#PERNIKAHANBEDAUSIA_14 (Revisi)

***

Tanpa terasa hari sudah semakin sore, tampak Mutiara tengah tertidur di sofa. Gilang mengecek angka jam ditangannya. Pukul 17.00 WIB, sudah saatnya untuk pulang. Ia berjalan menghampiri istri kecilnya, mengusap puncak kepalanya dengan lembut agar tidak mengganggu tidurnya.

"Aku tahu kamu pasti merasa bosan, tapi hanya inilah satu-satunya cara yang bisa membuatmu tetap tetap disampingku" ucap Gilang kemudian mengecup singkat bibir ranum istrinya yang seakan telah menjadi candu baginya.

Gilang menyandarkan diri pada sofa, sambil menunggu istrinya terbangun dari alam mimpi. Ia merasa tidak tega kalau harus membangunkan Mutiara, ia tahu bahwa gadis itu sudah letih karena harus belajar demi mengejar pelajaran yang tertinggal lantaran meninggalnya sang ayah dan persiapan pernikahan mereka. Gilang memejamkan kedua matanya, tapi tidak tidur.

"Kenapa dia menelponku lagi setelah menghilang tanpa jejak? Apa yang sedang diinginkan olehnya??" pikiran Gilang menerawang jauh, memikirkan wanita di masa lalunya.

Gilang bukannya masih penasaran dengan mantan kekasihnya, tapi ia hanya ingin tahu kenapa wajah istrinya bisa mirip dengan gadis pengkhianat itu. Apa hubungan mereka sebenarnya??

Di dunia ini memang ada banyak orang yang memiliki wajah yang mirip, namun Mutiara dan Clarissa...

Mereka berdua terlalu mirip, dan mustahil jika tidak memiliki hubungan apapun. Apa mungkin keduanya kembar??

Tok.... Tok.... Tok.....

"Masuk!!" seru Gilang tanpa membuka mata sedikitpun. Heru masuk ke dalam ruangan Gilang.

"Maaf pak, mobil sudah siap. Apa anda dan nona muda ingin pulang sekarang?" tanya Heru.

Gilang membuka mata, sekali lagi melirik pada arloji kemudian beralih pada istrinya.

"Baiklah, kita pulang sekarang. Dan tolong bawakan tas serta semua buku-buku istriku" ujar Gilang, ia bangkit kemudian menggendong tubuh istrinya yang mungil.

Heru membukakan pintu untuk bosnya, kemudian mengambil buku-buku Mutiara yang sudah tersusun rapi di dalam sebuah kardus. Meskipun sudah menikah dengan bosnya, tapi sifat kerapian yang dimiliki oleh Mutiara tidak pernah menghilang. Gadis itu tetap sama seperti dulu, hidup dengan kesederhanaan yang ada. Heru sudah menganggap Mutiara sebagai adik sendiri, dan berkat ayah Mutiara pula ia bisa menjadi sopir kepercayaan Gilang.

Semua mata karyawan kini mengarah pada sosok CEO yang kini tengah membopong seorang gadis. Sulit untuk dipercaya!! Mereka saling melirik satu sama lainnya, seolah menanyakan ada keajaiban apa sehingga membuat bos mereka bisa berbuat seperti ini. Mereka hanya mengedikan bahu masing-masing tanda tidak tahu apa jawabannya.

"Masak iya sih bos kita yang terkenal super dingin dan arogant sudah mempunyai istri? Padahal gue sudah beranggapan bahwa dia tidak akan pernah menikah!" bisik seorang staff.

"Iya gue juga mikirnya begitu, kita semua kan tahu bagaimana watak pak Gilang?? Dia memang suka bermain dengan wanita tapi tidak pernah serius" staff lainnya ikut nimbrung.

Gilang sebenarnya bisa mendengar, tapi berusaha untuk acuh. Ini bukan tugasnya memberikan pelajaran pada karyawan yang berani membicarakan bosnya di belakang.

