"Selamat ulang tahun," ujar Ibunya, Sam dan Ramsey kompak.
Miya yang baru saja tiba di restoran seusai menghadiri kelas pagi di universitasnya itu tampak sangat kaget karena tiba-tiba mendapatkan kejutan ulang tahun dari Ibu dan kedua teman dekatnya, Sam dan Ramsey.
"Hei, cepat kemari dan tiup lilinnya. Kue ulang tahun ini sungguhan berat," keluh Sam.
Ramsey memukul kepala Sam dengan terompet ulang tahun. "Bahkan aku bisa membawa kue ini dengan satu tanganku. Bersikaplah seperti laki-laki."
"Kemarilah, sebelum Ibu yang meniup lilinnya. Karena saat ini Ibu benar-benar memiliki banyak permohonan."
Miya tersenyum. Dengan segera ia berlari menuju Ibu dan kedua temannya yang sedari tadi berdiri di tengah ruangan. Ia memandangi kue ulang tahun yang dihiasi beraneka bunga itu cukup lama. Perlahan ia menutup matanya, dan memohonkan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
"Tuhan, jika perasaannya padaku sampai saat ini belum memudar, bantu kami bersatu dengan mukjizatmu, amin," gumam Miya dalam hati.
Miya membuka matanya, lalu meniup lilin putih berangka dua puluh itu dengan antusias. Suara tawa dan tepuk tangan sontak memenuhi seisi ruangan.
"Hadiahku harus menjadi yang pertama yang membuatmu terkesan," ujar Ramsey.
Setelah mengatakan itu Ramsey langsung berlari secepat kilat mengambil hadiahnya yang ia sandarkan di bawah tumpukan meja dan kursi yang ada di pojokan.
"Ini, isinya lukisan," tambah Ramsey.
Miya tertawa. "Kau tidak perlu membungkusnya serapat ini jika akhirnya memberi tahu apa isinya."
Dibantu Ramsey, Miya membuka hadiah yang berukuran cukup besar itu. Kedua matanya langsung terkagum-kagum melihat lukisan dirinya yang sedang melamun sembari memandangi rintik hujan dari balik jendela.
"Terima kasih, ini sangat cantik."
"Putri Ibu memang sangat cantik, dan akan semakin cantik jika mengenakan ini."
Feriha mengaitkan kalung di leher Miya. Kalung yang langsung terlihat transparan karena menyatu dengan kulit putih susunya. Kalung dengan liontin bunga krisan. Bunga yang melambangkan kebaikan dan keceriaan untuk mereka-mereka yang lahir di bulan november.
"Ini juga sangat cantik. Terima kasih, Bu."
"Mmm itu, aku juga memiliki hadiah untukmu. Tapi, hadiahnya ada di suatu tempat. Mmm Bibi, bolehkah aku membawa Miya untuk melihat hadiahnya?"
"Tentu saja. Pergilah," balas Feriha pada Sam.
"Aku juga ikut."
"Awas saja jika kau mengacau," ancam Sam pada Ramsey.
...***...
Di depan Miya, Sam dan Ramsey sudah berdiri sebuah rumah sederhana yang diselimuti ribuan jimat. Rumah di tengah hutan yang terasa seperti malam hari padahal saat ini waktu masih menunjukkan pukul sebelas siang.
"Ini hadiahmu untuk Miya? Apa kau sudah kehilangan akal sehatmu hah?" teriak Ramsey sambil memukul kepala Sam dengan tasnya.
"Aaakkk sakit. Tunggu dulu, dengarkan aku. Di dalam sana ada peramal yang sangat hebat."
Ramsey masih berteriak, "hei, kau tahu Miya seorang kristiani yang taat. Kau pikir dia akan memerca--"
TOK.. TOK.. TOK..
Terlihat Miya masuk ke dalam rumah gelap dan suram itu tanpa ragu. Sam dan Ramsey yang sejak tadi hanya sibuk bertengkar, spontan berlari saling mendahului untuk menyusul Miya.
"Eremiya Zallakh," gumam seorang peramal perempuan sembari menyunggingkan seringai senyumnya.
DEG!
