03

Aku terbangun disebuah tempat yang sangat asing bagiku , tak tau dimana itu namun disana aku melihat Ayah mengenakan pakaian serba putih dan sedang berjalan berdampingan dengan seorang bidadari.

"Ayah... Ayah..." panggilku kemudian ayah melihat kearahku.. Ayah tersenyum padaku sebelum akhirnya melambaikan tangan dan ayah semakin jauh semakin jauh bahkan tak terlihat lagi.

"Ayahhhh!" teriak ku yang ternyata aku hanya mimpi.

"Ella..." suara Mas Dedi yang ternyata menemani ku di sebuah ranjang rumah sakit.

Ternyata aku pingsan dan dirawat disalah satu ruangan, untung saja aku pingsan hanya karena shock bukan masalah lain jadi tak ada alat alat dokter yang menempel di tubuhku.

"Mas Dedi, ayah... Bagaimana ayah ku?" Tanyaku kala mengingat Ayah, terakhir aku ingat sebelum pingsan Ayah dalam keadaan kritis.

"Kamu yang sabar ya Ella, Mas tau kamu pasti bisa melewati ini semua." kata Mas Dedi padaku yang membuatku langsung memikirkan hal yang tidak tidak.

"Tidak Mas, jangan bercanda.. Aku tau Ayah kuat, Ayah nggak mungkin ninggalin aku, aku mau ketemu Ayah." kataku sambil menangis aku mencoba bangkit dan berjalan keruangan Ayah dan diikuti oleh mas Dedi dibelakangku.

"Ayah kemana mas? Kenapa tidak ada?" tanyaku kala melihat ruangan ayah yang sudah bersih tak ada apapun disana hanya ranjang yang sudah berganti seprai.

"Kamu harus sabar , Kamu harus kuat , Mas yakin kamu bisa ngadepin ini Ella, Ayah sudah tenang disana , Ayah sudah tak sakit lagi disana jadi kamu harus ikhlas Ella.'' kata Mas Dedi sambil memeluk ku.

"Nggak Mas... Ella bahkan belum sempet bahagiain Ayah." Aku menangis dipelukan Mas Dedi.

..

Malam ini kampungku diributkan oleh mobil ambulan yang masuk, sirine mobil ambulan membuat orang orang serentak keluar, mungkin mereka pensaran dengan siapa yang meninggal itu.

Mobil ambulan sudah masuk kepekarangan rumah yang sudah banyak para pelayat disana, ya mungkin Ayah akan dimakamkan malam ini juga.

"Sabar ya ndukkk." kata Bude ku yang tiba tiba memeluk ku kala aku turun dari mobil ambulan dan Aku hanya bisa menangis.

"Kenapa nggak ngabarin Pakde kalau dirumah sakit?" tanya Pakde, Kakak dari Ayahku yang baru tau karena dikabari oleh mas Dedi.

"Maaf pakde... Ella belum sempet ngabarin Pakde tapi Ayah udah nggak ada." ucapku kembali terisak.

"Sudah nduk sayang, yang sabar .. Ayah kamu sudah tenang disana, kita doain aja yaa." Kata Budeku yang hanya kuangguki.

Selama ini yang kerap membantuku dan Ayah memang hanya Pakde dan Budhe ku saja yang lainnya seperti tutup mata dan telingga, ya mungkin karena Aku ini orang miskin jadi mereka tak menganggap ku dan Ayah saudara.

Suasana pemakaman ayah berjalan lancar dan penuh hikmat. Aku masih setia berada dipusara makam ayah walaupun hari sudah gelap karena pemakaman memang malam hari.

"Sudah ndukk... Kita pulang dulu yaa besok kesini lagi." ajak Bude yang berada disampingku setia menemaniku bersama pakde dan juga masih ada mas Dedi disana.

"Iya Ella, benar kata Budhe kita harus segera pulang kita doakan saja dirumah." kata Mas Dedi yang berada didepanku.

"Tapi aku masih pengen disini nemenin Ayah." ucapku.

"Sudahlah Ella, ikhlaskan Ayahmu, kamu pikir kalau kamu terpuruk kayak nggak bakal bikin Ayah kamu tenang disana." kata Pakde terdengar tegas.