"Selamat sore pak, apakah anda akan pulang??" sapa seorang asisten pribadinya

"Iya..." Gilang menjawab singkat.

"Radit tolong kamu urus dua karyawan yang sudah berani membicarakan saya di belakang, saya tidak ingin melihatnya besok pagi" Gilang menambahi ucapannya.

"Baik pak" Radit menatap nyalang pada karayawan yang asyik bergosip ria tentang atasannya itu.

Sedangkan dua karyawan tersebut menunduk takut, Radit adalah orang kedua yang ditakuti oleh semua staff karyawan.

🔹

🍁

🔹

Gilang sudah tiba di rumahnya, disana ternyata sudah ada seorang asisten rumah tangga yang menyambutnya. Dia terlihat cukup cantik, badannya ideal dan usianya kira-kira ada 30 tahunan. Mungkin pihak agency baru mengantarnya hari ini.

"Selamat sore tuan, perkenalkan saya"

"Nanti saja ya setelah saya menidurkan istri saya di dalam kamar, tolong kamu bantu Heru untuk mengambil barang-barang kami yang ada di mobil" Gilang menyela.

"Baik pak" jawab wanita itu.

Gilang membopong istrinya dan membawa Mutiara ke dalam kamar mereka. Ia menidurkan Mutiara dengan sangat hati-hati agar tidak terbangun.

"Lihatlah saat tidur pun wajahnya kanyak bocah!! Gilang apa yang mambuatmu bisa tertarik padanya...Ck...ck..." lirihnya pelan.

Tertarik? Gilang berpikir sejenak. Apa iya dirinya sudah mulai tertarik pada gadis ingusan macam istrinya itu? Tapi kalau tidak, kenapa pula Mutiara mampu membawa pengaruh besar dalam hidupnya. Ia tak lagi tertarik untuk bersenang-senang dengan wanita manapun. Dan sekarang ia sudah bisa mengontrol ataupun mengendalikan hasrat serta nafsunya.

Gilang tersenyum, dalam hatinya ia menertawakan dirinya sendiri jika benar-benar jatuh cinta pada istrinya. Ini merupakan kali keduanya ia dibuat merasakan kehangatan cinta oleh sosok gadis ingusan dan memiliki wajah yang serupa dengan mantan kekasihnya.

Meskipun berbeda orang dengan karacter yang saling bertolak belakang, baik Mutiara maupun Clarissa merupakan gadis ingusan yang memiliki kesamaan dari segi usia dan wajahnya.

"Entah kenapa aku tidak menyesal telah menjadikanmu istri, justru sekarang aku merasa beruntung" ucap Gilang pelan, ia mengecup bibir istrinya yang dirasa seperti gulali. Manis

Gilang masuk ke dalam kamar mandi, ia mulai membersihkan dirinya yang sudah lengket karena penuh dengan keringat. Ia berendam sejenak, menghilangkan rasa lelah akibat pekerjaannya.

🔹

🍁

🔹

Mutiara membuka mata secara perlahan, ia terperanjat untuk sekian detiknya.

"Kok aku sudah ada di rumah? Bukankah tadi aku ada di kantor mas Gilang?" gumannya.

Mutiara turun dari ranjang, ia bisa mendengarkan suara gemiricik air di dalam kamar mandi. Suaminya pasti tengah mandi.

Mutiara berjalan ke arah balcon, hari sudah gelap. Pantas saja Gilang membawanya pulang. Mutiara tersenyum kecil, ia tak menyangka jika suaminya akan mau melakukan semua itu untuknya. Gilang pasti sudah menggendongnya dari kantor ke mobil dan dari mobil ke kamar.

*Ehemmm*

Mutiara menoleh, ia tersenyum kecil.

"Makasih ya mas, karena mas mau repot-repot membawaku pulang ke rumah padahal aku dalam keadaan tidur" ucap Mutiara dengan tulus.

