*Episode 10*

Malam itu juga Arya & Raisya pulang ke apartemen, Raisya yang memaksa ingin pulang ke apartemen karena ia yakin Arya tak nyaman bermalam di rumahnya yang kecil..sederhana dan kalau hujan begini atapnya pada bocor.

"mas,kita pulang ke apartemen sekarang aja ya..! " ucap Raisya,setelah makan.

"tapi kamu kan masih sakit,Sya..! gimana kalau kita ke dokter saja.,?

"tidak usah mas, aku sudah agak mendingan, kita pulang aja lagipula besok pagi mas ada meeting penting kan?.." ujar Raisya,sebenarnya badannya masih meriang tapi ia ga tega melihat Arya yang notabene seorang anak konglomerat harus tinggal dan bermalam di rumahnya yang sempit walaupun hanya untuk 1 malam.

"hem ,baiklah kalau begitu kita pamit sama ibu dulu.." akhirnya Arya mengalah dari Raisya.

Arya membantu Raisya untuk bangun dan membawakan tas kecil Raisya, ia juga melingkarkan tangannya di pinggang istrinya kemudian berjalan keluar kamar.

"lho kalian mau kemana ini sudah malam apa gak sebaiknya menginap saja disini untuk malam ini..?" tanya ibu Widya saat melihat anak dan menantunya keluar sudah siap kelihatannya akan pulang.

"bu ,kami pamit pulang dulu ya..! ucap Raisya pelan,sangat terlihat ia masih kurang sehat.

"tapi ini sudah malam Sya..diluar juga masih hujan..nanti demam kamu tambah parah.." ujar ibu Widya.

"Raisya sudah mendingan kok bu..ibu tidak usah khawatir yaa.."Katanya pada sang ibu menenangkan.

"ya sudah kalau kamu maunya begitu..nak Arya tolong jaga Raisya..ibu nitip Raisya sama kamu.." ucap sang ibu pada Raisya sekaligus pada Arya menantunya.

"iya,bu,,ibu tenang saja Saya akan jaga Raisya dengan baik.." jawab Arya sambil tersenyum.

"kalau begitu kami permisi pulang dulu.." lanjut Arya.

"iya,kalian hati hati.."

Arya dan Raisya pergi dari rumah ibu Widya setelah sebelumnya mereka berpamitan sambil mencium punggung tangan ibu Widya.

Kemudian Arya dan Raisya pulang, Arya merangkul pundak Raisya dengan 1 tangannya dan tangan 1 nya lagi memegang payung.

Mereka berjalan melewati gang menuju ujung jalan di depan dimana mobil Arya terparkir.

Sampai di mobil, Arya membukakan pintu sebelah kiri untuk Raisya. Kemudian menutupnya setelah sang istri masuk.Ia pun segera memutari mobilnya dan masuk di pintu kanan.

Setelah sebelumnya melipat payungnya dan diletakan di kursi belakang.

Dan mereka berangkat pulang ke apartemen yang jaraknya lumayan jauh butuh waktu 1 jam perjalanan.

Di jalan Arya melihat Raisya menggigil kedinginan mungkin karena efek dari demamnya dan karena kehujanan. Biarpun pakai payung pasti juga masih sedikit kehujanan.

"Sya ,kamu gak apa apa?.." tanya Arya khawatir.

Ia menempelkan telapak tangannya di kening Raisya.

Dan yaa Raisya demam tinggi Arya tambah khawatir.

"astaga sya demam kamu makin tinggi kita harus kerumah sakit sekarang.."

Raisya yang masih bisa mendengarnya menarik tangan Arya dan menggeleng pelan ia tak mau ke rumah sakit.

"kita pulang saja mas setelah istirahat aku akan baik baik saja.." ucapnya pelan karena lemas,dan juga merasakan pusing di kepalanya.

"Tapi kondisi kamu sudah seperti ini,,sudah lebih baik kamu nurut. Kita ke rumah sakit sekarang.." ucap Arya tak bisa dibantah lagi.

