CHAPTER 19

Seusai dari pantai, aku mengantar Miya pulang. Miya meminta untuk diantar ke restoran karena di jam-jam seperti sekarang pasti Ibu dan teman-temannya sedang repot menutup restoran. Namun saat kami tiba, ternyata restoran milik sang ibu masih ramai didatangi oleh pengunjung.

"Sepertinya aku masih akan di sini untuk membantu Ibu dan yang lain."

"Butuh pelayan tambahan?" balasku pada Miya.

Miya tertawa. "Tidak. Pulang dan beristirahatlah. Aku akan menghubungimu nanti."

Aku mengangguk dengan berat. Aku tahu Miya tidak menolak jika aku membantunya di restoran, tapi ia menolak karena tidak ingin Ibunya sampai bertemu lagi denganku agar kejadian seperti saat makan malam waktu itu tidak terulang. Terlihat Miya masuk ke dalam restoran dan langsung membantu Ramsey serta seorang pelayan laki-laki yang kuyakin adalah kekasih dari pemilik butik itu, Sam.

"Hei, kau dari mana saja? Demi Tuhan, tangan dan kakiku mati rasa karena sepanjang hari tidak berhenti bergerak," ujar Ramsey

Miya tertawa. "Maafkan aku. Sebagai gantinya akan kubuatkan takoyaki besok, bagaimana?"

"Maaf diterima. Kalau begitu antarkan ini ke meja nomor sebelas."

"Baik, pesanan siap diantar," jawab Miya bersemangat pada Ramsey.

Malam ini adalah kali pertama restoran milik Ibu Miya, Feriha, buka hingga larut malam. Terlihat Miya memandangi Feriha yang masih sibuk merapikan piring-piring di rak. Lalu tiba-tiba saja Miya teringat apa yang dikatakan Kingston di pantai sore tadi. Dengan langkah ragu, Miya pun menghampiri Feriha dan membantunya.

"Ah, Miya. Sudah biar Ibu saja."

"Seharusnya aku yang mengatakan itu," sahut Miya pada Feriha.

Feriha tersenyum. "Apa hari ini pemotretanmu berjalan lancar?"

Miya mengangguk. "Rahangku sampai pegal karena terus dipaksa tersenyum oleh Kak Reiko."

Terdengar Feriha tertawa geli, membuat Miya tanpa sadar pun ikut tertawa. Mereka terus mengobrol sembari bekerja sama merapikan peralatan makan. Tampak Miya seperti ingin mengatakan sesuatu pada Feriha, namun ia sangat ragu-ragu.

"Mmm Bu, kurasa aku akan tetap tinggal bersama Ibu. Sampai kelak aku menikah pun aku ingin terus bersama Ibu. Lalu, aku akan mencari uang di restoran ini saja. Jadi tolong berikan aku upah."

Feriha kembali tertawa, namun perlahan kemudian menangis pilu. Miya meletakkan piring yang sedang dipegangnya, lalu dengan lembut memeluk sang ibu yang kini sedang mematung sambil menangis itu. Miya ikut menangis, dan sembari memeluk erat Ibunya, ia mencurahkan segala isi hatinya.

"Maafkan aku, Bu. Padahal aku berjanji akan lebih patuh. Tapi entah kenapa jika sudah menyangkut Kingston, aku jadi tidak bisa mengendalikan diri."

"Tidak. Ibu yang seharusnya meminta maaf. Ibu menghancurkan semuanya. Waktu itu tiba-tiba saja Ibu teringat dengan sikap buruk Ayahnya padamu. Ibu masih tidak bisa menerimanya, Miya."

Miya mengusap lembut punggung Feriha. "Aku mengerti. Karena itu semua sudah berlalu, ayo kita lupakan saja dan fokus dengan masa depan."

"Ya, baiklah. Ayo kita lakukan yang terbaik untuk masa depan."

...***...

Terlihat Miya sedang mengerjakan tugas kuliahnya di sebuah kafe. Sudah tiga jam Miya berada di kafe itu dan menghabiskan tiga gelas besar strawberry milkshake. Miya sangat fokus dengan tugasnya hingga tak sadar seorang pria sudah mengawasinya sejak ia masuk ke dalam kafe beberapa jam lalu.

