CHAPTER 18

Aku langsung menyusul Miya ketika ia mengirimkan lokasi dimana ia berada saat ini. Aku masih tidak percaya Miya tiba-tiba saja mengirimkan fotonya sendiri dan menulis pesan singkat seperti itu. Aku terus merasa yakin jika itu sama sekali bukan Miya.

"Miya tidak suka memamerkan fotonya dan tidak pernah menjadikan pernikahan sebagai candaan," gumamku dalam hati.

Lokasi yang diberikan Miya mengarah ke sebuah butik khusus gaun pesta. Saat aku tiba, seorang perempuan dengan pakaian super ketat langsung menyapaku. Aku menoleh, dan kudapati ponsel Miya ada padanya. Kini aku tahu siapa sebenarnya si pengirim foto dan pesan singkat itu.

"Kau pasti Kingston. Wah, kau sangat menyilaukan, seperti tidak datang dari planet ini," tutur seorang perempuan berambut cepak, sambil tertawa.

Aku tak menjawab apapun pada perempuan itu. Ia yang seakan paham aku sedari tadi hanya fokus pada ponsel Miya yang digenggamnya, tiba-tiba saja menyerahkan ponsel itu dan mengakui jika dirinyalah yang mengirim lokasi, foto, dan pesan singkat padaku beberapa menit lalu.

Perempuan itu berlalu. "Miya sedang ganti baju. Ayo tunggu di ruanganku saja."

Sebuah ruangan mewah, dengan banyak lemari kaca terjejer di setiap sudutnya. Terdapat ratusan koleksi botol bekas wine di dalam lemari kaca itu. Aku melirik sebentar ke papan nama di meja, lalu beralih melirik ke sebuah lukisan seorang perempuan bugil yang membuat darahku mendadak berdesir.

"Maaf membuatmu menunggu," ucap perempuan itu sambil menunjukkan sebotol wine.

"Cheval blanc, 1947."

"Tepat sekali," balas perempuan bernama Reiko itu padaku.

Dengan senang hati aku menyambut segelas wine yang dituangkan Reiko untukku, dan langsung kutenggak habis dalam sekali telan. Rasa jengkelku pada sikap Reiko yang tidak sopan lenyap seketika karena guyuran lezat segelas cheval blanc yang baru saja melewati tenggorokanku.

"Kupikir aku akan merasakan segelas screaming eagle cabernet untuk dua belas menitku yang terbuang sia-sia di sini."

Reiko tertawa. "Kurasa aku harus menjual butik ini jika ingin menyuguhimu segelas wine dengan harga yang tak masuk akal itu."

"Jadi, kenapa Miya bisa ada di sini?" tanyaku sambil menggoyangkan gelas wine.

Reiko tak langsung menjawab, ia terlebih dahulu menjelaskan awal dirinya bertemu dengan Miya. Seorang pria bernama Sam yang adalah kekasihnya, bekerja paruh waktu di restoran milik Ibu Miya. Reiko dan Miya bertemu ketika Sam membawanya makan siang di restoran itu.

"Miya itu memiliki kecantikan yang terpancar dari sana," imbuh Reiko sambil menunjuk jantungku.

Reiko mengaku pernah sekali meminta Miya untuk mencoba gaun rancangannya, tapi Miya menolak dengan dalih sudah cukup sibuk dengan kegiatan di universitasnya dan pekerjaan di restoran sang ibu. Lalu Reiko pun meninggalkan kartu namanya dan meminta Miya menyimpan itu jika suatu hari membutuhkannya.

"... Kemarin sore Miya menghubungiku, ia berkata ingin mencoba gaunku. Kurasa Miya membutuhkan banyak uang untuk rencananya."

"Rencana apa?" tanyaku lagi pada Reiko.

"Yang kudengar dari Sam, setelah lulus kuliah Miya berencana untuk tinggal sendiri dan menjadi koki di hotel bintang lima. Ku--"

TOK.. TOK.. TOK..

Miya masuk ke ruangan Reiko sambil menggerutu jika wajahnya menjadi gatal karena menggunakan riasan sejak pagi. Miya terus menggerutu sambil fokus bercermin pada cermin kecilnya. Hingga akhirnya Miya melihatku dan langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

"Kau? Bukankah seharusnya ada di perjodohan?"

Aku beranjak. "Bagaimana bisa aku ada di perjodohan sementara jodohku ada di sini?"

Reiko terbahak melihat wajah Miya yang mendadak memerah. Aku melanglah menghampiri Miya dan mengucap terima kasih pada Reiko untuk lima gelas cheval blanc yang cukup menyejukkan dahagaku. Aku lalu membawa paksa Miya untuk keluar dari ruangan itu menuju tempat dimana sepeda motorku terparkir.

"Hei tunggu sebentar, aku masih ada perlu dengan Kak Reiko," bisik Miya.

"Upahmu aku yang bayar," jawabku sambil memakaikannya helm.

