#PERNIKAHANBEDAUSIA_09 (Revisi)

Gilang melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Melewati gedung-gedung yang menjulang tinggi. Pemandangan perkotaan yang padat dengan bangunan dan lalu lalang kendaraan memenuhi jalanan.

Mutiara diam membisu, membuang muka ke arah luar mobil. Entah kenapa hatinya risau ketika melihat suaminya menggoda perempuan lain di hadapannya. Apakah mungkin sekarang ini hatinya mulai jatuh hati kepada pria itu??

Lagi-lagi Mutiara menggelengkan kepala, ia manampik segala pemikiran tentang hatinya yang mulai luluh. Ia tidak boleh kalah, ia harus tetap bertahan untuk saat ini.

"Lho...ini kan bukan arah pulang??" bathin Mutiara.

Mutiara mengamati jalanan, dan memang benar bahwa jalanan yang mereka lalui bukanlah jalan menuju kediamana Dirgantara.

Mutiara menoleh ke arah Gilang, pria itu nampak serius dalam mengemudi.

"Mas, ini bukan arah pulang ke rumah orang tua mas kan? Sebenarnya kita mau kemana??" tanya Mutiara memberanikan diri.

"Kita akan pulang ke rumah tapi bukan ke rumah papi dan mami" jawab Gilang dengan santai.

Mutiara menautkan alis,

"Ma...mak...sud...nya?" tanyanya kemudian.

"Kita akan pulang ke rumah kita sendiri, meskipun kecil tapi nyaman kok buat kita tinggal berdua" tutur Gilang.

Mutiara menelan salivanya kembali, tangannya meremas gaun yang ia dikenakan. Tinggal berdua dengan Gilang?? Bagaimana ini?? Gilang pasti akan menindasnya dengan sesuka hati.

Gilang menunjukan evil smirknya, ia merasa puas ketika melihat wajah istrinya yang lugu mendadak tegang. Permainan baru akan dimulai, pikirnya dengan berbangga hati.

🔹

🍁

🔹

Mobil Gilang berhenti di sebuah pekarangan yang cukup luas, tampak aneka tanaman yang tersusun rapi di dalamnya. Mutiara menatap dengan takjub, ini terlihat sangat indah dan menyejukan.

"Turun!! kita sudah sampai" Gilang memberikan intruksinya.

Mutiara membuka pintu mobil, kemudian turun. Ia masih tak percaya dengan penglihatannya. Rumah yang dikatakan oleh suaminya memang benar, tidak sebesar kediaman Dirgantara. Namun sangat nyaman untuk mereka tempati.

"Bagaimana gadis kecil, apa kamu menyukai rumah kita??" bisik Gilang

Mutiara tersentak, melihat Gilang sudah berdiri di sampingnya dengan tangan yang sudah melingkar penuh di pinggangnya.

"Ini sangat indah, mas" jujur Mutiara.

"Ayo masuk!!" ajak Gilang masih setia merangkul pinggang istrinya.

Mutiara merasa tidak nyaman diperlakukan seperti itu oleh suaminya, tapi apa dayanya. Menolak pun juga percuma saja.

Mutiara menghela nafas kemudian melangkahkan kakinya bersama Gilang untuk memasuki rumah mereka yang minimalis tapi terkesan cukup mewah.

🍁🍁🍁

Gilang tahu apa yang sebenarnya apa yang telah direncanakan oleh maminya. Bu Meisya memakai gadis lugu seperti Mutiara untuk menjerat hatinya dengan harapan Gilang bisa lepas dari hiruk pikuk pergaulan yang bebas.

Ibu Meisya ingin Gilang bisa hidup normal seperti yang lainnya, memiliki keluarga kecil dan hidup dengan baik bersama mereka. Gilang sangat menghargai usaha maminya, itu sebabnya dia tidak menolak perjodohan ini.

Tapi dengan Mutiara...

Gilang tidak yakin kalau dia bisa melakukannya. Melihat wajahnya saja kadang membuat hati Gilang bergetar seakan menahan suatu gejolak yang tidak bisa dipahami olehnya. Entahlah...Gilang sendiri merasa bingung dengan semua ini.

Mutiara bukan Clarissa, mereka adalah orang yang berbeda. Mungkin karena itu sekarang gue merasa gelisah jika bersama dengan Mutiara.

"Mas" cuit Mutiara membuyarkan lamunan Gilang.

