#PERNIKAHANBEDAUSIA_04 (Revisi)

*** *** *** ***

Sebagai orang tua, pak Bayu dan bu Meisya sangat berbahagia setelah mendengarkan pernyataan dari putra sulungnya yang bersedia menikah dengan Mutiara, mereka berharap banyak jika Gilang akan bisa kembali menjadi seperti yang dulu.

Mereka mulai mengatur dan mempersiapkan segala sesuatu untuk acara pernikahan Gilang dan Mutiara dengan penuh semangat.

Sementara Elvina masih syok dan tidak percaya. Ia bukannya tidak setuju dengan perjodohan ini, tapi ia hanya mengkhawatirkan bagaimana nasib Mutiara setelah menikah dengan kakaknya. Elvina sendiri tahu seperti apa kakaknya. Dia begitu membenci kaun wanita, sampai-sampai beranggapan kalau wanita itu tak ubahlah barang mainan yang bisa ia beli dan buang sesuka hatinya.

Mutiara adalah gadis yang baik dan tulus, ia terlalu lugu untuk bersanding dengan sang kakak. Elvina tidak ingin melihat gadis yang menjadi sahabatnya harus tertindas oleh sifat angkuh dan arogant dari kakaknya. Ia takut jika Mutiara akan berakhir dengan luka yang teramat dalam akibat perjodohan ini. Elvina harus bicara dengan kakaknya. Ia tidak ingin jika Gilang sampai menyakiti sabahatnya, Mutiara berhak untuk mendapatkan kebahagiaannya sendiri.

Elvina meraih ponselnya, ia menelpon seseorang yang tak lain adalah kakaknya sendiri.

"Kak Gilang dimana??"

------

"Ok, aku kesana sekarang. Ada hal yang ingin aku bicarakan sama kakak"

------

Tut

Elvina segera mengambil tas dan kunci mobilnya, ia akan menjumpai kakaknya di salah satu apartement miliknya. Ia sama sekali tidak memperdulikan jika Gilang sudah melarangnya.

***

Setibanya di apartement milik kakaknya, Elvina segera menekan tombol bel tapi tak kunjung dibuka. Elvina mulai kesal, ia tahu jika Gilang ada di dalam

Tok... Tok... Tok...

Elvina akhirnya mengetok pintu secara berulang kali.

*Ceklek

Pintu terbuka, Gilang mengeraskan bagian geraham bawah. Ia terlihat begitu kesal karena melihat kedatangan adiknya, padahal sudah jelas tadi ia melarangnya..

Elvina sama sekali tidak memperdulikan hal itu, justru sekarang dia merasa risih melihat kakaknya yang sedang dalam keadaan naket dan hanya menggunakan boxer pendek. Badannya pun masih dipenuhi cucuran keringat, entah apa yang sedang dilakukan oleh pria itu.

"Ngapain elo kesini? Bukannya gue sudah melarang tadi??" geram Gilang.

"Aku mau bicara penting sama kakak" cicit Elvina menerobos masuk.

Elvina tercengang, ia sangat syok saat memasuki apartement milik kakaknya. Ada seorang wanita dalam keadaan mengenaskan, tubuhnya hanya terbalut dengan selimut putih. Dia sepertinya tidak mengenakan pakaian sehelaipun, Elvina bisa lihat itu dari banyaknya pakaian yang tercecer di lantai.

"Kak Gilang sungguh menjijikan!! Jadi ini alasannya kenapa kakak melarangku untuk datang kesini" cuit Elvina. Ia menatap kakaknya dengan perasaan kecewa.

"Bukannya elo sudah tahu tentang kebiasaan gue ini?" jawab Gilang yang sama sekali tidak merasa bersalah.

"Iya aku tahu itu kak. Tapi bukankah kakak sudah setuju untuk menikah dengan Mutiara? Kenapa kakak masih melakukan ini?" ujar Elvina dengan nada tinggi.

Gilang hanya terkekeh kecil, ia mendudukan diri di sofa dengan angkuhnya.

