#PERNIKAHANBEDAUSIA_11 (Revisi)

***

HENING....

Itulah suasana dipagi hari ketika sepasang pengantin baru tengah asyik menikmati perjalanan singkat menuju SMU Dirgantara. Baik Gilang maupun Mutiara sama-sama sibuk dengan lamunan masing-masing. Untung saja Gilang memakai jasa sopir, ia enggan untuk menyetir sendiri karena hari ini merupakan hari senin. Jalanan kota pastinya akan padat dan macet total.

Pak Heru, sopir pribadi yang sudah setia bekerja mendampingi Gilang selama setahun terakhir ini hanya menggelengkan kepala. Ia merasa heran dengan tingkah laku kedua majikannya. Mereka tidak mencerminkan lanyaknya pasangan pengantin yang baru saja menikah. Untuk duduk pun, mereka saling berjauhan.

Sejujurnya Mutiara masih penasaran dengan kejadian semalam, ia ingin sekali bertanya pada Gilang apakah dia sudah berbuat sesuatu kepada dirinya. Namun entah kenapa bibirnya selalu mengatup rapat ketika berhadapan langsung dengan pria itu. Apalagi pagi ini saat mereka sedang sarapan bersama, suaminya mulai menunjukan sikap yang berbeda. Gilang terlihat begitu dingin dan kaku.

"Maaf tuan...nona, kita sudah sampai di SMU Dirgantara" ujar pak Heru membuat mereka saling memandang.

"Mas, aku masuk sekolah dulu" izin Mutiara meraih dan mencium tangan suaminya.

"Belajar yang rajin!!! Kamu harus lulus tahun ini, jangan sampai mengulang untuk tahun depan!!!" tegas Gilang, Mutiara hanya menganggukan kepalanya.

"Tunggu!!" seru Gilang

"Ada apa lagi mas??" tanya Mutiara

"Nanti pulang sekolah, pak Heru yang akan menjemputmu. Dan jika Elvina mengajakmu pulang ke rumah mami, lebih baik kamu tolak!!" jawab Gilang.

Mutiara membulatkan matanya, ia tak percaya dengan perkataan suaminya. Masak iya berkunjunh ke rumah mami mertua dilarang??

"Tapi mas"

"Tidak ada tapi-tapian!!" Gilang menyela.

Mutiara mendengus kasar, sikap pemaksa suaminya sudah mulai terlihat. Tapi apa yang bisa ia perbuat?? semakin ia melawan Gilang, maka pria itu pun akan semakin mengekang dirinya.

"Baiklah, mas sama pak Heru hati-hati di jalan" pasrah Mutiara. Ia hendak turun dari mobil tapi dicekal oleh Gilang.

"Kenapa lagi??"

Gilang tak menjawab, ia melirik ke arah pak Heru seolah memberikan suatu kode.

Pak Heru mengangguk menoleh ke sembarang arah.

Gilang tersenyum lalu memajukan wajahnya dan mulai mengecup singkat bibir istrinya.

"Kau akan mendapatkan ini di setiap paginya, saat kamu akan ke sekolah" ucap Gilang

Pipi Mutiara dibuat merona lagi, ia bergegas turun dari mobil dan berlari kecil meninggalkan suaminya tanpa kata.

Gilang terkekeh, semakin gemas dengan tingkah istri kecilnya.

"Heru jalankan mobilnya sekarang!!" Gilang memberikan intruksi pada Heru.

Heru segera melajukan mobil meninggalkan gedung sekolah SMU Dirgantara untuk menuju PT Groub Agung Dirgantara.

***

Setibanya di kelas, Mutiara langsung disambut hangat oleh semua temannya. Mereka beramai-ramai mengucapkan bela sungkawa yang teramat besar kepada Mutiara dan meminta maaf karena tidak bisa menghadiri acara pemakaman dari ayah gadis tersebut.

Mutiara bisa memahami dan mengerti karena pada saat itu teman-temannya memang harus menghadapi beberapa ulangan secara beruntun. Dan Hari ini sepertinya Mutiara sendiri harus menghadap pada guru mapel untuk mengatur jadwal ulangan susulan.