"Hmmm...kenapa? nggak suka sama rumahnya?" tanya Gilang.

"Aku suka dengan rumahnya, tapi..." Mutiara menggigit bibir bawahnya.

"Tapi apa?"

"Apakah mami akan mengizinkan kita untuk tinggal berdua disini?" tanya Mutiara.

Gilang mengangkat bahu, tangannya masuk ke dalam saku celana. Ia melangkah duduk di sofa ruang tamu. Mutiara mengekor dari belakang.

"Aku belum izin sama mami, mungkin sekarang dia sedang kebingungan kenapa kita belum pulang" ujar Gilang dengan enteng,

"Tapi kamu tenang saja, mami tidak berhak melarangku untuk membawamu tinggal disini!! Kamu istriku dan aku lebih berhak atas dirimu" lanjutnya lagi.

Mutiara melongo tidak percaya dengan perkataan yang terlontar dari bibir suaminya.

*Dert...Dert...Dert.....

"You See..." Gilang menunjukan ponselnya pada Mutiara.

Mami is Calling....

"Kamu naiklah ke atas!! Di sana tersedia tiga kamar, kamu bisa memilih kamar yang ada tengah" Gilang memberikan intruksi pada istrinya sebelum mengangkat telephone dari maminya.

Mutiara mengangguk patuh, ia pergi meninggalkan Gilang seorang diri dengan harapan mami mertuanya bisa mengubah keputusan suaminya. Tinggal berdua dengan Gilang membuat bulu kuduknya merinding.

🔹

🍁

🔹

Bu Meisya tampak kesal dengan kelakuan putranya. Ia tidak menyangka jika Gilang akan nekad membawa menantunya pulang ke rumah pribadinya.

"Sekarang gimana Mi?? Vina sangat mencemaskan Mutiara, apa mungkin dia bisa menghadapi kelakuan kak Gilang yang begitu arogant" tutur Elvina membuat bu Meisya tambah pusing.

"Mami juga belum tahu, Vin" pasrah bu Meisya seraya memijat keningnya.

Ia merasa bersalah, tak seharusnya ia melibatkan Mutiara.

Pak Bayu tersenyum, ia bisa mengerti dengan kegelisahan yang ditunjukan oleh istri dan putrinya. Mengingat bagaimana perilaku Gilang selama ini, pak Bayu sebenarnya pun merasa prihatin. Ayah mana yang sanggup melihat anaknya larut dalam pergaulan bebas. Namun ia lebih memilih untuk bersikap tenang dan tetap mengawasi pergerakan putranya dari jauh.

"Mami sama Vina tidak perlu terlalu cemas, papi sudah tahu inilah yang akan terjadi. Itu sebabnya papi sudah membuat antisipasi sebelumnya" ucap pak Bayu

Bu Meisya dan Elvina saling menatap.

"Maksud Papi??" tanya bu Meisya.

"Papi sudah tahu jika Gilang akan membawa Mutiara ke rumah pribadinya, anak itu bahkan sudah mencari asisten rumah tangga" jelas pak Bayu.

"Papi kenapa tidak bilang kepada kami sich??" protes bu Meisya.

"Papi tidak bilang pada mami karena pasti mami akan menghalanginya!!" jawab pak Bayu yang kemudian menarik nafas panjang lalu menghembuskannya lagi dengan kasar.

"Papi ingin Gilang bisa belajar dengan kehidupan rumah tangganya sendiri dan bertanggung jawab terhadap istrinya. Mami tidak perlu cemas, papi akan tetap mengawasi Gilang dari jauh. Jadi Mutiara akan tetap aman disana" lanjut pak Bayu.

Bu Meisya tersenyum, ia percaya kepada suaminya. Begitu pula dengan Elvina, ia sangat yakin terhadap papinya yang akan bisa menjaga sahabatnya dari kejauhan.

🔹

🍁

🔹

Hari telah berganti menjadi malam, Mutiara baru saja menyelesaikan pekerjaannya di dapur. Ia memasak untuk makan malam karena di rumah ini memang belum ada asisten rumah tangga.

Sedangkan Gilang, pria itu masih asyik berkutit dengan laptop miliknya di ruang tamu. Entah apa yang sedang dikerjakannya saat ini?? Mutiara menghampiri suaminya.

"Mas..." panggil Mutiara.

"Hmmm" Gilang masih fokus dengan laptopnya.