"Gue mau menikah dengan gadis itu hanya untuk membuat mami merasa senang. Harusnya elo tahu itu" cicit Gilang seraya melirik pada adiknya.

"Gue sama sekali tidak bisa percaya dengan wanita manapun dan itu tidak akan pernah berubah, kerena bagi gue mereka hanyalah hiburan sesaat belaka" tambahnya.

Elvina menggelengkan kepala, yang ia takutkan benar adanya. Mutiara gadis baik, dia tidak pantas bersanding dengan seorang laki-laki berhati kejam seperti kakaknya.

"Kalau begitu urungkan niat kakak untuk menikahi Mutiara. Dia gadis yang baik dan polos, kakak sama sekali tidak berhak untuk menyakiti kepolosan hatinya" pinta Elvina.

"Elo salah kalau minta ini sama gue!! Elo harusnya minta sama mami karena dialah yang sudah memutuskan tentang perjodohan ini" jawab Gilang.

Elvina terdiam, ia tahu akan percuma saja jika bicara dengan kakaknya. Gilang yang sekarang adalah sosok yang angkuh dan tidak memiliki hati, Elvina sendiri bahkan sudah tidak mengenali siapa kakaknya sekarang.

"Aku tahu tidak ada gunanya bicara sama orang yang berhati batu, tapi kakak harus ingat ini baik-baik. Aku tidak akan pernah membiarkan kakak bisa menyakiti hati sahabatku itu" pesan Elvina sebelum ia pergi meninggalkan apartement kakaknya.

Gilang hanya menatap kepergian sang adik, ada semburat senyuman penuh arti yang terukir di bibirnya.

"Sayang, apa sekarang kita bisa lanjut?" tanya wanita tadi menghampiri Gilang dengan manja.

"Elo pulang saja! Gue sudah tidak mood untuk melakukannya" jawab Gilang

"Tapi sayang..."

"Jangan khawatir, elo akan tetap mendapatkan uangnya. Nanti gue akan mentranfer ke rekening pribadi elo" sela Gilang berlalu meninggalkan wanita itu.

*** ***

Mutiara tidak tahu apakah dia harus bahagia atau tidak. Pernikahannya sudah ditetapkan, tapi entah kenapa hatinya menjadi risau. Apalagi saat melihat sikap Elvina yang seolah tidak menyukai pernikahan ini, Mutiara menjadi takut jika sahabatnya akan berbalik membenci dirinya.

"Mutiara..."

Mutiara menoleh, melihat siapa yang sudah memanggil namanya.

"Mbok Siti..." Mutiara tersenyum, ia meminta wanita paruh baya itu untuk duduk disampingnya.

"Kamu sedang memikirkan apa ndok..?" tanya mbok Siti.

"Aku hanya bingung saja mbok, Elvina sepertinya tidak menyukai jika aku menikah dengan kakaknya, aku hanya takut jika dia akan membenci diriku" jawab Mutiara.

"Itu tidak mungkin ndok, non Elvina sangat menyanyangi kamu, dan dia selalu bilang sama mbok kalau kamu sudah dianggapnya seperti kakaknya sendiri" tutur mbok Siti.

"Benarkah itu mbok? Tapi kenapa saat tuan muda bilang setuju menikahi saya, wajah Elvina berubah seolah merasa kecewa?" tanya Mutiara dengan sedih.

"Itu karena gue nggak mau elo sampai disakiti oleh kak Gilang" cuit Elvina yang tiba-tiba muncul.

Mutiara menatap haru kepada sahabatnya.

"Mutiara, gue senang jika elo bisa masuk ke dalam bagian keluarga ini. Tapi gue nggak bisa lihat elo disakiti oleh kakak gue. Dia bukan pria yang baik buat elo, dia sama sekali tidak pantas buat elo" jelas Elvina kemudian.

"Elvina..." Mutiara memeluk erat sahabatnya, ia sudah ketakutan jika akan kehilangan sosok Elvina gara-gara perjodohan ini.