"Mutiara..." cuit Elvina senang melihat sahabatnya sudah masuk sekolah.

Tadinya ia mengira jika kakaknya akan melarang istrinya untuk bersekolah untuk sementara waktu.

"Syukurlah elo masuk sekolah, gue pikir cowok sinting itu akan melarangmu untuk bersekolah sementara waktu" cicitnya lega.

Mutiara tersenyum, ia merasa heran kenapa Elvina selalu menyebut kakaknya sebagai cowok sinting.

"Mana mungkin dia melarangku ke sekolah, mas Gilang malah pengen aku lebih giat untuk belajar agar bisa lulus tahun ini" bela Mutiara.

"Iya karena dia sudah terjerat janji oleh mami, nggak boleh macem-macem sama elo sebelum elo tamat SMA" cerocos Elvina, untung suasana kelas bising jadi mereka tidak begitu menghiraukan pembicaraan dua sahabat itu.

"Eh...tapi ngomong-ngomong elo nggak diapa-apain kan sama cowok sinting itu??" tanya Elvina.

Mutiara terkejut, kedua matanya membulat seketika. Dia sendiri pun merasa ragu.

Mutiara menggelengkan kepala.

"Mas Gilang tidak berbuat macem-macem kok, dia nepatin janjinya pada mami" lirih Mutiara.

Bagaimana pun juga ini adalah masalah dalam rumah tangganya, ia tidak bisa membiarkan orang lain mengetahui bagaimana kehidupan yang sedang ia jalanin bersama suaminya.

Mutiara akan mencari tahu sendiri apakah semalam Gilang berbuat macam-macam atau tidak?

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi, semua murid berhamburan mencari bangku masing-masing. Mutiara duduk bersebelahan dengan sahabat sekaligus adik iparnya.

Di dalam hati ia masih kepikiran dengan kejadian semalam. Apalagi pagi ini ketika ia mandi, ia menemukan beberapa tanda merah di bagian dadanya. Mutiara sempat mengira bahwa itu adalah gigitan serangga.

"Selamat pagi semuanya" seorang guru muda dan cantik memasuki kelas.

"Selamat pagi bu..."

Mutiara melirik Elvina seakan meminta penjelasan pada sahabatnya. Ini baru pertama kali baginya melihat guru tersebut.

"Dia guru bahasa inggris yang baru, namanya bu Maya" bisik Elvina.

"Dia juga lulusan dari Columbia Universty, dan masih seumuran dengan laki elo!! Mungkin pria sinting itu juga mengenalnya" cerita Elvina panjang lebar.

Mutiara hanya manggut-manggut, apa yang dikatakan oleh Elvina benar adanya. Kemungkinan besar suaminya memang mengenal wanita itu. Mereka seumuran dan belajar dalam kampus yang sama..

Diam-diam Mutiara memperhatikan bu Maya, dia wanita yang cantik dan penampilannya sangat modis. Jika suaminya benar mengenal bu Maya, apa yang akan terjadi nantinya.

Mutiara menggelengkan kepala lagi, berusaha membuang pikiran-pikiran buruknya. Ia harus konsentrasi dalam pelajaran. Jika tidak, nilainya akan jatuh dan pastinya beasiswanya akan dicabut pula. Mutiara tidak ingin semua itu terjadi.

***

Mood Gilang kembali kacau setelah ia mendapatkan sebuah pesan dari nomor baru yang tidak ia dikenal. Jika ditelisik dari kodenya, itu bukanlah nomor dari Indonesia melainkan dari Amerika. Mungkinkah itu dia?? lalu kenapa tiba-tiba ia menghubungi dirinya kembali setelah apa yang terjadi??Gilang masih ingat betul bagaimana cara dia mengkhianati ketulasan cintanya.

Dert...Dert...Dert.....

Ponsel Gilang bergetar membuyarkan segala lamunannya.

Unknown Number

Gilang menautkan kedua alisnya, itu pasti dari nomor yang sama dengan si pengirim pesan pagi ini. Dengan rasa malas Gilang pun terpaksa mengangkatnya.

*Hai sayang apa kamu masih mengenali suaraku??*

Tebakan Gilang tidak salah, itu memang dia. Clarissa, mantan kekasihnya saat berada di Amerika.