"Permisi Nona, ini pesanan anda," ujar seorang pelayan sembari meletakkan segelas minuman di meja Miya.

"Hm? Aku tidak memesan ini."

"Seorang pria di sanalah yang memesan dan membayar minuman ini untuk anda."

Dengan spontan Miya menoleh ke arah tangan pelayan perempuan itu menunjuk. Namun Miya hanya mendapati sekumpulan anak-anak perempuan berseragam SMA yang sedang asyik bercanda dan berfoto.

"Maksudmu anak-anak SMA itu?"

"Ah bukan, Nona. Sepertinya pria yang memberikan minuman ini sudah pergi."

"Seperti apa orangnya?"

"Seorang pria tinggi dan berbadan besar dengan setelan jas dan kacamata hitam. Orang itu tadi duduk di balkon dan terus melihat ke arah anda," terang si pelayan pada Miya.

Miya bergumam dalam hati. "Dasar Kingston. Dia bilang hari ini sibuk tapi ternyata masih sempat menguntitku."

Akhirnya Miya menerima segelas besar strawberry milkshake yang sudah ada di depannya, dan tanpa ragu menyedot minuman itu sambil menyapukan pandangannya ke seluruh balkon kafe. Dengan ciri yang disebutkan oleh pelayan tadi, Miya pun menemukan siapa si pemberi minuman.

Miya kembali bergumam dalam hati. "Ah, ternyata bukan Kingston."

Melihat Miya memergokinya, dengan segera pria pemberi minuman itu menyembunyikan dirinya ke balik tembok. Miya lalu melompat dari kursi yang sedari tadi mengayun-ayunkan kakinya dan berjalan menghampiri si pria pemberi minuman sembari terus menyedot minuman gratisnya.

"Maaf, apa anda anda mengenal saya?" tanya Miya pada pria pemberi minuman.

"Selamat siang, Nona Miya. Perkenalkan saya Hideyoshi, saya adalah orang yang dikirim oleh tuan Lexander Kingston untuk mengawasi anda."

Miya memiringkan kepalanya. "Hm? Kenapa aku harus diawasi? Aku merasa tidak nyaman jadi tolong pergi saja."

"Maaf, saya hanya mematuhi perintah tuan saya. Jadi silakan melanjutkan aktivitas anda senyaman mungkin," balas Hideyoshi yang kemudian membungkuk dan berlalu.

Miya tak kuasa berkata-kata, ia hanya memandangi punggung Hideyoshi yang terlihat semakin mengecil itu. Saat ini tidak ada hal lain yang ingin dilakukan Miya selain menelepon Kingston dan memakinya. Namun belum selesai Miya mengetikkan password di ponselnya, Kingston sudah terlebih dulu menelepon.

"Aku baru saja mau meneleponmu. Sedang dimana? Ayo bertemu. Aku sangat merindukanmu."

Aku terbahak. "Wah, kau membuatku merinding."

"Aku yang seharusnya merinding. Apa maksudmu tiba-tiba mengirimkan orang untuk menguntit dan membuatku terkena diabetes?"

Aku kembali terbahak. "Aku hanya merasa jika kau tidak cukup hanya dengan tiga gelas besar strawberry milkshake."

"Tetap di tempatmu. Kau akan berakhir hari ini, lihat saja."

Aku masih terbahak setelah Miya mengakhiri panggilan kami, dan semakin terbahak ketika menonton kegemasan Miya lewat layar laptop. Terlihat Miya mengejar Hideyoshi, dan meminta Hideyoshi untuk mengantarkannya bertemu denganku. Aku pun langsung meninggalkan markas rahasiaku dan menunggu Miya di dorm.

...***...

Saat aku tiba, mobil Hideyoshi sudah terparkir di depan dorm. Hideyoshi langsung berlari membukakan pintu mobilku dan mengatakan jika Miya sudah berada di dorm selama hampir satu jam. Hideyoshi juga sudah mengatakan apa alasan dirinya mengawasi Miya karena Miya terus saja mendesak.

"Saya hanya mengatakan jika seseorang yang tidak baik sedang mengawasinya, maka dari itu anda menugaskan saya untuk menjaga keselamatannya," terang Hideyoshi padaku.