"Terima kasih karena kamu sudah perduli sama aku" ujar Mutiara kemudian

"Elo bukan sekedar sahabat bagi gue. Tapi elo sudah seperti seorang kakak buat gue" tutur Elvina.

Mutiara menggangguk, keduanya kembali berpelukan dengan erat. Mbok Siti hanya bisa menitikan air mata, dia merasa bahagia karena  masih ada orang yang tulus menyanyangi Mutiara.

"Elvina, sebenarnya tuan dan nyonya besar sudah menceritakan tentang tuan muda" tutur Mutiara membuat Elvina kaget.

"Tapi kenapa elo masih bersedia menikah dengan kak Gilang?" tanya Elvina

Mutiara hanya bisa tersenyum kecil,

"Karena aku melihat adanya sebuah harapan besar dimata orang tuamu tentang perjodohan ini. Mereka ingin melihat tuan muda bisa kembali seperti yang dulu" jawab Mutiara.

Elvina mengerti maksud dari sahabatnya, selama ini kedua orang tuanya memang selalu berharap jika suatu hari kakaknya, Gilang akan berubah menjadi Gilang yang dulu, laki-laki yang bisa menghargai kaum wanita dan memiliki hati yang baik.

"Kalau itu tujuan elo menikah dengan kak Gilang, gue akan selalu berada dibelakang elo untuk memberikan support terbaik gue" cicit Elvina penuh haru, ia tidak menyangka jika sahabatnya bisa berbuat sejauh ini hanya untuk membantu mewujudkan keinginan dari kedua orang tuanya.

Bu Meisya tersenyum bahagia, karena pada akhirnya putrinya mau mengerti kenapa dirinya sangat menginginkan pernikahan antara Gilang dan Mutiara akan bisa terjadi.

Mutiara memang gadis yang hebat, dengan kelembutan hati yang ia miliki, dia mampu membuat Elvina mengerti. 

Dan bu Meisya juga sangat menyakini jika suatu hari nanti putra sulungnya pun akan dibuat luluh dengan kebaikan dan ketulusan hati yang dimiliki oleh Mutiara.

***

Semua persiapan pernikahan sudah diatur sendiri oleh bu Meisya, meskipun tidak diadakan secara besar-besaran akan tetapi tetap cukup membuat wanita paruh baya itu sedikit kerepotan.

Gilang sengaja meminta pada kedua orang tuanya agar pernikahannya dengan Mutiara dilangsungkan secara tertutup. Ia tidak mau sampai orang tahu bahwa dirinya sudah menikahi anak dibawah umur. Apa yang akan dikatakan oleh dunia jika mereka tahu seorang Alvian Gilang Dirgantara, CEO dari sebuah perusahaan besar PT Groub Agung Dirgantara menikahi gadis remaja yang baru berusia 17 tahun yang tak lain putri dari seorang sopir pribadi keluarganya sendiri dan itupun karena sebuah perjodohan yang dibuat oleh orang tuanya.

Gilang hanya tidak mau kalau sampai ada orang memandang rendah kepada dirinya lantaran menikah karena sebuah perjodohan.

"Gilang hari ini kamu ajak Mutiara untuk melakukan foto prewedding dan fitting baju di butiknya tante Sally ya" tutur bu Meisya pada putra sulungnya.

"Emangnya harus hari ini ya, Mi?" tanya Gilang

"Iya Gilang. Hari ini kan hari minggu, baik kamu maupun Mutiara kan sama-sama libur" jelas bu Meisya.

Gilang akhirnya menyetujui permintaan sang mami, dan mau tak mau ia harus membatalkan janjinya pada seseorang.

Mutiara sendiri hanya bisa diam, sesekali ia melirik ke arah sahabatnya Elvina seolah meminta pertolongan. Ada sebuah perasaan takut yang bersemayam di hatinya saat ini. Jangankan pergi berdua menatap wajah pria itu saja sudah membuat dirinya merasa ngeri.

"Tapi ingat kak, jangan sampai berbuat yang macam-macam sama sahabat gue!!" sinis Elvina mengerti akan kegelisahan sahabatnya.