"Ya mau gimana lagi, kamu tidur kanyak kebo jadinya ya terpaksa aku menggendongmu" angkuh Gilang.

Mutiara tersenyum, ia tahu suaminya tidak ingin harga dirinya jatuh. Itu sebabnya dia tetap bersikap angkuh pada dirinya saat ini.

"Kalau gitu aku mau mandi dulu mas, badanku rasanya sudah lengket!!" cicit Mutiara berjalan meninggalkan suaminya.

"Apa perlu bantuan lagi??" bisik Gilang saat istrinya berjalan melewatinya.

*Blush*

"Emm...tidak perlu mas, aku bisa sendiri kok" jawabnya.

Mutiara bergegas, berlalu dari suaminya. Ia tahu kemana arah pemikiran Gilang.

Dan untuk saat ini say no dengan tegas!!

🔹🔹🔹

Setelah mandi badan Mutiara kembali segar, ia pun mulai membereskan buku-buku sekolahnya yang masih tersusun dalam dus. Memilih mana yang akan dibawanya ke sekolah esok hari.

"Beres semuanya, semoga besok ulangannya lancar" ucap Mutiara.

Ia melirik ke arah balcon, ternyata suaminya sudah tidak ada. Mutiara melihat jam dinding, ternyata memang sudah waktunya makan malam.

Mutiara pun keluar dari kamarnya, ia ingin memasak untuk makan malam.

Namun setibanya di bawah ternyata ia sudah mencium aroma makanan yang sudah matang, Mutiara mengerutkan kening, ia pergi ke dapur melihat siapa yang sedang memasak??

"Maaf kamu siapa ya?" selidik Mutiara.

"Eh...nona muda, perkenalkan nama saya Laras. Saya disini bekerja sebagai asisten rumah tangga" jelas wanita itu.

"Oh...begitu. Maaf ya mba, saya baru tahu soalnya suami saya tidak bilang kalau akan ada asisten rumah tangga di sini" ucap Mutiara.

"Iya tidak apa-apa nona muda, saya juga baru tiba disini siang tadi"

Mutiara tersenyum, ia merasa lega karena ada seorang teman wanita di rumah ini.

"Kalau begitu selamat bekerja ya mbak dan semoga betah disini" ucap Mutiara lagi.

"Terima kasih nona muda" wanita itu tersenyun manis.

Mutiara berlalu dari dapur, ia mencari keberadaan suaminya. Entah kenapa hatinya ingin bertemu dengan pria itu.

Mutiara melangkahkan kaki menuju ke ruang kerja suaminya, ternyata tidak ada. Mutiara mengerti, Gilang pasti keluar dari rumah untuk mencari kesenangan sendiri. Hatinya terasa sakit, tidak rela mendapat perlakuan seperti ini.

"Kenapa kamu harus sedih, Mutiara? Bukankah seharusnya kamu tahu ini pasti akan terjadi tiap malam hari?" lirih Mutiara.

Dada Mutiara terasa sesak dan sakit. Air matanya berjatuhan membasahi pipinya. Ia tahu ini semua sudah menjadi bagian dari perjanjian, selama dirinya belum bisa memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri maka dia juga tidak berhak melarang suaminya untuk mencari kesenangannya sendiri.

*Apa aku salah jika berharap lebih dari pernikahan ini. Setiap orang pasti memiliki sebuah harapan untuk membina rumah tangga yang normal dan bahagia. Tapi kenapa aku tidak bisa?? Apa karena aku dan dia sangat berbeda, baik dari segi umur maupun status. Dia memang seorang yang memiliki segalanya, sedangkan aku??*

Mutiara menutup kembali ruang kerja suaminya, ia melangkah menuju ruang makan. Setidaknya sekarang ada Laras yang menjadi temannya di malam hari. Ia tidak akan merasa kesepian lagi jika di malam hari, saat suaminya tidak ada di rumah.

"Maaf nona muda, apakah anda mau makan malam sekarang?" tanya Ratna.

