***
Menikah dengan seorang Alvian Gilang Dirgantara, mungkin menjadi sebuah impian yang selalu diinginkan oleh semua gadis yang ada di luaran sana. Apalagi dia merupakan seorang pria yang memiliki sejuta pesona. Selain tampan, Gilang juga memiliki kekayaan yang sangat berlimpah. Gadis mana sih yang tidak akan jatuh hati kepadanya??
Tapi Mutiara...Mutiara sendiri tidak tahu harus bagaimana?? Meskipun sudah sah menjadi istri Gilang, tetap saja hatinya seakan merasa bahwa Gilang hanyalah orang asing yang suka berbuat seenaknya. Gilang tak ubahlah seorang diktator yang harus dipenuhi semua keinginannya.
Mutiara sih tidak keberatan, memang tugas seorang istri adalah melayani suaminya. Namun caranya itu lho, bikin hati ingin terus menghujatnya.
Contohnya siang ini, saat mereka sedang makan bersama di sebuah restorant ternama. Mas Gilang sengaja memesan ruangan VIP bagi kami, dengan alasan bahwa Mutiara terlihat kurang nyaman saat menjadi pusat perhatian. Memang benar, Mutiara mengakui hal itu. Tetapi menurut Mutiara itu hanya sebush alasan yang klise saja.
Mutiara tahu jika Gilang hanya ingin bermain-main saja dengannya, lebih tepatnya Gilang ingin menghukum Mutiara karena sudah membuat Gilang menunggu lama ketika menjemput Mutiara di sekolah. Mutiara terlihat hanya bisa pasrah dan mengikuti semua alur permainan yang dilakukan oleh suaminya sendiri. Mungkin semua orang akan mengatakan bahwa Mutiara itu bodoh karena membiarkan suaminya menjadikan dirinya sebagai boneka yang bisa diambil dan dibuang kapan saja oleh sang suami.
Tapi Mutiara hanya berusaha mencari jalan aman. Melawan pria diktator macam Gilang hanya akan membuatnya semakin terjebak dalam masalah. Lebih baik diam dan menurut, selama Gilang tidak berbuat hal yang merugikan dirinya dan tetap konsisten pada janji yang sudah disepakati bersama.
~™~
Menikahi gadis remaja seperti Mutiara?? Jujur... Gilang tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya. Kalau saja bukan desakan dari Maminya, mungkin Gilang lebih memilih untuk membujang selamanya. Untuk apa menikah?? Toh kenyataanya Gilang masih bisa menikmati keindahan surga dunia dengan mudah.
Banyak wanita muda nan cantik datang dengan suka rela untuk memenuhi kebutuhan biologis Gilang sebagai seorang pria, tanpa harus menjalin sebuah ikatan pernikahan. Bukankah ini sebuah pemandangan yang cukup gila?? Tapi itulah Gilang.
Gilang sama sekali tidak bisa mempercayai wanita!! Menurutnya mereka tak ubahlah boneka mainan yang bisa dipakai lalu dibuang begitu saja. Asal ada uang maka banyak pula boneka-boneka yang bisa dijadikan sebagai mainannya.
Dan cinta sejati itu hanyalah bulsyit belaka!!
Gilang pernah mengalami yang namanya jatuh cinta pada seorang gadis. Dia terlihat cantik dan polos, tapi dibelakang semua itu ternyata ada sebuah kepalsuan hingga membuat hatinya remuk berkeping-keping.
Tapi Mutiara?? Gilang bisa merasakan jika dia berbeda dari yang lainnya. Semenjak menikahi gadis itu, ada banyak hal yang bisa dirasakan oleh Gilang. Dia benar-benar gadis yang sangat polos dan lugu.
Mutiara memang tidak memiliki apapun yang diidamkan oleh kaum lelaki. Namun hatinya, sangat cantik.
Awalnya Gilang sempat mengira, Mutiara mau menerima perjodohan ini karena kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Dirgantara. Tapi nyatanya itu salah, Mutiara menerima perjodohan ini lantaran adanya sebuah harapan dari seorang ibu yang menginginkan anaknya menjadi orang yang lebih baik.
Sejak itu Gilang mulai menyadari jika Mutiara adalah seorang gadis yang patut mendapatkan perlakuan istimewa. Tapi entah kenapa seakan terasa sulit bagi Gilang?? Setiap kali Gilang ingin menurunkan ego dan bersikap lembut kepada Mutiara, saat itu pula rasa gengsi datang sehingga membuat Gilang berujung membuat tindakan yang sangat konyol. Jelas saja Mutiara langsung menciut karena ulahnya sendiri.
**™**
Selesai makan siang, Gilang sengaja membawa istrinya ke kantor. Ia tidak mau ambil resiko jika maminya akan datang berkunjung ke rumahnya. Sementara ia tidak ada. Bisa-bisa maminya akan mencekoki nasihat-nasihat ulung pada istrinya. Gilang tidak ingin semua itu sampai terjadi, Mutiara harus tetap berada dibawah kendalinya. Ia menginginkan Mutiara tetap menjadi seorang gadis yang penurut. Setidaknya sampai ia berhasil membuat istrinya menyerahkan diri dengan sepenuh hatinya, dan tidak akan pernah berniat untuk pergi meninggalkan dirinya sama seperti yang dilakukan oleh mantan kekasihnya.