"Permohonanmu sudah sampai ke atas sana, dan langsung dikabulkan sesaat setelah kau membuka matamu."
DEG! DEG!
Sam menyenggol Miya yang tampak sangat tercengang itu. Sam berbisik pada Miya bahwa dirinya hanya memiliki satu kesempatan untuk bertanya apapun pada si peramal, dan ia tidak diizinkan menyela atau mengajukan pertanyaan kedua.
"Atau kau akan mendapat kesialan seumur hidupmu," bisik Sam lagi.
"Mmm apa anda bisa meramalkan apapun tentang Kingston?"
Mendengar itu, si peramal tiba-tiba saja tertawa. Tawa mistis yang terdengar menggelegar. Ia menikmati tawanya cukup lama hingga membuat bulu kuduk Miya dan kedua temannya itu merinding bukan main.
"Dengan membawa energi kemarahan yang sangat besar, dia akan menemukanmu. Dan jika sampai tertangkap olehnya, jiwa ragamu akan langsung diikatnya kuat-kuat.
DEG! DEG! DEG!
"Ikatan itu tidak akan bisa terputus sekali pun dipotong dengan benda paling tajam yang ada di dunia ini."
DEG! DEG! DEG! DEG!
"Kenapa kau bersusah payah lari darinya? Dia, akan mengejarmu meski kau berlari sampai ke alam baka."
DEG! DEG! DEG! DEG! DEG!
"Ikuti kata hatimu. Memberontaklah jika memang itu yang dikehendaki oleh hatimu. Tidak ada yang bisa memisahkan kalian selain yang di atas sana dan, aku," seringai si peramal lagi.
DEG! DEG! DEG! DEG! DEG! DEG!
...***...
Miya berteriak, "Ibu.."
Miya terbangun dari mimpi buruk yang sudah dua hari berturut-turut terus memaksanya terjaga. Dalam mimpi itu, ia melihat Ibunya sedang berada di tengah-tengah padang rumput seorang diri sambil menerawang jauh ke depan.
Ia memanggil Ibunya dengan sekuat tenaga namun suaranya sama sekali tak terdengar, padahal suara hembusan angin yang menggoyangkan rumput-rumput di padang itu bisa didengarnya dengan jelas.
Ia terus berusaha bersuara, juga terus berusaha menggerakkan tubuhnya yang terasa seperti dipatri. Ingin segera ia berlari dan memeluk Ibunya, namun tak kuasa dan hanya bisa menangis.
Di tengah keputusasaannya, terdengar Ibunya menyerukan sesuatu sambil tersenyum. Seruan yang samar, seruan yang dikalahkan oleh semilir angin padang rumput.
TOK.. TOK.. TOK..
"Miya? Kenapa? Kau bermimpi buruk?" tanya Feriha sambil membenarkan gaun tidurnya.
Miya mengangguk. "Jangan tinggalkan aku, Bu. Aku akan menjadi anak yang lebih patuh, aku berjanji."
Feriha menjawab dengan senyuman. Ia merengkuh putrinya yang terlihat sangat ketakutan itu. Ia ajak sang putri masuk ke dalam kamarnya dan dengan lembut membaringkannya di ranjang lalu menyelimutinya.
"Tidak ada yang abadi, Miya. Siapa pun itu, pasti akan pergi saat waktunya tiba. Jika kelak Ibu meninggalkanmu, berarti saat itu kau sudah siap menghadapi hidup tanpa Ibu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Else Widiawati
beneran ga sih tuh ramalannya??? sampe merinding
2023-07-22
0
Else Widiawati
meleleh aku.....😇😇😇😇
2023-07-22
0
🌹Dina Yomaliana🌹
duhh ramalan wanita itu bikin merinding 🥵🥵🥵 ngeri juga ramalan nya tentang Kingston😌 benarkah seperti itu? kalau atas dasar cinta gpp, tapi kalau ada dasar lain berarti Miya dalam bahaya🤭🤭🤭 sok toy kali aku🤭
Mimpi buruk Miya seperti firasat aja 😫😫😫 bikin ngak tenang 😭
2021-10-25
0