Aku berjalan memasuki kantor Alex dengan langkah malas. tentu saja aku malas karena aku benar benar kecewa sekali.
Sandi membawaku memasuki sebuah ruangan yang sudah kutebak jika itu ruangan Alex. Sesampainya disana Alex terlihat menatapku tajam membuatku binggung, ada apa lagi dengan pria ini batinku.
"Kenapa lama sekali ?" tanya Alex Galak yang membuatku menahan tawa karena aku berhasil membuatnya menunggu lama.
Sandi menjawab dan terlihat takut pada Alex sedangkan aku hanya santai saja hingga Sandi keluar kini tinggalah aku dan Alex diruanganya.
Alex berjalan mendekatiku, membuat jantungku berdegup kencang. Tiba tiba Alex memeluk dan menciumku membuatku terkejut dan memberontak, apa maksudnya ini mendadak dia menyerangku.
"Aku ingin menikmatimu" kata Alex yang membuatku terkejut, apa pria ini gila ??? sepagi ini dia menginginkan lagi padahal semalam saja sudah menggepurku habis habisan, apakah Alex bukan pria normal? sepagi ini dia meminta lagi dan berada dikantornya. Alex benar benar sudah gila.
"Aku sedang kedatangan tamu" kataku santai, tadi pagi mood ku buruk karena kedatangan tamu namun siapa sangka inilah alasan agar aku bisa membuat alasan pada Alex.
"Apa maksudmu? jangan mempermainkanku!' ucapan Alex terdengar marah.
Gila... dia benar benar gila! aku menggeleng tak percaya.
"Aku sedang datang bulan, jadi aku tak bisa melayanimu Tuan Alex yang terhormat." kataku kesal pada Alex, dan saat aku mengatakan itu barulah Alex paham apa maksud ku.
Alex terdengar menggeram kesal membuatku sedikit terkekeh geli. "Kau menertawakan ku? berani sekali kau menertawakan ku!" terdengar Geraman Alex.
"Tidak Tuan... mana berani saya menertawakan Tuan" aku pura pura menuduk takut.
"Berhenti memanggilku Tuan, aku bukan Tuan mu tapi aku ini suami mu!'"
"Baiklah suamiku, maafkan istrimu yang tak bisa melayani mu ini!" kataku mengoda.
Alex tak mengindahkan ucapanku dan malah duduk dikursi kebesarannya.
"Apaakah aku sudah boleh pulang? bukankah sudah tidak ada yang kau inginkan lagi?" tanya ku memberanikan diri.
"Tidak , kau harus tetap disini sampai aku menyuruhmu pulang!" kata Alex dan aku menghela nafas kesal.
Aku duduk disofa sambil memainkan ponselku untuk menghilangkan rasa bosanku, lagipula ada apa sebenarnya dengan Alex kenapa ia menyuruhku disini, padahal tidak ada juga yang harus kukerjakan, benar benar menyebalkan.
Hampir satu jam aku duduk disini dan memainkan ponselku, aku bosan dan akhirnya aku memutuskan memperhatikan Alex yang sibuk membolak balikan berkasnya sambil sesekali menelepon seseorang. Entah hanya perasaanku saja atau bagaimana saat aku memandangi wajah Alex dia terlihat sangat tampan , ya wajah garang itu kenapa berubah menjadi setampan ini.
"Aku tau jika aku sangat tampan, tak perlu melihatku sampai seperti itu." kata Alex yang membuatku terkejut kemudian mengalihkan tatapanku.
Alex berdiri dan menghampiriku "Ikut aku!'' ajak Alex dan aku segera bangkit dan mengikutinya dari belakang.
Alex memasuki mobil dan aku pun juga ikut memasuki mobil, entah ia akan membawaku kemana, aku juga sangat penasaran.
Mobil yang dikemudikan Sandi melaju, aku dan Alex yang duduk dibelakang tak mengatakan satu kata pun, saling diam dan menatap jalanan saling sibuk dengan pikiran masing masing.
Hingga mobil Alex berhenti disebuah resort, Alex keluar dan aku mengikutinya. Dan yang membuatku semakin terkejut kala Alex mengenggam tangan ku dan membawaku bersamanya.
Aku dan Alex duduk disebuah kursi meja makan yang berada dipinggir resort yang menghadapkan pemandangan yang sangat indah sekali.
Aku terkagum melihat pemandangan yang seindah ini, jujur aku belum pernah ketempat seindah ini. "Apa kau menyukainya?" tanya Alex membuyarkan lamunanku.
''Indah sekali .... " lirihku dan kulihat Alex juga tersenyum lega.