"Mas Gilang, kita mau kemana??" tanya Mutiara yang mulai sadar jika mobil suaminya tidak menuju ke rumah mereka.
"Kantor" singkat Gilang.
"Tapi mas, untuk apa kita kesana??" Mutiara bertanya lagi.
"Pulang dari sekolah, kamu akan selalu menemani aku di kantor!! Aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian di rumah, takut mami datang dan meracuni otakmu yang kelewat polos!!" terang Gilang.
Mutiara membeo tak percaya. Ia tidak menyangka jika suaminya akan bertindak sejauh ini.
"Mas Gilang bercanda ya?? Aku kan harus belajar juga, sementara buku-bukuku semuanya ada di rumah" ucap Mutiara, Gilang hanya tersenyum penuh arti.
"Mas hari ini aku harus belajar!!! besok akan ada ulangan susulan buatku" geram Mutiara.
Gilang tetap cuek, sama sekali bergeming. Ia fokus menyetir dan mengamati jalanan yang cukup padat.
"Mas" seru Mutiara.
"Bisa diem nggak sih!!!" bentak Gilang.
Mutiara terdiam, ia membuang muka ke luar jendela. Gilang menyadari jika ia sudah salah karena membentak istrinya.
"Pak Heru sudah membawa semua bukumu ke kantor, jadi kamu bisa belajar disana" ujar Gilang kemudian.
Mutiara menoleh, ia tidak jadi marah. Matanya berbinar seakan mengucapkan terima kasih kepada suaminya.
"Makasih ya mas" ucapnya tulus.
"Hmmm"
Gilang kembali fokus menyetir, ia merasa lega dan senang melihat istri kecilnya kembali tersenyum seperti itu.
"Sepertinya gue sudah gila, masak iya bisa berdebar-debar kanyak gini hanya liat dia tersenyum" gerutu Gilang dalam hati.
Mati-matian Gilang berusaha mengontrol detakan jantungnya yang semakin bergemuruh.
🍁
🔹
🍁
Di Kantor orang-orang mulai ramai membicarakan kedatangan Gilang yang membawa seorang gadis remaja yang masih SMA. Mereka bertanya-tanya siapakah gadis itu?? Dan kenapa bos mereka bisa membawanya ke kantor.
Pasalnya selama ini Gilang tidak pernah sekalipun terlihat menggandeng wanita manapun untuk datang ke kantornya, kecuali adiknya Elvina. Itu pun juga kerena terpaksa karena perintah dari papanya juga.
"Risma...." Gilang memanggil seseorang yang tak lain adalah secretarisnya.
" Iya pak, ada yang bisa saya bantu??" tanya seorang wanita cantik dengan body yang aduhai layaknya gitar spayol.
"Tolong kamu minta OB supaya menyiapkan minuman dan cemilan untuk istri saya!!" perintah Gilang membuat para staff karyawan tercengang tidak percaya.
"A...a...ap...pa... pak??" gagu Risma, ia adalah orang petama yang merasa syok.
"Kamu budek ya, saya minta kamu suruh OB menyiapkan minuman dan cemilan untuk sitri saya!! Dia akan belajar disini!!" tegas Gilang.
"Ba...ba...ik...pak" Risma berlalu, ia pergi ke dapur kantor menjalankan perintah atasannya.
"Masuklah!!" cuit Gilang pada istrinya.
Mutiara mengangguk. Tapi sebelum ia masuk ke dalam ruangan suaminya, Mutiara menyapa para staff karyawan dengan senyuman yang terkesan sopan.
Mutiara memasuki ruangan suaminya, ia pun dibuat tercengang. Sangat besar dan luas dengan susunan yang terkesan sederhana tapi elegant.
"Kamu bisa belajar di sofa. Jika merasa lelah atau ngantuk, kamu bisa istirahat di kamar sana" jelas Gilang menunjukan sebuah pintu yang ada di belakang meja kerja miliknya.
"Kamar? di kantor mas Gilang juga ada kamarnya??" cuit Mutiara dengan polos.
"Iya betul, ruangan ini memang ada kamarnya. Apa kamu berniat bermain-main sebentar di sana dengan suamimu ini??" Gilang menaik turunkan kedua alisnya.
" Emp...tidak...tidak" ucap Mutiara dengan cepat.
Jantungnya berdegub dengan kencang, apalagi melihat suaminya bersikap genit seperti itu. Mutiara merasa sikap mesum dari suaminya akan segera kambuh, ia pun langsung duduk di sofa. Disana sudah ada tumpukan buku miliknya yang tersusun dengan begitu rapi.
Tok...Tok...Tok......
"Masuklah!!"
Seorang OB cantik masuk membawakan minuman beserta cemilan yang diminta oleh Gilang.
"Maaf pak, saya mengantarkan minuman dan cemilan yang bapak minta" ucap OB tersebut setengah menunduk, tapi ia berusaha mencuri pandang.
