CHAPTER 10

"Di sebelah sana tidak ada," tutur Elizabeth.

"Aku juga tidak menemukannya. Akan kucari di sebelah sana," timpal Jessica.

Hatiku terus berteriak mengatakan jika Miya masih berada di sekitarku. Aku menjelajahkan pandanganku ke segala arah, namun tidak kunjung menemukannya. Kaki-kaki ini pun entah kenapa mendadak lemas, padahal aku sama sekali tidak berniat menyerah sedikit pun.

"Kingston, Miya di dalam kereta," bisik Jeff sambil memapahku.

Terlihat Miya berdiri dari dalam kereta sembari melihatku dengan wajah khawatir. Ia mendekat pada pintu kereta dengan air mata yang terus berlinang. Namun belum sempat aku menghampirinya, perlahan kereta itu mulai melaju.

"Hei, Paul membuat keributan di ruangan cctv."

"Yang benar saja," balas Elizabeth pada Jessica.

...***...

Semua orang di dalam kereta itu tertegun melihat Miya yang saat ini sedang terduduk di lantai sambil terus menangis histeris. Miya langsung bergegas ketika mendengar kereta akan berhenti di stasiun pertama.

"Kumohon, tetaplah di sana, Kingston."

Miya berlari menyeberangi jembatan penyeberangan itu dan dengan terburu masuk ke dalam kereta untuk kembali ke stasiun. Ia mengatur napas sambil memejamkan matanya, dan seketika itu juga gambaran wajah Ibunya langsung terlihat jelas.

"Ibu, maafkan aku. Hanya sebentar saja, aku ingin melihatnya sebentar saja."

Saat tiba di stasiun, Miya langsung menyelidik sekitarnya. Ia mencoba mencari sosok itu, pria bertubuh besar dan sangat tinggi, dengan rambut hitam pekat dan tatapan tak bersahabat yang membuat siapa pun tidak berani menyapanya.

"Syukurlah. Terima kasih, Tuhan," gumam Miya lega.

Miya menemukan sosok itu, Kingston, sedang berjalan lambat dengan ditopang oleh Jeff dan seorang pria lain yang sama besar dengan keduanya. Miya berusaha menyusul, namun ia sadar tidak sanggup lagi untuk melangkah. Akhirnya, untuk pertama kali, ia menyerukan sebuah nama.

Miya berteriak, "Kingston.."

Suara itu, aku mengenal betul siapa pemilik suara itu. Aku langsung berbalik dan menoleh ke arah suara itu berasal. Kudapati Miya berdiri cukup jauh dariku dengan bertelanjang kaki. Aku menghampirinya, dan ia pun berusaha dengan langkahnya yang gontai untuk menghampiriku.

"Hah sialan, pada akhirnya aku melukai kaki-kaki cantik itu!" umpatku dalam hati.

DEG! DEG! DEG! DEG! DEG!

Kuharap, ia yang saat ini berdiri tepat di hadapanku bukanlah mimpi atau hanya halusinasiku semata karena setengah mati merindukannya. Tangannya yang menyentuh pipiku membuat aku tersadar jika ini nyata. Aku meraih tangan kecil itu dan menghujaninya dengan ciuman menggebu.

"Aku sangat amat merindukanmu, Miya."

...***...

"Aku tidak menyangka dia akan membuat gadis itu pingsan dan membawanya ke sini secara paksa," kata Elizabeth.

"Benar sekali. Jika dia memukul bagian belakang kepala gadis itu sedikit lebih keras, gadis itu pasti celaka," balas Jessica.

KLEK!

Sontak Elizabeth dan Jessica beranjak bersamaan ketika mendapati Miya yang tiba-tiba keluar dari kamar Kingston. Tampak Miya kebingungan dengan keadaan sekitarnya yang penuh dengan kertas berserakan, belasan komputer, botol-botol alkohol bahkan senjata api.

"Hai, aku Jessica. Panggil saja Jess. Dan ini Eli, Elizabeth."

"Apa ada yang kau butuhkan?"

Miya mengangguk pada Eli. "Aku harus menghubungi seseorang."

Miya langsung menghubungi Ramsey dan Sam. Miya berkata jika saat ini ia sedang bersama Kingston, dan ia meminta mereka berdua untuk tidak memberitahukan perihal tersebut kepada Ibunya.

Eli kembali bertanya, "sudah? Kau tidak menghubungi orang tuamu?"

Miya menggeleng. Ia mengatakan pada Eli dan Jess jika saat ini Ibunya sedang menghadiri pesta pernikahan salah seorang temannya di New Delhi. Ia tidak tahu pasti kapan Ibunya akan kembali, namun sudah terhitung dua hari Ibunya berada di sana.

KLEK!

Aku kembali bersama Jeff dan Paul. Sesaat setelah membuat Miya pingsan dan membawanya paksa ke dorm, aku meminta Eli dan Jess untuk mengawasinya, sementara aku bersama Jeff serta Paul pergi untuk mencari tahu di mana Miya tinggal dan hal lain yang berkaitan dengannya.