Seorang pelayan mendekati meja kami dan membawakan minuman. "Bawakan kami makan siang" kata Alex pada pelayan itu.
"Baiklah Tuan..."
"Minumlah .."
"Ya terimakasih" kataku dan aku meminum minumannya.
"Kapan kau mulai datang bulan?" tanya Alex yang membuatku terkejut akan memuntahkan minuman yang ku minum.
"Kenapa kau harus menanyakan itu disini." balasku sebal, bisa bisanya Alex menanyakan hal seperti ini disini.
"Lalu aku harus menanyakan dimana?" Kekeh Alex.
"Entahlah ... tapi jangan tanyakan disini, aku malu" kataku jujur dan Alex masih saja terkekeh.
"Ya sudah tinggal kau jawab saja!"
"Hmmm baru datang tadi pagi." kataku.
"Hah... menyebalkan sekali. padahal semalam baru saja kunikmati." Alex mengatakan itu deengan santainya membuatku semakin malu jika sampai ada yang mendengar.
"Apakah urat malu mu sudah putus? bisa bisa nya kau mengatakan itu disini." aku benar benar kesal.
"Kenapa aku harus malu, ayolah tak akan ada yang mendengar apa yang kita ucapkan." kata Alex yang tak bisa kupercayai karena jarak tempat dudduk disini terlalu rapat.
Aku hanya mendengus kesal tak mengubris ucapan Alex.
''Aku harap kau segera selesai agar aku bisa kembali menikmatimu." kata Alex santai yang membuatku benar benar malu.
"Aku benar benar tak percaya, kau sungguh tak punya malu." desis ku kesal dan Alex hanya terkekeh.
Makanan yang dipesan Alex sudah datang namun aku tak tau makanan apa ini, hanya sepotong daging yang sepertinya dipanggang serta irisan wortel, kentang dan jamur tak lupa saus disampingnya, entah makanan apa ini tapi sepertinya tak mengenyangkan.
Aku yang masih asing dengan makanan ini akhirnya melihat Alex lebih dulu bagimana cara makan nya karena aku tak ingin membuat Alex malu jika ada yang tak benar dengan caraku makan.
Alex mengiris daging dengan pisau dan menancapkan digarpu kemudian menyelupkan disaosnya lalu memakanya, ahh jadi begitu caranya, baiklah aku akan mengikuti cara Alex.
Aku mencoba mengiris daging dengan pisau namun entah mengapa aku merasa dagingnya sedikit alot atau mungkin pisaunya yang tidak tajam yang jelas aku sangat kesulitan hingga Alex melihatku dan menertawakanku.
"Kau belum pernah makan Steak?" Tanya Alex yang membuatku menjadi tau nama makanan ini Steak.
Aku hanya mengangguk malu, Alex mengambil piringku dan membawanya ke mejanya , Alex mengiris iris dagingku menjadi kecil kecil mungkin agar mudah aku memakan nya.
"makan lah" Alex mengembalikan piringku kembali yang berisi steak yang sudah diiris kecil kecil.
"Terimakasih!" aku mulai menusukan irisan daging dan menyelupkan ke saus nya dan kucicipi rasanya enak sekali, baru pertama kali aku merasakan makanan seenak ini.
Aku cepat menghabiskan makananku karena ini sangat enak, Alex yang melihatku makan dengan lahap terlihat sedikit senang.
Selesai menghabiskan satu porsi steak aku merasakann kenyang, padahal jika dipikir pikir hanya sepotong daging tanpa nasi namun bisa semengenyangkan ini batinku.
Setelah cukup puas menikamti pemandangan dan makanan, akhirnya aku dan Alex bergegas pulang meskipun hari masih siang.
"Aku akan mengantarkanmu pulang lalu aku akan kembali kekantor" kata Alex saat kami berada didalam mobil.
"Kau tak ikut pulang?" tanyaku .
"Tidak , pekerjaanku masih banyak!'' jawab Alex yang membuatku merasa aneh, jika memang pekerjaanya banyak kenapa ia malah mengajakku jalan jalan? batinku aneh.
BERSAMBUNG...
Ini POV yang terakhir 😁.. mulai besok udah nggak bakalan Pov lagi...
JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMENN YAAAA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Rinjani
hmmm. kaaan bucin
2021-12-19
0
Sri Wahyuni
tuan Alex ma bebas ya Thor🤦
2021-12-17
0
Aya Chybhy Chybawell
mna mau alex pulang di jam kantor..nnti ketahuan ama bini tua🤣🤣
2021-12-01
1