*Episode 16*

Terlihat jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tapi belum ada tanda tanda Arya pulang kerumah.

Raisya terlihat sangat khawatir,karena sejak pulang dari panti dan pamit ada urusan,Arya belum ada kabar,hp nya pun mati.

Raisya menunggunya dengan setia di teras depan,ia sangat menghawatirkan pria itu.

"Sya,apa Arya belum mengabari,,?" tanya ibu Lina saat melihat menantunya masih setia menunggu Arya di teras rumah.Dan Raisya pun menggeleng pelan.

"kamu sudah coba menghubunginya ,,??" tanya ibu Lina kembali.

"handphone nya mati ma,," jawab Raisya pelan.

"ada apa sebenarnya dengan anak itu,pergi tak memberi kabar..apa kalian ada masalah,,?" tanya ibu Lina menyelidiki.

"kami baik baik saja ma,,Raisya juga gak tau kenapa semenjak pulang dari panti mas Arya terlihat sangat aneh,,tadi Raisya sudah menghubungi Pak Leo,tapi pak

Leo juga gak tau dimana mas Arya.." Raisya terlihat seperti mau menangis,membuat mamanya ikut sedih kemudian menarik Raisya dalam pelukannya.

"sudah sayang jangan khawatir,pasti Arya akan baik baik saja..kita tunggu di dalam yaa,,disini dingin nanti kamu bisa masuk angin apalagi kamu belum makan dari tadi siang..," Ibu Lina mengajak Raisya untuk masuk ke dalam rumah..dan Raisya pun menurut.

Benar apa kata ibu Lina dari tadi siang Raisya belum makan ia menunggu Arya tapi sampai detik ini pria itu belum juga kembali.

Baru beberapa langkah menuju pintu,terdengar suara klakson mobil dan scurity rumah segera membuka gerbang dan hal itu membuat Raisya dan ibu Lina Reflek kembali..mereka lega melihat mobil Arya yang datang.

Mobil langsung masuk ke halaman rumah dan berhenti tepat di depan teras.

Dan setelah setelah berhenti bukannya Arya yang keluar dari mobil tapi Leo sang asisten yang keluar dari pintu kemudi dan segera membuka pintu penumpang belakang,ia memapah Arya keluar dari mobil,membuat Raisya dan ibu Lina kaget setengah mati melihat keadaan Arya yang sedang kacau.Raisya segera berlari membantu Leo memapah Arya ke dalam.

"ada apa dengan Arya, Leo..??" tanya ibu Lina sambil mengekori Leo dan Raisya memapah Arya menuju ke kamar.

Setelah sampai di kamar Arya di baringkan diranjang,Raisya melepas sepatu yang di kenakan Arya,,

"saya juga kurang tau tante,tadi saya temukan pak Arya di kantor sudah dalam kondisi seperti ini." Jawab Leo atas pertanyaan Ibu Lina.

Kini ibu Lina duduk di tepi ranjang di samping Arya sambil membelai puncak kepala Arya yang sedang tak sadarkan diri karena mabuk.

Ini kali ke 2 Arya seperti ini,pertama kali ia mabuk karena pisah dengan Reva 2 tahun yang lalu.

Tapi sekarang ini ada masalah apalagi dengannya,,? beribu pertanyaan muncul dalam benak ibu Lina.

"leo apa ada masalah di kantor..?" tanya ibu Lina dan Leo menjawab dengan gelengan kepala.

"Yaa Tuhan,kamu kenapa nak..?" ibu Lina terlihat sangat sedih melihat keadaan putranya sekarang.

Begitu pula dengan Raisya,semenjak ia bekerja di perusahaan milik keluarga Wijaya dan mengenal Arya,sampai sekarang menjadi istri kontraknya,ia tak pernah melihat pria itu mabuk mabukan seperti sekarang ini.Yang ia tahu sejak awal soal Arya Wijaya adalah sikapnya yang dingin,angkuh dan kaku,hal itu sudah menjadi rahasia umum.

"Leo,tolong minta bibik ambilkan air hangat untuk menyeka Arya,,.." perintah ibu Lina pada Leo asisten Arya. Dan Leo pun segera keluar memenuhi permintaan ibu Lina.

Beberapa menit kemudian seorang irt datang membawa baskom berisi air hangat.Dan memberikannya pada ibu Lina tapi Raisya mengambil alih.