OB tersebut merasa penasaran seperti apa ketampanan seorang CEO dari PT Groub Agung Dirgantara.
"Ck...dia benar-benar tampan" pujinya dalam hati.
"Taruhlah di atas meja sana!!" intruksi Gilang.
OB tersebut mengangguk, ia menuju meja dimana Mutiara tengah asyik bergelut dengan bukunya.
"Mu...Mu...ti...ti...ara...." seru OB tersebut.
Mutiara mendongak, ia tak percaya dengan siapa ia bertemu. Helena Angelista, kakak kelas yang dulunya sering membully dirinya lantaran ayahnya bekerja sebagai sopir.
"Kak Helena ngapain disini? Dan kenapa kakak memakai seragam OB??" cicit Mutiara kaget.
Bukankah dulu Helena terkenal sebagai gadis kaya dan suka bergonta-ganti mobil saat datang ke sekolah. Tapi mengapa dia sekarang seperti ini?? apa yang sudah terjadi padanya setelah lulus dari SMU Dirgantara.
Helena diam seribu bahasa, ia menaruh cemilan dan minuman di atas meja. Tangannya gemetar, wajahnya tertunduk seakan merasa malu.
Gilang mengamati dua gadis itu, ia sepertinya mulai memahami situasi yang ada. Hanya saja dia memilih diam tidak ingin ikut campur.
"Sorum orang tuaku bangkrut, jadi aku terpaksa bekerja paruh waktu untuk membiayai kuliahku sendiri" jawab Helena dengan nada lirih.
"Hmm...aku turut prihatin dengan apa yang sudah menimpa keluarga kakak, semoga suatu hari nanti kak Helena dan keluarga bisa bangkit seperti dulu lagi ya" ucap Mutiara dengan tulus tanpa ada rasa dendam ataupun marah.
"Terima kasih, terus kenapa kamu bisa berada disini?"
"Hmmm Aku..."Mutiara menatap suaminya, ia ragu apakah harus mengatakan apa statusnya saat ini atau tidak.
"Dia disini menemani aku bekerja, dia adalah istri dari CEO PT. Groub Agung Dirgantara" tegas Gilang.
Helena membulatkan mata, tidak percaya dengan pendengarannya. Gadis yang dulu ia hina sekarang menjadi istri dari orang terpandang di Jakarta. Helena meratuki diri, merasa malu dengan semua perbuatannya di masa lalu.
"Maaf aku tidak tahu" lirih Helena.
"Tidak apa kak, aku masih sama kok seperti yang dulu. Hanya saja status singleku aja yang hilang, aku sudah bersuami" ucap Mitiara lalu sedikit mencondongkan badannya ke arah Helena.
"Tapi suamiku galaknya minta ampun" bisiknya pada Helene, ia terkikik kecil.
Helena melongo. Memang benar sih menurut informasi yang ia peroleh, Alvian Gilang Dirgantara terkenal dengan sikap tegas dan arogantnya.
"Tidak usah bisik-bisik!! aku bisa mendengarnya, apa kamu mau mendapatkan hukumanmu lagi??" tegur Gilang menatap tajam istrinya.
Mutiara meringis, hatinya sudah bergidik ngeri melihat wajah suaminya sudah membringas seperti itu.
"Kalau begitu saya permisi dulu" Helena undur diri, ia segera keluar dari ruangan bosnya.
"Ma...ma...af... maass" lirih Mutiara, ia kembali menyibukan dirinya dengan buku-buku pelajaran.
Gilang menggelengkan kepala, gemas dengan tingkah laku istrinya. Rasa-rasanya sudah tidak sabar ingin menerkam Mutiara.
"Sabar Gilang, tiga bulan bukan waktu yang lama" bathinnya berseru.
Hallo para reader, terima kasih sudah bersedia mampir di karyaku. Semoga kalian menyukainya.
Mohon berikan dukungan kalian, karena Pernikahan Beda Usia sedang mengikuti perlombaan Menulis Novel Fiksi Remaja
Terima kasih, salam kenal dari Author😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
mutiara lebatnya minta ampun, gk perlu sok akrab sama orang yg dulu pernah membuli kamu, untuk apa juga kamu berbisik sama Helena mengatakan kalau suami kamu galak jadi terlihat gimana gitu jadi norak, seharusnya kamu jaga jarak dengan Helena karena kamu pernah dibuli, nah itu baru sikap yg wajar, kenapa malah membisikii Helena mengatakan kalau suaminya galak, untuk apa ?????? baru kemudian sadar dan takut karena sdh mengatai Gilang, berulang kali kejadian seperti itu, jadi kesannya lebay, jadi terlihat kebaikan mutiara seperti dibuat2. gk usah terlalu berlebihan bersikap dibuat seperti natural dan sewajar2nya aja.
2023-03-15
0
Yus Gerin
kurang gerget ceritanya...
2021-10-20
0
Mg_art
rs'y kilat jg perubahan org dg karakter Gilang yg liar d awal crta dg stlh bsma Mutia.
2021-07-18
0