"Iya mba, tapi mbak Ratna temani aku makan ya? Aku malas jika harus makan sendiri" jawab Mutiara.

"Tapi nona muda..."

"Aku mohon mba, aku nggak bisa kalau harus makan seorang diri" Mutiara menyela.

Laras tampak ragu, tapi ia merasa kasihan juga pada majikannya. Akhirnya ia menerima juga ajakan Mutiara.

"Makasih ya mbak Laras" Mutiara tampak senang.

Laras tersenyum, majikannya memang sangat baik. Sama seperti yang dikatakan oleh Heru.

Halo semuanya, maaf baru post lagi.

Kemaren disibukan dengan acara nikahan adik jadi baru sempat🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Ladydiana Diana

Ladydiana Diana

thor sbnrny nama art ny mutiara itu ratna ap laras c

2022-06-28

0

Deyaa

Deyaa

gregetan jd nya:))

2020-10-23

2

Ida Rosyida

Ida Rosyida

Laras atap ratna

2020-08-16

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG ( Revisi )
2 #PERNIKAHANBEDAUSIA_01 (Revisi)
3 #PERNIKAHANBEDAUSIA_02 (Revisi)
4 #PERNIKAHANBEDAUSIA_03 (Revisi)
5 #PERNIKAHANBEDAUSIA_04 (Revisi)
6 #PERNIKAHANBEDAUSIA_05 (Revisi )
7 #PERNIKAHANBEDAUSIA_06 (Revisi )
8 #PERNIKAHANBEDAUSIA_07 (Revisi )
9 #PERNIKAHANBEDAUSIA_08 ( Revisi )
10 #PERNIKAHANBEDAUSIA_09 (Revisi)
11 #PERNIKAHANBEDAUSIA_10 (Revisi)
12 #PERNIKAHANBEDAUSIA_11 (Revisi)
13 #PERNIKAHANBEDAUSIA_12 (Revisi)
14 #PERNIKAHANBEDAUSIA_13 ( REVISI )
15 #PERNIKAHANBEDAUSIA_14 (Revisi)
16 #PERNIKAHANBEDAUSIA_15 (Revisi)
17 #PERNIKAHANBEDAUSIA_16 (Revisi)
18 #PERNIKAHANBEDAUSIA_17 (Revisi)
19 #PERNIKAHANBEDAUSIA_18 (Revisi)
20 #PERNIKAHANBEDAUSIA_19 (Revisi)
21 #PERNIKAHANBEDAUSIA_20 (REVISI)
22 #PERNIKAHANBEDAUSIA_21 (Revisi)
23 #PERNIKAHANBEDAUSIA_22 (Revisi)
24 #PERNIKAHANBEDAUSIA_23 (Revisi)
25 #PERNIKAHANBEDAUSIA_24 (REVISI)
26 #PERNIKAHANBEDAUSIA_25 (REVISI)
27 #PERNIKAHANBEDAUSIA_26 (REVISI)
28 Pengumuman
29 Pengumuman
30 #PERNIKAHANBEDAUSIA_27 (REVISI)
31 #PERNIKAHANBEDAUSIA_28 (REVISI)
32 #PERNIKAHANBEDAUSIA_29 (REVISI)
33 #PERNIKAHANBEDAUSIA_30 (REVISI)
34 #PERNIKAHANBEDAUSIA_31 (REVISI)
35 #PERNIKAHANBEDAUSIA_32 (REVISI)
36 #PERNIKAHANBEDAUSIA_33 (REVISI)
37 #PERNIKAHANBEDAUSIA_34 (REVISI)
38 #PERNIKAHANBEDAUSIA_35 (Revisi)
39 #PERNIKAHANBEDAUSIA_36 (Revisi)
40 #PERNIKAHANBEDAUSIA_37 (REVISI)