"biar Raisya aja yang menyeka mas Arya ma.." pinta Raisya sambil mengambil baskom dari tangan ibu Lina.Ibu Lina pun mengangguk membiarkan menantunya menyeka Arya.

Dengan penuh perhatian dan kelembutan Raisya menyeka Arya.

Jika Arya bukan suami kontraknya,pasti ia akan memborbardir pria itu dengan berbagai macam pertanyaan.

Tapi sayang statusnya hanya sebatas kontrak dan ia tak berhak mencampuri urusan pribadi Arya.

Setelah selesai Raisya menyelimuti Arya,dan karena sudah tengah malam Leo pamit pulang dan ibu Lina pun kembali ke kamarnya.

Malam ini pak Wijaya tidak ada di rumah beliau ada acara bersama rekan rekan bisnisnya keluar kota untuk beberapa hari ke depan.

Malam ini Raisya berjaga di samping Arya,karena sejak tadi Arya belum juga sadar.

Sampai akhirnya Raisya tertidur di sampingnya,dengan kepala beralaskan lengannya sedangkan tubuhnya terduduk dilantai.

Sampai akhirnya Arya berteriak karena mimpi buruk..membuat Raisya yang baru saja tertidur terjaga kembali.

Ia segera bangkit dari duduknya dan mencoba menenangkan Arya.

"mas,mas Arya bangun mas,," Raisya mencoba menyadarkan Arya dari mimpinya.

Dan akhirnya ia tersadar dan begitu ia sadar,yang ia lihat adalah Raisya,istrinya,,ia pun secara tidak sadar langsung menarik Raisya dalam pelukannya.

Entah kenapa saat ini yang ia inginkan hanya Raisya yang kini dalam pelukannya.

Raisya pun bingung tak tahu harus bagaimana ketika mendapat perlakuan seperti ini dari Arya.

Ia mencoba melepaskan tapi Arya malah mempererat pelukannya.

"tetaplah disini,jangan pernah tinggalkan aku,," ucap Arya sambil terus memeluk Raisya dan akhirnya Raisya pun hanya bisa pasrah apalagi ia merasakan pria itu tengah menangis dalam pelukannya.

Ia tak tega melihatnya seperti itu.Sungguh bukan seperti seorang Arya Wijaya yang ia kenal.

"Berjanjilah untuk tetap bersamaku.." Arya melepas pelukannya sebentar dan menangkup wajah Raisya dengan ke dua tangannya.

Pandangan mereka bertemu Raisya baru tahu bahwa seorang Arya Wijaya bisa terpuruk seperti saat ini.

Arya melihat ada air mata mengalir di wajah cantik Raisya,ia pun menghapus air mata di wajah Raisya dengan tangannya.

Ia sungguh tak ingin melihat Raisya menangis apalagi karenanya.

Dari dulu ia berusaha menghapus kesedihan dalam kehidupan Raisya,tapi saat ini gadis itu malah menangis karenanya.

"jangan pernah menangis lagi,apalagi karena aku.." Arya bicara lembut pada Raisya,tapi bukannya berhenti menangis tapi malah air mata Raisya mengalir deras tanpa permisi.Membuat Arya menariknya dalam pelukannya kembali.

"maafkan aku,,sudah membuat kamu menangis..sungguh aku gak ada maksud.."

Entah kenapa seakan Raisya ikut merasakan apa yang dirasakan Arya,walaupun ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pria itu.

Beberapa saat dalam pelukan Arya,akhirnya Raisya sadar dan melepas pelukannya.

"mas Arya aku ambilkan makan pasti mas Arya belum makan,," Raisya menawarkan makan malam untuk Arya.Namun Arya menggeleng.

"enggak,aku gak lapar,,tetaplah disini seperti ini,aku tak ingin apa apa.." Raisya tahu perkataan Arya ini adalah pernyataan yang tak bisa di bantah.

Dan akhirnya ia pun memutuskan untuk tetap diam disana dalam pelukan Arya,,tanpa sadar akhirnya mereka pun tertidur dalam duduk dan saling berpelukan.

Sekitar jam 05:00 pagi Raisya terbangun,dan dia sedikit menyimpulkan sebuah senyuman melihat wajah Arya sang suami adalah wajah orang yang pertama kali ia lihat saat membuka mata di pagi hari.

