Alex tengah bersiap-siap untuk bertemu klien baru. Rencananya dia akan bekerja sama dengan perusahaan baru yang membuka cabang di kotanya. Perusahaan itu berasal dari Perancis.
Alex serta sekretaris pribadinya masuk ke dalam mobil. Supir melajukan mobil menuju sebuah restoran tempat mereka janjian. Tidak lama kemudian, mobil berhenti di restoran mewah.
Alex serta sekretarisnya Selena menunggu di ruang khusus VIP. Ruangan itu tertutup dan khusus bagi siapa pun yang ingin makan siang sekaligus meeting.
Alex duduk di kursi meja yang telah mereka pesan sebelumnya. Dia melirik jam di pergelangan tangannya. Masih ada waktu 10 menit dari jadwal yang mereka janjikan.
"Selena ... pesan saja menu makan siang. Nanti, setelah pimpinan perusahaan MAXTRON datang, makanan juga sudah siap," ucap Alex.
"Baik, Tuan," jawab Selena.
Selena memesan makanan untuk mereka kepada pelayan. Pintu ruang VIP di buka. Langkah sepatu pantofel terdengar di telinga Alex.
Seorang pria dewasa tengah menghampiri Alex dengan sekretaris pribadinya. Alex memicingkan mata melihat sosok tinggi yang mendekat ke arahnya. Dia beranjak bangkit dari kursi.
"Maxim .... "
"Alex ... apa kabar?" tanya Max.
Alex merangkul Max. "Max ... kapan kamu kembali? Kenapa tidak menghubungi kami?"
Max terkekeh lalu mengajak Alex untuk duduk kembali. "Sudah beberapa hari. Aku belum sempat untuk berkunjung. Masih banyak yang harus aku kerjakan setelah kepulanganku dari Perancis."
"Kamu pemilik perusahaan MAXTRON itu?" tanya Alex.
Max mengangguk. "Iya ... aku pemiliknya. Usahaku selama di sana tidak sia-sia. Aku berhasil mendirikan perusahaan."
Alex menepuk pundak Max. "Hebat kamu ... Berli pasti senang jika melihatmu. Malam nanti datang ke rumah. Kita makan malam bersama."
"Baiklah ... aku akan datang nanti malam," ucap Max.
Pelayan datang dengan membawa makanan. Dia menata makanan serta minuman yang telah di pesan oleh Selena.
"Silakan ... Tuan dan Nyonya," ucap pelayan wanita.
"Terima kasih," ucap Selena.
"Kita makan siang dulu. Setelah itu, kita bahas kerja sama kita," tutur Alex.
"Iya ... mari kita makan siang dahulu," sahut Max.
Ke empat orang itu makan siang bersama. Selesai makan, Selena memanggil pelayan lagi untuk membersihkan meja makan. Setelah selesai semua, Max dan Alex mulai membahas kerja sama.
"Max ... aku selesai membangun sebuah resort di pulau X. Aku ingin perusahaanmu yang mempromosikan resort itu," ucap Alex.
"Aku juga sudah menyiapkan para model yang akan menjadi bintang iklan. Kita akan membuat iklan bertema keluarga berlibur, serta pasangan honeymoon maupun para orang-orang yang akan berlibur," tutur Max.
"Aku percaya akan model yang kamu pilih," ucap Alex.
"Aku berharap semuanya akan berjalan lancar," ucap Max.
Mereka melanjutkan berbincang mengenai kerja sama. Perusahaan Max memang bergerak di bidang iklan, serta merekrut para model. Max mendirikan perusahaan sesuai dengan hobi serta kemampuannya.
...****************...
Alex telah pulang ke rumahnya. Dia juga sudah memberitahu Berli jika Maxim sudah kembali. Berli telah menyuruh pelayan membuat makan malam spesial untuk sahabatnya itu.
Liora keluar dari dalam kamarnya. Dia menuju dapur untuk mengambil minum di kulkas. Liora memperhatikan mommy serta pelayan sibuk di dapur.
"Mom ... apa keluarga Varo akan datang makan malam?" tanya Liora.
"Bukan sayang, kamu akan senang jika mendengar siapa yang akan datang kemari," ucap Berli.
"Memangnya siapa yang akan datang?" Liora meneguk minuman dingin.
"Paman Max," ucap Berli.
"Uhuk ... uhuk, paman Max?" Liora tersedak minuman.
Berli memberikan lap pada putrinya. "Kamu minumnya pelan-pelan."
"Mom ... paman Max akan ke sini?" tanya Liora lagi.