Ia segera menghentikan laju mobilnya di tepi jalan dan mencari sesuatu di jok belakang mobilnya yang mungkin bisa ia gunakan untuk menyelimuti Raisya..dan ia menemukan blazer nya yang kebetulan tertinggal. Selanjutnya Arya menyelimuti Raisya dengan blazer nya itu.

Arya kemudian melajukan kembali mobilnya menuju rumah sakit.

15 menit kemudian mobilnya masuk di halaman rumah sakit.Arya langsung keluar dan membuka pintu untuk Raisya,dan dengan sigap ia membopong Raisya untuk di bawa masuk ke dalam IGD.

Saat melihat ada pasien datang para perawat langsung berlari membawa bed sorong untuk membawa pasien masuk ke dalam ruang IGD.

Saat Raisya di bawa masuk ke ruang IGD sebenarnya Arya ingin menemaninya, tapi dilarang oleh para perawat.

"maaf pak bapak silakan tunggu di luar sebentar biar dokter yang menangani istri bapak,," kata seorang perawat yang kemudian menutup pintu ruang IGD.

Arya begitu khawatir melihat keadaan Raisya yang begitu lemah..Ia hanya bisa menunggu dokter atau perawat muncul memberi kabar baik.

Dan beberapa menit kemudian seorang dokter keluar dari ruang IGD. Arya langsung menghampirinya.

"bagaimana dengan istri saya dokter,,apa dia baik baik saja atau..tapi dia baik baik saja kan dokter..?..tanya Arya tanpa jeda pada dokter itu.Dan dokter itu hanya tersenyum.

" istri anda tidak apa apa..ia hanya kecapean,dan demamnya mungkin karena perubahan cuaca saja..istirahat beberapa hari juga akan membaik.. "ucap sang dokter menjelaskan.

"syukurlah, apa saya bisa menemui istri saya sekarang dokter?" tanya Arya kemudian.

"silakan..baiklah saya tinggal dulu,selamat malam.."

"terimakasih dokter..selamat malam.." Arya langsung masuk ke ruang IGD dimana Raisya di rawat setelah mendapatkan ijin dari dokter.

"Sya, bagaimana keadaan kamu, sudah agak mendingan..?" tanya Arya dengan nada khawatir pada Raisya yang terbaring di ranjang rumah sakit. Dan di jawab anggukan oleh Raisya.

Arya duduk di samping ranjang tempat Raisya berbaring.

"mas kita pulang sekarang saja ya.." pinta Raisya.

"tapi kamu masih sakit sya.."

"aku gak apa apa mas,aku udah agak mendingan,bukannya besok pagi mas ada meeting penting dengan klien?" ucap Raisya, disaat sakit begini ia masih sempat memikirkan pekerjaannya dan pekerjaan suaminya.

"sudahlah ,jangan memikirkan yang lain,yang penting sekarang kesehatan kamu.."

"tapi,..." Raisya akhirnya diam setelah mendapat tatapan tajam dari Arya yang memintanya menuruti kata katanya.

Tak lama seorang perawat datang memberikan resep obat yang harus di tebus.

"maaf pak ibu ini ada resep obat dari dokter untuk Ibu Raisya,silakan di tebus di apotik.

Dan kata dokter kalau ibu dan bapak menginginkan pulang malam ini, dokter juga mengijinkan.." ucap sang perawat menjelaskan sambil memberikan selembar kertas berisi resep obat untuk Raisya, dan kalimatnya yang terakhir tadi membuat Raisya tenang,karena ia di ijinkan pulang,jadi ia tak harus berdebat dengan suaminya.

"istri saya boleh pulang malam ini juga sus,,?" ulang Arya tak percaya karena Raisya masih terlihat lemas dan pucat.

"iya pak, kata dokter kondisi ibu sudah stabil jadi dokter mengijinkan untuk di bawa pulang.."sang perawat kembali menjelaskan.

" baiklah sus terimakasih.."ucap Arya pada akhirnya.

"sama sama bapak,dan silakan bapak menyelesaikan administrasinya di depan,permisi selamat malam.." suster itu pergi dan kembali bertugas.

