Liora membalik tubuhnya menghadap Max. Dia mengusap lembut pipi sang kekasih yang seperti bayi itu. Liora mendekatkan tubuhnya pada Max.
"Jangan meragukan diriku," lirih Liora.
Max memperat pelukannya. "Maafkan aku!"
Liora mendongkakkan kepalanya ke atas. Dia meraih kedua sisi wajah Max. Mata keduanya saling menatap. Max meraih tengkuk leher Liora dan memiringkan sedikit kepalanya.
Max mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka saling bersentuhan. Mereka dapat merasakan hembusan napas masing-masing. Max mengecup bibir Liora dengan lembut.
Bibir keduanya saling mengecup sekilas. Liora melangkah mundur ke belakang. Max semakin berjalan kedepan dan tidak melepas pelukannya dari Liora.
Max mengangkat tubuh Lio ke atas meja makan. Tangan Max sudah menjelajah masuk ke dalam kemeja Liora. Kecupan itu lama-lama menjadi memanas.
Tangan Max mengusap lembut punggung belakang Liora yang polos. Liora memang tidak memakai penutup di bagian depannya.
Max melepas pagutannya. "Kita makan malam. Setelah itu, kita jalan-jalan."
Liora mengangguk. "Kita belum pernah jalan bersama."
Max menurunkan Liora dari atas meja makan. Max menarik kursi untuk kekasih kecilnya duduk. Liora mengambil makanan untuk Max dan juga dirinya.
Liora mengambil makanan untuk di suapkan pada Max. "Aaa ... buka mulutnya."
Max tersenyum dan membuka bibirnya. Liora menyuapkan makanan ke dalam mulut Max.
"Enak?" tanya Liora.
"Rasanya hambar ... ini makanan sehat," jawab Maxim.
Liora tertawa. "Hahaha ... kenapa kamu tidak makan seperti yang lain?"
"Aku ini model, harus menjaga bentuk tubuh," ucap Max.
Liora memutar mata malas. "Itu dulu, ketika kamu masih muda."
Max mendelik. "Tapi wajah dan tubuhku tidak berubah. Aku bahkan semakin menggoda."
Liora bangkit dari duduknya. Dia mendekat pada Max. Liora mencubit kedua pipi Max. "Kamu memang sangat menggoda."
Max terkekeh mendengarnya. "Kamu juga, aku suka dengan semua yang melekat di dirimu."
"Benarkah?" tanya Liora.
Liora melepas kancing kemejanya satu persatu. Dia hendak membuka pakaiannya. Max membelalak melihatnya. Dia segera memegang tangan Liora.
"Jangan di buka," pekik Max.
Max kembali mengancing kemeja yang di kenakan Liora. Dia membawa Liora untuk duduk kembali di kursi makan.
"Duduk dan habiskan makan malammu," ucap Max.
"Kenapa kamu tidak mau?" tanya Liora.
"Lio ... jangan menggodaku."
Liora mendengus dan melanjutkan kembali makan malamnya. Max memperhatikan Liora yang tengah makan. Dia teringat saat Lio masih kecil.
Max selalu mengendongnya. Bahkan kadang dia panik saat Liora merengek tanpa alasan. Kini, anak kecil itu sudah tumbuh menjadi dewasa. Liora bahkan bisa menggoda Max.
"Max ... aku kembali ke kamar. Aku ingin ganti pakaian," ucap Liora.
"Hmm ... sepertinya aku harus menyiapkan beberapa pakaian untukmu, di rumah ini," ujar Max.
"Malam ini kita jalan ke mall saja," ucap Liora.
"Terserah kamu saja," sahut Max.
Liora berjalan menaiki anak tangga. Max membereskan meja makan. Setelah itu dia menyusul Liora ke atas.
Max masuk ke dalam kamar dan terlihat Liora tengah berganti pakaian. Max membuka kaus yang di kenakan. Dia juga ikut berganti baju.
Liora mengenakan kembali pakaian kantornya. Sedang Max sudah memakai pakaian casual yang sangat pas di tubuhnya. Max dan Liora keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.
"Kita pakai mobilku saja," ucap Max.
Liora dan Max keluar dari rumah. Mereka menuju mobil yang terparkir di tempatnya. Max membukakan Liora pintu mobil. Liora masuk dan langsung memasang sabuk pengaman di tubuhnya.