"Aku harus pulang," ujarnya.

Aku tidak menjawabnya. Kalimat yang langsung membuat telingaku sakit bukan main. Aku duduk bersimpuh di depannya sambil meraih kedua kakinya yang penuh dengan luka lecet.

"Aku benar-benar harus segera pu--."

"Bunuh saja aku," potongku akhirnya.

DEG!

"Aku harus terus melihatmu. Karena jika tidak aku bisa mati."

DEG! DEG!

Aku merogoh pistol dari dalam saku jaketku lalu kugengamkan padanya. "Maka dari itu sebelum kau pulang, bunuh aku dulu."

DEG! DEG! DEG!

...***...

Aku memandangi Miya yang saat ini sedang terlelap. Padahal beberapa saat yang lalu ia masih menangis ketakutan karena kupaksa untuk menembakku. Aku tersenyum sambil meraih dan menciumi rambutnya.

"Bukan aroma melon," gumamku.

Dengan hati-hati aku ikut masuk ke dalam selimut yang menutupi separuh tubuh Miya itu. Aku berniat mengganti bantal di kepalanya dengan lenganku. Tapi tiba-tiba saja ia berbalik, dan dengan cepat aku pun langsung membawanya dalam pelukanku.

Aku bergumam lagi, "hah, aku hidup."

Irama detak jantungnya yang kembali bisa kudengar, tarikan napasnya yang kembali bisa kuhitung, dan suhu sejuk tubuhnya yang kembali bisa kurasakan, benar-benar bisa membuatku kembali hidup dalam sekejap, membuatku bisa terlelap dengan cepat.

Keesokan harinya..

BUG!

"Ada apa denganmu? Ini masih pagi."

"Kenapa kau bisa berada di dalam kamarku?" teriak Miya padaku.

Beberapa menit yang lalu kami masih tidur bersama dengan damai sambil berpelukan mesra. Hingga kemudian Miya terbangun dan langsung menjambak rambutku serta tanpa ragu melempariku dengan bantal dan benda-benda lain yang ada di sekitarnya.

"Ini kamarku," jawabku sambil memungut bantal yang dilempar Miya.

Miya langsung menoleh ke dalam kamarku. "Bukankah aku sudah bilang jika aku harus pulang?"

"Lupakan untuk pulang. Ayo kita kembali tidur saja. Aaakkk.."

"Siapa yang kau ajak tidur hah? Dasar cabul! Seharusnya kau meminta maaf karena diam-diam tidur dengan seorang gadis yang belum menikah," teriaknya lagi tanpa berhenti melancarkan jambakannya.

"Kalau begitu ayo kita menikah."

Miya berteriak semakin nyaring. "Dasar tidak tahu malu!"

"Baiklah-baiklah jika tidak mau menikah, ayo kita tidur bersama saja seumur hidup."

Miya hendak menjambak rambutku lagi, tapi dengan cepat aku memegang kedua tangannya dan menggendongnya di bahuku. Tak kupedulikan ia yang terus meronta sambil berteriak memakiku. Aku hanya melanjutkan langkahku untuk kembali masuk ke dalam kamar.

BRAK!

"Itu adalah pemandangan pasti yang akan kita lihat setiap hari jika kelak mereka menikah," ujar Jeff.

"Benar sekali. Kehidupan rumah tangga yang akan selalu dipenuhi perdebatan barbar seperti yang baru saja terjadi," tambah Paul.

Terpopuler

Comments

☆chika

☆chika

astaga kingston bucin nya luar biasa.
di mana lagi bisa cari laki kayak ginii ...
oh dunia nyataaaa aq mau laki kayak gini 1 ajaaaaa
tapi sayang cuma adanya di dunia novel 🥺😢

