Miya pulang terlambat karena seusai kuliah, ia langsung pergi ke pusat perbelanjaan bersama Ramsey. Ramsey memintanya memilihkan gaun yang bagus untuk kencan butanya di akhir pekan nanti. Namun saat Miya pulang, ia mendapati lampu rumahnya masih menyala.
"Ibu? Bukankah aku sudah mengirim pesan jika hari ini aku akan pulang larut? Kenapa Ibu masih belum tidur?" tanya Miya.
Feriha hanya diam, sambil menyeka air matanya dengan sembunyi-sembunyi. Melihat itu Miya langsung menghampiri Feriha. Ia hendak memegang tangan Feriha, namun terlihat di tangan Feriha tergenggam erat beberapa lembar sesuatu.
"Apa ini, Bu?" tanya Miya lagi.
Feriha masih terdiam. Namun setelah menghela napasnya beberapa kali, Feriha akhirnya memperlihatkan beberapa lembar sesuatu yang ternyata adalah foto itu. Foto-foto yang meperlihatkan kebersamaan Miya bersama Kingston selama ini.
DEG! DEG! DEG!
Tampak sangat jelas di setiap lembar foto-foto itu, foto ketika Miya dan kingston berpelukan di stasiun kereta api, ketika Kingston menunggu Miya di depan gerbang universitasnya, bahkan ketika Kingston keluar masuk kamar Miya melalui jendela.
"Maafkan Ibu karena telah meminta sesuatu yang mustahil untuk kau lakukan, Miya."
"Maafkan aku, Bu. Sungguh aku tidak bermaksud untuk mengingkari janji itu. Awalnya aku hanya ingin melihatnya sebentar lalu pergi, tapi ternyata ti--"
Feriha langsung memeluk Miya yang saat ini duduk di sampingnya. Mereka sama-sama menangis dengan hebat dalam pelukan itu. Dan beberapa saat kemudian mereka pun mulai tenang.
"Apa kau mencintainya?"
Miya mengangguk. "Aku sangat mencintainya, Bu."
"Kau ingin bersamanya?"
Miya kembali mengangguk dengan penuh semangat pada Feriha. Feriha tersenyum, dan kembali memeluk Miya. Dengan lembut Feriha mengusap punggung kecil putrinya itu.
"Bawa dia ke sini. Ibu akan mencoba mengenalnya."
...***...
Miya baru saja keluar dari minimarket dan tidak sengaja berpapasan dengan Chin Mae. Chin Mae mengajak Miya untuk makan siang bersama sambil berbincang santai di sebuah restoran barat di sekitaran minimarket itu.
"Jadi kau tidak tahu jika sekarang Kingston sudah bekerja menjadi agen di FBI?" tanya Chin Mae.
Miya menggeleng sambil memotong steaknya. "Pekerjaan seperti apa yang dilakukan oleh seorang agen?"
"Mengintai, meringkus, dan membunuh, jika terdesak."
Spontan Miya tersedak hingga wajahnya memerah setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan Chin Mae. Melihat itu, Chin Mae panik dan langsung menyodorkan air serta tisu secara bersamaan pada Miya.
"Hei, hati-hati. Kau tahu, banyak orang yang mati karena tersedak. Itu sepele tapi mematikan."
Miya mengambil segelas air dan tisu dari tangan Chin Mae. "Jadi, dia membunuh orang?"
Chin Mae mengangguk. "Lagipula dia sudah terbiasa membunuh orang. Waktu itu dua orang buronan mati setelah dihajar olehnya. Lalu Susan berkata saat SMP dia pernah berkelahi dengan tiga orang gurunya hingga dua dari mereka kritis dan akhirnya juga mati. Dan beberapa waktu lalu dia menembak Ayahnya hi--"
KLANG!
Tampak Miya sangat terkejut hingga tangannya melemas dan tanpa sadar telah menjatuhkan alat makan yang dipegangnya ke lantai.
"Mungkinkah mulut sialanku ini telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dikatakan?" gumam Chin Mae dalam hati.
Miya beranjak. "Maaf Paman, aku permisi ke toilet."
Miya berjalan dengan langkah terburu menuju toilet. Miya lalu membasuh wajahnya dan perlahan memandangi pantulan dirinya di cermin di depannya. Selama ini Miya mengira jika sebutan tiran untuk Kingston dari si peramal hanya sekadar sebutan.
"Dan ternyata dia benar-benar seorang tiran," gumam Miya.
Miya menunduk, sambil kembali membasuh wajahnya. Ingin rasanya Miya menyangkal bahwa Kingston bukanlah seorang tiran, dan apa yang baru saja didengarnya dari Chin Mae hanya candaan belaka. Namun ingatan masa lalunya yang tiba-tiba terlintas seakan mendukung jika laki-laki yang dicintainya itu memang seorang tiran.
*FLASHBACK ON*
Sembilan tahun lalu..
Hari itu, dengan kesetanan Kingston menghajar tiga orang gurunya dan berakhir ditahan dalam satu sel bersama Jeff. Ayah Kingston kemudian mengirim salah satu orangnya yang bernama Susan, untuk menjemput Miya dan menyelesaikan kekacauan itu.