Max sedikit berlari menuju pintu sebelahnya. Dia membuka pintu mobil dan masuk. Max menghidupkan mesin mobil dan menjalankannya.
Sekitar 20 menit, mobil sampai di parkiran mall. Liora dan Max keluar dari dalam mobil. Max memegang pinggang Liora dan melangkah masuk ke dalam mall.
Liora menuju toko pakaian. Dia harus menganti pakaian kantornya dengan pakaian biasa. Max dengan setia menemani kekasihnya itu memilih pakaian.
Liora juga membeli beberapa gaun tidur serta dalaman untuk di simpan di rumah Max. Jadi, saat Liora menginap di rumah kekasihnya itu, dia tidak susah-susah lagi mencari pakaian ganti.
Ada beberapa pasang pakaian yang Liora ambil. Dia meletakannya di meja kasir. Max membayar semua belanjaan Liora.
Liora mengambil gaun yang telah di bayar oleh Max. "Kamu tunggu di sini dulu. Aku akan berganti pakaian."
"Iya ... jangan lama-lama," ucap Max.
Liora menuju ruang ganti yang ada di toko pakaian itu. Dia menganti pakaian kantornya dengan gaun yang sudah dia beli.
Max berdiri di depan toko seraya menunggu kekasihnya itu. Beberapa wanita terlihat menghampiri dirinya.
"Apa kamu Maxim sylvestone," ucap wanita itu.
"Kamu model itu, kan?" ucap lainnya.
Max tersenyum mendengarnya. Ternyata masih ada yang mengenalnya. Padahal Max pensiun di saat kariernya tengah menanjak naik.
Beberapa wanita itu minta foto bareng bersama Max. Liora selesai berganti pakaian. Dia membulat melihat Max yang tengah di kerumuni oleh para wanita.
Liora berjalan cepat menghampiri kekasihnya. Dia melerai para wanita yang dekat pada Max.
"Ehem ... sayang, kita pergi sekarang," ucap Liora seraya menyeret tangan Max agar menjauh dari para fansnya.
"Liora ... pelan-pelan jalannya," ujar Max.
Liora memasang wajah cemberut. "Kamu senang, kan, di kelilingi para wanita tadi?"
"Itu hal wajar, sayang. Aku ini seorang model," ucap Max.
Liora mencebik, dia melipat tangannya di perut. Maxim mengelengkan kepala akan tingkah wanitanya. Max mengusap pipi Lio dan mengecupnya.
"Aku ini hanya milikmu. Aku tidak tertarik pada wanita lain. Hanya kamu yang ada di dalam hati dan pikiranku," ucap Max.
Liora tersenyum dan melingkarkan tangannya di lengan kekar Max. Keduanya melanjutkan acara belanja bersama. Kali ini tujuan mereka adalah counter kosmetik.
Liora dan Max membeli skincare bersama. Keduanya sangat cocok dalam hal ini. Max seorang pria yang memperhatikan penampilan. Lalu Liora yang memang seorang wanita.
Liora dan Max membeli masing-masing skincare yang mereka butuhkan. Selesai memilih, Max membayar semuanya di kasir. Di tangan Max sudah penuh dengan belanjaan mereka berdua.
Liora tidak pernah melepas tangannya dari lengan kekar Max. Dia juga merebahkan kepalanya di lengan Max.
"Kamu mau apalagi?" tanya Max.
Liora mengeleng. "Kita pulang saja, aku sudah capek."
"Baiklah kita pulang saja," ucap Max.
Keduanya keluar dari dalam mall. Liora dan Max menuju parkiran mobil. Max memasukan semua belanjanya ke dalam kursi belakang mobil.
Dari kejauhan terlihat seseorang yang melihat keduanya. Dari tadi pria itu mengikuti kemana langkah Max dan Liora pergi. Dia sangat kaget akan hubungan keduanya.
Max dan Liora terlihat bermesraan di depan mobil, sebelum masuk ke dalam mobil. Pria itu melotot melihat sepasang kekasih beda usia itu.
"Liora .... "
TBC
Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Legie
siapa
2024-11-01
0
Zamie Assyakur
syp tuh...?
2023-03-11
0
Rina aza
kayaknya itu varo
2022-03-09
0