"Benar kata Pakde mu nduk... Yuk kita doakan dirumah saja." ajak Budeku dan aku pun menurut pergi dari sana.

"Ayah ..  Ella pulang dulu...besok Ella jenguk Ayah lagi." batinku sebelum akhirnya aku keluar dari pemakaman.

Didepan rumah ku masih banyak orang yang mungkin akan begadang disini, kebiasaan kampungku jika ada yang habis meninggal pasti muda mudi disana pada begadang ditempat orang yang meninggal itu.

"Ella..." panggil mbak Ani yang sepertinya baru pulang kerja karena masih mengenakan seragam namun ditutupi oleh jaket.

"Mbak Ani kok baru pulang, Lembur yaa.?" tanya ku yang langsung diangguki oleh mbak Ani.

"Sana kamu dikamar istirahat biar ditemenin sama Ani biar Bude sama Pakde yang nemuin tamu.'" kata Budeku yang kuangguki karena jujur aku juga harus menceritakan apa yang tadi kualami pada mbak Ani.

"Aku nggak nyangka Ella, padahal baru tadi pagi kita pinjem uang buat Ayah sekarang malah Ayah nggak ada." sedih Mbak Ani yang kini duduk diranjang bersamaku.

"Mbak tadi pas kita misah dijalan uang yang aku bawa dijambret sama orang mbak." curhatku kembali menangis mengingat kejadian siang tadi.

"Ya Allah Ella, kenapa bisa gitu? Trus jambretnya ketangkep nggak?" tanya Mbak Ani dengan raut wajah yang sangat shock.

"Enggak mbak, uangnya ilang mbak." ucapku.

"Trus aku kerumah sakit ternyata bapak sempet kritis trus sampai meninggal." Aku tak kuasa menahan tangisku.

"Sabar Ella, aku tau kamu pasti kuat dan soal uangnya kita ikhlasin aja mungkin nanti bakalan dikasih ganti sama Tuhan." kata Mbak Ani padaku.

"Ya mbak setelah ini aku mau fokus kerja biar segera lunas hutangnya." ucapku penuh semangat dan langsung diberi hadiah pelukan dari mbak Ani.

"Kamu hutang siapa Ella?" tanya mas Dedi yang entah kapan dia sudah berada didepan pintu membuat aku dan mbak Ani terkejut.

"Mas .. Aku cuma pinjem sama .."

"Jangan bilang kamu pinjem uang sama rentenir tua itu hah ." kata mas Dedi terlihat marah sekali.

"Maaf mas , aku yang menyarankan Ella karena aku kasian sama Ella." jelas mbak ani membelaku.

"Gila kalian, apa kalian nggak tau gimana licik nya tua bangka itu!" mas Dedi terlihat frustasi.

Aku dan mbak Ani hanya diam melihat kemarahan Mas Dedi.

"Berapa yang kamu pinjem?" tanya mas Dedi.

"20 juta mas." jujurku sedikit takut.

"Gila kamu Ella, bisa bisa dia minta ke kamu 50 juta." Mas Dedi kini berteriak.

"Enggak mas, perjanjianya dibayar setiap bulan." ucapku membela diri.

"Cihh semoga si tua bangka itu menepati janjinya , kalian tak tau saja bahkan si tua bangka itu bisa melakukan apapun untuk mencapai keinginan nya dan dengan cara apapun." jelas mas Dedi yang membuatku takut sekali dan kulihat wajah Mbak Ani juga merasa sangat bersalah.

"Maafkan aku...ini salahku Ella, seharusnya aku tak mengajakmu kesana tadi pagi." kata Mbak Ani dengan raut bersalahnya.

"Nggak apa apa mbak, aku.malah makasih banget kok." Aku merasa tak enak dengan Mbak Ani.

"Lalu dimana uang itu sekarang?" tanya mas Dedi.

Mati lah aku harus menjawab apa batinku.

"Uang nya... Uangnya dijambret sewaktu aku mau masuk angkot tadi pagi Mas." kataku sambil gemetar takut.

"Apaa!" teriak Mas dedi dengan nada keras dan terlihat matanya memerah, baru kali ini aku melihat mas Dedi semarah itu.

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komen...