41 #PERNIKAHANBEDAUSIA_38 (REVISI)
42 #PERNIKAHANBEDAUSIA_39 (REVISI)
43 #PERNIKAHANBEDAUSIA_40 (REVISI)
44 #PERNIKAHANBEDAUSIA_41 (REVISI)
45 #PERNIKAHANBEDAUSIA_42 (REVISI)
46 Visual
47 #PERNIKAHANBEDAUSIA_43 (Revisi)
48 Pengumuman
49 #PERNIKAHANBEDAUSIA_44
50 pengumumaman
51 #PERNIKAHANBEDAUSIA_45
52 #PERNIKAHANBEDAUSIA_46
53 #PERNIKAHANBEDAUSIA_47
54 #PERNIKAHANBEDAUSIA_48
55 #PERNIKAHANBEDAUSIA_49
56 #PERNIKAHANBEDAUSIA_50
57 #PERNIKAHANBEDAUSIA_51
58 #PERNIKAHANBEDAUSIA_52
59 #PERNIKAHANBEDAUSIA_53
60 #PERNIKAHANBEDAUSIA_54
61 #PERNIKAHANBEDAUSIA_55
62 #PERNIKAHANBEDAUSIA_56
63 #PERNIKAHANBEDAUSIA_57
64 #PERNIKAHANBEDAUSIA_58
65 #PERNIKAHANBEDAUSIA_59
66 #PERNIKAHANBEDAUSIA_60
67 #PERNIKAHANBEDAUSIA_61
68 #PERNIKAHANBEDAUSIA_62
69 #PERNIKAHANBEDAUSIA_63
70 #PERNIKAHANBEDAUSIA_64
71 #PERNIKAHANBEDAUSIA_65
72 #PERNIKAHANBEDAUSIA_66
73 #PERNIKAHANBEDAUSIA_67
74 #PERNIKAHANBEDAUSIA_68
75 #PERNIKAHANBEDAUSIA_69
76 #PERNIKAHANBEDAUSIA_70
77 #PERNIKAHANBEDAUSIA_71
78 Pengumuman
79 #PERNIKAHANBEDAUSIA_72
80 #PERNIKAHANBEDAUSIA_73
81 PERNIKAHANBEDAUSIA_74
82 PERNIKAHANBEDAUSIA_75
83 PERNIKAHANBEDAUSIA_76
84 PERNIKAHANBEDAUSIA_77
85 #PERNIKAHANBEDAUSIA_78
86 #PERNIKAHANBEDAUSIA_79
87 PERNIKAHANBEDAUSIA_80
88 PERNIKAHANBEDAUSIA_81
89 PERNIKAHANBEDAUSIA_82
90 PERNIKAHANBEDAUSIA_83
91 PERNIKAHANBEDAUSIA_84
92 PERNIKAHANBEDAUSIA_85
93 #PERNIKAHANBEDAUSIA_86
94 #PERNIKAHANBEDAUSIA_87
95 #PERNIKAHANBEDAUSIA_88
96 #PERNIKAHANBEDAUSIA_89
97 #PERNIKAHANBEDAUSIA_90
98 #PERNIKAHANBEDAUSIA_91
99 #PERNIKAHANBEDAUSIA_92
100 #PERNIKAHANBEDAUSIA_93
101 #PERNIKAHANBEDAUSIA_94
102 #PERNIKAHANBEDAUSIA_95
103 #PERNIKAHANBEDAUSIA_96
104 #PERNIKAHANBEDAUSIA_97
105 #PERNIKAHANBEDAUSIA_98
106 Pengumuman
107 #PERNIKAHANBEDAUSIA_99
108 #PERNIKAHANBEDAUSIA_100
109 #PERNIKAHANBEDAUSIA_101
110 #PERNIKAHANBEDAUSIA_102
111 #PERNIKAHANBEDAUSIA_103
112 #PERNIKAHANBEDAUSIA_104
113 #PERNIKAHANBEDAUSIA_105
114 #PERNIKAHANBEDAUSIA_106
115 #PERNIKAHANBEDAUSIA_107
116 #PERNIKAHANBEDAUSIA_108
117 #PERNIKAHANBEDAUSIA_109
118 #PERNIKAHANBEDAUSIA_110
119 #PERNIKAHANBEDAUSIA_111
120 #PERNIKAHANBEDAUSIA_112
121 #PERNIKAHANBEDAUSIA_113
122 #PERNIKAHANBEDAUSIA_114
123 #PERNIKAHANBEDAUSIA_115
Episodes

