Saat ini Aldrich sedang memantau acara perjodohan Kingston lewat laptop. Tak terhitung sudah berapa kali Aldrich berteriak memaki sambil menggebrak meja. Susan yang duduk di samping Aldrich hanya bisa diam sambil memijat pelipisnya.
"Apa kau sudah memberi tahunya jika pasangan perjodohannya sekarang adalah putri tunggal dari presiden amerika?"
Susan mengangguk sambil menghela napasnya. Susan mengatakan jika setiap hari ia menelepon Kingston dan terus mengulang tentang identitas dan semua informasi dari gadis yang akan menjadi pasangannya di perjodohan nanti.
Aldrich berteriak, "dasar berandalan! Tidak pernah sekali pun mendengar perkataanku. Sebenarnya apa yang diinginkannya?"
"Dia ingin bersama Miya."
"Bersama siapa? Anak dari wanita jala** itu? Hah, sampai mati pun akan kubuat mereka tidak akan bisa bersama," balas Aldrich pada Susan.
"Kurasa kau terlalu berlebihan. Mereka berdua itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalahmu dan Feriha. Me--"
"Beraninya kau sebut nama wanita jala** itu di depanku! Ah sialan! Semua wanita memang jala**!" seru Aldrich.
Susan tampak sangat terkejut. Selama lebih dari 15 tahun mengenal Aldrich, baru kali ini Susan tersakiti dengan perkataannya. Perlahan Susan beranjak dari kursinya, sembari memandang Aldrich yang kini sedang duduk tertunduk sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Sejujurnya aku enggan terlibat dengan masalah ini. Tapi kau pasti tahu aku tidak bisa menolak karena aku berhutang nyawa padamu."
Aldrich menghela napas. "Katakan intinya saja dan pergilah."
"Akan kubayar hutang nyawa itu dengan nyawa. Jadi setelah aku keluar dari sini, anggap saja aku bukan lagi orangmu."
KLEK!
Mendengar apa yang baru saja dikatakan Susan membuat Aldrich tiba-tiba tertawa geli. Aldrich menikmati tawa itu seorang diri di ruangan mewahnya. Ketika Aldrich telah merasa puas dengan tawa kekalahannya itu, dia meraih laptop di depannya dan dengan emosi meluap-luap langsung melemparkan laptop itu ke dinding.
...***...
"Jadi, film apa yang kau sukai?" tanya seorang gadis berambut pirang padaku.
"Gulat, pembunuhan ekstrem, film porno," balasku.
Seorang gadis yang tak lain adalah pasangan perjodohanku itu terlihat tak bisa berkata-kata. Aku tersenyum puas, dan kembali menyantap daging panggang. Sudah lebih dari 30 menit aku bersama gadis ini. Alasanku bertahan selama itu karena daging panggang di restoran ini ternyata cukup lezat.
"Tolong tambah seporsi daging lagi di sini. Ah, saus niku tare dan paprika juga," teriakku.
Gadis bernama Besse itu berbisik, "hei, kau sudah makan lima porsi."
Aku terus mengunyah. "Lalu? Aku lapar. Jika kau tidak suka, pintu keluarnya ada di sana."
Besse kembali tak bisa berkata-kata menghadapiku. Besse hanya diam sambil melihatku memanggang dan menyantap daging. Selama lebih dari 30 menit ia hanya meminum segelas air, tapi aku tidak peduli. Besse lalu kembali menanyakan beragam pertanyaan tentangku dan kujawab sesukaku.
"Mungkinkah kau sudah memiliki kekasih?" tanya Besse.
Aku menggeleng. "Tapi aku sudah memiliki calon istri. Kami akan menikah setelah ia menyelesaikan pendidikannya."
"Apa? Lalu untuk apa perjodohan ini? Apa aku sedang dipermainkan? Apa kau tidak tahu aku siapa? Aku adalah putri dari presiden amerika serikat," teriak Besse.
