Pagi hari setelah sarapan, Hanna mengantar Alex hingga kedepan dan tak lupa mencium tangan Alex sebelum berangkat. Sejak kejadian siang kemarin ditaman Aku memang tidak mengatakam apapun hanya diam.
Setelah Alex pergi, Hanna menghampiriku lagi.
"Apa yang kau lamunkan Ella?" tanya Hanna.
"jAdi kau memang benar istrinya Tuan Alex ?" Tanyaku kala melihat cincin yang melingkar dijari manis Hanna.
"Hmmm begitulah." balas Hanna membuatku sangat terkejut.
"Lalu mengapa kau, mengapa kau tak marah padaku saat Tuan Alex menikahi ku?" tanya ku setengah tak percaya dengan ucapan Hanna.
"Aku yang meminta Ella, aku yang meminta " teriak Hanna membuatku semakin terkejut.
"Lalu kenapa, kenapa harus aku. aku benar benar tak ingin merusak rumah tangga orang lain, sungguh bukan pernikahan ini yang ku inginkan." ucap ku tak tahan akhirnya aku menangis.
"Ini semua bukan salahmu Ella, aku yang bersalah disini, aku yang tak becus menjadi istri Alex, aku .. " Hanna tak melanjutkan ucapan nya.
"Apa yang kau katakan itu , aku sungguh tak mengerti." ucap ku dan Hanna terisak menangis.
"Nona sudah nona, jangan membuat Nyonya Hanna menangis." kata Seorang Maid yang menghampiri ku dan Hanna.
"Aku .. aku tidak.." ucap ku gugup, aku merasa seperti menjadi tersangka disini.
"Nyonya sebaiknya Nyonya ku antar kekamar dan segera minum obat." ucap maid itu yang membawa pergi Hanna dari hadapanku.
Sebenarnya ada apa ini , sungguh aku tak mengerti apa yang terjadi . Semua Maid disana memandangku sinis dan seperti menyalahkan ku karena nyonya nya menangis padahal aku hanya bertanya saja, dimana letak salahku ... batinku mengusap air mataku dan pergi dari sana .
Aku memasuki kamar dan bertanya tanya apa Hanna sedang mengidap penyakit atau apa, mengapa ia harus meminum obat, mengapa semua maid tampak mengkhawatirkan nya saat ia menangis. semua ini membuatku sakit kepala .
Entah apa yang terjadi dengan Hanna saat aku turun untuk makan siang , tak ada Hanna disana hanya beberapa maid yang mengantarkan makan siaang kekamar Hanna yang letaknya tak jauh dari kamar ku. Kamar Hanna terletak dilantai 3 sama dengan lantai kamarku, bedanya jika dikamar Hanna terhubung lift khusus lantai bawah sedangkan kamarnya harus menaiki tangga.
Entah lah sespesial itu kah Hanna untuk Alex, lalu mengapa Alex harus menikah i dirinya jika sudah memiliki wanita yang ia cintai.
Selesai makan siang, aku berencana bertemu dengan Hanna dan menanyakan sebenarnya ada apa dengan ini semua namun sayang saat hendak memasuki kamar Hanna aku dicegah oleh ssalah satu maid disana bahkan ia sampai memarahiku.
"Apa yang Nona lakukan disini?" tanya salah satu Maid yang cukup berumur saat melihatku akan memasuki kamar Hanna.
"Aku hanya ingin mengujungi Nyonya Hanna."
"Maaf Nona, tapi Nona dilarang masuk, Nyonya Hanna sedang ingin istirahat dan tak diganggu." kata Maid itu angkuh.
"Hanya sebentar saja, aku hanya ingin meng..."
"Kalau tidak boleh ya tidak boleh!!!! jangan memaksa Nona." bentak Maid itu memotong ucapan ku yang belum selesai.
"Baiklah, baiklah... aku akan pergi." ucapku jengkel dan meninggalkan Maid itu yang kini berjaga disana.
"Apa salahku, aku hanya ingin menjenguk saja." ucapku kesal.
Karena tak ada kegiatan, aku mencoba menonton televisi namun sayang acara nya sangat membosankan , lalu aku berniat ke perpustakaan mencoba mencari cari apakah ada Novel disana , karena aku sangat suka sekali membaca novel.