"Suka-suka gue lah" cicit Gilang melirik pada Mutiara, gadis itu masih duduk dengan gelisah.

"Kalau kakak sampai berani macam-macam sama Mutiara, maka aku akan memberikan sebuah pelajaran yang tak terlupakan pada kakak!!" ancam Elvina.

Pak Bayu dan bu Meisya melirik kedua anaknya, mereka tahu jika masih ada perang sengit diantara kakak-beradik itu.

"Gilang, kamu harus bisa menjaga Mutiara dengan baik! Jangan sampai ada sesuatu yang buruk terjadi kepadanya, kamu harus belajar untuk tanggung jawab terhadap diri Mutiara mulai sekarang" pesan pak Bayu pada putranya.

"Benar itu Gilang, mami nggak mau kalau sampai calon menantuku ada yang luka ataupun lecet sedikitpun ya" tambah bu Meisya.

Gilang hanya mendengus kasar, ternyata bukan sekedar adiknya yang akan menjadi tameng pelindung gadis itu. Tapi kedua orang tuanya pun ikut melindunginya.

**Akhirnya bagian ini juga terselesaikan dengan baik

jangan lupa vote ya🙏🙏😘😘**

Terpopuler

Comments

Mamat Anay

Mamat Anay

sedih banget bacanya thor

2022-07-14

0

Har Tini

Har Tini

gilang bejat banget

2021-10-20

1

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

thour deg deg kan

2020-09-05

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG ( Revisi )
2 #PERNIKAHANBEDAUSIA_01 (Revisi)
3 #PERNIKAHANBEDAUSIA_02 (Revisi)
4 #PERNIKAHANBEDAUSIA_03 (Revisi)
5 #PERNIKAHANBEDAUSIA_04 (Revisi)
6 #PERNIKAHANBEDAUSIA_05 (Revisi )
7 #PERNIKAHANBEDAUSIA_06 (Revisi )
8 #PERNIKAHANBEDAUSIA_07 (Revisi )
9 #PERNIKAHANBEDAUSIA_08 ( Revisi )
10 #PERNIKAHANBEDAUSIA_09 (Revisi)
11 #PERNIKAHANBEDAUSIA_10 (Revisi)
12 #PERNIKAHANBEDAUSIA_11 (Revisi)
13 #PERNIKAHANBEDAUSIA_12 (Revisi)
14 #PERNIKAHANBEDAUSIA_13 ( REVISI )
15 #PERNIKAHANBEDAUSIA_14 (Revisi)
16 #PERNIKAHANBEDAUSIA_15 (Revisi)
17 #PERNIKAHANBEDAUSIA_16 (Revisi)
18 #PERNIKAHANBEDAUSIA_17 (Revisi)
19 #PERNIKAHANBEDAUSIA_18 (Revisi)
20 #PERNIKAHANBEDAUSIA_19 (Revisi)
21 #PERNIKAHANBEDAUSIA_20 (REVISI)
22 #PERNIKAHANBEDAUSIA_21 (Revisi)
23 #PERNIKAHANBEDAUSIA_22 (Revisi)
24 #PERNIKAHANBEDAUSIA_23 (Revisi)
25 #PERNIKAHANBEDAUSIA_24 (REVISI)
26 #PERNIKAHANBEDAUSIA_25 (REVISI)
27 #PERNIKAHANBEDAUSIA_26 (REVISI)
28 Pengumuman
29 Pengumuman
30 #PERNIKAHANBEDAUSIA_27 (REVISI)
31 #PERNIKAHANBEDAUSIA_28 (REVISI)
32 #PERNIKAHANBEDAUSIA_29 (REVISI)
33 #PERNIKAHANBEDAUSIA_30 (REVISI)
34 #PERNIKAHANBEDAUSIA_31 (REVISI)
35 #PERNIKAHANBEDAUSIA_32 (REVISI)