Aku mengangguk-angguk pada Besse, tanpa menghentikan mengunyah daging panggang. Besse yang tiba-tiba berdiri sambil berteriak penuh amarah itu perlahan menarik kursinya dan kembali duduk. Besse menoleh ke sekeliling, terlihat semua orang sedang memerhatikan kami, terutama dirinya.
"Aku menyukaimu. Aku tidak peduli walaupun kau sudah memiliki calon istri. Aku akan menyingkirkannya. Akan kubuat ia menderita hingga mau melepasmu."
Aku meletakkan sumpit besi itu dengan murka. Spontan membuat Besse dan semua orang yang ada di restoran itu menoleh ke arah meja kami. Aku menatap Besse, dan seketika itu juga ia tersenyum dengan licik. Besse membenahi duduknya, lalu perlahan mendekatkan wajahnya padaku.
"Ah, jadi harus menggunakan ancaman untuk menarik perhatianmu."
"Aku belum pernah mengirim wanita ke rumah sakit," balasku pada Besse.
Besse tertawa. "Maksudmu kau akan melukai aku yang adalah putri wa--"
Aku sudah ingin mencekik Besse sesaat setelah ia mengatakan ingin menyingkirkan dan membuat Miya menderita. Aku berharap Besse bisa selamat dari kegilaanku, tapi sepertinya putri semata wayang presiden amerika serikat ini sedang tidak beruntung.
"Hei Kingston, lepaskan. Dia bisa mati," teriak Jeff sambil mencoba melepaskan cekikanku dari leher Besse.
UHUK.. UHUK.. UHUK..
"Jangan muncul di depannya lagi jika tak ingin berakhir di rumah sakit atau di kamar mayat. Cepat pergi dari sini," ujar Paul sambil membantu Besse berdiri.
Jeff masih berteriak, "hah, untung saja kami berinisiatif mengikutimu ke sini. Sejak pagi tadi kami sudah merasakan kalau kau akan berbuat gila."
Amarahku masih meluap-luap. Aku memandangi gadis licik itu, yang kini sedang berlari ketakutan sampai beberapa kali menabrak orang-orang yang baru saja masuk ke dalam restoran. Aku berniat mengejarnya namun dengan cepat Jeff dan Paul menahanku.
TING!
"Ada apa lagi denganmu?" tanya Jeff sambil memegangiku yang hampir jatuh.
Aku memberikan ponselku pada Jeff. Baru saja Miya mengirimiku pesan yang berisi sebuah foto, foto yang langsung melemaskan kaki-kakiku. Melihat foto itu amarahku yang sebelumnya tak terbendung, seketika saja hilang bagai ditelan bumi.
DEG! DEG!
Foto itu adalah foto Miya yang saat ini sedang mengenakan gaun pengantin berwarna putih. Miya tersenyum sangat cantik sambil memegang buket bunga. Foto yang langsung membuat jantungku berisik bukan main, foto yang menghilangkan hasrat tiranku dalam sekejap.
"Hei, Miya mengirimimu pesan lagi. Mau kubacakan?" tanya Paul. "Apa kau mau menjadi pengantin priaku. Begitu kata Miya."
DEG! DEG! DEG!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Ika Sartika
like
2021-04-02
0
YonhiarCY (Hiatus)
panggilan jal*ng tuh juga sering terjadi di real life, padahal cuma tmn atau semacamnya, tapi di panggil nya itu, bikin org tersinggung bgt tuh, apalagi kalo punya hubungan sama wanita yang di kata katain tuh, nyesek bgt!😭
2021-03-29
0
Nofi Kahza
kapan sih aldric sadar kalau dia sudah salah paham sama mama miya😔
kingston..kamu memang sesuatu ya. hebat.. luar biasa.
tdk peduli itu anak presiden. Sekali ada yg brni mengusik miya. jngn harap hdup bahagia.
boleh gk sih q gantiin miya🤣
2021-03-08
0