"Bagaimana mungkin gue bisa melupakan orang yang sudah membuat hidup gue berantakan!!" sinis Gilang.

*Sayang, waktu itu kamu hanya salah paham saja padaku. Adikmu sudah merayu dan menjebakku*

Gilang terkekeh kemudian mematikan ponselnya begitu saja.

"Dia pikir gue bodoh!! Dasar wanita matree" dengusnya.

Gilang membanting ponselnya hingga jatuh berserakan di lantai. Amarahnya kembali memuncak sesaat bayangan masa lalunya melintas. Ia bisa melihat dan mendengar langsung bagaimana orang-orang itu mengkhianati kepercayaannya.

#Flashback

Gilang merasa lega karena ujian semesternya sudah selesai. Ia berniat mengajak kekasih kecilnya nonton dan dinner bareng. Gilang ingin meminta maaf pada gadis itu karena sudah mengabaikannya selama sepekan ini. Lagi pula hatinya pun sudah sangat merindukan kekasihnya, Clarissa.

Gilang begitu bersemangat, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia sudah tidak sabar ingin segera tiba di apartement untuk bersiap-siap. Jalanan memang sedikit padat tapi tidak membuat keaadan sekeliling macet. Jalanan kota tampak lancar dan aman, sehingga Gilang bisa sampai di apartement dalam waktu tiga puluh menit saja.

Gilang menekan pasword apartement kemudian masuk ke dalam. Tampak sepi...

Dimana Kelvin?? bukankah dia harusnya sudah pulang?? Apa mungkin adiknya sedang bermain ke tempat teman-temannya?? Kelvin memang tipe cowok yang mudah bergaul dengan siapa pun, itu sebabnya meski baru di Amerika selama 3 bulan. Adiknya sudah memiliki banyak teman.

Gilang melangkah cepat ke kamarnya, namun terpaksa berhenti ketika mendengarkan adanya suara desahan dari kamar sebelah.

"Emmmppp...Kevin sayang, kamu sangat hebat" terdengar suara seorang gadis mendesah.

*Deg...

Suara itu...Gilang sangat hafal dengan suara itu!! tapi mana mungkin.

"Ini semua karenamu sayang, terima kasih karena sudah mengenalkan aku pada kenikmatan ini" Kelvin turut merancau.

"Clarissa..." panggil Kelvin

Gilang mengepalkan kedua tangannya. Suara itu memang suara kekasihnya.

"Emmpppp"

"Bagaimana kalau kak Gilang tahu, pasti dua akan membunuh kita" ujar Kelvin disela desahan mereka.

"Kak Gilang tidak akan tahu, dia terlalu bodoh dengan cinta butanya itu" jawab Clarissa percaya diri.

Geraham Gilang sudah mengeras, ia mendobrak kamar adiknya. Hatinya begitu sakit saat melihat Clarissa dan Kelvin dalam keadaan tanpa busana.

"Kak Gilang" seru Kelvin dan Clarissa bersamaan. Wajah mereka sudah memucat.

"Dasar pengkhianat kalian!!" Pekik Gilang.

Gilang sudah kalap mata, dia terus menghajar adiknya. Kelvin tidak tinggal diam, ia pun membalas aksi kakaknya. Namun tetap saja Gilang yang menang, Kelvin jatuh tersungkur tak sadarkan diri. Sedangkan Clarissa berhasil melarikan diri saat terjadi adu pukul antara adik dan kakak.

Sejak kejadian itu, Gilang memutuskan mencari tempat tinggal sendiri. Ia menjauh dari Kelvin dan menganggap adiknya sudah mati. Gilang sangat membenci Kelvin dan Clarissa.

Kelvin tahu dia sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal, itu sebabnya ia malu untuk bertemu dengan kakaknya.

Ketika di kampus keduanya pun enggan berinteraksai, mereka sudah seperti orang asing saja.