36 #PERNIKAHANBEDAUSIA_33 (REVISI)
37 #PERNIKAHANBEDAUSIA_34 (REVISI)
38 #PERNIKAHANBEDAUSIA_35 (Revisi)
39 #PERNIKAHANBEDAUSIA_36 (Revisi)
40 #PERNIKAHANBEDAUSIA_37 (REVISI)
41 #PERNIKAHANBEDAUSIA_38 (REVISI)
42 #PERNIKAHANBEDAUSIA_39 (REVISI)
43 #PERNIKAHANBEDAUSIA_40 (REVISI)
44 #PERNIKAHANBEDAUSIA_41 (REVISI)
45 #PERNIKAHANBEDAUSIA_42 (REVISI)
46 Visual
47 #PERNIKAHANBEDAUSIA_43 (Revisi)
48 Pengumuman
49 #PERNIKAHANBEDAUSIA_44
50 pengumumaman
51 #PERNIKAHANBEDAUSIA_45
52 #PERNIKAHANBEDAUSIA_46
53 #PERNIKAHANBEDAUSIA_47
54 #PERNIKAHANBEDAUSIA_48
55 #PERNIKAHANBEDAUSIA_49
56 #PERNIKAHANBEDAUSIA_50
57 #PERNIKAHANBEDAUSIA_51
58 #PERNIKAHANBEDAUSIA_52
59 #PERNIKAHANBEDAUSIA_53
60 #PERNIKAHANBEDAUSIA_54
61 #PERNIKAHANBEDAUSIA_55
62 #PERNIKAHANBEDAUSIA_56
63 #PERNIKAHANBEDAUSIA_57
64 #PERNIKAHANBEDAUSIA_58
65 #PERNIKAHANBEDAUSIA_59
66 #PERNIKAHANBEDAUSIA_60
67 #PERNIKAHANBEDAUSIA_61
68 #PERNIKAHANBEDAUSIA_62
69 #PERNIKAHANBEDAUSIA_63
70 #PERNIKAHANBEDAUSIA_64
71 #PERNIKAHANBEDAUSIA_65
72 #PERNIKAHANBEDAUSIA_66
73 #PERNIKAHANBEDAUSIA_67
74 #PERNIKAHANBEDAUSIA_68
75 #PERNIKAHANBEDAUSIA_69
76 #PERNIKAHANBEDAUSIA_70
77 #PERNIKAHANBEDAUSIA_71
78 Pengumuman
79 #PERNIKAHANBEDAUSIA_72
80 #PERNIKAHANBEDAUSIA_73
81 PERNIKAHANBEDAUSIA_74
82 PERNIKAHANBEDAUSIA_75
83 PERNIKAHANBEDAUSIA_76
84 PERNIKAHANBEDAUSIA_77
85 #PERNIKAHANBEDAUSIA_78
86 #PERNIKAHANBEDAUSIA_79
87 PERNIKAHANBEDAUSIA_80
88 PERNIKAHANBEDAUSIA_81
89 PERNIKAHANBEDAUSIA_82
90 PERNIKAHANBEDAUSIA_83
91 PERNIKAHANBEDAUSIA_84
92 PERNIKAHANBEDAUSIA_85
93 #PERNIKAHANBEDAUSIA_86
94 #PERNIKAHANBEDAUSIA_87
95 #PERNIKAHANBEDAUSIA_88
96 #PERNIKAHANBEDAUSIA_89
97 #PERNIKAHANBEDAUSIA_90
98 #PERNIKAHANBEDAUSIA_91
99 #PERNIKAHANBEDAUSIA_92
100 #PERNIKAHANBEDAUSIA_93
101 #PERNIKAHANBEDAUSIA_94
102 #PERNIKAHANBEDAUSIA_95
103 #PERNIKAHANBEDAUSIA_96
104 #PERNIKAHANBEDAUSIA_97
105 #PERNIKAHANBEDAUSIA_98
106 Pengumuman
107 #PERNIKAHANBEDAUSIA_99
108 #PERNIKAHANBEDAUSIA_100
109 #PERNIKAHANBEDAUSIA_101
110 #PERNIKAHANBEDAUSIA_102
111 #PERNIKAHANBEDAUSIA_103
112 #PERNIKAHANBEDAUSIA_104
113 #PERNIKAHANBEDAUSIA_105
114 #PERNIKAHANBEDAUSIA_106
115 #PERNIKAHANBEDAUSIA_107
116 #PERNIKAHANBEDAUSIA_108
117 #PERNIKAHANBEDAUSIA_109
118 #PERNIKAHANBEDAUSIA_110
119 #PERNIKAHANBEDAUSIA_111
120 #PERNIKAHANBEDAUSIA_112
121 #PERNIKAHANBEDAUSIA_113
122 #PERNIKAHANBEDAUSIA_114
123 #PERNIKAHANBEDAUSIA_115
Episodes