Tak sembarang orang bisa seberuntung dia,bisa melihat seorang Arya Wijaya sedang tertidur pulas dalam pelukannya,,melihat pria itu menangis,tertawa,manja seperti anak anak.

Raisya membelai wajah tampan suaminya yang sedang terlelap..wajah tampannya tak berkurang walau sedang tidur.

Ia pun pelan pelan bangun dari tidurnya,agar tak membangunkan Arya.

Raisya segera melakukan ritual rutinnya di pagi hari,setelahnya ia pergi ke dapur untuk memasak dan menyiapkan sarapan untuk suami dan mertuanya.

"selamat pagi sayang,," sapa ibu Lina saat melihat menantunya menata sarapan di meja makan.

"pagi ma,," balas Raisya dengan senyuman seraya menata makanan di meja makan.

"bagaimana dengan Arya,,apa dia baik baik saja,,?"

"mas Arya masih tidur ma..Raisya gak tega bangunin.." jawab Raisya pelan sambil menyiapkan secangkir teh hangat untuk mertuanya.

"mama gak habis pikir,kenapa dia sampai seperti itu semalam..apa Arya gak ngomong apa apa sama kamu,,?" ibu Lina bertanya soal keadaan Arya pada menantunya tentang kejadian semalam.

"belum ma,mas Arya belum ngomong apa apa,,"

"kamu yang sabar ya Sya menghadapi Arya,,mama pengin cerita suatu hal sama kamu,mama pikir ini sudah waktunya,,"

"soal apa ma,,?" tanya Raisya penasaran.

"ini soal Arya suami kamu.." Akhirnya ibu Lina menceritakan soal masa lalu Arya,,ia bercerita kalau Arya adalah anak panti asuhan yang di ambil oleh keluarga wijaya saat Arya berusia 10 tahun,dan semuanya di ceritakan Ibu Lina pada menantunya,tak terkecuali Tania,gadis itu juga anak adopsi.

Namun bedanya Tania di adopsi sejak bayi oleh ibu Lina.

Raisya merasa trenyuh mendengar masa lalu Arya yang baru kali ini ia ketahui.

Ternyata Arya juga sama dengan dia pernah mengalami hidup susah di masa lalunya apalagi ia di tinggalkan begitu saja di depan panti oleh keluarganya.

"mama harap,cerita mama ini tak mengurangi rasa sayang dan cinta kamu sama Arya ya,,dia sangat butuh kamu,apalagi saat ini,mama yakin Arya sedang terpuruk saat ini hingga ia seperti semalam..Arya orang yang baik,penyayang dan bertanggung jawab Sya..mama mohon jangan pernah kamu tinggalkan Arya.." ibu Lina meraih tangan Raisya dengan ke dua tangannya seraya memohon agar menantunya itu selalu mendampingi Arya dalam keadaan apapun.

"iya ma,Raisya janji akan selalu mendampingi Mas Arya apapun keadaannya..Raisya janji ma,," mendengar jawaban tulus dari Raisya ibu Lina langsung menarik menantunya itu ke dalam pelukannya.Mereka saling menangis dalam pelukan.

"biar Raisya antar sarapan buat mas Arya dulu ya ma.." Raisya minta ijin bu Lina untuk mengantar sarapan untuk Arya ke kamar atas.

"iya sayang,sekalian kamu juga sarapan yaa.."

"iya ma.."

Raisya pergi ke kamar dengan membawa nampan berisi sarapan,,air jeruk hangat,,untuk Arya.

Sampai kamar Raisya melihat Arya sedang duduk di ranjang bersandar kepala ranjang,dengan raut wajah acak acakan,lesu ,kucel dan gak bersemangat.Ia pun tak sadar ada Raisya yang kini sudah duduk di sebelahnya.

"mas,,ini aku bawakan sarapan untuk mas,,mas makan dulu yaa,,dari semalam mas gak makan.," Raisya mencoba membujuk Arya untuk makan.Tapi Arya menolaknya.

"aku gak lapar Sya,,bawa aja sarapannya keluar,,"

"mas,,kalau mas gak makan nanti mas bisa sakit,,apa mas gak kasian lihat mama dan papa kuatir,,melihat kondisi mas semalam aja mama sudah sangat khawatir.."

Arya hanya memandang makanan dan istrinya secara bergantian.

"mas makan yaa,,biar aku suapin.." Karena tak mendapat jawaban dari Arya,Raisya memberanikan diri untuk menyuapkan sesendok nasi + lauk ke dalam mulut Arya,,dan pria itu tak menolaknya,ia membuka mulutnya saat Raisya menyuapinya.