Dan Clarissa sendiri menghilang tanpa jejak, ia seakan ketakutan dengan kesalahan yang ia lakukan. Clarissa bersembunyi entah dimana?? Tapi yang jelas setelah kejadian itu, Gilang mendapatkan informasi bahwa Clarissa adalah seorang kupu-kupu malam . Ia sudah berani menjajakan diri pada lelaki hidung belang sejak berusia 14 tahun, ketika ia duduk dibangku SMP hanya demi memenuhi kehidupannya yang serba mewah.

Baik Gilang maupun Kelvin sama-sama sadar jika mereka sudah diperalat oleh wanita rubah tersebut.

 

*Ceklek

Pak Bayu sangat syok ketika mendapati ruangan putra sulungnya tampak kacau. Meja berantakan, kertas-kertas berisikan berkas dan file perusahaan bertebaran dimana-mana dan ponsel Gilang hancur menjadi berkeping-keping di lantai.

"Gilang, apa-apaan ini?? kenapa semuanya jadi berantakan" tegur pak Bayu dengan kasar.

Gilang bergeming, dia tidak memperdulikan teguran dari papinya.

"Kalau papi ingin marah-marah silahkan saja!! tapi maaf aku harus pergi. Aku sedang tidak mood untuk bekerja hari ini" ujar Gilang kemudian keluar dari ruangannya.

Pak Bayu menghela menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya kembali. Ia tidak habis pikir jika Gilang bisa menjadi sosok yang bar-bar seperti itu.

~•••••~~

Hallo reader

Satu kata untuk Gilang dan Mutiara

Dan bagaimana tentang Kelvin atau Clarissa

yuk kasih votenya untul novel itu😘😘😘

Thank you so Much😘😘

 

Terpopuler

Comments

arin

arin

saya sukanya sama gilang orngy gga kasar sama mutiara,dan lagi setiap mau enak"Sama jalang slalu kbyng mutiara jdi ngga jdi kan bkin hati sy seneng bngt...😍