Updated 123 Episodes

1
PROLOG ( Revisi )
2
#PERNIKAHANBEDAUSIA_01 (Revisi)
3
#PERNIKAHANBEDAUSIA_02 (Revisi)
4
#PERNIKAHANBEDAUSIA_03 (Revisi)
5
#PERNIKAHANBEDAUSIA_04 (Revisi)
6
#PERNIKAHANBEDAUSIA_05 (Revisi )
7
#PERNIKAHANBEDAUSIA_06 (Revisi )
8
#PERNIKAHANBEDAUSIA_07 (Revisi )
9
#PERNIKAHANBEDAUSIA_08 ( Revisi )
10
#PERNIKAHANBEDAUSIA_09 (Revisi)
11
#PERNIKAHANBEDAUSIA_10 (Revisi)
12
#PERNIKAHANBEDAUSIA_11 (Revisi)
13
#PERNIKAHANBEDAUSIA_12 (Revisi)
14
#PERNIKAHANBEDAUSIA_13 ( REVISI )
15
#PERNIKAHANBEDAUSIA_14 (Revisi)
16
#PERNIKAHANBEDAUSIA_15 (Revisi)
17
#PERNIKAHANBEDAUSIA_16 (Revisi)
18
#PERNIKAHANBEDAUSIA_17 (Revisi)
19
#PERNIKAHANBEDAUSIA_18 (Revisi)
20
#PERNIKAHANBEDAUSIA_19 (Revisi)
21
#PERNIKAHANBEDAUSIA_20 (REVISI)
22
#PERNIKAHANBEDAUSIA_21 (Revisi)
23
#PERNIKAHANBEDAUSIA_22 (Revisi)
24
#PERNIKAHANBEDAUSIA_23 (Revisi)
25
#PERNIKAHANBEDAUSIA_24 (REVISI)
26
#PERNIKAHANBEDAUSIA_25 (REVISI)
27
#PERNIKAHANBEDAUSIA_26 (REVISI)
28
Pengumuman
29
Pengumuman
30
#PERNIKAHANBEDAUSIA_27 (REVISI)
31
#PERNIKAHANBEDAUSIA_28 (REVISI)
32
#PERNIKAHANBEDAUSIA_29 (REVISI)
33
#PERNIKAHANBEDAUSIA_30 (REVISI)
34
#PERNIKAHANBEDAUSIA_31 (REVISI)
35
#PERNIKAHANBEDAUSIA_32 (REVISI)
36
#PERNIKAHANBEDAUSIA_33 (REVISI)
37
#PERNIKAHANBEDAUSIA_34 (REVISI)
38
#PERNIKAHANBEDAUSIA_35 (Revisi)
39
#PERNIKAHANBEDAUSIA_36 (Revisi)
40
#PERNIKAHANBEDAUSIA_37 (REVISI)
41
#PERNIKAHANBEDAUSIA_38 (REVISI)
42
#PERNIKAHANBEDAUSIA_39 (REVISI)
43
#PERNIKAHANBEDAUSIA_40 (REVISI)
44
#PERNIKAHANBEDAUSIA_41 (REVISI)
45
#PERNIKAHANBEDAUSIA_42 (REVISI)
46
Visual
47
#PERNIKAHANBEDAUSIA_43 (Revisi)
48
Pengumuman
49
#PERNIKAHANBEDAUSIA_44
50
pengumumaman
51
#PERNIKAHANBEDAUSIA_45
52
#PERNIKAHANBEDAUSIA_46
53
#PERNIKAHANBEDAUSIA_47
54
#PERNIKAHANBEDAUSIA_48
55
#PERNIKAHANBEDAUSIA_49
56
#PERNIKAHANBEDAUSIA_50
57