"Baguslah jika ia belum tahu bahwa orang yang mengawasinya adalah gadis licik itu." Aku menepuk pundak Hideyoshi. "Kerja bagus. Cukup untuk hari ini. Kembali ke markas."

KLEK!

Aku masuk ke dorm dan langsung mendapati Miya yang sedang tertidur pulas di sofa. Terlihat wajah Miya sangat lelah karena sudah dua minggu ini restoran Ibunya semakin ramai. Dengan hati-hati aku melepaskan sepatu Miya. Tampak Miha terganggu sesaat, namun kembali menikmati tidur siangnya.

Aku berbisik pada Miya. "Hei, kau belum mengucapkan selamat ulang tahun padaku."

Aku mengangkat tubuh Miya dengan hati-hati. Namun baru saja akan kubaringkan Miya di ranjang, ia sudah terbangun. Kupikir Miya akan meronta-ronta seperti biasanya, tak disangka ia malah bersikap sangat tenang dan tiba-tiba melakukan sesuatu yang membuatku seketika tak berkutik.

CUP!

Miya mengecup sebelah pipiku. "Selamat ulang tahun."

DEG! DEG! DEG!

"Hei, kenapa kau diam saja? Ah, aku tahu. Baiklah akan kuulangi." Miha berdeham, "selamat ulang tahun, Lexander Kingston."

CUP!

Miya kembali mengecup sebelah pipiku yang lain dengan lembut. Aku masih tak berkutik, bahkan tak kuasa berkata-kata. Jantungku berdetak terlewat bersemangat hingga membuatku khawatir jika sampai terdengar oleh Miya. Aku beranjak, namun dengan segera Miya menarik tanganku dan membuatku terduduk. Perlahan Miya mendekat padaku sambil berbisik.

"Aku mencintaimu."

DEG! DEG! DEG! DEG!

"Aku sangat mencintaimu, Lexander Kingston."

DEG! DEG! DEG! DEG! DEG!

Terpopuler

Comments

Rizky Anindiya

Rizky Anindiya

ikutan deh deg deg.kayak sedang jatuh cinta aja .🤭

2022-03-19

0

💞istrinya jungkook💕

💞istrinya jungkook💕

setiap baca DEG DEG DEG...
hati aku deg2n bneran abiz tulisannya gde gt jd berasa pas bacanya 🤭🤭

semangat y thor 💪

2021-06-17

1

Ika Sartika

Ika Sartika

sweet ❣️

2021-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOGUE
2 CHAPTER 1
3 CHAPTER 2
4 CHAPTER 3
5 CHAPTER 4
6 CHAPTER 5
7 CHAPTER 6
8 CHAPTER 7
9 CHAPTER 8
10 CHAPTER 9
11 CHAPTER 10
12 CHAPTER 11
13 CHAPTER 12
14 CHAPTER 13
15 CHAPTER 14
16 CHAPTER 15
17 CHAPTER 16
18 CHAPTER 17
19 CHAPTER 18
20 CHAPTER 19
21 CHAPTER 20
22 CHAPTER 21
23 CHAPTER 22
24 CHAPTER 23
25 CHAPTER 24
26 CHAPTER 25
27 CHAPTER 26
28 CHAPTER 27
29 VISUAL
30 CHAPTER 28 - SPECIAL
31 CHAPTER 29
32 CHAPTER 30
33 CHAPTER 31
34 CHAPTER 32
35 CHAPTER 33
36 CHAPTER 34
37 CHAPTER 35
38 CHAPTER 36
39 CHAPTER 37
40 CHAPTER 38
41 CHAPTER 39
42 CHAPTER 40
43 CHAPTER 41
44 CHAPTER 42
45 CHAPTER 43 - BONUS VISUAL
46 CHAPTER 44
47 CHAPTER 45
48 CHAPTER 46 & PENGUMUMAN
49 CHAPTER 47
50 CHAPTER 48
51 CHAPTER 49
52 CHAPTER 50
53 CHAPTER 51
54 CHAPTER 52
55 CHAPTER 53
56 CHAPTER 54
57 CHAPTER 55
58 CHAPTER 56
59 CHAPTER 57
60 CHAPTER 58
61 CHAPTER 59
62 CHAPTER 60
63 CHAPTER 61
64 CHAPTER 62
65 CHAPTER 63
66 CHAPTER 64
67 CHAPTER 65
68 CHAPTER 66
69 CHAPTER 67
70 PENGUMUMAN
71 CHAPTER 68
72 CHAPTER 69 & PENGUMUMAN
73 CHAPTER 70
74 CHAPTER 71
75 CHAPTER 72
76 CHAPTER 73
77 CHAPTER 74
78 CHAPTER 75
79 CHAPTER 76
80 CHAPTER 77
81 CHAPTER 78
82 CHAPTER 79
83 CHAPTER 80
84 CHAPTER 81
85 CHAPTER 82
86 CHAPTER 83
87 CHAPTER 84
88 CHAPTER 85
89 CHAPTER 86
90 CHAPTER 87
91 CHAPTER 88
92 CHAPTER 89
93 CHAPTER 90
94 CHAPTER 91
95 CHAPTER 92
96 CHAPTER 93
97 CHAPTER 94
98 CHAPTER 95
99 CHAPTER 96
100 CHAPTER 97
101 CHAPTER 98
102 CHAPTER 99
103 CHAPTER 100
Episodes