"Aku Susan Ahn dari FBI," pungkas Susan pada Kingston.
Susan mengaku diberi perintah oleh Ayah Kingston, Aldrich, untuk segera menyelesaikan kekacauan besar yang diperbuat Kingston hari itu dengan syarat Kingston mau meminta maaf pada korban dan semua keluarganya.
Susan melanjutkan. "Aku diperintahkan oleh Ayahmu tidak untuk membebaskanmu saja tapi juga untuk membuatmu meminta maaf kepada korban dan keluarganya."
Awalnya Kingston menolak mentah-mentah untuk menurut, apalagi meminta maaf. Namun Aldrich tak kehabisan akal, ia meminta Susan membawa Miya ke kantor polisi agar membujukku meminta maaf dan menyelamatkan nama baik Aldrich sebagai jenderal besar angkatan darat Amerika Serikat.
"Kenapa sampai babak belur?" tanya Miya dengan mata berkaca-kaca.
"Jangan menangis. Tenagaku masih tersisa sangat banyak untuk membuat keributan lagi," balas Kingston sambil meraih wajah mungil Miya dari balik jeruji besi.
"Sudah makan nasi?" tanya Miya lagi dengan suara bergetar.
Kingston mengusap kedua pipi Miya. "Hei, jika air matamu sampai terjatuh, aku benar-benar akan membuat keributan lagi."
"Mmm maaf Nyonya Susan, tapi aku mohon bantuanmu untuk memegangi si gila ini bila nanti air mata kekasihnya benar-benar terjatuh," ucap Jeff pada Susan yang berdiri tak jauh dari Miya.
*FLASHBACK OFF*
Miya masih bergumam, "jadi waktu itu dia ditahan karena sudah menghajar gurunya sampai kritis?"
Miya menggeleng-gelengkan kepalanya, yang malah membuat ingatan pendukung lainnya semakin berlomba naik ke permukaan.
*FLASHBACK ON*
Siang itu ketika Miya terbangun setelah tak diizinkan pulang oleh Kingston, Miya tidak sengaja mendengar percakapan Kingston dengan Susan di telepon.
"Jika tahu dia akan pulih secepat ini, seharusnya waktu itu tidak kubuat tembakanku meleset."
"Hah, jangan mempersulitku Kingston. Bekerja samalah. Saat ini, citra burukmu sebagai putra dari seorang jenderal sudah tersebar luas," balas Susan pada Kingston.
"Baiklah, katakan saja apa yang harus kulakukan. Lalu sampaikan padanya untuk duduk saja dengan tenang. Karena tidak akan ada ampun jika dia mengusikku sekarang."
*FLASHBACK OFF*
Miya mengernyitkan dahinya, tampak ia memikirkan sesuatu dengan sangat keras. Setelah beberapa saat Miya pun mulai rileks. Miya menghela napas sambil mengusap wajahnya dengan tisu.
Miya mengangguk sambil berkata, "pasti orang yang dibicarakannya di telepon waktu itu adalah Paman Aldrich. Jadi waktu itu Paman Aldrich tertembak?"
Miya pun kembali ke meja makan. Chin Mae langsung meminta maaf berulang kali pada Miya. Miya tersenyum sambil berkata jika ia hanya sedikit terkejut dan Chin Mae tidak perlu meminta maaf. Atmosfer canggung di antara mereka pun berubah saat Chin Mae menyuguhkan topik pembicaraan baru.
"Maaf aku menanyakan ini, tapi benarkah hubungan Ibumu dan Aldrich sangat buruk?"
Miya mengangguk pada Chin Mae. "Paman Aldrich sangat membenciku dan juga Ibu."
"Jadi ternyata benar. Aldrich pernah berkata jika dia kehilangan seseorang yang sudah dianggapnya seperti adik kandungnya sendiri karena Ibumu."
Miya kembali mengangguk. "Padahal kejadian yang sebenarnya tidak seperti itu."
Chin Mae menggoyangkan gelas winenya. "Menurutku juga begitu. Ibumu dan Aldrich hanya salah paham, dan sepertinya yang paling salah paham di sini adalah Aldrich. Dia memang sangat keras kepala dan angkuh."
"Aku ingin sekali meluruskan kesalahpahaman di antara Ibu dan Paman Aldrich, tapi aku tidak tahu bagaimana harus memulainya."
"Hei, kau mendiskusikan ini dengan orang yang tepat," ujar Chin Mae sambil tersenyum percaya diri. "Agen Chin Mae yang sangat berpengalaman ini akan membantumu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
siska A
kak... mampir kekaryaku"perjalanan hidup Eden"
ayo kak saling dukung
2021-12-05
0
🌹Dina Yomaliana🌹
ahhh aku ngak mimpi kan? ibu Miya mau mengenal bang king😍😍😍😍 emng ngak ada yang mustahil selagi masih di bawah kuasa tangan kak seul sebagai author babang king yg tamvan😘
wahh ada lampu hijau satu lagi buat hubungan King dan Miya😍😍😍😍😍 Chin mae akan ikut membantu, pasti bakal seru nih
2021-11-07
0
Ika Sartika
next
2021-04-02
0