Berli mengangguk. "Iya ... daddymu yang mengundangnya untuk makan malam. Perusahaan mereka saling bekerja sama."
"Oh begitu, Liora ke kamar dulu, Mom," ujarnya.
Liora berlalu dari dapur. Dia masuk ke dalam dan menguncinya. Perasaannya merasa tidak enak sekarang. Liora takut jika daddynya akan memberitahu kabar pertunangannya dengan Varo.
Liora mondar-mandir di dalam kamar. "Bagaimana ini? Aku takut Max akan tahu tentang perjodohan ini."
Mobil Max sampai di depan pintu mansion. Max keluar dari dalam mobil. Sudah ada Alex yang menyambut kedatangannya. Keduanya saling merangkul. Alex mempersilakan Max masuk dan duduk di kursi tamu.
"Max ... kamu tunggu di sini. Aku akan memanggil Berli," ucap Alex.
Alex meninggalkan Max yang duduk di sofa. Max mengambil ponselnya di saku celana. Dia mengirim chat kepada Liora. Max mengatakan jika dia sudah tiba di mansion.
"Paman Max," sapa Larry yang baru pulang.
Max menoleh pada suara pria yang memanggilnya. "Larry ... kamu sudah besar sekarang." Max merangkul Larry.
"Paman Max tidak berubah. Masih sama seperti dulu. Apa Paman operasi wajah?" tanya Larry.
"Enak saja, wajahku ini asli. Aku memang tampan sejak dulu," ucap Max.
"Bee ... kamu apa kabar?" Berli berlari memeluk Maxim. "Bee ... kamu semakin tampan saja." Berli memegang wajah Max dan menepuk-nepuknya.
Alex langsung saja membawa istrinya menjauh dari Maxim. Dia masih tetap cemburu pada Max. Apalagi saat Berli masih memanggil Max dengan panggilan kesayangannya mereka.
"Jaga sikapmu Tasia," ucap Alex tegas.
Berli memutar mata malas. "Masih saja cemburu."
Max terkekeh. "Kamu tidak berubah juga, Al."
"Daddy memang begitu. Selalu cemburu, pada anaknya saja cemburu," ucap Larry.
Semuanya tertawa akan ucapan dari Larry. Alex memang cemburu jika istrinya dekat dengan pria lain. Dengan Larry saja Alex merasa cemburu.
"Dimana Liora?" tanya Max.
"Aku akan memanggilnya. Dia pasti senang melihatmu," ucap Berli.
Berli melangkah menuju kamar Liora. Dia mengetuk pintu kamar putrinya. Di dalam kamar, Liora terlihat khawatir. Dia sudah membaca pesan yang di kirim oleh Maxim.
"Liora ... buka pintunya. Lihat sayang ... siapa yang datang kemari," teriak Berli.
Liora semakin gelisah. "Gimana nih?"
Liora menarik napas lalu mengembuskannya. Dia berusaha agar tampak tenang. Liora membuka pintu kamarnya.
"Sayang ... ayo kita keluar. Paman Max sudah datang," kata Berli yang langsung mengeret tangan putrinya untuk menemui Max.
"Max ... lihat, cinderella kamu sudah tiba," ucap Berli.
Max tersenyum dan menghampiri Liora. Dia juga memeluk Liora dengan erat. "Jangan gugup, anggap kita belum bertemu," bisik Max dan langsung melepas pelukannya.
Liora tersenyum. "Kapan Paman kembali?"
"Baru beberapa hari yang lalu. Kamu semakin cantik saja, Liora," ujar Max.
"Terima kasih, Paman," sahut Liora.
"Kita langsung makan malam saja," ucap Alex.
Semuanya menuju ruang makan. Liora masih merasa khawatir. Dia tidak gugup karna bertemu Max. Liora hanya merasa cemas jika Alex akan bicara mengenai perjodohan dirinya.
Semuanya duduk di meja masing-masing. Max duduk berhadapan dengan Liora. Kedua pasangan kekasih itu berakting di hadapan semuanya. Tidak ada yang tahu jika Liora telah menghabiskan malamnya bersama Max.
TBC
Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Lena Umasugi
hhhhhhhhh
2021-04-16
1
Galuhtantri Ardila Sukma
mendadak inget edwsrd cullen, bella, jacob, reneesme 😁😁 suka cerita nya... lanjuuuutt
2021-03-19
1
Wie Yanah
jd dekdekan sndr bca'y😂😂🤣🤣
2021-03-12
0