Updated 103 Episodes

1
PROLOGUE
2
CHAPTER 1
3
CHAPTER 2
4
CHAPTER 3
5
CHAPTER 4
6
CHAPTER 5
7
CHAPTER 6
8
CHAPTER 7
9
CHAPTER 8
10
CHAPTER 9
11
CHAPTER 10
12
CHAPTER 11
13
CHAPTER 12
14
CHAPTER 13
15
CHAPTER 14
16
CHAPTER 15
17
CHAPTER 16
18
CHAPTER 17
19
CHAPTER 18
20
CHAPTER 19
21
CHAPTER 20
22
CHAPTER 21
23
CHAPTER 22
24
CHAPTER 23
25
CHAPTER 24
26
CHAPTER 25
27
CHAPTER 26
28
CHAPTER 27
29
VISUAL
30
CHAPTER 28 - SPECIAL
31
CHAPTER 29
32
CHAPTER 30
33
CHAPTER 31
34
CHAPTER 32
35
CHAPTER 33
36
CHAPTER 34
37
CHAPTER 35
38
CHAPTER 36
39
CHAPTER 37
40
CHAPTER 38
41
CHAPTER 39
42
CHAPTER 40
43
CHAPTER 41
44
CHAPTER 42
45
CHAPTER 43 - BONUS VISUAL
46
CHAPTER 44
47
CHAPTER 45
48
CHAPTER 46 & PENGUMUMAN
49
CHAPTER 47
50
CHAPTER 48
51
CHAPTER 49
52
CHAPTER 50
53
CHAPTER 51
54
CHAPTER 52
55
CHAPTER 53
56
CHAPTER 54
57
CHAPTER 55
58
CHAPTER 56
59
CHAPTER 57
60
CHAPTER 58
61
CHAPTER 59
62
CHAPTER 60
63
CHAPTER 61
64
CHAPTER 62
65
CHAPTER 63
66
CHAPTER 64
67
CHAPTER 65
68
CHAPTER 66
69
CHAPTER 67
70
PENGUMUMAN
71
CHAPTER 68
72
CHAPTER 69 & PENGUMUMAN
73
CHAPTER 70
74
CHAPTER 71
75
CHAPTER 72
76
CHAPTER 73
77
CHAPTER 74
78
CHAPTER 75
79
CHAPTER 76
80
CHAPTER 77
81
CHAPTER 78
82
CHAPTER 79
83
CHAPTER 80
84
CHAPTER 81
85
CHAPTER 82
86
CHAPTER 83
87
CHAPTER 84
88
CHAPTER 85
89
CHAPTER 86
90
CHAPTER 87
91
CHAPTER 88
92
CHAPTER 89
93
CHAPTER 90
94
CHAPTER 91
95
CHAPTER 92
96
CHAPTER 93
97
CHAPTER 94
98
CHAPTER 95
99
CHAPTER 96
100
CHAPTER 97
101
CHAPTER 98
102
CHAPTER 99
103
CHAPTER 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!