Updated 123 Episodes

1
PROLOG ( Revisi )
2
#PERNIKAHANBEDAUSIA_01 (Revisi)
3
#PERNIKAHANBEDAUSIA_02 (Revisi)
4
#PERNIKAHANBEDAUSIA_03 (Revisi)
5
#PERNIKAHANBEDAUSIA_04 (Revisi)
6
#PERNIKAHANBEDAUSIA_05 (Revisi )
7
#PERNIKAHANBEDAUSIA_06 (Revisi )
8
#PERNIKAHANBEDAUSIA_07 (Revisi )
9
#PERNIKAHANBEDAUSIA_08 ( Revisi )
10
#PERNIKAHANBEDAUSIA_09 (Revisi)
11
#PERNIKAHANBEDAUSIA_10 (Revisi)
12
#PERNIKAHANBEDAUSIA_11 (Revisi)
13
#PERNIKAHANBEDAUSIA_12 (Revisi)
14
#PERNIKAHANBEDAUSIA_13 ( REVISI )
15
#PERNIKAHANBEDAUSIA_14 (Revisi)
16
#PERNIKAHANBEDAUSIA_15 (Revisi)
17
#PERNIKAHANBEDAUSIA_16 (Revisi)
18
#PERNIKAHANBEDAUSIA_17 (Revisi)
19
#PERNIKAHANBEDAUSIA_18 (Revisi)
20
#PERNIKAHANBEDAUSIA_19 (Revisi)
21
#PERNIKAHANBEDAUSIA_20 (REVISI)
22
#PERNIKAHANBEDAUSIA_21 (Revisi)
23
#PERNIKAHANBEDAUSIA_22 (Revisi)
24
#PERNIKAHANBEDAUSIA_23 (Revisi)
25
#PERNIKAHANBEDAUSIA_24 (REVISI)
26
#PERNIKAHANBEDAUSIA_25 (REVISI)
27
#PERNIKAHANBEDAUSIA_26 (REVISI)
28
Pengumuman
29
Pengumuman
30
#PERNIKAHANBEDAUSIA_27 (REVISI)
31
#PERNIKAHANBEDAUSIA_28 (REVISI)
32
#PERNIKAHANBEDAUSIA_29 (REVISI)
33
#PERNIKAHANBEDAUSIA_30 (REVISI)
34
#PERNIKAHANBEDAUSIA_31 (REVISI)
35
#PERNIKAHANBEDAUSIA_32 (REVISI)
36
#PERNIKAHANBEDAUSIA_33 (REVISI)
37
#PERNIKAHANBEDAUSIA_34 (REVISI)
38
#PERNIKAHANBEDAUSIA_35 (Revisi)
39
#PERNIKAHANBEDAUSIA_36 (Revisi)
40
#PERNIKAHANBEDAUSIA_37 (REVISI)
41
#PERNIKAHANBEDAUSIA_38 (REVISI)
42
#PERNIKAHANBEDAUSIA_39 (REVISI)
43
#PERNIKAHANBEDAUSIA_40 (REVISI)
44
#PERNIKAHANBEDAUSIA_41 (REVISI)
45
#PERNIKAHANBEDAUSIA_42 (REVISI)
46
Visual
47
#PERNIKAHANBEDAUSIA_43 (Revisi)
48
Pengumuman
49
#PERNIKAHANBEDAUSIA_44
50
pengumumaman
51
#PERNIKAHANBEDAUSIA_45
52
#PERNIKAHANBEDAUSIA_46
53
#PERNIKAHANBEDAUSIA_47
54
#PERNIKAHANBEDAUSIA_48
55
#PERNIKAHANBEDAUSIA_49
56
#PERNIKAHANBEDAUSIA_50
57