"baiklah kalau begitu,aku urus administrasinya dulu kamu tunggu disini,jangan kemana mana.," ucap Arya pada Raisya,dan mendapat anggukan dari sang istri.

Arya meninggalkan Raisya di ruang itu sebentar untuk mengurus administrasi.Tak lama kemudian ia kembali dan membantu Raisya berjalan keluar dari ruangan menuju mobil yang ada di parkiran depan.Arya membuka pintu mobilnya sebelah kiri dan membantu Raisya untuk masuk ke dalam..setelah itu ia masuk ke pintu sebelah kanan dan duduk di belakang kemudi.

Mereka pun langsung pulang ke apartemen,setelah sebelumnya mampir ke apotik untuk menebus resep obat Raisya.

***

"sekarang kamu tunggu disini dulu,aku akan ambil minum di dapur.."ucap Arya ketika mereka sudah berada di kamar Raisya,di apartemen mereka.

Raisya pun menurut.

Arya pergi ke dapur untuk mengambil air minum untuk Raisya minum obat.Tak lama ia pun sudah kembali dengan segelas air putih di tangannya.

"ini kamu minum obatnya lalu istirahat.." ucap Arya sambil memberikan beberapa butir obat untuk Raisya,

Raisya pun meminum obat yang di berikan Arya..kemudian ia berbaring di ranjang karena jujur kepalanya masih sangat pusing bila di buat duduk lama lama.

"sekarang kamu istirahat,aku mau ke kamar dulu ganti baju.Kalau butuh sesuatu panggil aku." kata Arya sebelum meninggalkan kamar Raisya.Dan di jawab dengan anggukan oleh Raisya.

...----------------...

Sekitar jam 1 dini hari Raisya terbangun ingin ke kamar mandi.Ia membuka matanya kemudian menutupnya kembali karena kepalanya terasa pusing.Beberapa detik kemudian membuka matanya kembali,dengan samar samar ia bisa melihat ada seseorang yang tidur di sofa tak jauh dari tempat tidurnya.Ia mengerjab ngerjabkan matanya memastikan siapa orang yang tidur di sofa itu,dan ternyata setelah ia melihat dengan jelas,Arya lah orangnya.

Pria itu terlihat lelah,tapi wajah tampannya masih terlihat sangat jelas saat ia tertidur sekalipun.

Raisya bangkit dari tempat tidurnya perlahan karena kepalanya masih pusing.Ia berjalan pelan menuju kamar mandi.

cklek.

Suara orang menutup pintu membangunkan Arya yang sedang terlelap.Ia membuka matanya,dan kaget saat melihat tempat tidur Raisya kosong.

Arya langsung bangun dari sofa.Mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan mencari dimana keberadaan Raisya,Setelah ia mendengar suara gemercik air di kamar mandi,ia bisa sedikit tenang.

Dan tak lama orang yang dicarinya keluar dari kamar mandi.Arya pun segera bangkit dan berjalan mendekati istrinya yang terlihat masih lemas.

"hati hati,biar aku bantu,," Arya melingkarkan tangan nya di pinggang Raisya dan membawa Raisya kembali ke ranjangnya.

Sungguh perlakuan Arya ini membuat jantung Raisya berdetak lebih cepat dari biasanya,ia tak boleh berharap lebih,setelah beberapa bulan kontraknya habis,semua akan kembali seperti sedia kala.

Arya mendudukkan Raisya di ranjang,menata bantal agar gadis itu bisa istirahat dengan nyaman.Setelah itu Raisya pun kembali berbaring,sementara Arya masih duduk di pinggiran ranjang.

"Kenapa kamu gak bangunin aku kalau kamu mau kekamar mandi hah,," ucap Arya setelah melihat Raisya berbaring di ranjang.

"aku gak mau mengganggu tidur mas Arya,mas Arya pasti capek sudah seharian bekerja,dan masih harus merawat aku.."

