bagus,,gak bocor kalau hujan..beda dengan rumah kita yang lama mbak.." Raisya hanya tersenyum mendengar celotehan sang adik,,ia gak menyangka pria yang menjadikannya istri kontrak berbuat sejauh ini untuk keluarganya.

Wajar jika adiknya sangat bahagia tinggal dirumah ini,,rumahnya besar,bagus,dan tentunya tidak bocor saat hujan.Sebenarnya dari dulu ia ingin memberikan rumah yang layak untuk ibu dan adiknya,tapi apa daya,ia tak punya cukup uang untuk memberikannya,dan sekarang pria itu yang mewujudkannya.

Setelah makanan siap,mereka makan bareng di meja makan.Nadia terlihat begitu lahap menyuapkan makanan yang di berikan Arya padanya.

Mungkin karena kehidupan mereka yang serba pas pas an mereka jarang sekali makan makanan se enak ini.

"pelan pelan sayang,nanti kamu keselek.." ucap Raisya pelan saat melihat Nadia makan dengan lahap.

"apa ibu dan Nadia betah tinggal di rumah ini,,kalau gak Arya bisa mencarikan rumah lain yang lebih nyaman.." Tanya Arya pada ibu Widya sang mertua.

"nak Arya ini sudah lebih dari cukup untuk ibu dan Nadia, kami nyaman tinggal di sini,,seharusnya nak Arya tak perlu melakukan ini,kami masih punya tempat tinggal.." jawab sang ibu terharu melihat apa yang telah di lakukan menantunya.

"bu,Arya kan sudah bilang,kita ini 1 keluarga,dan Arya juga bertanggung jawab penuh atas hidup ibu dan Nadia..jadi kalau ada apa apa ibu dan Nadia gak usah ragu untuk menghubungi Arya atau Raisya..kami ini anak anak ibu.." ucap Arya pelan sambil memegang tangan ibu Widya dengan lembut,ia sebenarnya merasa sangat bersalah karena telah menyeret Raisya,putrinya dalam kehidupan pribadinya yang sering kali terekspos di muka umum..sekaligus membohongi ibu itu..tapi apa daya semua itu telah terjadi sekarang..dan gak ada seorangpun yang bisa mengubahnya,termasuk dirinya sendiri.

to be continued👉👉👉👉👉

Terpopuler

Comments

Saja Ah

Saja Ah

lanjut author

2021-07-23

1

Umi Yan

Umi Yan

Next thor

2020-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 *Episode 01*
2 *Episode 02*
3 *Episode 03*
4 *Episode 04*
5 *Episode 05*
6 *Episode 06*
7 *Episode 07*
8 *Episode 08*
9 *Episode.09*
10 *Episode 10*
11 Episode 11*
12 *Episode 12*
13 *Episode 13*
14 *Episode 14*
15 *Episode 15*
16 *Episode 16*
17 *Episode 17*
18 *Episode18*
19 *Episode 19*
20 *Episode 20*
21 *Episode 21*
22 *Episode 22*
23 *Episode 23*
24 *Episode 24*
25 *Episode 25*
26 * Episode 26 *
27 * Episode 27 *
28 * Episode 28 *
29 *Episode 29*
30 "Episode 30*
31 *Episode 31*
32 *Episode 32*
33 *Episode 33**
34 *Episode 34*
35 *Episode 35*
36 *Episode 36*
37 *Episode 37*
38 *Episode 38*
39 *Episode 39*
40 *Episode 40*
41 *Episode 41*
42 *Episode 42*
43 *Episode 43*
44 *Episode 44*
45 *Episode 45*
46 *Episode 46*
47 *Episode 47*
48 *Episode 48*
49 *Episode 49*
50 *Episode 50*
51 *Episode 51*
52 *Episode 52*
53 *Episode 53*
54 *Episode 54*
55 *Episode 55*
56 *Episode 56*
57 *Episode 57*
58 *Episode 58*
59 *Episode 59*
60 *Episode 60*
61 *Episode 61*
62 *Episode 62*
63 *Episode 63*
64 Episode 64*
65 Episode 65*
66 Episode 66*
67 Episode 67*
68 Episode.68*
69 Episode 69*
70 Episode 70*
71 Episode 71*
72 Episode 72*
73 Episode 73*
74 Episode 74*
75 Episode 75*
76 Episode 76*
77 Episode 77*
78 Episode 78*
79 Episode 79*
80 Episode 80*
81 Episode 81
82 Episode 82*
83 Episode 83
84 Episode 84*
85 Episode 85*
86 Episode 86*
87 Episode 87*
88 Episode 88*
89 Episode 89*
90 Episode 90*
91 Episode 91*
92 Episode 92*
93 Episode 93*
94 Episode 94*
Episodes

Updated 94 Episodes

1
*Episode 01*
2
*Episode 02*
3
*Episode 03*
4
*Episode 04*
5
*Episode 05*
6
*Episode 06*
7
*Episode 07*
8
*Episode 08*
9
*Episode.09*
10
*Episode 10*
11
Episode 11*
12
*Episode 12*
13
*Episode 13*
14
*Episode 14*
15
*Episode 15*
16
*Episode 16*
17
*Episode 17*
18
*Episode18*
19
*Episode 19*
20
*Episode 20*
21
*Episode 21*
22
*Episode 22*
23
*Episode 23*
24
*Episode 24*
25
*Episode 25*
26
* Episode 26 *
27
* Episode 27 *
28
* Episode 28 *
29
*Episode 29*
30
"Episode 30*
31
*Episode 31*
32
*Episode 32*
33
*Episode 33**
34
*Episode 34*
35
*Episode 35*
36
*Episode 36*
37
*Episode 37*
38
*Episode 38*
39
*Episode 39*
40
*Episode 40*
41
*Episode 41*
42
*Episode 42*
43
*Episode 43*
44
*Episode 44*
45
*Episode 45*
46
*Episode 46*
47
*Episode 47*
48
*Episode 48*
49
*Episode 49*
50
*Episode 50*
51
*Episode 51*
52
*Episode 52*
53
*Episode 53*
54
*Episode 54*
55
*Episode 55*
56
*Episode 56*
57
*Episode 57*
58
*Episode 58*
59
*Episode 59*
60
*Episode 60*
61
*Episode 61*
62
*Episode 62*
63
*Episode 63*
64
Episode 64*
65
Episode 65*
66
Episode 66*
67
Episode 67*
68
Episode.68*
69
Episode 69*
70
Episode 70*
71
Episode 71*
72
Episode 72*
73
Episode 73*
74
Episode 74*
75
Episode 75*
76
Episode 76*
77
Episode 77*
78
Episode 78*
79
Episode 79*
80
Episode 80*
81
Episode 81
82
Episode 82*
83
Episode 83
84
Episode 84*
85
Episode 85*
86
Episode 86*
87
Episode 87*
88
Episode 88*
89
Episode 89*
90
Episode 90*
91
Episode 91*
92
Episode 92*
93
Episode 93*
94
Episode 94*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!