#PERNIKAHANBEDAUSIA_51
58
#PERNIKAHANBEDAUSIA_52
59
#PERNIKAHANBEDAUSIA_53
60
#PERNIKAHANBEDAUSIA_54
61
#PERNIKAHANBEDAUSIA_55
62
#PERNIKAHANBEDAUSIA_56
63
#PERNIKAHANBEDAUSIA_57
64
#PERNIKAHANBEDAUSIA_58
65
#PERNIKAHANBEDAUSIA_59
66
#PERNIKAHANBEDAUSIA_60
67
#PERNIKAHANBEDAUSIA_61
68
#PERNIKAHANBEDAUSIA_62
69
#PERNIKAHANBEDAUSIA_63
70
#PERNIKAHANBEDAUSIA_64
71
#PERNIKAHANBEDAUSIA_65
72
#PERNIKAHANBEDAUSIA_66
73
#PERNIKAHANBEDAUSIA_67
74
#PERNIKAHANBEDAUSIA_68
75
#PERNIKAHANBEDAUSIA_69
76
#PERNIKAHANBEDAUSIA_70
77
#PERNIKAHANBEDAUSIA_71
78
Pengumuman
79
#PERNIKAHANBEDAUSIA_72
80
#PERNIKAHANBEDAUSIA_73
81
PERNIKAHANBEDAUSIA_74
82
PERNIKAHANBEDAUSIA_75
83
PERNIKAHANBEDAUSIA_76
84
PERNIKAHANBEDAUSIA_77
85
#PERNIKAHANBEDAUSIA_78
86
#PERNIKAHANBEDAUSIA_79
87
PERNIKAHANBEDAUSIA_80
88
PERNIKAHANBEDAUSIA_81
89
PERNIKAHANBEDAUSIA_82
90
PERNIKAHANBEDAUSIA_83
91
PERNIKAHANBEDAUSIA_84
92
PERNIKAHANBEDAUSIA_85
93
#PERNIKAHANBEDAUSIA_86
94
#PERNIKAHANBEDAUSIA_87
95
#PERNIKAHANBEDAUSIA_88
96
#PERNIKAHANBEDAUSIA_89
97
#PERNIKAHANBEDAUSIA_90
98
#PERNIKAHANBEDAUSIA_91
99
#PERNIKAHANBEDAUSIA_92
100
#PERNIKAHANBEDAUSIA_93
101
#PERNIKAHANBEDAUSIA_94
102
#PERNIKAHANBEDAUSIA_95
103
#PERNIKAHANBEDAUSIA_96
104
#PERNIKAHANBEDAUSIA_97
105
#PERNIKAHANBEDAUSIA_98
106
Pengumuman
107
#PERNIKAHANBEDAUSIA_99
108
#PERNIKAHANBEDAUSIA_100
109
#PERNIKAHANBEDAUSIA_101
110
#PERNIKAHANBEDAUSIA_102
111
#PERNIKAHANBEDAUSIA_103
112
#PERNIKAHANBEDAUSIA_104
113
#PERNIKAHANBEDAUSIA_105
114
#PERNIKAHANBEDAUSIA_106
115
#PERNIKAHANBEDAUSIA_107
116
#PERNIKAHANBEDAUSIA_108
117
#PERNIKAHANBEDAUSIA_109
118
#PERNIKAHANBEDAUSIA_110
119
#PERNIKAHANBEDAUSIA_111
120
#PERNIKAHANBEDAUSIA_112
121
#PERNIKAHANBEDAUSIA_113
122
#PERNIKAHANBEDAUSIA_114
123
#PERNIKAHANBEDAUSIA_115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!