"Raisya,kamu ingat,aku ini suami kamu,,...walaupun hanya sebatas kontrak,aku berkewajiban menjaga dan melindungi kamu..itu sudah menjadi janjiku di hadapan Tuhan,,kamu mengerti,,?" ucap Arya pelan namun tegas tak terbantahkan.

Raisya paham betul siapa dirinya sekarang,apa statusnya sekarang,dan siapa pria yang kini mendampinginya,tapi ia tak mau terlalu merepotkan Pria itu walaupun ia adalah istrinya.

"ya sudah kamu istirahat lagi,hari masih malam..biar aku tidur di sofa.."

"tapi mas.."

"tapi apa? apa kamu mau kita tidur di ranjang yang sama,,?" jawab Arya dengan senyum jailnya,seakan ia mengerti dengan apa yang akan di katakan Raisya.

Raisya pun akhirnya terdiam dan tak berkata apa apa lagi.

Pagi harinya Arya bangun dari tidurnya,langsung mengecek suhu badan Raisya,dengan menempelkan tangannya di kening Raisya yang masih terlelap.Ia menyunggingkan sebuah senyuman setelah merasakan suhu badan sang istri berangsur normal.Ia pun membenahi letak selimut istrinya kemudian keluar untuk membersihkan badannya.

ting tong ting tong.

Arya yang baru saja selesai mandi segera ke depan untuk membuka pintu saat mendengar bel pintu berbunyi.

Ia melihat dari layar kecil yang ada si samping pintunya sebelum membuka pintu.Dan ternyata mamanya yang datang.Ia pun segera membuka pintunya.

"mama,mama sama siapa kesini,," Arya bertanya pada mamanya,yang langsung masuk menuju kamar putranya setelah Arya mencium punggung tangan mamanya.

"bagaimana keadaan menantu mama,,?" sang ibu langsung berjalan menuju kamar Arya tanpa menunggu si tuan rumah.

"Arya dimana Raisya,,?" tanya sang ibu saat melihat menantunya tak ada dikamar anaknya.

"Raisya..dia ada dikamar sebelah.." jawab Arya,tanpa melihat bagaimana reaksi sang ibu kalau tahu ia dan Raisya tidur di kamar yang berbeda.

"Di kamar sebelah,,?apa kalian sedang bertengkar sampai Raisya tidur di kamar sebelah..?" tanya sang ibu menyelidik.

"hem,bukan begitu ma,kemarin kamar Arya,maksud nya kamar kami masih belum sempat di bereskan jadi semalam kami tidur di kamar sebelah..?" jawab sang Arya berbohong..bukan berbohong,memang semalam mereka ber 2 tidur sekamar,tapi Arya tidur di sofa.

Kemudian Arya mengikuti sang ibu berjalan ke arah kamar Raisya.

ckekk.

Pintu kamar terbuka,dan mereka tak melihat Raisya.

Arya dan ibunya saling menatap seraya saling bertanya dimana gadis itu.

Kemudian terdengar suara gemericik air dari kamar mandi,mereka sudah bisa menebak siapa yang berada disana.

Tak lama Raisya keluar dari kamar mandi.Arya yang melihat sang istri berjalan sempoyongan segera menghampiri dan menuntun Raisya kembali ke kamar.Saat Arya menuntunnya tatapan mereka bertemu..aahh entah ada perasaan aneh yang mereka rasakan.Dan selalu mereka abaikan.Kemudian mereka langsung memalingkan pandangan.

"mama,,mama kapan datang,,?" tanya Raisya sedikit kaget saat melihat ibu mertuanya berada di kamarnya seraya mendatangi mertuanya dan kemudian mencium tangan mertuanya dan di balas peluk dan cium dari sang mertua.

kemudian 2 wanita itu duduk bersebelahan di sofa,sofa yang semalam di jadikan tempat tidur Arya.

"bagaimana keadaan kamu sayang,? sudah pergi ke dokter?apa kata dokter?,apa kamu baik baik saja,,??" sang ibu mengajukan banyak tanya pada Raisya menantunya dengan nada khawatir.

Raisya yang mendengarnya hanya tersenyum.