Dan benar saja, disana ada banyak sekali novel yang sangat ingin ku baca dulu nya namun waktu itu karena aku harus memikirkam biaya kontrol Ayah setiap bulan aku tidak bisa membeli novel yang kuinginkan itu. mengingat itu aku jadi merindukan Ayahku, aahh aku jadi ingin pergi ke makam ayah.
Aku mengambil beberapa novel yang aku sukai dan aku berniat membaca nya dikamarku agar aku tak bosan tinggal dirumah ini.
Aku membaca Novel yang kubawa hingga tak terasa sudah pukul 7 malam, aku bahkan lupa belum mandi , jika saja tak ada Maid yang masuk dan menyuruhku makan malam, aku pasti tak tidur semalaman karena keasikan membaca novel.
Aku segera mandi dan bergegas turun untuk makan malam berharap Hanna juga ikut makan malam dengan ku dan aku ingin mintaa maaf jika memang aku telah salah mengatakan sesuatu yang mungkin menyakitinya.
Namun lagi lagi aku harus kecewa karena tak ada Hanna disana, dan Aku harus makan malam sendiri tanpa ada Hanna dan Alex.
Aku menghampiri salah satu maid yang terlihat paling muda disana.
"Bisakah kau membawakan ku jus jerus ke kamarku?" tanya ku sembari tersenyum, sebenarnya aku bisa melakukan sendiri tanpa harus meminta maid itu tapi karena ada yang ingin kutanyakan pada maid itu aku harus menyuruhnya agar dia kekamarku karena jika aku bertanya disini aku takut jika maid lampir yang tadi siang membentak ku kembali membentak ku atau lebih parahnya memarahi maid muda ini.
"Baik Nona, saya buatkan dulu." kata nya dan aku mengangguk.
Aku kembali ke kamar dan menunggu maid itu mengantarkan jus ku. Tak berapa lama maid itu datang membawa segelas jus jeruk yang terlihat menyegarkan .
"Silahkan Nona." Maid itu meletakan segelas jus jeruk dimeja kamarku.
"Nama mu siapa?" tanya ku basa basi.
"Saya Aryani Nona." jawab maid itu.
"Baiklah aku akan memanggilmu Yani kalau begitu."
"Iya Nona.."
"Ohh Iya bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" tanya ku terlihat wajah Yani menjadi tegang ketakutan.
"Tanya apa Nona?" ucap Yani takut takut.
'' Mengapa Hanna tidak keluar untuk makan siang dan makan malam, apa dia sakit?" tanya ku.
"Nyonya Hanna memang tidak pernah makan dimeja makan Nona, hanya jika ada Tuan Alex saja." jelas Yani, aku melihat sepertinya gerak gerik Yani cukup mencurigakan namun aku mencoba mempercayai nya saja.
"Tuan Alex kalau pulang memang malam yaa?" tanyaku lagi.
"Hanya sesekali Nona, biasanya Tuan Alex pulang awal" ucapnya lagi .
" Ya sudah lanjutkan pekerjaanmu." ucap ku yang diangguki oleh Yani.
Aku menghela nafas kasar , sepertinya sangat sulit mencari tau karena maid disini mungkin berpihak pada Nyonya Hanna nya.
Aku memutuskan untuk kembali membaca novelku sambil rebahan diranjang , berharap kantuk ku segera datang agar aku bisa sejenak melupakan semua derita ini.
Entah berapa jam aku tertidur sambil membaca novelku, aku terbangun karena ada suara pintu terbuka dengan kasar.
BRAAKKKK......
Aku mencoba membuka mata ku dari kantuk yang kurasakan, didepan pintu aku samar samar melihat Alex berdiri disana dengan kilatan mata memerah.
Apa Alex marah? batinku segera mengumpulkan nyawa untuk bangun.
Bersambung...
jangan lupa like vote dan komen....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Nataliaa Putraa
paling pura2 sakit
taik
2022-03-31
2
kia_gacans_08
Pasti di marahin
2022-01-26
0
kia_gacans_08
Aduh...pasti di omelin
2022-01-25
0