#PERNIKAHANBEDAUSIA_51
58
#PERNIKAHANBEDAUSIA_52
59
#PERNIKAHANBEDAUSIA_53
60
#PERNIKAHANBEDAUSIA_54
61
#PERNIKAHANBEDAUSIA_55
62
#PERNIKAHANBEDAUSIA_56
63
#PERNIKAHANBEDAUSIA_57
64
#PERNIKAHANBEDAUSIA_58
65
#PERNIKAHANBEDAUSIA_59
66
#PERNIKAHANBEDAUSIA_60
67
#PERNIKAHANBEDAUSIA_61
68
#PERNIKAHANBEDAUSIA_62
69
#PERNIKAHANBEDAUSIA_63
70
#PERNIKAHANBEDAUSIA_64
71
#PERNIKAHANBEDAUSIA_65
72
#PERNIKAHANBEDAUSIA_66
73
#PERNIKAHANBEDAUSIA_67
74
#PERNIKAHANBEDAUSIA_68
75
#PERNIKAHANBEDAUSIA_69
76
#PERNIKAHANBEDAUSIA_70
77
#PERNIKAHANBEDAUSIA_71
78
Pengumuman
79
#PERNIKAHANBEDAUSIA_72
80
#PERNIKAHANBEDAUSIA_73
81
PERNIKAHANBEDAUSIA_74
82
PERNIKAHANBEDAUSIA_75
83
PERNIKAHANBEDAUSIA_76
84
PERNIKAHANBEDAUSIA_77
85
#PERNIKAHANBEDAUSIA_78
86
#PERNIKAHANBEDAUSIA_79
87
PERNIKAHANBEDAUSIA_80
88
PERNIKAHANBEDAUSIA_81
89
PERNIKAHANBEDAUSIA_82
90
PERNIKAHANBEDAUSIA_83
91
PERNIKAHANBEDAUSIA_84
92
PERNIKAHANBEDAUSIA_85
93
#PERNIKAHANBEDAUSIA_86
94
#PERNIKAHANBEDAUSIA_87
95
#PERNIKAHANBEDAUSIA_88
96
#PERNIKAHANBEDAUSIA_89
97
#PERNIKAHANBEDAUSIA_90
98
#PERNIKAHANBEDAUSIA_91
99
#PERNIKAHANBEDAUSIA_92
100
#PERNIKAHANBEDAUSIA_93
101
#PERNIKAHANBEDAUSIA_94
102
#PERNIKAHANBEDAUSIA_95
103
#PERNIKAHANBEDAUSIA_96
104
#PERNIKAHANBEDAUSIA_97
105
#PERNIKAHANBEDAUSIA_98
106
Pengumuman
107
#PERNIKAHANBEDAUSIA_99
108
#PERNIKAHANBEDAUSIA_100
109
#PERNIKAHANBEDAUSIA_101
110
#PERNIKAHANBEDAUSIA_102
111
#PERNIKAHANBEDAUSIA_103
112
#PERNIKAHANBEDAUSIA_104
113
#PERNIKAHANBEDAUSIA_105
114
#PERNIKAHANBEDAUSIA_106
115
#PERNIKAHANBEDAUSIA_107
116
#PERNIKAHANBEDAUSIA_108
117
#PERNIKAHANBEDAUSIA_109
118
#PERNIKAHANBEDAUSIA_110
119
#PERNIKAHANBEDAUSIA_111
120
#PERNIKAHANBEDAUSIA_112
121
#PERNIKAHANBEDAUSIA_113
122
#PERNIKAHANBEDAUSIA_114
123
#PERNIKAHANBEDAUSIA_115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!