2021-11-11

0

Lucky Winarni

Lucky Winarni

lanjut

2020-09-17

2

y/n nya Jimin💜

y/n nya Jimin💜

bagus Thor😀✨

2020-08-13

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG ( Revisi )
2 #PERNIKAHANBEDAUSIA_01 (Revisi)
3 #PERNIKAHANBEDAUSIA_02 (Revisi)
4 #PERNIKAHANBEDAUSIA_03 (Revisi)
5 #PERNIKAHANBEDAUSIA_04 (Revisi)
6 #PERNIKAHANBEDAUSIA_05 (Revisi )
7 #PERNIKAHANBEDAUSIA_06 (Revisi )
8 #PERNIKAHANBEDAUSIA_07 (Revisi )
9 #PERNIKAHANBEDAUSIA_08 ( Revisi )
10 #PERNIKAHANBEDAUSIA_09 (Revisi)
11 #PERNIKAHANBEDAUSIA_10 (Revisi)
12 #PERNIKAHANBEDAUSIA_11 (Revisi)
13 #PERNIKAHANBEDAUSIA_12 (Revisi)
14 #PERNIKAHANBEDAUSIA_13 ( REVISI )
15 #PERNIKAHANBEDAUSIA_14 (Revisi)
16 #PERNIKAHANBEDAUSIA_15 (Revisi)
17 #PERNIKAHANBEDAUSIA_16 (Revisi)
18 #PERNIKAHANBEDAUSIA_17 (Revisi)
19 #PERNIKAHANBEDAUSIA_18 (Revisi)
20 #PERNIKAHANBEDAUSIA_19 (Revisi)
21 #PERNIKAHANBEDAUSIA_20 (REVISI)
22 #PERNIKAHANBEDAUSIA_21 (Revisi)
23 #PERNIKAHANBEDAUSIA_22 (Revisi)
24 #PERNIKAHANBEDAUSIA_23 (Revisi)
25 #PERNIKAHANBEDAUSIA_24 (REVISI)
26 #PERNIKAHANBEDAUSIA_25 (REVISI)
27 #PERNIKAHANBEDAUSIA_26 (REVISI)
28 Pengumuman
29 Pengumuman
30 #PERNIKAHANBEDAUSIA_27 (REVISI)
31 #PERNIKAHANBEDAUSIA_28 (REVISI)
32 #PERNIKAHANBEDAUSIA_29 (REVISI)
33 #PERNIKAHANBEDAUSIA_30 (REVISI)
34 #PERNIKAHANBEDAUSIA_31 (REVISI)
35 #PERNIKAHANBEDAUSIA_32 (REVISI)
36 #PERNIKAHANBEDAUSIA_33 (REVISI)
37 #PERNIKAHANBEDAUSIA_34 (REVISI)
38 #PERNIKAHANBEDAUSIA_35 (Revisi)
39 #PERNIKAHANBEDAUSIA_36 (Revisi)
40 #PERNIKAHANBEDAUSIA_37 (REVISI)
41 #PERNIKAHANBEDAUSIA_38 (REVISI)
42 #PERNIKAHANBEDAUSIA_39 (REVISI)
43 #PERNIKAHANBEDAUSIA_40 (REVISI)
44 #PERNIKAHANBEDAUSIA_41 (REVISI)
45 #PERNIKAHANBEDAUSIA_42 (REVISI)
46 Visual
47 #PERNIKAHANBEDAUSIA_43 (Revisi)
48 Pengumuman
49 #PERNIKAHANBEDAUSIA_44
50 pengumumaman
51 #PERNIKAHANBEDAUSIA_45
52 #PERNIKAHANBEDAUSIA_46