"ma,satu satu donk kalau tanya,gimana kami mau jawabnya,,? jawab Arya seraya tersenyum.

Arya kini duduk persis di sebelah Raisya istri kontraknya.

"mama gak usah khawatir,semalam mas Arya sudah mengantar Raisya ke rumah sakit.." jawab Raisya pelan menenangkan sang ibu mertua.

"iya ma,dokter bilang Raisya hanya kecapean saja,dan juga karena kemarin pas dirumah ibunya dia kehujanan,jadi mengalami demam,," tambah Arya yanga malah mendapat tatapan tajam dari sang ibu.

"sudah mama duga,kalian ber 2 ini memang gila kerja,,Arya apa kamu gak kasihan dengan istri kamu,dia sudah capek mengurus rumah tangga kalian,dia juga harus bekerja,,kenapa Raisya ga berhenti saja bekerja..kasian dia,," protes sang mama seraya menasihati anak dan menantunya.

"Raisya gak apa apa ma,,malah Raisya akan bingung mau mengerjakan apa kalau Raisya tidak ke kantor..kasian mas Arya juga kalau harus bekerja sendiri," ucap Raisya menjelaskan pada mertuanya,ia pun juga membela suaminya, Arya.

"entahlah mama gak ngerti bagaimana jalan pemikiran kalian,,bagaimana kalian bisa memberikan mama cucu,kalau kalian sama sama sibuk begini,,mama sudah ingin sekali mempunyai cucu dari kalian,," kata sang ibu memelas,membuat Raisya bingung harus menjawab apa,bagaimana mungkin seorang cucu yang di harapkan keluarga wijaya bisa hadir di tengah tengah mereka,sementara pernikahannya dengan Arya sang putra mahkota hanya sebatas kontrak,yang tentunya mau tidak mau harus berakhir dalam beberapa bulan kedepan.Miris.

"ma,Arya dan Raisya masih baru sebulan menikah,kami masih ingin menghabiskan waktu kami ber dua..," jawab Arya.

"tapi mama dan papa kamu semakin hari semakin tua,,apa kalian gak kasihan melihat kami,,?" ucapan mamanya kali ini begitu memelas,hingga Arya dan Raisya bingung mesti jawab apa.

"Baiklah ma,kami akan memikirkannya kembali..iya kan sayang,,?" jawab Arya,sambil meraih tangan kanan istrinya dan menggenggamnya erat,perlakuan Arya tersebut menghasilkan tatapan mata mereka ber 2 bertemu,daaan rasa itu hadir lagi di antara mereka,terlebih Raisya.

"baiklah,mama akan dengan senang hati menunggu kejutan dari kalian.." jawab sang ibu pada akhirnya.

"oiya, Arya tadi mama membawakan sarapan buat kalian,pasti kalian belum makan..! "

"Arya ambil makanan yang tadi mama bawa ke kamar,biar istrimu sarapan disini saja.." perintah sang ibu yang langsung di penuhi oleh Arya.