"Hm? Apa maksudnya itu? Hei tunggu, ponselku ada pada Kak Reiko."

Aku menyalakan mesin motorku. "Sudah ada padaku. Cepat naik."

...***...

Setelah keluar dari butik itu, aku membawa Miya ke pantai. Sepanjang perjalanan Miya hanya bersandar malas di punggungku sambil bersenandung pelan. Kuperlambat laju kendaraku untuk menikmati semilir angin yang berpadu dengan senandung Miya yang merdu.

so i lay my head back down..

and i lift my hands and pray..

to be only yours i pray..

to be only yours..

i know now..

you’re my only hope..

Saat kami tiba, Miya langsung melepas helmnya dan berlari kegirangan mendekati bibir pantai. Tadinya aku ingin membawanya ke taman bunga, tapi kurasa Miya juga harus mencoba tempat yang baru. Tampak Miya dengan terburu melepas sepatunya dan mencelupkan kakinya ke dalam air.

"Hei, lepas sepatumu dan cepat ke sini," teriak Miya kegirangan.

Kami berjalan menyusuri pantai itu hingga tak terasa senja telah datang. Sedari tadi aku hanya mengekor pada Miya dan tertawa menikmati keberisikannya. Tapi tiba-tiba saja Miya berhenti berjalan, dan terlihat memungut sesuatu.

"Aku ingin menulis sesuatu dan menghanyutkannya bersama botol ini," tutur Miya sembari menunjukkan botol bekas alkohol.

Aku menoleh ke arah matahari. "Kita harus segera kembali. Hari mulai gelap."

"Ayolah, ini tidak akan memakan waktu yang lama. Kumohon, hm?"

Ekspresi wajah Miya ketika memohon benar-benar mematikan. Spontan membuatku kehilangan kesadaran dan mengangguk begitu saja pada Miya. Lalu dengan bersemangat Miya pun mengeluarkan kertas serta pulpen dari dalam tasnya. Tampak Miya mulai menuliskan sesuatu, dan dengan cepat memasukkan kertas itu ke dalam botol.

"Kembali padaku nanti ya," gumam Miya sambil menghanyutkan botol itu bersama ombak.

"Apa yang kau tulis?"

"Memohonlah jika mau kuberitahu. Sudah, ayo pergi," balas Miya padaku sambil berlalu.

Aku tertawa. "Hei, kemari," pintaku sembari memberi Miya kode untuk duduk di sampingku.

Miha menuruti pintaku sambil menggerutu dengan kesal. Miya mendorongku untuk pergi mengejar botol itu karena ingin menulis lagi permohonannya dengan lebih khidmat jika tahu kami masih bisa berlama-lama berada di pantai ini. Mendengar itu aku pun kembali tertawa. Aku lalu menggeser posisiku hingga membuat kami duduk sangat dekat.

"Aku akan mencari uang yang lebih banyak. Jadi fokus saja untuk menyelesaikan pendidikanmu."

"Hm? Aku hanya sedang mencoba dunia kerja," sahut Miya padaku.

"Kau sudah mencoba dunia kerja ketika kau membantu Ibumu di restoran."

Tampak Miya diam. Aku yakin saat ini Miya sedang berusaha sangat keras untuk mencari-cari alasan. Aku menoleh pada Miya yang sedang mengalihkan pembicaraan kami dengan meyibukkan diri bermain pasir. Terlihat Miya terkejut dan langsung menoleh padaku ketika tiba-tiba aku menyentuh telinganya.

"Hei, jangan sia-siakan waktumu dengan Ibumu. Perlakukan Ibumu sebaik mungkin meski saat ini kau sedang sangat marah. Jangan sampai kau menyesalinya nanti."

Terpopuler

Comments

Ika Sartika

Ika Sartika

lanjut

2021-04-02

0

Nofi Kahza

Nofi Kahza

aah..mataku gk bisa melek nih. karna kingston yg begitu berkilau.. silau banget.. tolongin mataku..🤣