53 #PERNIKAHANBEDAUSIA_47
54 #PERNIKAHANBEDAUSIA_48
55 #PERNIKAHANBEDAUSIA_49
56 #PERNIKAHANBEDAUSIA_50
57 #PERNIKAHANBEDAUSIA_51
58 #PERNIKAHANBEDAUSIA_52
59 #PERNIKAHANBEDAUSIA_53
60 #PERNIKAHANBEDAUSIA_54
61 #PERNIKAHANBEDAUSIA_55
62 #PERNIKAHANBEDAUSIA_56
63 #PERNIKAHANBEDAUSIA_57
64 #PERNIKAHANBEDAUSIA_58
65 #PERNIKAHANBEDAUSIA_59
66 #PERNIKAHANBEDAUSIA_60
67 #PERNIKAHANBEDAUSIA_61
68 #PERNIKAHANBEDAUSIA_62
69 #PERNIKAHANBEDAUSIA_63
70 #PERNIKAHANBEDAUSIA_64
71 #PERNIKAHANBEDAUSIA_65
72 #PERNIKAHANBEDAUSIA_66
73 #PERNIKAHANBEDAUSIA_67
74 #PERNIKAHANBEDAUSIA_68
75 #PERNIKAHANBEDAUSIA_69
76 #PERNIKAHANBEDAUSIA_70
77 #PERNIKAHANBEDAUSIA_71
78 Pengumuman
79 #PERNIKAHANBEDAUSIA_72
80 #PERNIKAHANBEDAUSIA_73
81 PERNIKAHANBEDAUSIA_74
82 PERNIKAHANBEDAUSIA_75
83 PERNIKAHANBEDAUSIA_76
84 PERNIKAHANBEDAUSIA_77
85 #PERNIKAHANBEDAUSIA_78
86 #PERNIKAHANBEDAUSIA_79
87 PERNIKAHANBEDAUSIA_80
88 PERNIKAHANBEDAUSIA_81
89 PERNIKAHANBEDAUSIA_82
90 PERNIKAHANBEDAUSIA_83
91 PERNIKAHANBEDAUSIA_84
92 PERNIKAHANBEDAUSIA_85
93 #PERNIKAHANBEDAUSIA_86
94 #PERNIKAHANBEDAUSIA_87
95 #PERNIKAHANBEDAUSIA_88
96 #PERNIKAHANBEDAUSIA_89
97 #PERNIKAHANBEDAUSIA_90
98 #PERNIKAHANBEDAUSIA_91
99 #PERNIKAHANBEDAUSIA_92
100 #PERNIKAHANBEDAUSIA_93
101 #PERNIKAHANBEDAUSIA_94
102 #PERNIKAHANBEDAUSIA_95
103 #PERNIKAHANBEDAUSIA_96
104 #PERNIKAHANBEDAUSIA_97
105 #PERNIKAHANBEDAUSIA_98
106 Pengumuman
107 #PERNIKAHANBEDAUSIA_99
108 #PERNIKAHANBEDAUSIA_100
109 #PERNIKAHANBEDAUSIA_101
110 #PERNIKAHANBEDAUSIA_102
111 #PERNIKAHANBEDAUSIA_103
112 #PERNIKAHANBEDAUSIA_104
113 #PERNIKAHANBEDAUSIA_105
114 #PERNIKAHANBEDAUSIA_106
115 #PERNIKAHANBEDAUSIA_107
116 #PERNIKAHANBEDAUSIA_108
117 #PERNIKAHANBEDAUSIA_109
118 #PERNIKAHANBEDAUSIA_110
119 #PERNIKAHANBEDAUSIA_111
120 #PERNIKAHANBEDAUSIA_112
121 #PERNIKAHANBEDAUSIA_113
122 #PERNIKAHANBEDAUSIA_114
123 #PERNIKAHANBEDAUSIA_115
Episodes