"Makanan sudah siap, sebaiknya kita makan malam dulu" cicit Mutiara.

Gilang mendongakan kepala, menatap heran pada istrinya.

"Kamu masak?" tanyanya dengan datar.

Mutiara hanya menganggukan kepala, hatinya sedikit dongkol karena suaminya sama sekali tidak tahu apa yang sudah ia kerjakan seharian ini. Padahal jelas-jelas pria itu ada di rumah.

Mutiara pergi meninggalkan Gilang begitu saja, berlama-lama melihat keangkuhan suaminya bisa membuat darahnya mendidih.

Gilang terkekeh, ia sadar kalau Mutiara tengah kesal. Ia pun menutup laptopnya dan beranjak menyusul istrinya ke meja makan.

"Masak apa?" tanya Gilang.

"Mas lihat aja sendiri!! Kan semuanya sudah tersedia di meja makan" jawab Mutiara dengan nada kesal.

Gilang menarik kursi dan duduk. Ia menatap istrinya yang masih bersungut.

"Ternyata gadis kecil ini sudah berani marah-marah denganku ya" sindir Gilang

Mutiara membeku, matanya membulat saat menyadari apanyang sudah ia lakukan.

"Mati aku" bathinnya.

"Karena perutku sudah sangat lapar, aku akan menghukummu nanti saja setelah kita selesai makan malam" ucap Gilang dengan santai.

Mutiara menelan salivanya, ia meratuki kebodohan yang sudah ia dilakukan. Entah kenapa jiwa pemberotak dalam dirinya selalu muncul jika berhadapan dengan makhluk yang bernama Alvian Gilang Dirgantara.

"Mau sampai kapan kamu berdiri, bukankah sudah aku katakan kalau aku sangat lapar" cuit Gilang.

"Ma...ma..ma...af.. Mas" Mutiara merasa gugup.

Mutiara duduk disamping suaminya, keduanya memulai makan malam dengan suasana hening. Tak ada satupun dari mereka yang bicara.

**Hai para reader, tolong bantu vote untuk novel ini ya🙏🙏

Soalnya Novel Pernikahan Beda Usia, aku ikut sertakan dalam lomba membuat novel fiksi remaja.

Tetima kasih banyak**🙏🙏🙏😘😘😘

Terpopuler

Comments

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

mutiara kan masih sekolah, kok selama menikah blm ada ceritanya masuk lagi ke sekolah, apa gurunya gk marah, sekalipun sekolah itu milik orang tua Gilang, tetap aja peraturan sekolah semua sama pada muridnya.

2023-03-14

1

Devi Winda Wahyuni

Devi Winda Wahyuni

semangat trus thor.. 😊

2020-08-26

2

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Lihat saja Gilang pasti jd bucinnya mutiara, ya kan thor 😆
Lanjut thor semakin seru nih 🙏🙏🙏