Baru suapan ke 3 Arya sudah tak mau makan lagi,,ia terlalu terpukul mengetahui kabar tentang orang tuanya,yang sengaja membuangnya,tak menginginkan kehadirannya di dunia ini.

Arya menyandarkan kepalanya di bahu Raisya,,membuat Raisya sedikit kaku.

"tetaplah seperti ini,,aku pinjam bahu mu sebentar saja.." kata Arya,saat mengerti kekakuan Raisya.

Raisya pun paham dan ia hanya bisa diam disana.Rapi ia merasakan pria itu sedang menangis di bahunya.Ingin rasanya ia menanyakan tentang apa yang terjadi tapi ia mengurungkan niatnya.

"menangislah sepuasnya mas,kalau itu bisa membuat hati mas merasa tenang,aku akan ada disini untuk mas,," ucap Raisya memberanikan diri pada Arya,pria itu pun mengangguk pelan,ia meraih tangan Raisya dan menggenggamnya untuk menguatkan dirinya yang sedang rapuh.

"berjanjilah untuk tetap berada di sampingku,disini,," ucap Arya tanpa berkutik di tempatnya.

Raisya pun mengangguk pelan.Kemudian ia memberikan segelas air jeruk hangar untuk Arya untuk menyegarkan badannya .

"ini mas,minum dulu,tadi aku buatkan air jeruk hangat untuk menghilangkan pengaruh alkohol.."

Arya bangkit dan meminum air jeruk buatan istrinya ia meminumnya sampai habis.Setelah habis Raisya mengambil gelas dari tangan Arya dan meletakkannya di atas nakas.

"maaf.." tiba tiba Arya minta maaf..membuat Raisya bingung.

"maaf,,karena kamu jadi tahu keadaan ku yang seperti ini,," Arya mencoba menjelaskan tapi Raisya menggeleng pelan,

"mas,gak perlu minta maaf,,semua orang pasti punya masalah,termasuk mas Arya dan juga aku,tapi alangkah baiknya kita menyelesaikan masalah dengan tenang,jangan sampai terjerumus pada hal hal yang nantinya merugikan diri kita sendiri.aku akan berusaha mendengar keluh kesah mas Arya bila mas berkenan untuk bercerita..tapi kalau tidak juga tak apa apa.."

Arya hanya bisa diam mendengar ucapan istrinya,bukannya ia tak mau bercerita pada Raisya,namun ia takut istrinya itu akan pergi meninggalkannya saat tahu siapa dia sebenarnya.

"aku gak apa apa,,aku cuma ada sedikit pikiran,,maaf ya kalau aku sudah buat kamu khawatir.." Arya masih menutupi masa lalunya dari Raisya ia tak mau Raisya pergi darinya.

"jam berapa sekarang,,? harusnya kita sudah di kantor,," Arya mengalihkan pembicaraan ke urusan kantor.

"mas,sebaiknya hari ini mas istirahat aja dulu dirumah,,tadi aku udah hubungi pak Leo untuk handle urusan kantor,,jadi mas gak usah khawatir.." jawab Raisya menjelaskan,memang tadi pagi ia sudah menghubungi Leo untuk handle urusan kantor agar Arya bisa istirahat.

Arya pun senang melihat Raisya begitu perhatian padanya.

Seandainya gak ada perjanjian itu pasti ia akan menjadi pria paling beruntung mendapatkan istri seperti Raisya.

Tapi mulai saat ini ia berjanji dalam dirinya sendiri kalau ia tak akan pernah melepaskan Raisya dengan atau tanpa perjanjian itu..ia akan melakukan apapun agar Raisya tetap berada di sisinya,menjadi miliknya,menjadi nyonya Arya Wijaya selamanya.

to be continued👉👉👉👉👉

Terpopuler

Comments

Marlyn

Marlyn

uhh sosweet😊

2021-07-21

0

Anhi Asriani

Anhi Asriani

benih2 cnta tmbuh..