2021-07-04

0

💞istrinya jungkook💕

💞istrinya jungkook💕

sukaaaaa🥰🥰

2021-06-17

0

Arthi Yuniar

Arthi Yuniar

Duhh sweetnya mereka berdua tidur berdua sepanjang malam

2021-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOGUE
2 CHAPTER 1
3 CHAPTER 2
4 CHAPTER 3
5 CHAPTER 4
6 CHAPTER 5
7 CHAPTER 6
8 CHAPTER 7
9 CHAPTER 8
10 CHAPTER 9
11 CHAPTER 10
12 CHAPTER 11
13 CHAPTER 12
14 CHAPTER 13
15 CHAPTER 14
16 CHAPTER 15
17 CHAPTER 16
18 CHAPTER 17
19 CHAPTER 18
20 CHAPTER 19
21 CHAPTER 20
22 CHAPTER 21
23 CHAPTER 22
24 CHAPTER 23
25 CHAPTER 24
26 CHAPTER 25
27 CHAPTER 26
28 CHAPTER 27
29 VISUAL
30 CHAPTER 28 - SPECIAL
31 CHAPTER 29
32 CHAPTER 30
33 CHAPTER 31
34 CHAPTER 32
35 CHAPTER 33
36 CHAPTER 34
37 CHAPTER 35
38 CHAPTER 36
39 CHAPTER 37
40 CHAPTER 38
41 CHAPTER 39
42 CHAPTER 40
43 CHAPTER 41
44 CHAPTER 42
45 CHAPTER 43 - BONUS VISUAL
46 CHAPTER 44
47 CHAPTER 45
48 CHAPTER 46 & PENGUMUMAN
49 CHAPTER 47
50 CHAPTER 48
51 CHAPTER 49
52 CHAPTER 50
53 CHAPTER 51
54 CHAPTER 52
55 CHAPTER 53
56 CHAPTER 54
57 CHAPTER 55
58 CHAPTER 56
59 CHAPTER 57
60 CHAPTER 58
61 CHAPTER 59
62 CHAPTER 60
63 CHAPTER 61
64 CHAPTER 62
65 CHAPTER 63
66 CHAPTER 64
67 CHAPTER 65
68 CHAPTER 66
69 CHAPTER 67
70 PENGUMUMAN
71 CHAPTER 68
72 CHAPTER 69 & PENGUMUMAN
73 CHAPTER 70
74 CHAPTER 71
75 CHAPTER 72
76 CHAPTER 73
77 CHAPTER 74
78 CHAPTER 75
79 CHAPTER 76
80 CHAPTER 77
81 CHAPTER 78
82 CHAPTER 79
83 CHAPTER 80
84 CHAPTER 81
85 CHAPTER 82
86 CHAPTER 83
87 CHAPTER 84
88 CHAPTER 85
89 CHAPTER 86
90 CHAPTER 87
91 CHAPTER 88
92 CHAPTER 89
93 CHAPTER 90
94 CHAPTER 91
95 CHAPTER 92
96 CHAPTER 93
97 CHAPTER 94
98 CHAPTER 95
99 CHAPTER 96
100 CHAPTER 97
101 CHAPTER 98
102 CHAPTER 99
103 CHAPTER 100
Episodes

Updated 103 Episodes

1
PROLOGUE
2
CHAPTER 1
3
CHAPTER 2
4
CHAPTER 3
5
CHAPTER 4
6
CHAPTER 5
7
CHAPTER 6
8
CHAPTER 7
9
CHAPTER 8
10
CHAPTER 9
11
CHAPTER 10
12
CHAPTER 11
13
CHAPTER 12
14
CHAPTER 13
15
CHAPTER 14
16
CHAPTER 15
17
CHAPTER 16
18
CHAPTER 17
19
CHAPTER 18
20
CHAPTER 19
21
CHAPTER 20
22
CHAPTER 21
23
CHAPTER 22
24
CHAPTER 23
25
CHAPTER 24
26
CHAPTER 25
27
CHAPTER 26
28
CHAPTER 27
29
VISUAL
30
CHAPTER 28 - SPECIAL
31
CHAPTER 29
32
CHAPTER 30
33
CHAPTER 31
34
CHAPTER 32
35
CHAPTER 33
36
CHAPTER 34
37
CHAPTER 35
38
CHAPTER 36
39
CHAPTER 37
40
CHAPTER 38
41
CHAPTER 39
42
CHAPTER 40
43
CHAPTER 41
44
CHAPTER 42
45
CHAPTER 43 - BONUS VISUAL
46
CHAPTER 44
47
CHAPTER 45
48
CHAPTER 46 & PENGUMUMAN
49
CHAPTER 47
50
CHAPTER 48
51
CHAPTER 49
52
CHAPTER 50
53
CHAPTER 51
54
CHAPTER 52
55
CHAPTER 53
56
CHAPTER 54
57
CHAPTER 55
58
CHAPTER 56
59
CHAPTER 57
60
CHAPTER 58
61
CHAPTER 59
62
CHAPTER 60
63
CHAPTER 61
64
CHAPTER 62
65
CHAPTER 63
66
CHAPTER 64
67
CHAPTER 65
68
CHAPTER 66
69
CHAPTER 67
70
PENGUMUMAN
71
CHAPTER 68
72
CHAPTER 69 & PENGUMUMAN
73
CHAPTER 70
74
CHAPTER 71
75
CHAPTER 72
76
CHAPTER 73
77
CHAPTER 74
78
CHAPTER 75
79
CHAPTER 76
80
CHAPTER 77
81
CHAPTER 78
82
CHAPTER 79
83
CHAPTER 80
84
CHAPTER 81
85
CHAPTER 82
86
CHAPTER 83
87
CHAPTER 84
88
CHAPTER 85
89
CHAPTER 86
90
CHAPTER 87
91
CHAPTER 88
92
CHAPTER 89
93
CHAPTER 90
94
CHAPTER 91
95
CHAPTER 92
96
CHAPTER 93
97
CHAPTER 94
98
CHAPTER 95
99
CHAPTER 96
100
CHAPTER 97
101
CHAPTER 98
102
CHAPTER 99
103
CHAPTER 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!