2020-08-08

4

lihat semua
Episodes
1 PROLOG ( Revisi )
2 #PERNIKAHANBEDAUSIA_01 (Revisi)
3 #PERNIKAHANBEDAUSIA_02 (Revisi)
4 #PERNIKAHANBEDAUSIA_03 (Revisi)
5 #PERNIKAHANBEDAUSIA_04 (Revisi)
6 #PERNIKAHANBEDAUSIA_05 (Revisi )
7 #PERNIKAHANBEDAUSIA_06 (Revisi )
8 #PERNIKAHANBEDAUSIA_07 (Revisi )
9 #PERNIKAHANBEDAUSIA_08 ( Revisi )
10 #PERNIKAHANBEDAUSIA_09 (Revisi)
11 #PERNIKAHANBEDAUSIA_10 (Revisi)
12 #PERNIKAHANBEDAUSIA_11 (Revisi)
13 #PERNIKAHANBEDAUSIA_12 (Revisi)
14 #PERNIKAHANBEDAUSIA_13 ( REVISI )
15 #PERNIKAHANBEDAUSIA_14 (Revisi)
16 #PERNIKAHANBEDAUSIA_15 (Revisi)
17 #PERNIKAHANBEDAUSIA_16 (Revisi)
18 #PERNIKAHANBEDAUSIA_17 (Revisi)
19 #PERNIKAHANBEDAUSIA_18 (Revisi)
20 #PERNIKAHANBEDAUSIA_19 (Revisi)
21 #PERNIKAHANBEDAUSIA_20 (REVISI)
22 #PERNIKAHANBEDAUSIA_21 (Revisi)
23 #PERNIKAHANBEDAUSIA_22 (Revisi)
24 #PERNIKAHANBEDAUSIA_23 (Revisi)
25 #PERNIKAHANBEDAUSIA_24 (REVISI)
26 #PERNIKAHANBEDAUSIA_25 (REVISI)
27 #PERNIKAHANBEDAUSIA_26 (REVISI)
28 Pengumuman
29 Pengumuman
30 #PERNIKAHANBEDAUSIA_27 (REVISI)
31 #PERNIKAHANBEDAUSIA_28 (REVISI)
32 #PERNIKAHANBEDAUSIA_29 (REVISI)
33 #PERNIKAHANBEDAUSIA_30 (REVISI)
34 #PERNIKAHANBEDAUSIA_31 (REVISI)
35 #PERNIKAHANBEDAUSIA_32 (REVISI)
36 #PERNIKAHANBEDAUSIA_33 (REVISI)
37 #PERNIKAHANBEDAUSIA_34 (REVISI)
38 #PERNIKAHANBEDAUSIA_35 (Revisi)
39 #PERNIKAHANBEDAUSIA_36 (Revisi)
40 #PERNIKAHANBEDAUSIA_37 (REVISI)
41 #PERNIKAHANBEDAUSIA_38 (REVISI)
42 #PERNIKAHANBEDAUSIA_39 (REVISI)
43 #PERNIKAHANBEDAUSIA_40 (REVISI)
44 #PERNIKAHANBEDAUSIA_41 (REVISI)
45 #PERNIKAHANBEDAUSIA_42 (REVISI)
46 Visual
47 #PERNIKAHANBEDAUSIA_43 (Revisi)
48 Pengumuman
49 #PERNIKAHANBEDAUSIA_44
50 pengumumaman
51 #PERNIKAHANBEDAUSIA_45
52 #PERNIKAHANBEDAUSIA_46
53 #PERNIKAHANBEDAUSIA_47
54 #PERNIKAHANBEDAUSIA_48
55 #PERNIKAHANBEDAUSIA_49