Updated 123 Episodes

1
PROLOG ( Revisi )
2
#PERNIKAHANBEDAUSIA_01 (Revisi)
3
#PERNIKAHANBEDAUSIA_02 (Revisi)
4
#PERNIKAHANBEDAUSIA_03 (Revisi)
5
#PERNIKAHANBEDAUSIA_04 (Revisi)
6
#PERNIKAHANBEDAUSIA_05 (Revisi )
7
#PERNIKAHANBEDAUSIA_06 (Revisi )
8
#PERNIKAHANBEDAUSIA_07 (Revisi )
9
#PERNIKAHANBEDAUSIA_08 ( Revisi )
10
#PERNIKAHANBEDAUSIA_09 (Revisi)
11
#PERNIKAHANBEDAUSIA_10 (Revisi)
12
#PERNIKAHANBEDAUSIA_11 (Revisi)
13
#PERNIKAHANBEDAUSIA_12 (Revisi)
14
#PERNIKAHANBEDAUSIA_13 ( REVISI )
15
#PERNIKAHANBEDAUSIA_14 (Revisi)
16
#PERNIKAHANBEDAUSIA_15 (Revisi)
17
#PERNIKAHANBEDAUSIA_16 (Revisi)
18
#PERNIKAHANBEDAUSIA_17 (Revisi)
19
#PERNIKAHANBEDAUSIA_18 (Revisi)
20
#PERNIKAHANBEDAUSIA_19 (Revisi)
21
#PERNIKAHANBEDAUSIA_20 (REVISI)
22
#PERNIKAHANBEDAUSIA_21 (Revisi)
23
#PERNIKAHANBEDAUSIA_22 (Revisi)
24
#PERNIKAHANBEDAUSIA_23 (Revisi)
25
#PERNIKAHANBEDAUSIA_24 (REVISI)
26
#PERNIKAHANBEDAUSIA_25 (REVISI)
27
#PERNIKAHANBEDAUSIA_26 (REVISI)
28
Pengumuman
29
Pengumuman
30
#PERNIKAHANBEDAUSIA_27 (REVISI)
31
#PERNIKAHANBEDAUSIA_28 (REVISI)
32
#PERNIKAHANBEDAUSIA_29 (REVISI)
33
#PERNIKAHANBEDAUSIA_30 (REVISI)
34
#PERNIKAHANBEDAUSIA_31 (REVISI)
35
#PERNIKAHANBEDAUSIA_32 (REVISI)
36
#PERNIKAHANBEDAUSIA_33 (REVISI)
37
#PERNIKAHANBEDAUSIA_34 (REVISI)
38
#PERNIKAHANBEDAUSIA_35 (Revisi)
39
#PERNIKAHANBEDAUSIA_36 (Revisi)
40
#PERNIKAHANBEDAUSIA_37 (REVISI)
41
#PERNIKAHANBEDAUSIA_38 (REVISI)
42
#PERNIKAHANBEDAUSIA_39 (REVISI)
43
#PERNIKAHANBEDAUSIA_40 (REVISI)
44
#PERNIKAHANBEDAUSIA_41 (REVISI)
45
#PERNIKAHANBEDAUSIA_42 (REVISI)
46
Visual
47
#PERNIKAHANBEDAUSIA_43 (Revisi)
48
Pengumuman
49
#PERNIKAHANBEDAUSIA_44
50
pengumumaman
51
#PERNIKAHANBEDAUSIA_45
52
#PERNIKAHANBEDAUSIA_46
53
#PERNIKAHANBEDAUSIA_47
54
#PERNIKAHANBEDAUSIA_48
55
#PERNIKAHANBEDAUSIA_49
56
#PERNIKAHANBEDAUSIA_50
57
#PERNIKAHANBEDAUSIA_51
58
#PERNIKAHANBEDAUSIA_52
59
#PERNIKAHANBEDAUSIA_53
60
#PERNIKAHANBEDAUSIA_54
61
#PERNIKAHANBEDAUSIA_55
62
#PERNIKAHANBEDAUSIA_56
63
#PERNIKAHANBEDAUSIA_57
64
#PERNIKAHANBEDAUSIA_58
65
#PERNIKAHANBEDAUSIA_59
66
#PERNIKAHANBEDAUSIA_60
67
#PERNIKAHANBEDAUSIA_61
68
#PERNIKAHANBEDAUSIA_62
69
#PERNIKAHANBEDAUSIA_63
70
#PERNIKAHANBEDAUSIA_64
71
#PERNIKAHANBEDAUSIA_65
72
#PERNIKAHANBEDAUSIA_66
73
#PERNIKAHANBEDAUSIA_67
74
#PERNIKAHANBEDAUSIA_68
75
#PERNIKAHANBEDAUSIA_69
76
#PERNIKAHANBEDAUSIA_70
77
#PERNIKAHANBEDAUSIA_71
78
Pengumuman
79
#PERNIKAHANBEDAUSIA_72
80
#PERNIKAHANBEDAUSIA_73
81
PERNIKAHANBEDAUSIA_74
82
PERNIKAHANBEDAUSIA_75
83
PERNIKAHANBEDAUSIA_76
84
PERNIKAHANBEDAUSIA_77
85
#PERNIKAHANBEDAUSIA_78
86
#PERNIKAHANBEDAUSIA_79
87
PERNIKAHANBEDAUSIA_80
88
PERNIKAHANBEDAUSIA_81
89
PERNIKAHANBEDAUSIA_82
90
PERNIKAHANBEDAUSIA_83
91
PERNIKAHANBEDAUSIA_84
92
PERNIKAHANBEDAUSIA_85
93
#PERNIKAHANBEDAUSIA_86
94
#PERNIKAHANBEDAUSIA_87
95
#PERNIKAHANBEDAUSIA_88
96
#PERNIKAHANBEDAUSIA_89
97
#PERNIKAHANBEDAUSIA_90
98
#PERNIKAHANBEDAUSIA_91
99
#PERNIKAHANBEDAUSIA_92
100
#PERNIKAHANBEDAUSIA_93
101
#PERNIKAHANBEDAUSIA_94
102
#PERNIKAHANBEDAUSIA_95
103
#PERNIKAHANBEDAUSIA_96
104
#PERNIKAHANBEDAUSIA_97
105
#PERNIKAHANBEDAUSIA_98
106
Pengumuman
107
#PERNIKAHANBEDAUSIA_99
108
#PERNIKAHANBEDAUSIA_100
109
#PERNIKAHANBEDAUSIA_101
110
#PERNIKAHANBEDAUSIA_102
111
#PERNIKAHANBEDAUSIA_103
112
#PERNIKAHANBEDAUSIA_104
113
#PERNIKAHANBEDAUSIA_105
114
#PERNIKAHANBEDAUSIA_106
115
#PERNIKAHANBEDAUSIA_107
116
#PERNIKAHANBEDAUSIA_108
117
#PERNIKAHANBEDAUSIA_109
118
#PERNIKAHANBEDAUSIA_110
119
#PERNIKAHANBEDAUSIA_111
120
#PERNIKAHANBEDAUSIA_112
121
#PERNIKAHANBEDAUSIA_113
122
#PERNIKAHANBEDAUSIA_114
123
#PERNIKAHANBEDAUSIA_115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!