2021-04-21

2

lihat semua
Episodes
1 *Episode 01*
2 *Episode 02*
3 *Episode 03*
4 *Episode 04*
5 *Episode 05*
6 *Episode 06*
7 *Episode 07*
8 *Episode 08*
9 *Episode.09*
10 *Episode 10*
11 Episode 11*
12 *Episode 12*
13 *Episode 13*
14 *Episode 14*
15 *Episode 15*
16 *Episode 16*
17 *Episode 17*
18 *Episode18*
19 *Episode 19*
20 *Episode 20*
21 *Episode 21*
22 *Episode 22*
23 *Episode 23*
24 *Episode 24*
25 *Episode 25*
26 * Episode 26 *
27 * Episode 27 *
28 * Episode 28 *
29 *Episode 29*
30 "Episode 30*
31 *Episode 31*
32 *Episode 32*
33 *Episode 33**
34 *Episode 34*
35 *Episode 35*
36 *Episode 36*
37 *Episode 37*
38 *Episode 38*
39 *Episode 39*
40 *Episode 40*
41 *Episode 41*
42 *Episode 42*
43 *Episode 43*
44 *Episode 44*
45 *Episode 45*
46 *Episode 46*
47 *Episode 47*
48 *Episode 48*
49 *Episode 49*
50 *Episode 50*
51 *Episode 51*
52 *Episode 52*
53 *Episode 53*
54 *Episode 54*
55 *Episode 55*
56 *Episode 56*
57 *Episode 57*
58 *Episode 58*
59 *Episode 59*
60 *Episode 60*
61 *Episode 61*
62 *Episode 62*
63 *Episode 63*
64 Episode 64*
65 Episode 65*
66 Episode 66*
67 Episode 67*
68 Episode.68*
69 Episode 69*
70 Episode 70*
71 Episode 71*
72 Episode 72*
73 Episode 73*
74 Episode 74*
75 Episode 75*
76 Episode 76*
77 Episode 77*
78 Episode 78*
79 Episode 79*
80 Episode 80*
81 Episode 81
82 Episode 82*
83 Episode 83
84 Episode 84*
85 Episode 85*
86 Episode 86*
87 Episode 87*
88 Episode 88*
89 Episode 89*
90 Episode 90*
91 Episode 91*
92 Episode 92*
93 Episode 93*
94 Episode 94*
Episodes

Updated 94 Episodes

1
*Episode 01*
2
*Episode 02*
3
*Episode 03*
4
*Episode 04*
5
*Episode 05*
6
*Episode 06*
7
*Episode 07*
8
*Episode 08*
9
*Episode.09*
10
*Episode 10*
11
Episode 11*
12
*Episode 12*
13
*Episode 13*
14
*Episode 14*
15
*Episode 15*
16
*Episode 16*
17
*Episode 17*
18
*Episode18*
19
*Episode 19*
20
*Episode 20*
21
*Episode 21*
22
*Episode 22*
23
*Episode 23*
24
*Episode 24*
25
*Episode 25*
26
* Episode 26 *
27
* Episode 27 *
28
* Episode 28 *
29
*Episode 29*
30
"Episode 30*
31
*Episode 31*
32
*Episode 32*
33
*Episode 33**
34
*Episode 34*
35
*Episode 35*
36
*Episode 36*
37
*Episode 37*
38
*Episode 38*
39
*Episode 39*
40
*Episode 40*
41
*Episode 41*
42
*Episode 42*
43
*Episode 43*
44
*Episode 44*
45
*Episode 45*
46
*Episode 46*
47
*Episode 47*
48
*Episode 48*
49
*Episode 49*
50
*Episode 50*
51
*Episode 51*
52
*Episode 52*
53
*Episode 53*
54
*Episode 54*
55
*Episode 55*
56
*Episode 56*
57
*Episode 57*
58
*Episode 58*
59
*Episode 59*
60
*Episode 60*
61
*Episode 61*
62
*Episode 62*
63
*Episode 63*
64
Episode 64*
65
Episode 65*
66
Episode 66*
67
Episode 67*
68
Episode.68*
69
Episode 69*
70
Episode 70*
71
Episode 71*
72
Episode 72*
73
Episode 73*
74
Episode 74*
75
Episode 75*
76
Episode 76*
77
Episode 77*
78
Episode 78*
79
Episode 79*
80
Episode 80*
81
Episode 81
82
Episode 82*
83
Episode 83
84
Episode 84*
85
Episode 85*
86
Episode 86*
87
Episode 87*
88
Episode 88*
89
Episode 89*
90
Episode 90*
91
Episode 91*
92
Episode 92*
93
Episode 93*
94
Episode 94*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!