56 #PERNIKAHANBEDAUSIA_50
57 #PERNIKAHANBEDAUSIA_51
58 #PERNIKAHANBEDAUSIA_52
59 #PERNIKAHANBEDAUSIA_53
60 #PERNIKAHANBEDAUSIA_54
61 #PERNIKAHANBEDAUSIA_55
62 #PERNIKAHANBEDAUSIA_56
63 #PERNIKAHANBEDAUSIA_57
64 #PERNIKAHANBEDAUSIA_58
65 #PERNIKAHANBEDAUSIA_59
66 #PERNIKAHANBEDAUSIA_60
67 #PERNIKAHANBEDAUSIA_61
68 #PERNIKAHANBEDAUSIA_62
69 #PERNIKAHANBEDAUSIA_63
70 #PERNIKAHANBEDAUSIA_64
71 #PERNIKAHANBEDAUSIA_65
72 #PERNIKAHANBEDAUSIA_66
73 #PERNIKAHANBEDAUSIA_67
74 #PERNIKAHANBEDAUSIA_68
75 #PERNIKAHANBEDAUSIA_69
76 #PERNIKAHANBEDAUSIA_70
77 #PERNIKAHANBEDAUSIA_71
78 Pengumuman
79 #PERNIKAHANBEDAUSIA_72
80 #PERNIKAHANBEDAUSIA_73
81 PERNIKAHANBEDAUSIA_74
82 PERNIKAHANBEDAUSIA_75
83 PERNIKAHANBEDAUSIA_76
84 PERNIKAHANBEDAUSIA_77
85 #PERNIKAHANBEDAUSIA_78
86 #PERNIKAHANBEDAUSIA_79
87 PERNIKAHANBEDAUSIA_80
88 PERNIKAHANBEDAUSIA_81
89 PERNIKAHANBEDAUSIA_82
90 PERNIKAHANBEDAUSIA_83
91 PERNIKAHANBEDAUSIA_84
92 PERNIKAHANBEDAUSIA_85
93 #PERNIKAHANBEDAUSIA_86
94 #PERNIKAHANBEDAUSIA_87
95 #PERNIKAHANBEDAUSIA_88
96 #PERNIKAHANBEDAUSIA_89
97 #PERNIKAHANBEDAUSIA_90
98 #PERNIKAHANBEDAUSIA_91
99 #PERNIKAHANBEDAUSIA_92
100 #PERNIKAHANBEDAUSIA_93
101 #PERNIKAHANBEDAUSIA_94
102 #PERNIKAHANBEDAUSIA_95
103 #PERNIKAHANBEDAUSIA_96
104 #PERNIKAHANBEDAUSIA_97
105 #PERNIKAHANBEDAUSIA_98
106 Pengumuman
107 #PERNIKAHANBEDAUSIA_99
108 #PERNIKAHANBEDAUSIA_100
109 #PERNIKAHANBEDAUSIA_101
110 #PERNIKAHANBEDAUSIA_102
111 #PERNIKAHANBEDAUSIA_103
112 #PERNIKAHANBEDAUSIA_104
113 #PERNIKAHANBEDAUSIA_105
114 #PERNIKAHANBEDAUSIA_106
115 #PERNIKAHANBEDAUSIA_107
116 #PERNIKAHANBEDAUSIA_108
117 #PERNIKAHANBEDAUSIA_109
118 #PERNIKAHANBEDAUSIA_110
119 #PERNIKAHANBEDAUSIA_111
120 #PERNIKAHANBEDAUSIA_112
121 #PERNIKAHANBEDAUSIA_113
122 #PERNIKAHANBEDAUSIA_114
123 #PERNIKAHANBEDAUSIA_115
Episodes