Terpopuler

Comments

Dewa Pratama

Dewa Pratama

rentenir ini akal akal mu

2022-02-21

0

Erina Munir

Erina Munir

itu yg jambret anak buahnya si tua Bangka itu kan....

2021-12-19

0

Yulianti

Yulianti

Rekayasa rentenir biar Ella g bisa ngebalikin uang trs jadi istri ke5 nya😇🤣🤣🤣🤣

2021-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 49
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 57
59 58
60 59
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65
67 66
68 67
69 68
70 69
71 70
72 70
73 71
74 72
75 73
76 74
77 75
78 76
79 77
80 78
81 79
82 80
83 81
84 82
85 83
86 84
87 85
88 86
89 87
90 88
91 89
92 90
93 91
94 92
95 93
96 94
97 95
98 96
99 97
100 98
101 99
102 100
103 101
104 102
105 103
106 104
107 105
108 106
109 107
110 108
111 109
112 110
113 111
114 112
115 113
116 114
117 115
118 116
119 117
120 118
121 119
122 120
123 121
124 122
125 123
126 124
127 125
128 126
129 127
130 128
131 129
132 130
133 131
134 132
135 133
136 134
137 135
138 136
139 137
140 138
141 139
142 140
143 141
144 142
145 143
146 144
147 145
148 146
149 147
150 148
151 149
152 150
153 151
154 152
155 153
156 154
157 155
158 156
159 157
160 158
161 159
162 160
163 161
164 162
165 163
166 164
167 165
168 166
169 167
170 168
171 169
172 170
173 171
174 172
175 173
176 174
177 175
178 176
179 177
180 178
181 179
182 180
183 181
184 182
185 183
186 184
187 185
188 186
189 187
190 188
191 189
192 190
193 191
194 192
195 193
196 194
197 195
198 196
199 197
200 198
201 199
202 200
203 201
204 202
205 203
206 204
207 205
208 206
209 207
210 208
211 209
212 210
213 211
214 212
215 213
216 216
217 217 (end)
218 Sekuel istri kedua tuan Alex dan ucapan terimakasih..
219 Bonchap
220 BONCHAP
221 BONCHAP
222 BONCHAP
223 BONCHAP
224 BONCHAP
225 Promo novel baru
226 promo novel baru
227 promo novel baruu cuss ramaikan
Episodes

Updated 227 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
49
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
57
59
58
60
59
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65
67
66
68
67
69
68
70
69
71
70
72
70
73
71
74
72
75
73
76
74
77
75
78
76
79
77
80
78
81
79
82
80
83
81
84
82
85
83
86
84
87
85
88
86
89
87
90
88
91
89
92
90
93
91
94
92
95
93
96
94
97
95
98
96
99
97
100
98
101
99
102
100
103
101
104
102
105
103
106
104
107
105
108
106
109
107
110
108
111
109
112
110
113
111
114
112
115
113
116
114
117
115
118
116
119
117
120
118
121
119
122
120
123
121
124
122
125
123
126
124
127
125
128
126
129
127
130
128
131
129
132
130
133
131
134
132
135
133
136
134
137
135
138
136
139
137
140
138
141
139
142
140
143
141
144
142
145
143
146
144
147
145
148
146
149
147
150
148
151
149
152
150
153
151
154
152
155
153
156
154
157
155
158
156
159
157
160
158
161
159
162
160
163
161
164
162
165
163
166
164
167
165
168
166
169
167
170
168
171
169
172
170
173
171
174
172
175
173
176
174
177
175
178
176
179
177
180
178
181
179
182
180
183
181
184
182
185
183
186
184
187
185
188
186
189
187
190
188
191
189
192
190
193
191
194
192
195
193
196
194
197
195
198
196
199
197
200
198
201
199
202
200
203
201
204
202
205
203
206
204
207
205
208
206
209
207
210
208
211
209
212
210
213
211
214
212
215
213
216
216
217
217 (end)
218
Sekuel istri kedua tuan Alex dan ucapan terimakasih..
219
Bonchap
220
BONCHAP
221
BONCHAP
222
BONCHAP
223
BONCHAP
224
BONCHAP
225
Promo novel baru
226
promo novel baru
227
promo novel baruu cuss ramaikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!