to be continued👉👉👉👉👉

Terpopuler

Comments

Ryani

Ryani

bisa minjem mertua yg model bginian ga thor?😂

2024-04-19

1

Marlyn

Marlyn

smoga mereka dua ttap brsama

2021-07-21

0

HePi_Alwy's😍😘

HePi_Alwy's😍😘

tiada kata lain selain baaaaaaapeeeeeeer syaaayaaaaaaaangggggg🤭🤭🤭🤭🤭😍😍😍😍

2021-04-02

2

lihat semua
Episodes
1 *Episode 01*
2 *Episode 02*
3 *Episode 03*
4 *Episode 04*
5 *Episode 05*
6 *Episode 06*
7 *Episode 07*
8 *Episode 08*
9 *Episode.09*
10 *Episode 10*
11 Episode 11*
12 *Episode 12*
13 *Episode 13*
14 *Episode 14*
15 *Episode 15*
16 *Episode 16*
17 *Episode 17*
18 *Episode18*
19 *Episode 19*
20 *Episode 20*
21 *Episode 21*
22 *Episode 22*
23 *Episode 23*
24 *Episode 24*
25 *Episode 25*
26 * Episode 26 *
27 * Episode 27 *
28 * Episode 28 *
29 *Episode 29*
30 "Episode 30*
31 *Episode 31*
32 *Episode 32*
33 *Episode 33**
34 *Episode 34*
35 *Episode 35*
36 *Episode 36*
37 *Episode 37*
38 *Episode 38*
39 *Episode 39*
40 *Episode 40*
41 *Episode 41*
42 *Episode 42*
43 *Episode 43*
44 *Episode 44*
45 *Episode 45*
46 *Episode 46*
47 *Episode 47*
48 *Episode 48*
49 *Episode 49*
50 *Episode 50*
51 *Episode 51*
52 *Episode 52*
53 *Episode 53*
54 *Episode 54*
55 *Episode 55*
56 *Episode 56*
57 *Episode 57*
58 *Episode 58*
59 *Episode 59*
60 *Episode 60*
61 *Episode 61*
62 *Episode 62*
63 *Episode 63*
64 Episode 64*
65 Episode 65*
66 Episode 66*
67 Episode 67*
68 Episode.68*
69 Episode 69*
70 Episode 70*
71 Episode 71*
72 Episode 72*
73 Episode 73*
74 Episode 74*
75 Episode 75*
76 Episode 76*
77 Episode 77*
78 Episode 78*
79 Episode 79*
80 Episode 80*
81 Episode 81
82 Episode 82*
83 Episode 83
84 Episode 84*
85 Episode 85*
86 Episode 86*
87 Episode 87*
88 Episode 88*
89 Episode 89*
90 Episode 90*
91 Episode 91*
92 Episode 92*
93 Episode 93*
94 Episode 94*
Episodes

Updated 94 Episodes

1
*Episode 01*
2
*Episode 02*
3
*Episode 03*
4
*Episode 04*
5
*Episode 05*
6
*Episode 06*
7
*Episode 07*
8
*Episode 08*
9
*Episode.09*
10
*Episode 10*
11
Episode 11*
12
*Episode 12*
13
*Episode 13*
14
*Episode 14*
15
*Episode 15*
16
*Episode 16*
17
*Episode 17*
18
*Episode18*
19
*Episode 19*
20
*Episode 20*
21
*Episode 21*
22
*Episode 22*
23
*Episode 23*
24
*Episode 24*
25
*Episode 25*
26
* Episode 26 *
27
* Episode 27 *
28
* Episode 28 *
29
*Episode 29*
30
"Episode 30*
31
*Episode 31*
32
*Episode 32*
33
*Episode 33**
34
*Episode 34*
35
*Episode 35*
36
*Episode 36*
37
*Episode 37*
38
*Episode 38*
39
*Episode 39*
40
*Episode 40*
41
*Episode 41*
42
*Episode 42*
43
*Episode 43*
44
*Episode 44*
45
*Episode 45*
46
*Episode 46*
47
*Episode 47*
48
*Episode 48*
49
*Episode 49*
50
*Episode 50*
51
*Episode 51*
52
*Episode 52*
53
*Episode 53*
54
*Episode 54*
55
*Episode 55*
56
*Episode 56*
57
*Episode 57*
58
*Episode 58*
59
*Episode 59*
60
*Episode 60*
61
*Episode 61*
62
*Episode 62*
63
*Episode 63*
64
Episode 64*
65
Episode 65*
66
Episode 66*
67
Episode 67*
68
Episode.68*
69
Episode 69*
70
Episode 70*
71
Episode 71*
72
Episode 72*
73
Episode 73*
74
Episode 74*
75
Episode 75*
76
Episode 76*
77
Episode 77*
78
Episode 78*
79
Episode 79*
80
Episode 80*
81
Episode 81
82
Episode 82*
83
Episode 83
84
Episode 84*
85
Episode 85*
86
Episode 86*
87
Episode 87*
88
Episode 88*
89
Episode 89*
90
Episode 90*
91
Episode 91*
92
Episode 92*
93
Episode 93*
94
Episode 94*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!