Updated 123 Episodes

1
PROLOG ( Revisi )
2
#PERNIKAHANBEDAUSIA_01 (Revisi)
3
#PERNIKAHANBEDAUSIA_02 (Revisi)
4
#PERNIKAHANBEDAUSIA_03 (Revisi)
5
#PERNIKAHANBEDAUSIA_04 (Revisi)
6
#PERNIKAHANBEDAUSIA_05 (Revisi )
7
#PERNIKAHANBEDAUSIA_06 (Revisi )
8
#PERNIKAHANBEDAUSIA_07 (Revisi )
9
#PERNIKAHANBEDAUSIA_08 ( Revisi )
10
#PERNIKAHANBEDAUSIA_09 (Revisi)
11
#PERNIKAHANBEDAUSIA_10 (Revisi)
12
#PERNIKAHANBEDAUSIA_11 (Revisi)
13
#PERNIKAHANBEDAUSIA_12 (Revisi)
14
#PERNIKAHANBEDAUSIA_13 ( REVISI )
15
#PERNIKAHANBEDAUSIA_14 (Revisi)
16
#PERNIKAHANBEDAUSIA_15 (Revisi)
17
#PERNIKAHANBEDAUSIA_16 (Revisi)
18
#PERNIKAHANBEDAUSIA_17 (Revisi)
19
#PERNIKAHANBEDAUSIA_18 (Revisi)
20
#PERNIKAHANBEDAUSIA_19 (Revisi)
21
#PERNIKAHANBEDAUSIA_20 (REVISI)
22
#PERNIKAHANBEDAUSIA_21 (Revisi)
23
#PERNIKAHANBEDAUSIA_22 (Revisi)
24
#PERNIKAHANBEDAUSIA_23 (Revisi)
25
#PERNIKAHANBEDAUSIA_24 (REVISI)
26
#PERNIKAHANBEDAUSIA_25 (REVISI)
27
#PERNIKAHANBEDAUSIA_26 (REVISI)
28
Pengumuman
29
Pengumuman
30
#PERNIKAHANBEDAUSIA_27 (REVISI)
31
#PERNIKAHANBEDAUSIA_28 (REVISI)
32
#PERNIKAHANBEDAUSIA_29 (REVISI)
33
#PERNIKAHANBEDAUSIA_30 (REVISI)
34
#PERNIKAHANBEDAUSIA_31 (REVISI)
35
#PERNIKAHANBEDAUSIA_32 (REVISI)
36
#PERNIKAHANBEDAUSIA_33 (REVISI)
37
#PERNIKAHANBEDAUSIA_34 (REVISI)
38
#PERNIKAHANBEDAUSIA_35 (Revisi)
39
#PERNIKAHANBEDAUSIA_36 (Revisi)
40
#PERNIKAHANBEDAUSIA_37 (REVISI)
41
#PERNIKAHANBEDAUSIA_38 (REVISI)
42
#PERNIKAHANBEDAUSIA_39 (REVISI)
43
#PERNIKAHANBEDAUSIA_40 (REVISI)
44
#PERNIKAHANBEDAUSIA_41 (REVISI)
45
#PERNIKAHANBEDAUSIA_42 (REVISI)
46
Visual
47
#PERNIKAHANBEDAUSIA_43 (Revisi)
48
Pengumuman
49
#PERNIKAHANBEDAUSIA_44
50
pengumumaman
51
#PERNIKAHANBEDAUSIA_45
52
#PERNIKAHANBEDAUSIA_46
53
#PERNIKAHANBEDAUSIA_47
54
#PERNIKAHANBEDAUSIA_48
55
#PERNIKAHANBEDAUSIA_49
56
#PERNIKAHANBEDAUSIA_50
57
#PERNIKAHANBEDAUSIA_51
58
#PERNIKAHANBEDAUSIA_52
59
#PERNIKAHANBEDAUSIA_53
60
#PERNIKAHANBEDAUSIA_54
61
#PERNIKAHANBEDAUSIA_55
62
#PERNIKAHANBEDAUSIA_56
63
#PERNIKAHANBEDAUSIA_57
64
#PERNIKAHANBEDAUSIA_58
65
#PERNIKAHANBEDAUSIA_59
66
#PERNIKAHANBEDAUSIA_60
67
#PERNIKAHANBEDAUSIA_61
68
#PERNIKAHANBEDAUSIA_62
69
#PERNIKAHANBEDAUSIA_63
70
#PERNIKAHANBEDAUSIA_64
71
#PERNIKAHANBEDAUSIA_65
72
#PERNIKAHANBEDAUSIA_66
73
#PERNIKAHANBEDAUSIA_67
74
#PERNIKAHANBEDAUSIA_68
75
#PERNIKAHANBEDAUSIA_69
76
#PERNIKAHANBEDAUSIA_70
77
#PERNIKAHANBEDAUSIA_71
78
Pengumuman
79
#PERNIKAHANBEDAUSIA_72
80
#PERNIKAHANBEDAUSIA_73
81
PERNIKAHANBEDAUSIA_74
82
PERNIKAHANBEDAUSIA_75
83
PERNIKAHANBEDAUSIA_76
84
PERNIKAHANBEDAUSIA_77
85
#PERNIKAHANBEDAUSIA_78
86
#PERNIKAHANBEDAUSIA_79
87
PERNIKAHANBEDAUSIA_80
88
PERNIKAHANBEDAUSIA_81
89
PERNIKAHANBEDAUSIA_82
90
PERNIKAHANBEDAUSIA_83
91
PERNIKAHANBEDAUSIA_84
92
PERNIKAHANBEDAUSIA_85
93
#PERNIKAHANBEDAUSIA_86
94
#PERNIKAHANBEDAUSIA_87
95
#PERNIKAHANBEDAUSIA_88
96
#PERNIKAHANBEDAUSIA_89
97
#PERNIKAHANBEDAUSIA_90
98
#PERNIKAHANBEDAUSIA_91
99
#PERNIKAHANBEDAUSIA_92
100
#PERNIKAHANBEDAUSIA_93
101
#PERNIKAHANBEDAUSIA_94
102
#PERNIKAHANBEDAUSIA_95
103
#PERNIKAHANBEDAUSIA_96
104
#PERNIKAHANBEDAUSIA_97
105
#PERNIKAHANBEDAUSIA_98
106
Pengumuman
107
#PERNIKAHANBEDAUSIA_99
108
#PERNIKAHANBEDAUSIA_100
109
#PERNIKAHANBEDAUSIA_101
110
#PERNIKAHANBEDAUSIA_102
111
#PERNIKAHANBEDAUSIA_103
112
#PERNIKAHANBEDAUSIA_104
113
#PERNIKAHANBEDAUSIA_105
114
#PERNIKAHANBEDAUSIA_106
115
#PERNIKAHANBEDAUSIA_107
116
#PERNIKAHANBEDAUSIA_108
117
#PERNIKAHANBEDAUSIA_109
118
#PERNIKAHANBEDAUSIA_110
119
#PERNIKAHANBEDAUSIA_111
120
#PERNIKAHANBEDAUSIA_112
121
#PERNIKAHANBEDAUSIA_113
122
#PERNIKAHANBEDAUSIA_114
123
#PERNIKAHANBEDAUSIA_115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!