2021-03-08

0

MyNameIs

MyNameIs

Sweet 🥰🥰🥰

2021-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOGUE
2 CHAPTER 1
3 CHAPTER 2
4 CHAPTER 3
5 CHAPTER 4
6 CHAPTER 5
7 CHAPTER 6
8 CHAPTER 7
9 CHAPTER 8
10 CHAPTER 9
11 CHAPTER 10
12 CHAPTER 11
13 CHAPTER 12
14 CHAPTER 13
15 CHAPTER 14
16 CHAPTER 15
17 CHAPTER 16
18 CHAPTER 17
19 CHAPTER 18
20 CHAPTER 19
21 CHAPTER 20
22 CHAPTER 21
23 CHAPTER 22
24 CHAPTER 23
25 CHAPTER 24
26 CHAPTER 25
27 CHAPTER 26
28 CHAPTER 27
29 VISUAL
30 CHAPTER 28 - SPECIAL
31 CHAPTER 29
32 CHAPTER 30
33 CHAPTER 31
34 CHAPTER 32
35 CHAPTER 33
36 CHAPTER 34
37 CHAPTER 35
38 CHAPTER 36
39 CHAPTER 37
40 CHAPTER 38
41 CHAPTER 39
42 CHAPTER 40
43 CHAPTER 41
44 CHAPTER 42
45 CHAPTER 43 - BONUS VISUAL
46 CHAPTER 44
47 CHAPTER 45
48 CHAPTER 46 & PENGUMUMAN
49 CHAPTER 47
50 CHAPTER 48
51 CHAPTER 49
52 CHAPTER 50
53 CHAPTER 51
54 CHAPTER 52
55 CHAPTER 53
56 CHAPTER 54
57 CHAPTER 55
58 CHAPTER 56
59 CHAPTER 57
60 CHAPTER 58
61 CHAPTER 59
62 CHAPTER 60
63 CHAPTER 61
64 CHAPTER 62
65 CHAPTER 63
66 CHAPTER 64
67 CHAPTER 65
68 CHAPTER 66
69 CHAPTER 67
70 PENGUMUMAN
71 CHAPTER 68
72 CHAPTER 69 & PENGUMUMAN
73 CHAPTER 70
74 CHAPTER 71
75 CHAPTER 72
76 CHAPTER 73
77 CHAPTER 74
78 CHAPTER 75
79 CHAPTER 76
80 CHAPTER 77
81 CHAPTER 78
82 CHAPTER 79
83 CHAPTER 80
84 CHAPTER 81
85 CHAPTER 82
86 CHAPTER 83
87 CHAPTER 84
88 CHAPTER 85
89 CHAPTER 86
90 CHAPTER 87
91 CHAPTER 88
92 CHAPTER 89
93 CHAPTER 90
94 CHAPTER 91
95 CHAPTER 92
96 CHAPTER 93
97 CHAPTER 94
98 CHAPTER 95
99 CHAPTER 96
100 CHAPTER 97
101 CHAPTER 98
102 CHAPTER 99
103 CHAPTER 100
Episodes

Updated 103 Episodes

1
PROLOGUE
2
CHAPTER 1
3
CHAPTER 2
4
CHAPTER 3
5
CHAPTER 4
6
CHAPTER 5
7
CHAPTER 6
8
CHAPTER 7
9
CHAPTER 8
10
CHAPTER 9
11
CHAPTER 10
12
CHAPTER 11
13
CHAPTER 12
14
CHAPTER 13
15
CHAPTER 14
16
CHAPTER 15
17
CHAPTER 16
18
CHAPTER 17
19
CHAPTER 18
20
CHAPTER 19
21
CHAPTER 20
22
CHAPTER 21
23
CHAPTER 22
24
CHAPTER 23
25
CHAPTER 24
26
CHAPTER 25
27
CHAPTER 26
28
CHAPTER 27
29
VISUAL
30
CHAPTER 28 - SPECIAL
31
CHAPTER 29
32
CHAPTER 30
33
CHAPTER 31
34
CHAPTER 32
35
CHAPTER 33
36
CHAPTER 34
37
CHAPTER 35
38
CHAPTER 36
39
CHAPTER 37
40
CHAPTER 38
41
CHAPTER 39
42
CHAPTER 40
43
CHAPTER 41
44
CHAPTER 42
45
CHAPTER 43 - BONUS VISUAL
46
CHAPTER 44
47
CHAPTER 45
48
CHAPTER 46 & PENGUMUMAN
49
CHAPTER 47
50
CHAPTER 48
51
CHAPTER 49
52
CHAPTER 50
53
CHAPTER 51
54
CHAPTER 52
55
CHAPTER 53
56
CHAPTER 54
57
CHAPTER 55
58
CHAPTER 56
59
CHAPTER 57
60
CHAPTER 58
61
CHAPTER 59
62
CHAPTER 60
63
CHAPTER 61
64
CHAPTER 62
65
CHAPTER 63
66
CHAPTER 64
67
CHAPTER 65
68
CHAPTER 66
69
CHAPTER 67
70
PENGUMUMAN
71
CHAPTER 68
72
CHAPTER 69 & PENGUMUMAN
73
CHAPTER 70
74
CHAPTER 71
75
CHAPTER 72
76
CHAPTER 73
77
CHAPTER 74
78
CHAPTER 75
79
CHAPTER 76
80
CHAPTER 77
81
CHAPTER 78
82
CHAPTER 79
83
CHAPTER 80
84
CHAPTER 81
85
CHAPTER 82
86
CHAPTER 83
87
CHAPTER 84
88
CHAPTER 85
89
CHAPTER 86
90
CHAPTER 87
91
CHAPTER 88
92
CHAPTER 89
93
CHAPTER 90
94
CHAPTER 91
95
CHAPTER 92
96
CHAPTER 93
97
CHAPTER 94
98
CHAPTER 95
99
CHAPTER 96
100
CHAPTER 97
101
CHAPTER 98
102
CHAPTER 99
103
CHAPTER 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!